Rantai Makanan di Kehidupan

Rantai Makanan di Kehidupan

Tahukah Anda tentang contoh rantai makanan ? Makhluk hayati semuanya butuh makan buat bertahan. Masing-masing makhluk hayati akan mencari makanan. Peristiwa memakan dan dimakan antara makhluk hayati dengan memiliki urutan eksklusif disebut sebagai rantai makanan.

Hal nan pertama ialah tumbuh-tumbuhan nan berperan sebagai penghasil atau produsen sebab hanya tumbuh-tumbuhan lah nan dapat menghasilkan dan membuat makanannya sendiri. Sementara, makhluk hayati manusia dan binatang hanya mendapat makanan nan sudah ada sehingga mereka disebut sebagai konsumen.

Produsen ialah tumbuhan hijau nan memanfaatkan sinar matahari buat melakukan pembuatan makanan sendiri atau proses fotosintesa, sedangkan konsumen ialah makhluk hayati nan mendapatkan makanannya dari tumbuhan. Konsumen lalu digolongkan menjadi beberapa tingkatan, yaitu konsumen I, konsumen II, konsumen III, dan seterusnya. Konsumen I merupakan pemakai langsung dari produsen atau tumbuhan, selanjutnya konsumen berikutnya merupakan pemangsa konsumen sebelumnya.

Contoh rantai makanan misalnya sebagai berikut:

Padi dimakan oleh binatang tikus, lalu tikus akan dimakan oleh ular, lalu ular dimakan burung elang, dan burung elang wafat kemudian membusuk dan diuraikan oleh bakteri pengurai.

Tanaman Padi - tikus - ular - elang - pengurai

Pengurai ialah bakteri nan akan mengurai semua makhluk hayati nan sudah mati. Fungsi penguraian agar nantinya setelah makhluk hayati membusuk akan manunggal dengan lingkungannya. Pengurai dapat berupa bakteri, cacing, dan jamur. Jika rantai makanan terputus, akan berakibat fatal, yaitu konsumen lainnya akan punah serta ekosistem nan sudah ada akan terganggu.



Rantai Makanan nan Berperan

Jaring-jaring kehidupan merupakan kumpulan dari rantai-rantai makanan nan satu sama lain berhubungan. Jaring-jaring kehidupan merupakan interaksi nan nan terjadi antara berbagai macam makhluk hayati dalam kehidupannya. Di dalam jaring-jaring kehidupan terdapat rantai makanan. Rantai makanan ialah suatu peristiwa makan dan dimakan nan dilakukan oleh makhluk hayati dalam urutan tertentu.

Selanjutnya, akan dibahas mengenai lebih detail dalam pembagian rantai makanan. Di dalam rantai makanan terdapat produsen dan konsumen.



1. Produsen

Produsen merupakan penghasil. Dalam kehidupan di muka bumi ini nan berperan krusial sebagai produsen ialah tumbuh-tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau dalam membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan donasi dari cahaya matahari. Makanan nan dihasilkannya itu digunakan buat kehidupannya sendiri dan akan digunakan oleh makhluk hayati lainnya.

Berbeda dengan tumbuhan nan tidak memiliki hijau daun atau klorofil. Tumbuhan nan tak memiliki hijau daun akan mendapat makanan dari sisa-sisa makhluk hayati nan sudah wafat atau saprofit. Contoh tumbuhan nan tak memiliki hijau daun ialah tanaman kapang dan tanaman jamur.



2. Konsumen

Konsumen berarti pengguna. Semua makhluk hayati nan memanfaatkan apa nan dihasilkan oleh produsen, baik secara langsung ataupun tak langsung dinamakan konsumen, yaitu hewan dan manusia.

Pada contoh rantai makanan nan sudah disebutkan di atas terdapat strata konsumen:

a. Konsumen 1

Konsumen 1 ialah konsumen nan mengambil kegunaan langsung dari apa pun nan dihasilkan produsen. Contohnya tikus.

b. Konsumen 2

Konsumen 2 ialah konsumen nan mengambil kegunaan hasil dari konsumen 1 atau memangsa konsumen 1.

c. Konsumen 3

Konsumen 3 merupakan konsumen nan mengambil kegunaan atau hasil dari konsumen 2 atau memangsa konsumen 2. Contoh ular.

d. Konsumen 4

Konsumen 4 merupakan konsumen nan memanfaatkan atau memangsa konsumen 3. Contoh elang.

