Lambang Gerakan Pramuka Dunia

Lambang Gerakan Pramuka Dunia

Tahukah Anda lambang pramuka dan artinya ? Sebagai warga negara Indonesia, kita niscaya mengenal nan namanya PRAMUKA atau Praja Muda Karana. Gerakan ini merupakan adaptasi dari gerakan kepanduan global nan pertama kali dicanangkan oleh Lord Baden Powell nan berasal dari Inggris.

Gerakan ini memang dikhususkan bagi kaum muda-mudi di seluruh global dalam rangka membina mental, fisik serta pengetahuan tentang berbagai macam hal, termasuk cara bertahan hidup. Di Indonesia sendiri, gerakan kepanduan sudah berkembang sejak sekitar tahun 1950-an. Pada masa itu, banyak sekali gerakan dan organisasi kepanduan dengan visi dan misinya sendiri, bahkan banyak pula nan berafiliasi dengan partai politik, sehingga melenceng dari esensi gerakan kepanduan itu sendiri.

Mengamati kenyataan tersebut, melalui beberapa tokoh organisasi kepanduan saat itu dan dengan dukungan dari MPRS, maka sejak tahun 1961 melalui keputusan presiden RI no. 238 tahun 1961, tepatnya tanggal 20 Mei 1961, didirikanlah gerakan kepanduan tunggal di Indonesia nan diberi nama Gerakan PRAMUKA.

Gerakan PRAMUKA tak lantas dikenal oleh khyalak luas, baru pada tanggal 14 Agustus 1961 gerakan ini diperkenalkan pada masyarakat luas, sehingga tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai hari ulang tahun PRAMUKA. Adapun organisasi ini memiliki lambang nan bermakna sangat istimewa, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai lambang PRAMUKA dan artinya.



Lambang Tunas Kelapa

Sebagai sebuah organisasi, PRAMUKA juga tentunya memiliki lambang nan mengidentikkan organisasi kepanduan Indonesia ini. Lambang PRAMUKA Indonesia secara generik dilukiskan dalam bentuk siluet tunas kelapa. Lambang ini diciptakan oleh seorang tokoh kepanduan Indonesia, Soenardjo Atmodipuro, nan juga seorang pejabat tinggi di Departemen Pertanian.

Lambang resmi pramuka ini baru disahkan pada tahun 1972, melalui keputusan KWARNAS No. 06/ KN/ 72 tentang Lambang Gerakan Pramuka. Tunas kelapa dipilih bukan sebab penciptanya ialah seorang pegawai Departemen Pertanian, melainkan ada beberapa makna nan terkandung dalam sebuah tunas kelapa tersebut, yaitu sebagai berikut :

  1. Buah kelapa nan baru tumbuh (tunas kelapa) disebut dengan “cikal”. Hal tersebut berarti bahwa setiap pemuda PRAMUKA ialah inti buat keberlangsungan hayati generasi bangsa Indonesia.
  2. Buah kelapa mampu bertahan lama di dalam kondisi apa pun juga. Hal ini sebagai perlambang bahwa setiap PRAMUKA Indonesia seseorang nan memiliki jiwa raga nan kuat, ulet serta memiliki tekad nan kuat saat menghadapi segala macam tantangan saat mengabdi kepada tanah air Indonesia.
  3. Buah kelapa mampu tumbuh di mana pun. Hal tersebut melambangkan bahwa PRAMUKA Indonesia bisa hayati dan menyesuaikan diri di mana saja dan di dalam kondisi apa pun juga.
  4. Pohon kelapa tumbuhnya lurus ke atas, menjulang tinggi dan bahkan bisa menjadi pohon paling tinggi nan tumbuh di Indonesia. Hal ini sebagai perwujudan bahwa seorang anggota PRAMUKA memiliki cita-cita nan sangat tinggi dan juga lurus, sehingga tak mudah terombang-ambingkan oleh tantangan nan mungkin muncul.
  5. Akar kelapa tertanam kuat di dalam tanah. Hal tersebut dimaksudkan bahwa seorang PRAMUKA Indonesia berpegang landasan dan dasar nan benar, kuat dan kokoh, guna mendukung tercapainya cita-citanya.
  6. Pohon kelapa ialah pohon nan serba guna dari akar hingga ujung atasnya. Hal ini menandakan bahwa seorang anggota PRAMUKA hendaknya menjadi seorang nan berguna, khususnya bagi masyarakat sekitar dan bagi bangsa Indonesia pada umumnya.

Keenam makna dari lambang tunas kelapa tersebut diharapkan mampu membentuk pemuda PRAMUKA Indonesia nan bisa menjadi generasi penerus bangsa nan berkualitas. Sayangnya saat ini Gerakan PRAMUKA di Indonesia sepertinya agak kurang diminati oleh muda-mudi Indonesia dan cenderung hanya sebagai kegiatan wajib formalitas di bangku SMP dan SMA. Padahal sebenarnya gerakan ini sifatnya sangat positif dan bisa membentuk mental pemuda Indonesia menjadi lebih baik.



