Atmosfer Saling Memengaruhi

Atmosfer Saling Memengaruhi



Definisi Globalisasi

Globalisasi ialah menyebarnya unsur-unsur atau elemen baru dalam berbagai aspek kehidupan, terutama segala informasi nan berhubungan dengan komunikasi massa. Baik media komunikasi maupun penyebarannya ke seluruh penjuru dunia.

Globalisasi ini muncul seiring dengan berkembangnya zaman sehingga semakin maju dan berkembangnya suatu zaman, maka semakin besar pula penyebaran komunikasi nan dilakukan secara global. Namun, ada pula pendapat nan beranggapan bahwa munculnya globalisasi sama saja dengan menghancurkan batas ruang dan waktu nan dimiliki oleh manusia sehingga teknologi informasi jauh lebih kuat keberadaannya ketimbang kebudayaan asal manusia itu sendiri.

Sementara itu, globalisasi sendiri terjadi sebab beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain ialah sebagai berikut.

  1. Meningkatnya kebutuhan manusia akan pengetahuan global.
  2. Meningkatnya hal-hal nan berhubungan dengan pandangan hidup kerja beserta persaingannya secara global.
  3. Adanya anggapan mengenai kemandirian suatu negara mengenai aspek kehidupan bangsa dan negaranya, terutama di bidang ekonomi, politik, dan budaya.
  4. Semakin tingginya taraf pengetahuan manusia mengenai teknologi dan sistem informasi.

Faktor-faktor tersebut tentu saja membawa manusia pada wilayah kebudayaan nan berbeda. Wilayah dunia nan meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti nan disebutkan di bawah ini.

  1. Aspek pendidikan dan pengetahuan. Dengan adanya persaingan nan tinggi di dunia, maka globalisasi pun muncul dalam berbagai ruang. Salah satu ruang nan ditempati oleh atmosfer dunia ialah forum pendidikan dan pengetahuan. Hampir semua forum pendidikan menaruh globalisasi sebagai aspek paling tinggi nan menjadi parameter atas kesuksesan suatu proses pendidikan. Untuk mendapatkan pendidikan nan baik, maka negara Indonesia harus mengikuti standarisasi dunia mengenai pendidikan dan pengetahuan.
  2. Lembaga Keagamaan. Dalam wilayah keagamaan sekalipun, globalisasi tetap berada di posisi nan sangat berpengaruh sehingga tak heran jika pada akhirnya, banyak nan salah menginterpretasikan kesekuleran atau kepluralan suatu kepercayaan sebab peradaban nan dibawa oleh globalisasi.
  3. Industri dan perdagangan. Kedua hal tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai globalisasi. Hampir seluruh industri dan sistem perdagangan menggunakan standarisasi internasional agar bisa bersaing secara dunia dalam hal produktivitas dan berbagai laba nan didapatkannya.
  4. Pariwisata dan kebudayaan. Dalam ranah pariwisata dan kebudayaan, globalisasi sangat berperan krusial sebab tanpanya, suatu negara tak akan bisa bersaing luas dnegan negara lain apabila tak dapat memenuhi kualitas baku nan ditetapkan oleh negara-negara maju.
  5. Teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini tentu sangat erat kaitannya dengan era globalisasi. Salah satu karakteristik negara maju nan bisa dibedakan dari negara berkembang ialah kemajuannya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
  6. Politik dalam dan luar negeri. Untuk dapat bersaing secara politik, maka globalisasi pun harus mencapai aspek kehidupan nan satu ini sehingga berbagai macam ide politik pun akan muncul sejalan dengan munculnya berbagai standarisasi nan ditentukan secara dunia oleh negara maju.


Pengaruh Globalisasi Terhadap Politik

Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan manusia, terutama masyarakat Indonesia tak hanya berkutat pada aspek budaya saja. Akan tetapi, hampir semua aspek kehidupan di global ini dipengaruhi oleh globalisasi. Misalnya saja, secara ekonomi, manusia dituntut buat dapat memenuhi berbagai kebutuhan ekonomi dalam waktu nan sangat cepat sehingga segala hal dilakukan buat dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Lantas dalam ranah politik, manusia dihadapkan pada situasi politik dan budaya nan rumit. Di satu sisi, nasionalisasi sangat diperlukan agar manusia Indonesia tetap memegang teguh prinsip keindonesiaannya. Namun di sisi lain, globalisasi menuntun agar manusia Indonesia bisa berkembang sejalan dengan berkembangnya politik, ekonomi, dan peradaban di dunia.

