Masalah Ekonomi

Masalah Ekonomi

Saat ini, masalah ekonomi ialah sebuah masalah nan banyak dialami oleh sebagian besar masyarakat kita. Contoh-contoh masalah ekonomi nan menimpa ialah berkenaan dengan kemampuan mereka buat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Masalah ekonomi ialah masalah nan berkenaan dengan ekonomi. Sedangkan masalah ekonomi ialah masalah nan lekat kaitannya dengan segala aktivitas buat memenuhi kebutuhan hayati sehari-hari. Mulai dari jual beli, tawar menawar, atau ekspor impor.

Sebenarnya masalah ekonomi bukan hanya sebuah masalah nan harus diatasi oleh ahli ekonom saja. Masalah ekonomi ini ialah sebuah masalah nan harus dicari solusinya secara bersama.

Ekonomi suatu bangsa ialah hal nan sangat vital. Negara nan memiliki ekonomi nan kuat, bisa dipastikan bahwa ekonomi nan kuat ini akan menyokong sendi-sendi kehidupan nan lain. Bidang pendidikan, sosial budaya, pemerintahan dan aspek nan lain pun juga akan kuat.



Masalah Ekonomi

Jika ekonomi suatu negara lemah dan tidak berdaya maka bisa dipastikan bahwa bidang-bidang nan lainnya pun juga berada dalam hal nan tidak baik.

Namun begitu, tak semua kalangan dapat mengidentifikasi masalah ekonomi dengan mudah. Mereka umumnya sulit menuliskan, melukiskan, dan mengatakan apa nan sebetulnya telah dicerna pikiran. Berikut ini 10 contoh masalah ekonomi nan paling populer.



1. Kemiskinan

Ya, masalah ini selalu menghantui dari satu pemerintah ke pemerintah lainnya. Masalah kemiskinan tak akan pernah tuntas dibahas sebab akan terus menerus muncul. Dalam banyak buku literatur ekonomi bahkan disebut tujuan krusial ilmu ekonomi adalah menghilangkan kemiskinan.

Yang dimaksud miskin di loka ini ialah ketidak mampuan dari seseorang buat memenuhi kebutuhan hidupnya. Atau ketidak mampuan dari pekerjaan nan telah dimiliki buat menghasilkan uang nan cukup buat memenuhi kebutuhan hayati seseorang.

Dari definisi ini, kemiskinan akan berkaitan erat dengan tersedianya lapangan kerja nan cukup bagi seluruh penduduk.selain itu, masalah kemiskinan ini juga berkaitan dengan besarnya jumlag penghasilan setiap penduduk dari suatu negara.

Dalam hal ini, Indonesia tergolong sebagai salah satu negara nan berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini terjadi sebab banyak sekali penduduk Indonesia nan memiliki penghasilan nan menjadi baku internasional yaitu dua dolar atau sekitar delapan belas ribu per harinya.



2. Kesejahteraan

Contoh masalah ekonomi nan kedua ialah perihal kesejahteraan. Nah, ini versus kata dari kemiskinan. Masalah ini tergolong populer dalam ekonomi sebab pada hakikatnya manusia selalu ingin kaya, makmur, dan banyak uang. Semua itu tertuju pada satu kata : kesejahteraan.

Sebagai versus dari kata miskin, sejahtera memiliki arti kemampuan buat mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya. Sehingga tidak ada kata sulit buat memnuhi kebutuhan ini. Atau dengan kata lain, bahwa seseorang memiliki uang dari pendapatan kerja atau usahanya nan cukup buat membeli barang-barang guna buat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Masalah ini pun juga erat kaitannya dengan kemiskinan. Sebuah negara nan sebagian besar penduduknya sudah sejahtera niscaya penduduknya sedikit nan miskin. Begitu pula sebaliknya.



3. Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan menjadi contoh masalah ekonomi selanjutnya. Masalah ini akan selalu penting diselesaikan sebab membengkaknya peminat kerja sedangkan lapangan pekerjaan kian menyempit. Eksesnya, postur ekonomi Indonesia didominasi 80% oleh sektor informal. Mereka umumnya bekerja sebagai pedagang kaki lima, usaha kecil menengah, dst.

Masalah lapangan pekerjaan ini juga berkaitan dengan masalah kemiskinan dan kesejahteraan. Seseorang nan memiliki pekerjaan nan layak tentu akan jauh dari kata miskin sebab ia mampu buat mencukupi seluruh kebutuhannya.

Lain halnya dengan seseorang nan masih sulit buat menemukan sebuah pekerjaan. Ia tentunya tidak selalu punya uang buat memenuhi kebutuhannya.

Pemerintah seharusnya lebih konsen buat bisa memecahkan masalah ketersediaan lapangan kerja nan cukup bagi penduduknya. Saat ini lebih banyak jumlah pencari kerja daripada lapangan kerja nan ada. Hal ini bisa dibutktikan dengan selalu berjubelnya sebah Job Fair atau bursa kerja nan diadakan.

Pemerintah bisa menciptakan lapangan pekerjaan nan padat karya nan bisa menyerap begitu banyak tenaga kerja. Atau pemerintah juga bisa memberikan kemudahan bagi pengusaha-pengusaha baru buat menciptakan lapangan kerja nan baru.

Selain memberikan kemudahan ijin, juga mendukung seluruh program perusahaan atau juga bisa dilakukan dengan memberikan pinjaman-pinjaman seperti Kredit Usaha Kecil buat bisa digunakan mengembangkan usaha nan ada.



