Media Masa Depan dalam Perkembangan Komunikasi

Media Masa Depan dalam Perkembangan Komunikasi

The world is flat . Demikian Thomas L. Friedman melukiskan keadaan global sekarang. Media massa pun tidak lepas dari pengaruh ini. Era koran perlahan berganti menuju era digital. Portal warta bermunculan di Indonesia. Bahkan, beberapa media massa ternama memiliki e-paper, v ersi digital koran cetak.

Perkembangan komunikasi media massa ialah keniscayaan. Komunikasi bersifat fleksibel dan lentur menyesuaikan dengan kondisi zaman. Era internet telah mengubah hayati manusia. Menembus ruang, waktu, dan tempat.



Keunggulan Era Internet

Mengapa komunikasi via internet lebih menguntungkan?

  1. Gratis. Orang tak perlu membayar sepeser pun buat melihat berita. Terkecuali, biaya internet itu sendiri. Portal warta hampir tak ada nan berbayar. Semua serba gratis.

  2. Cepat. Komunikasi via internet demikian cepat. Bahkan, dalam hitungan per detik terus di update . Kecepatan ini jadi kelebihan primer ketimbang media konvensional.

  3. Feed back . Respon nan diberikan pembaca tak perlu menunggu lama. Bukan dalam hitungan 1-2 hari, melainkan hitungan detik sudah dapat ditampilkan. Feed back itu bentuknya ber>agam, mulai komentar, surat pembaca, dan sebagainya.

Lalu, apa nan membuat para awak media massa memilih media ini?

  1. Gaya hidup. N ews style masyarakat telah berubah. Kini, orang ingin mengakes dalam layar telepon. Praktis, simpel, dan mudah.

  2. Bisnis. Market space media massa menggiurkan, berupa iklan, sponsorship , dan sebagainya. Tidak kalah dari media konvensional.

  3. Efisien. Tidak seperti koran nan harus mencetak, distribusi, dan proses lainnya, media massa digital hanya perlu mengunggah dengan media nan nisbi murah ketimbang konvensional.


Perkembangan Komunikasi

Perkembangan komunikasi ini diyakini akan berjalan mulus. Era digital telah tiba. Era konvensional mulai keteteran. Bahkan, beberapa media massa kini fokus menggarap portal berita. Habitat primer lewat koran mulai ditinggalkan. Komunikasi lewat internet memang lebih easy to access bagi pengguna. Dari tahun ke tahun, angka peminat portal warta akan bertambah.

Lalu apakah era konvensional telah habis?

  1. Komplementer. Era digital memang menggerus era konvensional. Orang mulai berpaling pada media ini sebab perdeo dan gampang. Namun, media cetak tak akan pudar. Sifat portal warta masih sebatas komplementer (pelengkap). Media cetak masih memiliki keunggulan, seperti ketepatan berita, dokumentasi, dan sebagainya.
  2. Mendukung. Di beberapa media massa, konten digital, bahkan, dituangkan dalam media cetak. Ada pula nan bermula dari blog menuju buku. Menepis asumsi kedua konten dari media massa dan portal warta tak dapat akur. Namun, space nya memang tak seberapa, terutama di media massa.


Media Masa Depan dalam Perkembangan Komunikasi

Teknologi komunikasi membutuhkan platform pengembangan nan jelas di masa depan. Saat ini perkembangan teknologi telematika berada pada situasi anomi, di mana tak ada platform nan jelas arah pengembangannya. Hal ini disebabkan sebab setiap negara berlomba-lomba mengembangkan teknologi telematika sinkron dengan pasar nasional maupun internasional.

Bahkan perkembangan teknologi tersebut tanpa uji coba manfaat, risiko dan masalah model, namun sudah dipasarkan di masyarakat. Dengan kata lain biaya uji coba dibebankan kepada masyarakat pengguna teknologi itu sendiri. Produsen telematika bahkan menggunakan masyarakat konsumen sebagai laboratorium uji coba kelayakan telematika nan diproduksinya.

