Kisah Taubat Si Penjahat

Kisah Taubat Si Penjahat

Allah menurunkan ajaran Islam dengan begitu paripurna buat menjadi panduan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupannya. Allah, melalui sunnah Rasulnya, juga mengajar cara bertaubat bila manusia melakukan dosa agar ampunan-Nya selalu menyertai hambanya nan bertakwa. Termasuk dalam melaksanakan tata cara solat taubat agar doa ampunan nan kita panjatkan dikabulkan Allah subhanahu wata’ala.



Perintah Nabi

Solat atau solat Taubat merupakan solat sunah nan dilakukan sebagai bentuk penyesalan terdalam terhadap perbuatan dosa nan baru saja dilakukan. Sebagai bentuk permohonan ampunan, dalam tata cara solat taubat kita seyogyakan melakukannya sesegera mungkin begitu menyadari kesalahan terhadap konduite atau perbuatan nan kita lakukan.

Seperti dalam sebuah hadits nan diriwayatkan oleh Tarmidzi dan Abu Dawud : Dikatakan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, dari Ali bin Abi Talib, bahwa “ Tidaklah seseorang nan melakukan perbuatan dosa lalu dia (segera) bangkit dan bersuci (dengan air wudhu) lalu melaksanakan shalat dan memohon ampunan Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya. Lalu Rasulullah melanjutkan dengan menyampaikan ayat (dalam Al Qur’an Surat Ali Imran : 135) ”.



Menyegerakan Taubat

Lalu bagaimana aplikasi atau tata cara solat Taubat ? Seperti halnya solat sunah lainnya, solat taubat juga dilaksanakan dua rakaat. Sedangkan waktu pelaksanaannya dapat kapan saja, asal jangan pada waktu-waktu nan dilarang buat melakukan solat. Lebih krusial lagi bila kita bisa melakukan solat Taubat setelah kita menyadari kekhilafan perbuatan kita.

Menyegerakan solat taubat tidak ubahnya seperti kita melakukan sujud syukur begitu mendapatkan kenikmatan atau keberkahan. Selain itu solat Taubat bisa dilaksanakan lebih dari dua rakaat, dapat 4, atau 6 rakaat. Hanya saja dalam pelaksanaannya dilakukan dengan salam setiap 2 rakaat.

Sebelum melaksanakan solat sunah ini kita diwajibkan buat bersuci atau berwudhu terlebih dahulu. Bahkan ada ulama nan menyarankan kita buat juga melakukan mandi. Melalui air wudhu nan sejuk dan membersihkan itulah kita telah mengawali doa taubat agar dihilangkan dan dibersihkan serta menjadikan hati kita kembali sejuk oleh siraman afeksi Allah Swt.

Yang tidak kalah pentingnya diperhatikan dalam tata cara solat taubat ialah niat nan kita ucapkan saat melaksanakannya. Sebelum takbiratulihrom, bacalah : Ushali sunnat taubati rakataini lillahi ta’ala , nan artinya, Aku berniat (melaksanakan) solat sunnah taubat dua rakaat sebab Allah ta’ala.

Dalam melaksanakan solat sunah ini, kita dianjurkan buat membaca Surat Al Kafirun pada rakaat pertama, sedangkan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas. Meskipun demikian tak ada keharusan sebab tak ada riwayat ataupun dalil nan menganjurkan tentang bacaan surat tersebut dalam solat taubat ini.

Selain itu, setelah melaksanakan solat taubat, perbanyaklah dzikir dan panjatkan doa mohon ampunan terhadap perbuatan nan telah kita lakukan. Untuk doanya juga tak ada keharusan buat melafalkan dalam bahasa Arab.

Justru nan lebih primer dalam tata cara solat taubat ini ialah doa penyesalan dan mohon ampunan Allah. Doa ini dapat dipanjatkan usai sholat, namun tidak ada salahnya juga kita menyampaikannya di tengah-tengah saat kita melakukan solat, khususnya lagi pada sujud terakhir. Insya Allah Swt dikabulkan.



Kisah Taubat Si Penjahat

Pada suatu malam, ada seorang ibu mengeluh dan kesal sebab anaknya terus menerus menangis. Karena sudah putus harapan melihat anaknya rewel terus, ditakut-takutinya anak itu.

"Diam! Kalau engkau tidak mau diam, akan saya panggilkan Ali bin Baswad kemari," gertak ibunya. Seketika itu juga, anaknya diam dari tangisnya.

Sementara itu, secara kebetulan, Ali bin Baswad tengah lewat di depan rumah si ibu itu dan sekaligus mendengar gertakan ibu anak itu.

"Celakalah aku. Demikian terkenalnya saya sebagai penjahat, hingga namaku digunakan buat menakut-nakuti anak kecil, " guman Ali bin Baswad.

Sesaat setelah itu, tiba-tiba saja badan Ali bin Baswad gemetar, tubuhnya terasa lemas sebab tersentuh perasaannya. Seketika, luruhlah hatinya dan ingin bertobat malam itu juga. Maka, dibuanglah goloknya dan diurungkan niatnya buat melakukan pekerjahat jahatnya.

Segera bergegas dia pulang ke rumahnya.

