Sapi Perah nan Hayati di Daerah Tropis

Sapi Perah nan Hayati di Daerah Tropis

Sapi perah merupakan salah satu hewan ternak nan banyak dibudidayakan di Indonesia. Tujuan primer seseorang melakukan ternak sapi perah ialah buat dimanfaatkan susunya. Permintaan pasar akan susu semakin hari semakin meningkat, sehingga tak mengherankan jika budidaya sapi perah semakin banyak dilakukan. Yang kemudian jadi pertanyaan, sapi perah seperti apakah nan paling baik dibudidayakan di Indonesia?

Karena jenis-jenis sapi perah di global ini sangat banyak, ada baiknya seseorang nan hendak terjun ke global ternak sapi perah buat mengetahui berbagai jenis sapi perah ini. Tujuannya agar sapi perah nan kelak dipeliharanya bisa menghasilkan produksi susu nan tak mengecewakan. Nah, buat itulah penulis merasa perlu buat menyajikan sebuah bahasan tentang jenis-jenis sapi perah nan ada di dunia. Anda penasaran? Simak uraian berikut.



Jenis-jenis Sapi Perah

Jenis sapi perah nan lazim diternakan seseorang terbagi ke dalam dua golongan besar, yakni bangsa sapi perah nan berasal dari daerah nan beriklim subtropis dan sapi perah nan hayati di daerah beriklim tropis. Sebelum mulai beternak sapi perah, kita bisa melihat terlebih dahulu daerah mana nan cocok buat peternakan sapi perah. Setelah itu, barulah kita menentukan sapi perah jenis atau bangsa mana nan cocok buat daerah tersebut.

Tujuan mengetahui jenis sapi perah ini tidak lain dan tidak bukan ialah buat memastikan agar sapi-sapi nan kita pelihara itu bisa menghasilkan susu sinkron dengan apa nan diharapkan. Dengan demikian akan memperkecil faktor kerugian. Kita tentu tak mengharapkan kapital buat budidaya sapi perah ini melayang begitu saja tanpa mampu diganti dengan hasil nan maksimal, bukan?



Sapi Perah nan Hayati di Derah Subtropis

Berikut ini penulis uraikan beberapa jenis sapi perah nan hayati di daerah subtropis, yakni sapi Fries Holland, Guernsey, Yersey, Brown Swiss, dan Ayshire.



1. Sapi Fries Holland

Jenis sapi Fries Holland ini sering juga disingkat dengan nama FH, namun ada juga nan menyebutnya Frisien Holstein. Sinkron dengan namanya, semua orang tentu dapat menebak kalau sapi ini berasal darei negeri Belanda. Untuk mengetahui dengan jelas jenis sapi FH ini, maka kita perlu mengetahui ciri-cirinya agar tak salah sebut dengan sapi perah lainnya. Adapun ciri-ciri sapi FH ialah sebagai berikut.

  1. Warnanya belang hitam dan putih.
  2. Pada kaki bagian bawah dan ekornya berwarna putih.
  3. Tanduknya pendek menghadap ke muka.
  4. Kebanyakan pada dahinya terdapat belang rona putih nan berbentuk segitiga.
  5. Mempunyai sifat nan jinak, sehingga mudah dikuasai.
  6. Tidak tahan panas.
  7. Pertumbuhannya lambat.
  8. Berat badan sapi jantan mencapai 850 kg, sedangkan sapi betina mencapai 625 kg.
  9. Produksi susu perahannya sebanyak 4500 -5500 liter dalam satu masa laktasi.
  10. Tubuhnya tegap.

Jenis sapi FH ini terbukti bisa menghasilkan susu perah nan cukup banyak. Sekarang, jenis sapi ini sudah banyak tersebar di seluruh dunia. Hampir di setiap negara besar, sebagian besar memelihara FH sebagai sapi perahan.



2. Sapi Guernsey

Sapi ini berasal dari negara Inggris. Tubuhnya kelihatan tak begitu kokoh, tetapi hasil susu perahannya cukup banyak meski tak sebanyak sapi Fh. Berikut ialah ciri-ciri sapi Guernsey.

  1. Warna badannya kuning tua dengan belang-belang putih. Rona putih tersebut umumnya terdapat pada bagian muka, perut, dan kaki.
  2. Tanduknya mencuat ke depan dan menjurus sedikit ke atas. Ukuran tanduknya pun terbilang sedang.
  3. Sapi jenis ini memiliki sifat nan tenang meski tak setenang sapi FH.
  4. Pertumbuhannya terbilang cepat.
  5. Berat badan sapi jantan mencapai 700 kg, sedang nan betina mencapai 475 kg.
  6. Produksi susu nan dapat dihasilkannya sebanyak 2750 liter dalam satu kali masa laktasi.


3. Sapi Yersey

Sama seperti sapi Guernsey, sapi Yersey pun berasal dari negara Inggris, tepatnya di Inggris bagian selatan. Jenis sapi ini memiliki pembawaan nan kurang tenang dan agak liar jika dibandingkan dengan sapi FH. Adapun ciri-ciri sapi Yersey ialah sebagai berikut.