Contoh rantai makanan nan lainnya:

Jagung dimakan oleh ayam, ayam dimangsa oleh elang, elang wafat dan membusuk akan diuraikan oleh pengurai

Contoh lain rantai makanan:

Jagung akan dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh musang, musang dimakan oleh elang, elang wafat dan membusuk diurai oleh pengurai

Berdasarkan dua contoh terjadinya rantai makanan di atas terdapat interaksi bahwa jagung berperan sebagai produsennya, elang nan memangsa ayam juga memangsa lainnya, yaitu musang.

Setelah berkenalan dengan rantai makanan maka akan berlanjut ke piramida makanan. Piramida makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan nan terdiri dari produsen, konsumen 1, konsumen 3, konsumen 4 dan pengurai.



Hubungan Makhluk Hayati dan Lingkungan

Kehidupan makhluk hayati dan lingkungan sangatlah saling bergantung satu sama lain. Sebuah rantai makanan akan terus ada jika lingkungan pun mendukung. Interaksi antar sesama makhluk hayati memerlukan lingkungan nan aman dan nyaman. Tidak heran jika lingkungan nan jelek akan menganggu ekosistem nan ada. Hasilnya, makhluk hayati pun akan terganggu jika terjadi perubahan lingkungan nan stabil.

Perubahan lingkungan nan terjadi banyak disebabkan oleh manusia dan alam. Perubahan lingkungan nan disebabkan oleh alam misalnya terjadi bala gunung meletus, terjadi gempa bumi, atau terjadi tsunami. Sebenarnya, manusia berperan lebih besar pada kerusakan lingkungan. Misalnya, sebab membuang sampah sembarangan akan menyebabkan banjir, atau menebang pohon dan membakar hutan akan menyebabkan kebakaran hutan secara besar.

Banyak perubahan lingkungan nan disebabkan oleh manusia seperti:



1. Banjir

Banjir nan terjadi sebab ulah manusia nan membuang sampah sembarangan ke genre sungai atau air. Hasilnya, genre air ataupun sungai tak lancar sebab banyak sampah nan tergenang dan menyumbat jalannya air. Selain itu, penebangan hutan nan asal-asalan juga dapat menyebabkan terjadinya banjir. Air nan terlalu deras dapat mengakibatkan air bahari meluap sebab tak ada pohon nan menahan dan terjadilah banjir.



2. Hutan nan dibakar sengaja

Manusia biasanya akan melakukan hal tersebut buat membuka sebuah huma baru. Sebenarnya, tindakan ini akan merusak lingkungan dan habitat nan ada. Dengan melakukan pembakaran, hewan dan tumbuhan akan musnah.



3. Tanah nan longsor

Akibat melakukan penebangan pohon-pohon secara sembarangan, saat hujan deras turun tak akan ada nan dapat menahan tanah nan gugur. Tak ada akar pohon kuat nan menahan laju air sehingga dapat menyebabkan longsor.



4. Melakukan pencemaran air dan udara

Pencemaran lingkungan nan terjadi merupakan ulah dari manusia nan secara sembarangan melakukan tindakan pencemaran. Misalnya asap kendaraan bermotor dan asap pabrik nan tinggi. Membuang limbah pabrik secara sembarangan, melakukan penebangan dan pembakaran hutan sehingga asap membumbung dan merusak udara, dan juga membuang sampah sembarangan sehingga menggunung terutama sampah nan tak dapat terurai cepat (sampah plastik misalnya).



Rantai Makanan di Kehidupan

Makhluk hayati tinggal tidak hanya di darat saja, tetapi juga di lautan. Berikut ialah rantai makanan nan terjadi di laut.

Fitoplankton menjadi produsen merupakan penyedia makanan di dalam laut. Zooplankon merupakan hewan air nan sangat kecil dan hayati melayang di dalam air. Dalam hal ini disebut sebagai konsumen I. Lalu hewan-hewan bahari kecil seperti ikan-ikan kecil (semacam ikan sarden, ikan hering, kepiting atau lobster) disebut sebagai konsumen II.

Kemudian hewan bahari nan lebih besar akan disebut sebagai konsumen III, seperti ikan hiu, ikan paus, ikan pedang dan lainnya. Selanjutnya dekomposer atau pengurai akan menguraikan makhluk hayati nan telah mati.

Berikut contoh sebuah rantai makanan di laut:

Fitoplankton dimakan oleh zooplankton, lalu zooplankton dimakan oleh hewan air kecil, kemudian hewan bahari kecil dimakan hewan bahari besar, hewan bahari besar akan wafat dan diurai oleh dekomposor atau pengurai.

Demikian alurnya, dapat disebutkan bahwa produsen akan dimakan oleh konsumen, dan semua konsumen akan terus memakan nan lainnya. Hingga konsumen akhir wafat dan membusuk akan diuraikan oleh pengurai. Demikian seperti nan sudah dijelaskan pada setiap contoh rantai makanan.