Perkembangan Lambang PRAMUKA

Meski lambang dasar dari PRAMUKA ialah tunas kelapa, lambang PRAMUKA juga mengalami perkembangan. Saat ini lambang atau logo PRAMUKA nan digunakan secara nasional ialah lambang tunas kelapa dalam lingkaran, dikelilingi oleh padi dan kapas, pada bagian atasnya terdapat lambang bintang dan pada bagian pangkal padi dan kapas terdapat 5 buah bintang kecil. Tulisan Gerakan PRAMUKA ditulis di samping gambar tunas kelapa.

Dasar warnanya ialah cokelat tua sedangkan gambar dan tulisannya berwarna kuning. Lambang ini digunakan sebagai atribut atau logo gerakan pramuka, buat anggota laki-laki berbentuk segi empat sedangkan buat anggota wanita berbentuk bulat.

Lambang tersebut juga memiliki makna, selain makna dari tunas kelapa itu sendiri. Lingkaran melambangkan persatuan dan kesatuan serta dasa pengabdian PRAMUKA. Padi dan kapas berarti kemakmuran pakaian dan pangan di negara Indonesia. Lima buah bintang kecil di bagian bawah menggambarkan Pancasila, dasar negara Indonesia. Lambang bintang besar di bagian atas, menggambarkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Secara keseluruhan, lambang ini memiliki makna bahwa PRAMUKA selain memiliki sifat-sifat seperti tunas kelapa dan pohon kelapa, juga menjunjung tinggi kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, menggunakan landasan Pancasila sebagai dasar berperilaku serta memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia nan dilambangkan dengan padi dan kapas.

Pada perkembangannya, masing-masing kwartir gerakan PRAMUKA di propinsi diizinkan buat memiliki lambang khas daerahnya. Hal tersebut buat mencirikan keunikan masing-masing propinsi di Indonesia, namun tetap harus menyertakan lambang tunas kelapa di dalamnya. Hal ini mengindikasikan bahwa meski bhineka di masing-masing daerah, PRAMUKA Indonesia tetaplah satu.



Lambang Gerakan Pramuka Dunia

Gerakan PRAMUKA global lebih dikenal sebagai kepanduan atau scout , bila anggotanya laki-laki disebut dengan Boys Scout dan bila anggotanya perempuan disebut dengan Girl Scout .

Nama kepanduan atau scout dipilih sebab memang gerakan ini bertujuan buat memandu dan mengarahkan generasi muda menjadi sosok nan lebih berdikari serta sukses di masa depan. Organisasi kepanduan global disebut dengan WOSM atau World Organization of Scout Movement nan bermarkas pusat di Jenewa, Swiss.

Gerakan pandu global ini memiliki lambang nan lebih dikenal dengan Fleur de Lys dalam bahasa perancis nan artinya ialah kembang lili. Sebutan ini diberikan sebab lambang dari WOSM merupakan gambar kembang lili dengan tiga kelopak, nan pada kedua kelopaknya (yang berada di bagian kanan dan kiri) mempunyai asterik kecil.

Pada bagian tengah ketiga kelopak ini terdapat bulatan bulat telur nan digambarkan sebagai kompas. Gambar kembang lili dan kompas ini dilingkari oleh seutas tali dengan ikatan simpul wafat di bagian bawah. Adapun simbol kembang dan tali berwarna putih, sedangkan rona dasar dari lambang ini ialah ungu.

Masing-masing simbol dan rona tersebut memiliki makna nan bhineka yaitu:

  1. Bunga lili dengan tiga kelopak menggambarkan adanya 3 janji atau kewajiban seorang pandu , yaitu kewajiban terhadap Tuhan dan negaranya, terhadap sesamanya, dan terhadap pandu itu sendiri.
  1. Simbol kompas memiliki makna bahwa seorang pandu harus senantiasa berbuat dengan sahih dan bisa dipercaya, sehingga mampu menjadi contoh serta penunjuk jalan nan sahih seperti halnya fungsi kompas.
  1. Simbol dua bintang kecil nan terdapat di kelopak kembang melambangkan bahwa sebagai seorang pandu harus mampu menjadi penerang ke arah jalan kebenaran baik dalam hal konduite maupun ilmu pengetahuan.
  1. Seutas tali dengan simpul wafat di bagian bawahnya menandakan bahwa semua anggota kepanduan dari seluruh global merupakan satu kesatuan dalam persaudaraan dan persahabatan.
  1. Warna putih melambangkan hati nan kudus dan tulus dari anggota pandu. Rona ungu melambangkan bahwa anggota kepanduan memiliki keterampilan kepemimpinan nan apik sekaligus suka menolong orang lain.

Bila kita tilik kembali arti dari lambang gerakan PRAMUKA di Indonesia dan gerakan kepanduan global sama-sama mempunyai makna nan besar sekaligus asa bagi pemuda dan pemudi di Indonesia dan di seluruh dunia.

Aspek positif dari gerakan PRAMUKA di Indonesia seharusnya ditanamkan dengan lebih baik pada generasi muda agar semakin sedikit generasi muda nan terjebak dalam kegiatan-kegiatan negatif seperti penyalahgunaan narkoba.[]