4. Harga

Setiap seremoni hari besar keagamaan masalah ekonomi nan satu ini akan selalu muncul ke permukaan. Apalagi kalau menyangkut sembilan bahan pokok (sembako). Masyarakat sensitif sekali dengan masalah harga, apalagi ibu rumah tangga nan suka ngedumel kalau harga-harga sembako membumbung tinggi.

Harga barang akan melambung tinggi tanpa kontrol. Yang dijadikan alasan terjadinya kenaikan harga ini ialah lebih banyaknya permintaan dari pada kesediaan barang. Inilah nan membuat harga menjadi naik.

Upaya penyelesaian nan dilakukan pemerintah kita biasanya ialah dengan mengadakan operasi pasar.sebenarnya, bentuk penyelesaian ini ialah penyelesaian masalah nan tak langsung mengena pada inti permasalahannya.

Seharusnya pemerintah memiliki kemampuan buat menentukan harga di pasaran. Tidak hanya mengadakan pemeriksaan mendadak atau pun sekedar penyuluhan-penyuluhan nan bersifat tidak praktis.



5. Profit

Ilmu ekonomi niscaya selalu membahas masalah nan satu ini. Bagaimana kita mampu menaikkan keuntungan dengan sekecil kecilnya modal. Itu ialah prinsip primer ekonomi.

Dalam menjalankan sebuah usaha, akan dipikirkan dengan matang-matang bagaimana mendapatkan laba nan sebesar-besarnya. Dalam kehidupan masyrakat sekarang, segala hal akan dilakukan buat mengejar laba ini baik itu hal nan baik atau pun hal nan buruk.

Misalnya, di saat terjadinya kenaikan harga, para pedagang akan melakukan apa pun buat mendapatkan untung nan besar seperti memberikan pengawet jenis formalin ke barang-barang mereka agar barang tersebut tidak mudah busuk dan tetyap bisa dijual dengan penampilan nan bagus dalam waktu nan lama.



6. Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi niscaya akan selalu majemuk tiap negara. Sebut saja kapitalisme, sosialisme, mix (campuran), dsb. Namun, sekarang ini global disebut sebut memasuki fase non ideologis, dimana corak sistem ekonomi tersebut melebur menjadi satu.



7. Inflasi

Ya, bagi nan bergelut dengan lingkup makro akan terus berkutat dengan masalah nan satu ini. Secara sederhana inflasi dapat diartikan sebagai situasi dimana harga terus menerus mengalami kenaikan.

Inflasi ini memang berkaitan dengan harga. Sebenarnya pemerintah memiliki hak buat bisa mencegah terjadinya kenaikan harag atau inflasi ini. Jika jumlah permintaan naik, pemerintah juga bisa melakukan banyak hal buat mencukupi kenaikan permintaan ini.



8. Pertumbuhan Ekonomi

Dari kacamata makro pertumbuhan ekonomu suatu negara mencerminkan menggeliatnya atau menurunnya situasi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dipandang dari aspek produk domestik bruto (PDB), total ekspor impor, dst.

Pertumbuhan identik dengan taraf kesejahteraan. Namun juga haruslah diperhatikan dengan pemerataan kesejahteraan tersebut. Dapat jadi seseorang memiliki pendapatan nan tinggi namun di sisi lain, ada sebagian orang nan memiliki pendapatan nan sangat rendah.



9. Hutang

Berapa banyak sebuah negara memiliki utang? Bahkan ilmu ekonomi pada masa ini mengenal istilah debt trap (perangkap hutang). Sebuah analisis masalah buat mengetahui apakah negara pengutang tersebut telah terjerat ke dalam perangkap hutang.

Hutang biasa dilakukan jika pendapatan tak mencukupi buat memenuhi kebutuhan nan ada. Negara kita ini bisa dikategorikan sebagai negara nan begitu mudah buat berhutang. Hal ini bisa disebabkan sebab memang sumber primer pendapatan kita bertumpu pada pajak.

Sebenarnya Indonesia ialah negara nan kaya. Berapa banyak sumber kekayaan alam nan etrkandung di bumi kita mulai dari kekayaan barang tambang, minyak bumi, hutan,air dan masih banyak lagi. Sayangnya semua itu tidak bisa dikelola sendiri oleh negara buat kesejahteaan masyarakat.

Pemerintah menyerahkan pengelolaannya kepada partikelir atau asing sehingga sedikit sekali laba nan diperoleh. Dengan sedikitnya laba ini maka sedikit pula pendapatan nan diterima. Hal ini menyebabkan sulitnya buat memenuhi kebutuhan. Dan ini mengharuskan buat berhutang ke luar negeri.

Masalah hutang ini tak berhenti sampai di loka ini saja.saat ini nan dinamakan hutang pastilah memiliki bunga. Besar kembang pun sangat majemuk dan biasanya sangatlah tinggi besarnya. Jadi selain membayar hutang, juga ada kewajiban buat membayar bunganya.



10. Ekonomi Politik

Era sekarang ini ilmu ekonomi tak dapat berdiri sendiri. Masalah ekonomi tak dapat diselesaikan dengan memakai pandangan tunggal. Sebab itu politik terintegrasi buat melihat permasalahan secara lebih luas dan dalam.

Ekonomi politik ini diperlukan buat dalpat menyelesaikan semua permasalah ekonomi nan ada termasuk contoh masalah ekonomi nan disebutkan di atas.