Artinya, globalisasi sangat berpengaruh terhadap politik melalui berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi dan budaya. Dengan adanya baku taraf perekonomian nan tinggi di wilayah global, maka negara pun perlu melakukan politisasi ekonomi agar dapat menyetarakan taraf perekonomian negara dengan taraf perekonomian di negara lain.

Akan tetapi, politisasi tersebut tak selamanya menguntungkan masyarakat. Bahkan ada beberapa kerugian nan mungkin didapatkan oleh masyarakat sehingga berbenturan dengan kehidupan ekonomi mereka. Adanya politisasi semacam ini juga membuat manusia Indonesia menemukan jalan buntu hingga akhirnya melakukan berbagai tindakan kriminal demi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.



Atmosfer Saling Memengaruhi

Globalisasi memang menciptakan atmosfer saling memengaruhi sistem politik antarnegara sebab hubungan nan berlangsung nisbi lama, ketika interaksi diplomatiknya baik atau jelek antarnegara bilateral, regional, atau internasional. Dengan sendirinya, hubungan ini akan mengikis batas-batas negara nan tadinya renggang jadi merapat.

Contoh paling nyata ialah akibat dari keanggotaan negara Uni Eropa. Spanyol sebagai negara anggota harus mau membagi kekuasaan badan legislatifnya dalam menetapkan hukum dan konstitusi menurut baku Uni Eropa. Padahal, jika dilihat skupnya, ini merupakan urusan dalam negeri Spanyol. Apalagi, mengenai konstitusi sebagai dasar hukum sebuah negara.

Namun, tuntunan globalisasi politik tidaklah demikian. Penetapan hukum dan konstitusi setiap negara anggota harus terbuka sehingga terdapat keseragaman kebijakan dan tak merugikan negara anggota lain.

Sifat Politik Bargaining

Fenomena ini didukung oleh sifat politik nan bargaining, dapat dinegosiasikan. Maka, politik tak ada nan statis, semuanya dinamis. Kekuasaan, legitimasi, sistem, perilaku, partisipan, proses, dan partai, dapat berubah mengikuti perkembangan zaman sehingga sangat mungkin dipengaruhi oleh globalisasi. Permasalahannya ialah apakah bargaining tersebut membawa kebaikan bersama atau justru hanya menguntungkan sebagian pihak.

Dampak Positif Bargaining

Dampak positifnya ialah sistem pemerintahan menjadi lebih terbuka dan responsif terhadap perkembangan zaman. Jika dinamisasi ini disertai niat baik buat mensejahterakan rakyat, dengan sendirinya akan memperkuat patriotisme rakyat terhadap pemerintah meskipun dalam penetapan kebijakannya dicampuri oleh standarisasi organisasi multnasional, seperti halnya Uni Eropa.

Dampak Negatif Bargaining

Dengan terbukanya sistem pemerintahan dan terkikisnya ruang dan waktu antarnegara, ruang dipersempit dan waktu dipersingkat buat berinteraksi, tak menutup kemungkinan suatu bangsa akan kehilangan jati diri sebab pengaruh interaksinya. Perubahan ideologi, sistem politik, dan disintegrasi bangsa, sangat mungkin terjadi. Apalagi, jika pemerintahnya lalai melakukan quality control (pegendalian mutu) terhadap globalisasi politik nan dianut.

Pengaruh Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi media globalisasi nan memasuki setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Masyarakat nan melek TIK akan membanding-bandingkan empiris nan terjadi di luar negeri dan dalam negeri, termasuk sistem politiknya.

Globalisasi setahap demi setahap akan membuka cakrawala global dan pada gilirannya ada keinginan pihak-pihak eksklusif buat mengadopsi. Bahkan, mulai mempraktikkan sistem politik impor, baik dari Eropa, Amerika, maupun Timur Tengah, di Indonesia tanpa melihat keanekaragaman budaya di tiap negara dan kecocokannya dengan sistem politik.

Ketika tiap-tiap pihak merasa sistem politik impornya nan paling cocok diterapkan di Indonesia tanpa memerhatikan budaya bangsa, ketika itu pula globalisasi mengikis nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme. Di satu sisi, belum tentu cocok jika diterapkan sistem politik tersebut atau mungkin masyarakat dan budaya masih belum siap menerimanya.

Di sisi lain, jika ditolak, kelompok ini akan menganggap pemerintah tak aspiratif dan tidak sporadis berakhir anarkis. Begitulah dampaknya jika globalisasi dibiarkan liar tanpa adanya pencerahan buat membatasi diri.