Thomas Alva Edison (1847 – 1934)

Thomas Alva Edison (1847 – 1934)

Tokoh-tokoh fisika global sudah memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan peradaban umat manusia. Inovasi dari tokoh-tokoh fisika ini, bukan saja telah sukses memberikan berbagai kemudahan hayati manusia, tetapi juga dapat memberikan citra nan ilmiah tentang global itu sendiri. Memang, terdapat beberapa inovasi atau pendapat tokoh-tokoh fisika nan kontroversial dan mendapat banyak cemoohan atau tentangan pada masanya.

Memang inovasi beberapa tokoh-tokoh fisika adakalanya harus bertentangan dengan pandangan dari pemuka-pemuka agama. Terdapat disparitas menyolok dalam cara atau metode pembuktian dalam memberikan pembenaran terhadap sesuatu nan dipahami sebagai kebenaran. Pada agama, kebenaran ialah suatu otoritas nan tak bisa diganggu gugat, sementara pada ilmu, kebenaran ialah hal nan harus bisa dibuktikan secara ilmiah.

Berikut ialah riwayat singkat tokoh-tokoh fisika. Inovasi dari tokoh-tokoh fisika berikut ini sanggup merubah paras peradaban umat manusia hingga dapat seperti sekarang ini. Dan tentunya inovasi tersebut sangat bermanfaat bagi dunia.



Nicolaus Copernicus (1473 – 1543)

Satu diantara tokoh-tokoh fisika ini ialah Copernicus. Beliau dilahirkan di Torun, Polandia dengan nama Mikołaj Kopernik, pada 19 Februari 1473. Copernicus menekuni banyak hal mulai dari ekonomi, matematika hingga astronom. Dia juga mengembangkan teori heliosentrisme nan menyatakan bahwa matahari adalahi pusat dari tatasurya. Teori ini menjungkirkan logika teori geosentris tradisional, nan menyebut bumi sebagai pusat tatasurya.

Teori ini mendapat tentangan dari banyak pemuka gereja, diantaranya Christoph Clavius, seorang imam Yesuit pada abad ke-16 dan Martin Luther, seorang teolog Jerman. Clavius mencemaskan teori heliosentris akan memporak porandakan bangunan pengetahuan astronomi nan selama ini diperkenalkan oleh gereja. Dalam kotbah-kotbahnya, Clavius selalu menyebut teori Copernicus sebagai pengetahuan nan salah dan tak masuk akal. Sementara Luther menyebut Coperbicus sebagai si dungu pembuat rancu ilmu astronomi.

Menanggapi cemoohan itu, Copernicus menulis surat kepada Paus Paulus II. Dalam suratnya tersebut, dia menjelaskan bahwa pada saat ini ada beberapa 'pembual' nan sedang mengkritik karyanya. Sayangnya, para pembual ini sama sekali tak memahami ilmu matematika. Bahkan para pembual itu telah memanipulasi arti beberapa ayat Kitab Kudus agar sinkron dengan tujuan mereka.

Selanjutnya teori heliosentris Copernicus ini diterbitkan sebagai buku pada tahun 1543 dengan judul On the Revolutions of the Heavenly Spheres . Teorinya ini merupakan inovasi paling krusial dalam sejarah, nan menjadi pangkal tolak mendasar bagi perkembangan astronomi dan sains modern. Heliosentris telah menimbulkan revolusi ilmiah nan banyak memengaruhi aspek kehidupan manusia.

Untuk menghormati jasa-jasanya dalam ilmu pengetahuan, pada tahun 1945 didirikan Universitas Nicolaus Copernicus di kota Torun. Sepanjang hayatnya Copernicus telah menjalani majemuk profesi. Profesi nan digelutinya antara lain sebagai kanon gereja, hakim, tabib, astrolog, gubernur dan administrator. Mencengangkan bukan?