  1. Warnanya coklat muda, namun ada juga nan agak merah, ataupun putih dan kuning. Pada bagian-bagian eksklusif berwarna putih.
  2. Sapi Yersey jantan warnanya agak gelap.
  3. Sifat sapi ini agak liar sehingga mudah terganggu oleh keadaan sekitar. Namun, jenis ini lebih tahan panas jika dibandingkan dengan jenis sapi perah lainnya.
  4. Tanduknya agak melengkung ke atas dan jika dibandingkan dengan tanduk sapi FH, tanduk sapi ini akan kelihatan lebih panjang.
  5. Pertumbuhan sapi jenis ini terbilang cepat.
  6. Berat badan buat sapi jantan dapat mencapai 620 kg, sedang nan betina dapat mencapai 400 kg.
  7. Produksi susunya mencapai 2500 liter dalam satu kali masa laktasi.

Jika kita perhatikan dengan saksama akan kelihatan dengan jelas bahwa jenis sapi ini merupakan jenis sapi perah terkecil dibanding dengan jenis sapi lainnya. Namun, jika dilihat dari bentuk badannya, sapi inilah nan paling bagus.



4. Sapi Brown Swiss

Jenis sapi perah ini berasal dari Negara Switzerland. Sinkron dengan namanya, sapi ini memiliki rona nan kecoklat-coklatan. Badannya besar dan mampu memproduksi susu cukup banyak. Berikut ialah ciri-ciri sapi Brown Swiss.

  1. Warna badan sapi jenis ini ialah coklat tua arau coklat keabu-abuan mirip dengan rona tikus.
  2. Ukurannya besar, hampir sama dengan jenis sapi FH.
  3. Sifatnya jinak dan mudah dipelihara.
  4. Berat badan buat sapi jantan mencapai 950 kg, sedang nan betina beratnya mencapai 900 kg. hidung dan bulu ekornya sebagian besar berwarna hitam.
  5. Produksi susunya mencapai 4000-4500 liter dalam satu kali masa laktasi.
  6. Daya tahan jenis sapi ini terhadap fakror lingkungan terbilang baik jika dibanding dengan jenis sapi lainnya.


5. Sapi Ayshire

Menurut penyelidikan, sapi ini berasal dari Skotlandia. Bentuknya mirip dengan sapi FH, hanya ukurannya lebih kecil. Demikian halnya dengan rona kulitnya, jika sapi FH berwarna belang-belang putih hitam, maka sapi jenis ini berwarna belang-belang putih merah ataupun putih coklat. Ciri-ciri lain dari sapi ini antara lain sebagai berikut.

  1. Tanduknya agak panjang mencuat ke atas dan sedikit lurus di atas kepalanya.
  2. Pertumbuhan mencapai dewasanya terbilang cepat.
  3. Sifatnya sangat tenang sehingga mudah dipelihara.berat sapi jantan mencapai 750 kg, sedangkan nan betina mencapai 560 kg.
  4. Produksi susunya mencapai 3250 liter dalam satu kali masa laktasi.

Jenis sapi ini pun banyak diternakan di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Walaupun mayoritas peternakan sapi perah di Jawa Barat sebenarnya didominasi oleh sapi FH.



Sapi Perah nan Hayati di Daerah Tropis

Beberapa jenis sapi perah nan banyak dibudidayakan di daerah tropis di antaranya jenis sapi peranakan FH, Red Sindhi, dan sapi Sahiwal.



1. Peranakan Friesh Holland

Jenis sapi ini lebih dikenal dengan singkatannya, yakni PFH. Sapi ini merupakan hasil percampuran antara sapi PH dengan jenis sapi Jawa atau sapi Madura. Namun, sebab sapi-sapi nan biasa dikawinkan dengan sapi FH ini berasal dari daerah Grati di Jawa Timur, maka sapi ini terkenal juga dengan nama sapi Grati. Ciri-ciri sapi PFH ini ialah sebagai berikut.

  1. Lebih kecil dibandingkan dengan sapi FH, namun rupa dan bentuknya hampir mirip.
  2. Produksi susunya pun lebih rendah dibanding sapi indukannya, yakni sapi FH.


2. Red Sindhi

Sapi ini merupakan jenis sapi perah nan berasal dari India. Ciri-ciri sapi Red Sindhi ialah sebagai berikut.

  1. Sapi ini memiliki gelambir nan cukup lebar di bagian lehernya.
  2. Kakinya pendek.
  3. Ukuran tubuhnya nisbi kecil dan produksi susunya pun tak terlalu banyak.


3. Sahiwal

Sama seperti Red Sindhi, sapi sahiwal ini pun berasal dari India. Jeis sapi ini merupakan nan paling terjkenal di daerah tropis sebab jumlah produksi susunya cukup banyak. Berikut ialah beberapa karakteristik dari sapi sahiwal.

  1. Sapi ini memiliki ambing nan nan besar.
  2. Bulunya sangat halus.
  3. Warnanya coklat muda dan ada juga nan berwarna kemerah-merahan.Badannya besar dan kuat meski ukuran kakinya terbilang pendek.
  4. Sapi ini banyak dipelihara di negara-negara beriklim tropis, seperti India, Thailand, dan Malaysia.

Nah, itulah jenis-jenis sapi perah nan banyak dibudidayakan buat dimanfaatkan susunya. Setelah mengetahui berbagai jenis sapi perah, kini Anda sudah dapat memutuskan jenis sapi perah mana nan cocok dibudidayakan di daerah loka tinggal Anda, bukan? Selamat mencoba dan semoga usahanya berhasil.