Ketika Ali bin Baswad mengetuk pintu rumah, anaknya nan masih kecil menyahut dari dalam.

"Siapa itu di luar?" tanya anaknya.
"Aku, ayahmu," jawab Ali.
"Engkau bukan ayahku. Suara ayahku tidak selembut itu," sahut anaknya.
"Memang anakku, nan datang sekarang bukanlah ayahmu nan keluar tadi sore. Bukalah pintunya, nak," pinta Ali.

Anak Ali kemudian membukakan pintu dan ia sangat terkejut ketika melihat ayahnya tengah menundukkan kepala dengan air mata nan terus mengalir membasahi pipinya. Anak itu kemudian merangkul ayahnya.

"Ada apa ayah?" tanya anaknya.
"Anakku, besok ikatlah leher ayahmu ini kemudian tuntun dan araklah berkeliling kampung. Katakan pada teman-temanmu, bila ingin mengetahui penjahat nan banyak dosanya, katakan ayahmu inilah orangnya. Tapi malam ini, orang nan dursila ini telah insyaf dan bertobat," kata Ali bin Baswad sambil menangis dan menciumi pipi anaknya.

Karena merasa terharu, anak itu pun ikut menangis.

Ia gembira sebab ayahnya sekarang telah insyaf dan menyesali segala perbuatannya.

"Engkau sekarang benar-benar ayahku,", kata anak itu sambil menuntun ayahnya masuk ke dalam rumah.



Hamba nan Bertobat

Taubat diisyaratkan atau ditandai dengan beberapa hal, hal nan tampak ketika seseorang sudah bertobat, ialah konduite dan tutur kata sudah jauh lebih baik. Sifat dan sikap jelek nan ada di masa lalu, sama sekali ditinggalkan. Itulah nan disebut tobat nasuha. Dapat juga dilihat dari sikap-sikap di bawah ini:

  1. Adanya penyesalan. Sikap adanya penyesalan ialah bagian dari karakteristik tobat nasuha. Orang nan menyesal apa nan sudah dilakukannya melanggar apa nan sudah agama atur. Orang nan tak menyesali kesalahannya dan membanggakan apa nan dilakukannya menandakan bahwa ia belum taubat.
  1. Memohon ampunan kepada Allah. Hal nan paling sederhana, manusia memohon ampun kepada Allah ialah dengan mengucapkan kalimat istighfar. Memohon ampunan kepada Allah Swt harus dilakukan dengan sepenuh hati, inilah tanda-tanda orang bertobat.
  1. Yakin Untuk tak mengulangi kesalahan nan diperbuat.

Dalam kitab “Muqasysyafatul Qulub” Al Ghazali ada beberapa karakteristik manusia nan menunjukkan tobat, yaitu:

  1. Ia tampak terlihat lebih higienis dan menjauh dari perbuatan maksiat, sebab ia mampu menahan nafsunya.
  1. Orang nan taubatnya diterima, hatinya menjadi lebih tenang.
  1. Jika ia sebelumnya berteman di lingkungan nan penuh maksiat, sesudah bertaubat ia akan mencari dan berteman dengan lingkungan nan lebih baik. Kalaupun ia kembali, lebih bertujuan buat mengubah dan mengajak saudara-saudaranya ke jalan Allah Swt.
  1. Amal nan semakin meningkat, hal ini beralasan sebab semakin jauh dari kegiatan atau perbuatan maksiat pikiran dan tubuhnya menjadi lebih sehat, sehingga apa nan dilakukan akan berkualitas.
  1. Bicaranya menjadi santun, menjaga lidahnya.

Tata Cara Solat Taubat

Solat taubat dilakukan sendiri, sebab tak disyariatkan buat dilakukan secara berjamaah. Dan disarankan atau disunnahkan buat melakukan istighfar sesudah mengerjakannya. Tata cara solat Taubat tak berbeda jauh dengan solat-solat sunnah lain.

  1. Berwudhu.
  1. Solat sebanyak dua rokaat, sama seperti solat lainnya. Dengan niat, sebagai berikut: “Usshalli sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.” Artinya: “Aku niat sholat sunat tobat dua rakaat sebab Allah”.
  1. Kemudian membaca doa, “Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.” Artinya: "Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, saya mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan nan hayati terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba nan banyak berdosa, nan tak mempunyai kekuatan buat berbuat mudharat ataupun manfaat, buat wafat atau hayati maupun bangkit lagi.”
  1. Solat Taubat sama seperti sholat-sholat lain, wajib dilakukan secara khusyu. Maka sebaiknya pilihlah jam nan tenang dan jauh dari keramaian.
  1. Perbanyak istighfar sesudah sholat, dan memohon ampunlah kepada Allah Swt dengan merendahkan diri di hadapan-Nya.
  1. Bacaan istighfarnya sama dengan istighfar lainnya, tak ada nan khusus.
  1. Inti melakukan solat Taubat ialah memohon ampun kepada Allah Swt dan menyesali dengan sangat perbuatan maksiat atau dosa nan pernah dilakukan, dan berjanji buat tak mengulanginya lagi, serta dijauhkan dari kemaksiatan.