Gejala dan Penaksiran Kanker Darah

Gejala dan Penaksiran Kanker Darah

Leukimia atau kanker darah merupakan penyakit nan masuk klasifikasi penyakit serius. Leukemia menyerang darah atau sumsum tulang belakang nan ditAndai dengan perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang belakang dan jaringan limfoid nan umumnya terjadi pada sel darah putih.

Kanker darah bisa dikatakan terjadi sebab sel-sel normal dalam sumsum tulang belakang digantikan oleh sel tak normal atau sel abnormal. Sel abnormal ini dikeluarkan dari sumsum tulang belakang dan bisa ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi proses pembentukan sel darah normal (hematopoiesis ) dan imunitas tubuh penderita.

Kata leukemia berarti darah putih sebab pada penderita kanker darah atau leukemia ditemukan banyak sel darah putih. Sel darah putih nan banyak tersebut merupakan sel muda. Jumlah sel darah putih nan banyak bisa menggangu fungsi normal dari sel lainnya.



Penyebab Kanker Darah

Penyebab leukemia atau kanker darah belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor nan diketahui bisa mempengaruhi frekuensi leukemia. Berikut ini faktor nan mempengaruhi frekuensi leukemia.

1. Radiasi

Radiasi bisa meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai interaksi antara radiasi dengan LLK. Berikut ini beberapa laporan pengaruh radiasi terhadap leukemia.

  1. Para pegawai radiologi lebih berisiko menderita leukemia.
  2. Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia.
  3. Leukimia ditemukan pada korban hayati kejadian bom atom, seperti bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

2. Faktor Leukemogenik

Ada beberapa zat kimia nan diidensifikasi bisa mempengaruhi frekuensi leukemia. Zat kima tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Racun lingkungan, seperti benzema.
  2. Bahan kimia industry, seperti insektisida.
  3. Obat buat kemoterapi.


Gejala dan Penaksiran Kanker Darah
  1. Gejala leukemia bergantung pada jumlah sel-sel leukemia dan keberadaan sel-sel leukimia menumpuk dalam tubuh. Berikut ini gejala-gejala generik leukemia kronis atau akut.
  2. Demam nan disertai keringat berkeringat pada malam hari.
  3. Sering infeksi.
  4. Sering merasa lelah dan lemah.
  5. Sering terjadi pendarahan dan mudah memar. Misalnya, gusi berdarah, bercak keunguan pada kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit.
  6. Pembengkakan atau ras tak nyaman di perut (karena hati atau pankreas bengkak).
  7. Berat badan turun drastis tanpa karena nan jelas.
  8. Nyeri pada tulang atau sendi.

Kadang-kadang, kanker darah atau leukemia terdeteksi saat melakukan inspeksi darah rutin. Jika mengalami gejala-gejala nan mengarah pada penyakit leukemia, segeralah lakukan beberapa pemeriksaan. Berikut ini inspeksi nan dilakukan buat mendeteksi penyakit leukemia.

1. Inspeksi Fisik

Dalam proses inspeksi fisik, akan dilakukan beberapa pemeriksaan. Inspeksi tersebut antara lain inspeksi kelenjar getah bening, limpa, atau hati.


2. Inspeksi Darah

Laboratorium akan melakukan perhitungan darah lengkap buat memeriksa jumlah sel darah putih, sel darah merah, dan platelet. Leukemia atau kanker darah mengakibatkan jumlah sel darah putih sangat tinggi. Selain itu, sering ditemukan rendahnya taraf trombosit dan hemoglobin dalam sel darah merah.

3. Biopsi

Biopsi ialah satu-satunya cara buat mengetahui apakah sel-sel leukemia ada dalam sumsum tulang Anda atau tidak. Dalam biopsy, diperlukan anestesi lokal buat membantu mengurangi rasa sakit. Dokter akan mengambil beberapa sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya.



Tips Menangani Anak nan Menderita Kanker Darah

Anak-anak tak dapat disamakan dengan orang dewasa sebab mereka masih belum memiliki cukup akal. Membedakan mana nan baik dan jelek pun anak-anak terkadang salah. Anak penderita kanker darah harus ditangani dengan cara nan berbeda dengan penderita nan sudah dewasa. Anak-anak dapat merasakan ketakutan, gelisah, resah, marah bahkan menjadi trauma sebab mengetahui dirinya mengidap penyakit leukemia. Membuat anak-anak nyaman dengan keadaannya ialah hal nan wajib dilakukan. Mereka harus merasa dan berprasangka bahwa penyakit nan dideritanya itu ialah tak menjadikan dirinya salah dan buruk, mereka ialah anak nan baik.

Sebagai orang tua nan mencintai anak-anak mungkin Anda akan bingung buat berkata apa kepada anak Anda nan mengalami penyakit kronis ni. Hal itu sebenarnya hal nan sangat wajar sebab anak Anda ialah buah hati Anda, Anda nan melahirkan dan merawat mereka. Namun sikap tersebut harus Anda kurangi sebab tak akan bagus di mata anak-anak, mereka akan merasa bersalah ketika melihat orang tuanya sedih dan menangis secara terus menerus di hadapannya. Cara terbaik buat mengungkapkan perasaan Anda kepada anak Anda ialah dengan berkomunikasi nan sahih dan baik dengan mereka.
Berikut ini merupakan beberapa tips berkomunikasi nan baik pada anak nan menderita kanker darah, di antaranya yaitu :

    1. Berikanlah informasi mengenai penyakit leukemia dengan tepat pada anak

    Ukuran tepat dalam memberikan informasi tersebut ialah sinkron dengan usia mereka. Bila mereka sudah menginjak usia 8 tahun maka pergunakan kalimat nan ringan dan mudah dalam menjelaskan kata kanker. Menjelaskan penyakit ini kepada mereka harus dengan ramah dan lembut agar anak Anda merasakan dalam zona nyaman. Sedini mungkin menjelaskan penyakit leukemia pada anak akan memberikan imbas positif pada mental mereka, sebab bila mereka mengetahui penyakit leukemia dari orang lain terlebih dahulu maka kata dan kalimat nan menakutkan akan menghantui pikiran dan perasaan mereka.

    2. Berikan klarifikasi tentang planning pengobatan nan akan mereka jalani

    Gejala-gejala penyakit leukemia harus mereka ketahui agar mereka tak kaget dan bingung ketika mengalaminya, seperti rambut rontok, sering lelah, lemas, kehilangan berat badan dan lainnya. Perubahan fisik sebab gejalan kanker dapat mereka tanggapi dengan sikap positif bila mereka mendapatkan klarifikasi nan sahih dan baik, sertakan juga motivasi-motivasi hayati agar mereka tetap bersemangat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan nan akan mereka alami.

    3. Persiapkan diri Anda dan anggota keluarga lainnya dengan bekal ilmu kesehatan mengenai penyakit leukemia

    Anda harus banyak bertanya pada dokter dan membaca buku kesehatan lain mengenai penyakit nan diderita anak, semakin banyak ilmu kesehatan nan ada pahami maka Anda tak akan kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit nan sering muncul. Namun bila Anda tak tahu jawabannya maka Anda harus secara positif mengatakan bahwa “ayah/ibu belum mengetahuinya, dan kami akan segera mencarikan jawabannya”.

    4. Membuat anak merasakan kesenangan dan kegembiraan ialah salah satu terapi mental pada diri anak

    Banyak hal ang dapat Anda lakukan agar mereka merasakan hayati nan hangat bersama keluarga. Berkumpul bersama di ruang keluarga sambil menceritakan dongeng nan menghibur ialah cara nan dapat Anda terapkan. Pada sela-sela kegiatan menyenangkan tersebut selipkan pemikiran bahwa setiap orang dilahirkan di global bukan buat merasakan susah dan sedih terus. Terus pompa semangat anak dalam menatap masa depannya.

    5. Beritahu pada mereka bahwa mereka tak bersalah sebab mengidap panyakit kanker darah. Penyakit ini datang pada seseorang tanpa sebuah kesengajaan sehingga tak ada beban nan harus ditanggung. Jelaskan pada mereka mengenai ketetapan Allah Swt nan diberikan kepada manusia. Qadla jelek nan datang pada manusia tak akan membuat manusia menjadi tercela sebab mendapatkan dosa, malah sebaliknya bahwa penyakit nan datang pada anak Anda ialah ladang kebaikan nan mendatangkan pahala bagi mereka.

    6. Anak-anak harus dilibatkan dalam planning perawatan mereka

    Hal ini dilakukan agar mereka mempunyai kemandirian dan tanggung jawab terhadap dirinya. Anak nan tak dilibatkan dalam planning perawatan akan beranggapan bahwa dirinya menyusahkan banyak orang, yaitu kedua orang tua, saudara, teman, guru, instruktur dan tim kesehatan lainnya. Semakin mereka aktif dalam proses perawatan maka ini akan semakin baik pada mental dan kejiwaan mereka.

    7. Menahan emosi

    Anda sebagai orang tua harus sebisa mungkin buat tak menampakan rasa kesal dan marah terhadap anak nan menderita kanker darah. Ingatlah semakin banyak kata dan kalimat negatif nan mereka dengar maka akan semakin jelek mental dan kejiwaan mereka.

    8. Perkuat akidah Islam anak agar mereka dapat kuat dan bersabar dalam menghadapi penyakitnya

    Semakin kuat akidah mereka maka mereka akan semakin tegar dalam menghadapi persoalan hayati mereka.

    Itulah 8 tips berkomunikasi dengan anak nan menderita kanker darah. Anda dapat mengembangkan cara berkomikasi ini agar lebih baik agar anak nan menderita penyakit ini menjadi anak nan tegar dan sabar.