Sehubungan dengan itu perkembangan komunikasi dengan media baru menjadi kajian tersendiri nan serius dalam aspek-aspek sosial. Dengan kata lain nan paling merisaukan dari pengembangan teknologi telematika ialah para pakar ilmu-ilmu sosial. Karena para pakar teknologi menciptakan teknologi telematika dengan modus melemparkan beban sosial dari teknologi nan diciptakan itu kepada para pakar ilmu sosial.

Apabila teknologi telematika berkembang sebagai hasil replikasi dari empiris sosial masyarakat, maka saat ini teknologi telematika memiliki beban nan harus diselesaikan. Karena sampai hari ini, teknologi baru bisa merefleksikan loka dan waktu serta pewarnaan. Waktu dan loka ( time and space ) diatasi dengan real-time, jadi media telah bisa menembus empiris masyarakat dengan bisa menyiarkan sebuah peristiwa di loka lain ataupun dibelahan bumi lain dalam waktu sesaat atau waktu saat itu.

Persoalan pewarnaan secara paripurna telah bisa dipecahkan, sehingga media melalui televisi sudah bisa menyiarkan secara real-time tentang pewarnaa. Pada awal persoalan pewarnaan ini menjadi polemik dan wacana, sebab mungkinkah rona bisa dicitrakan oleh media, namun ternyata wacana itu bisa dijawab. Karena itu di masa depan persoalan; realita maya, aroma, rasa, dan sentuhan menjadi rahasia nan harus dipecahkan, termasuk juga ialah bagaimana risiko-risiko sosial terhadap pemecahan rahasia itu.



Platfrom Teknologi Komunikasi dalam Media

Melihat arah pengembangan teknologi telematika saat ini, maka secara optimis bisa diprediksikan bahwa teknologi-teknologi itu bisa diciptakan dalam waktu dekat, apalagi gagasan-gagasan tentang media, aroma, rasa, dan sentuhan sejak tahun 1980-an telah menjadi wacana. Namun demikian, bagaimana dengan persoalan sosial masyarakat nan berkaitan dengan kebiasaan dan tatanan sosial masyarakat. Karena setiap temuan teknologi selalu memberi akibat pada perubahan sosial di dalam masyarakat.

Bagaimana pula dengan persoalan hukum, semua akan berubah, sebab masyarakat nan akan datang ialah masyarakat nan ditata berdasarkan logika-logika teknologi, sehingga persoalan normatif juga harus menyesuaikan dengan logika-logika teknologi tersebut. Dengan demikian maka gagasan sosioteknologi merupakan gagasan nan krusial dan mendesak buat dipikirkan oleh masyarakat saat ini.

Melihat perkembangan komunikasi dalam teknologi telematika saat ini, maka sesungguhnya kita membutuhkan platform media. Menurut Sayling Wen (2001) platform media masa depan ialah jaringan nirkabel ber- bandwith lebar, komputer notebook multimedia, dan komputer jaringan nirkabel multimedia genggam.

Penggunaan jaringan berkabel memiliki keterbatasan mobilitas nan luar biasa, sebab itu buat mendukung aktivitas masyarakat nan dinamis, maka platform media masa depan ialah nirkabel nan ber- bandwith lebar. Saat ini teknologi nirkabel sudah bisa diciptakan namun masih sangat terbatas seperti infrared . Teknologi ini sangat terbatas density maupun jaraknya, kemudian disempurnakan dengan bluetooth .

Platform teknologi komunikasi masa depan juga membutuhkan komputer notebook multimedia nan berfungsi sebagai terminal media, komputer ini memiliki kemampuan berkoneksi dengan teknologi apa saja sehingga memudahkan konvergensi dengan teknologi apa saja, di mana saja dan kapa saja. Platform teknologi komunikasi juga membutuhkan jaringan nirkabel multimedia genggam. