Biografi Mozart: Akhir Hidupnya

Biografi Mozart: Akhir Hidupnya

Wolfgang Amadeus Mozart nan memiliki nama baptis Johannes Chrysostomus Wolfgangus Theophilus Mozart ialah seorang komponis produktif dan paling berpengaruh pada era klasik. Mozart telah menyusun lebih dari 600 karya dan kebanyakan karyanya ialah karya puncaknya. Karya ini meliputi musik simfoni, concertante, chamber, piano, opera, dan paduan suara. Mozart ialah komposer nan paling populer dari zamannya. Biografi Mozart dipenuhi pembahasan kecemerlangan karya-karyanya.

Mozart sudah menunjukkan kemampuan luar biasanya sejak masa kecilnya di Salzburg. Mozart sudah menguasai permainan piano dan violin pada umur lima tahun. Bahkan telah mampu menyusun musik dari piano dan violin. Pada umur 17 tahun, Mozart direkrut sebagai musisi istana di Salzburg.

Akan tetapi, puncak karier dan kebanyakn karya agung Mozart dibuat di Vienna. Mozart pindah dan menetap di Vienna sejak 1781. Di Vienna, Mozart menyusun karya-karya terbaiknya dalam bentuk simfoni, konserto, dan opera. Mozart meninggal di Vienna pada 5 Desember 1791. Meninggalkan istrinya Constanze dan dua orang putranya.



Biografi Mozart: Masa Kecil dan Keluarga

Mozart terlahir pada tanggal 27 Januari 1756 di Salzburg, Jerman. Ayahnya bernama Leopold Mozart dan ibunya bernama Anna Maria. Ia ialah anak bungsu dari 7 bersaudara. Lima di antara keenam saudaranya meninggal ketika masih kecil. Yang masih ada hanya kakak perempuannya, Maria Anna, nan terpaut 5 tahun di atasnya. Maria Anna dipanggil dengan nama kecil 'Nannerl'. Mozart dibaptis di Katedral St. Rupert. Catatan pembaptisan menuliskan nama Mozart dalam versi Latin, yakni Joannes Chrysostomus Wolgangus Theophilus Mozart. Ketika dewasa, Mozart lebih sring menyebut dirinya Wolfgang Amade Mozart.

Ayahnya, Leopold Mozart ialah orang Augsburg asli. Ia pun ialah penggubah lagu dan guru musik. Di tahun 1743, ia terpilih menjadi salah satu pemain biola pada perusahaan musikal Count Leopold Anton von Firmian, seorang pangeran nan saat itu berkuasa. 4 tahun kemudian Leopold berjumpa Anna Maria di Salzburg. Saat Anna Maria melahirkan Mozart, Leopold menerbitkan buku ajar biola nan berjudul Versuch einer grundlichen Violinschule . Buku tersebut laku keras.

Nannerl, kakak perempuan Mozart, diajarkan bermain piano oleh ayahnya sejak usia 7 tahun. Saat itulah Mozart tertarik akan musik sebab sering melihat kakaknya berlatih. Ia suka sekali menekan tuts piano dan mendengar suaranya. Akhirnya saat usianya 4 tahun, sang ayah mengajari Mozart bermain piano. Dalam beberapa menit, ia mampu memainkan sebuah lagu nan diajari ayahnya. Kemudian saat usianya 5 tahun ia sudah mampu menggubah lagu-lagu pendek sendiri nan ia mainkan buat ayahnya. Saat Mozart memainkan lagu baru, ayahnya akan menuliskan not lagu tersebut mengingat sang balita belum dapat menulis.

Ayah Mozart memang dikenal sebagai sosok guru gigih nan mengabdi. Ia pun mengajari anak-anaknya dengan baik. Ketika Mozart mampu melakukan apa nan belum diajarkannya, sang ayah sangat terkejut sekaligus bangga. Ia segera mengetahui bahwa anaknya berbakat di bidang musik. Sang ayah ialah guru pertama dan satu-satunya dalam masa kecil Mozart. Tidak hanya di bidang musik, sang ayah juga mengajarinya berbagai subjek akademis lain seperti bahasa.



Biografi Mozart: Kejeniusan di Bidang Musik

Pertunjukan pertama Mozart dimulai saat ia berusia lima tahun di Universitas Salzburg. Pada Januari 1762, Mozart memainkan harpsichord (masih homogen keyboard nan generik digunakan di zaman renaisans) buat para wakil negeri Bavaria. Kejeniusan dan keluarbiasaan bakat Mozart telah membuat banyak pihak terheran-heran. Talenta Mozart tersebut misalnya, pada umur tujuh tahun memainkan violin dengan akurasi nada nan mengagumkan walaupun sebelumnya ia tidak pernah les violin.

Antara tahun 1763 - 1766, Mozart bersama ayahnya, Leopold (seorang komponis dan musisi) dan saudara perempuannya Nannerl (juga seorang anak bertalenta) mengunjungi London, Paris, dan wilayah Eropa lainnya. Di tempat-tempat itu, mereka berhasil menyelenggarakan konser. Keluarga Mozart ini baru kembali ke Salzburg pada November 1766. Beberapa tahun kemudian, Mozart muda telah sukses menyusun opera pertamanya, Apollo et Hyacinthus .

Pada 1769, Mozart ditunjuk sebagai Konzertmeister (pemimpin bagian violin pertama dalam sebuah orkestra) pada Salzburg Court oleh Archbishop (Uskup Agung). Pada awal tahun nan sama, Mozart mengadakan tiga kunjungan ke Italia. Di sana, Mozart mempelajari opera Italia dan sukses menyusun dua opera nan berhasil dalam pementasannya, Mitridate and Lucio Silla . Mozart menulis konserto violinnya antara tahun 1774 sampai 1777. Pada rentang tahun nan sama, Mozart juga menulis karya Masses, simfoni dan chamber.

Pada 1780, Mozart menulis opera Idomeneo nan menjadi sensasi di Muenchen, Jerman. Setelah mengalami konflik dengan Uskup Agung, Mozart meninggalkan jabatan Konzertmeister dan tinggal di Vienna. Pada 1782, Mozart menikahi Constanze Weber dan pada tahun nan sama Mozart mempertunjukan operanya, Die Entführung aus dem Serai nan berhasil besar saat itu.

Tahun 1780-an ialah puncak kegemilangan karya-karya Mozart. Mozart menyusun banyak sonata dan kuartet dan tampil solo dalam lima belas konser piano nan musik ia susun sendiri. Karyanya Le nozze di Figaro selesai disusun pada 1786. Menyusul kemudian Don Giovanni pada 1787, Così fan tutte pada 1790 dan Die Zauberflöte pada 1791.



Biografi Mozart: Akhir Hidupnya

Kisah biografi Mozart berujung pada wafatnya sang maestro. Selama menjadi penggubah lagu, Mozart banyak bepergian dari satu loka ke loka lainnya. Ketika sedang mengunjungi Praha buat pertunjukan operanya nan berjudul La Clemenza di Tito , ia merasa tak enak badan. Saat itu ialah tanggal 6 September 1791. Ia mengabaikan rasa kurang enak badannya dan tetap memainkan musik. Kemudian ia masih dapat melakukan konser The Magic Flute pada tanggal 30 September.

Pada bulan November, Mozart merasa kesehatannya semakin memburuk. Ia harus terus berbaring di loka tidur dan terus menerus merasa bengkak, sakit, dan muntah. Saat sakitnya bertambah parah, ia benar-benar tak dapat bangun dari loka tidur. Mozart dirawat oleh istri dan adik iparnya. Dokter nan merawatnya ialah dokter keluarga nan bernama Thomas Franz Closset. Akhirnya Mozart meninggal global pada tanggal 5 Desember 1971, tepat pukul satu dini hari. Saat itu usianya baru 35 tahun. Ia dimakamkan 2 hari kemudian dengan cara nan biasa-biasa saja, dengan adat Vienna saat itu. Makamnya terletak di Pemakaman St. Marx Cemetery.

Penyebab kematian Mozart tak diketahui dengan pasti. Catatan resmi tentang ini menyebutkan bahwa Mozart menderita hitziges Frieselfieber atau demam miliary akut. Demam ini ditandai dengan munculnya ruam nan terlihat mirip butir padi. Namun global kedokteran modern meragukannya sebab mereka tak dapat mengidentifikasi penyakit semacam apakah itu demam miliary akut. Menurut para peneliti, setidaknya ada 118 kemungkinan penyakit penyebab kematian Mozart, di antaranya ialah influenza, keracunan merkuri, penyakit dari cacing pita babi, dan penyakit ginjal. Namun nan paling diakui ialah hipotesis bahwa ia meninggal sebab demam rematik.

Upacara pemakamannya nan sederhana tak mencerminkan namanya sebagai penggubah besar nan sering kali mengadakan pagelaran musik besar di Vienna dan Praha. Akan tetapi nan pasti, nama besarnya dikenang sepanjang masa. Bahkan Mozart jauh lebih terkenal setelah kematiannya. Musiknya banyak didengar orang di seluruh dunia. Biografi Mozart pun banyak dibaca oleh orang-orang nan merasa terinsiprasi oleh karya-karyanya.