Sir Isaac Newton (1643 – 1727)

Yang termasuk kedalam tokoh-tokoh fisika selanjutnya ialah Newton. Beliau dilahirkan dengan nama Isaac Newton di Lincolnshire, pada 4 Januari 1643. Dia ialah seorang pakar astronomi, matematika, fisika, kimia, filsuf alam dan teolog. Pria asal Inggris ini ialah pengikut teori heliosentris. Penemuan-penemuannya telah menjadikan dia sebagai seorang ilmuwan termashyur nan sangat mempengaruhi perjalanan sejarah kehidupan manusia. Newton juga disebut sebagai Bapak Ilmu Fisika Klasik.

Bukunya nan berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, dianggap sebagai buku nan paling berpengaruh dalam perjalanan panjang sejarah sains. Buku nan diterbitkan pada tahun 1687 ini telah meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Hukum gravitasi dan tiga hukum mobilitas nan jadi mainstream pandangan sains tentang alam semesta, juga dijabarkan secara apik dalam buku ini.

Newton berkesimpulan bahwa mobilitas benda di Bumi dan di luar angkasa, sebenarnya diatur oleh hukum alam nan sama. Untuk memperkuat asumsinya ini, Newton menunjukkan bahwa hukum gravitasinya ini konsistensi dengan hukum mobilitas planet Kepler. Buku ini akhirnya semakin memperkuat teori heliosentris Copernicus, sekaligus memupus banyak keraguan para ilmuwan terhadap heliosentrisme. Berkat buku ini, revolusi ilmu pengetahuan jadi bertambah maju.

Selain itu, dalam bidang optika Newton ialah orang pertama nan sukses membuat teleskop refleksi. Dengan teleskop ini dia sukses mengembangkan teori warna. Pengamatan nan dilakukannya secara intensif sukses menunjukkan bahwa kaca prisma selalu membagi cahaya putih menjadi warna-warna lain. Sedangkan dibidang matematika, Newton sukses mengembangkan teori kalkulus integral dan kalkulus diferensial.

Pada tahun 2005 Royal Society melakukan survey. Dalam survey tersebut para ilmuwan menganggap Newton lebih berpengaruh dibanding Einstein. Newton diakui sebagai pemberi kontribusi besar dalam perkembangan sains.



Thomas Alva Edison (1847 – 1934)

Selanjutknya nan merupakan salah satu tokoh tokoh fisika global ialah Thomas Alva Edison. Tokoh fisika ini dilahirkan di Ohio, Amerika Perkumpulan pada 11 Februari 1847. Semasa bocah, Edison dikenal sebagai si dungu. Kedunguannya inilah nan menyebabkan dia harus keluar dari sekolah, sebab guru-gurunya tak sanggup mengajar dia. Selanjutnya Edison belajar dibawah bimbingan ibunya di rumah.

Dengan belajar di rumah, kesempatan Edison buat mengetahui hal-hal nan diinginkannya jadi semakin luas. Edison jadi lebih leluasa buat bisa membaca buku-buku ilmiah dewasa. Dia juga mulai melakukan berbagai percobaan ilmiah sendiri.

Ketika berumur dua belas tahun, Edison bekerja sebagai penjual buah-buahan, permen dan koran di kereta api. Selanjutnya dia diangkat sebagai operator mesin telegraf. Ketika pindah ke New York, Edison mendapat pekerjaan sebagai kepala mesin telegraf nan penting. Dalam kapasitasnya nan seperti ini, Edison memiliki tanggung jawab buat mengirimkan berbagai warta bisnis ke semua perusahaan papan atas di New York, melalui mesin telegraf.

Edison tak lagi boleh dipanggil sebagai orang dungu, karena pada 1870 dia sukses menemukan mesin telegraf nan jauh lebih canggih daripada mesin telegraf nan ada waktu itu. Mesin protesis Edison ini sanggup mencetak pesan di atas pita kertas nan panjang. Penemuannya ini membuatnya kaya. Dengan uang nan terus mengalir deras, akhirnya Edison mampu buat mendirikan perusahaan sendiri.

Pada 1874 Edison memutuskan buat pindah ke Menlo Park di New Jersey. Di loka ini Edison mendirikan sebuah bengkel ilmiah nan cukup besar, bengkel ilmiah pertama di dunia. Melalui bengkel ilmiahnya itu, Edison mulai sukses membuat banyak inovasi penting. Diantaranya ialah Gramafon nan ditemukannya tahun 1877. Dua tahun kemudian, dia sukses menemukan lampu listrik dan proyektor buat memutar film.

Berkat jasa Edison inilah jalanan sepanjang satu kilometer di kota New York jadi benderang, sebab dipasangi lampu listrik olehnya pada tahun 1882. Apa nan dilakukan Edison ini ialah babakan nan mengawali penggunaan lampu listrik sebagai penerangan jalan di dunia.

Thomas Alva Edison ialah seorang penemu nan sangat produktif. Setidaknya dia memiliki 1.093 hak paten atas namanya, buat berbagai produk nan ditemukannya. Selanjutnya dia mendirikan perusahaan nan lebih professional, yaitu General Electric , pada 1890. Hebatnya, perusahaan ini masih eksis hingga sekarang.



Albert Einstein (1879 – 1955)

Tokoh fisika nan cukup fenomenal ini dilahirkan di Ulm, Kerajaan Jerman, pada 14 Maret 1879. Einstein diakui sebagai seorang pakar fisika terbesar dalam abad 20. Melalui teori relativitasnya, Einstein telah memberi kontribusi besar bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Untuk prestasi ini, dia mendapat Anugerah Nobel bidang Fisika pada 1921. Penghargaan ini diberikan padanya buat uraian detail tentang imbas fotolistrik dan dedikasinya pada Fisika Teoretis.

Rumusan teori relativitas akhirnya menjadikan Einstein sebagai ilmuwan paling dikenal di seluruh dunia. Popularitas dan pengakuan global terhadap penemuan-penemuannya sangat luar biasa, dan tak lazim didapat oleh seorang ilmuwan. Popularitas Einstein, melebihi popularitas ilmuwan lain manapun dan pada masa kapanpun.

Einstein selanjutnya dianggap sebagai mitos nan identik dengan kecerdasan dan kejeniusan. Potret wajahnya dengan rambut awut-awutan dan rumus terkenalnya “E=mc²”, banyak disablon pada kaos-kaos. Kenyataan ini makin menjadikan Einstein sebagai satu-satunya ilmuwan nan jadi ikon dari budaya popular, karena tak ada ilmuwan lain nan mendapat pengakuan seperti ini dari masyarakat dunia.

Prestasi dan popularitas Einstein menginspirasi majalah TIME buat menjadikan dia sebagai “Tokoh Abad Ini” pada 1999. Untuk menghormatinya, nama “Einstein” dijadikan sebagai nilai satuan dalam bidang ilmu fotokimia. Bahkan sebuah unsur kimia baru juga dinamai dengan “einsteinium”. Begitu juga dengan inovasi asteroid baru nan juga dinamai dengan namanya, “asteroid 2001 einstein”.

Keempat orang di atas ialah tokoh-tokoh fisika global nan paling legendaris dan memiliki kontribusi besar bagi perkembangan peradaban umat manusia. Banyak kemajuan nan dapat diraih berkat jasa-jasa dan dedikasi mereka terhadap ilmu pengetahuan. Misalnya inovasi listrik nan memungkinkan orang buat bisa menciptakan peralatan-peralatan lain nan dapat memudahkan dan menyamankan hayati manusia.

Selain itu, pandangan heliosentris dari Copernicus nan sukses membuat ajaran agama tentang tatasurya porak poranda, pada akhirnya sanggup membuka wawasan kita. Berkat teori ini, perkembangan astronomi semakin pesat, hingga misi penjelajahan ke ruang angkasa jadi semakin mungkin. Zaman memang selalu maju kedepan, namun sejarah selalu mencatat suatu hal krusial nan telah lampau, termasuk catatan mengenai tokoh-tokoh fisika ini.

Bercermin dari dedikasi tokoh-tokoh fisika ini terhadap disiplin ilmu nan digelutinya, menunjukkan suatu kekuatan luar biasa nan mereka punya. Kekuatan itu merupakan manifestasi dari sikap besar tokoh-tokoh ini buat tak cepat putus harapan sebab gagalnya suatu eksperimen, tahan terhadap cemoohan, termasuk pula tak takut dalam menghadapi tentangan dan ancaman.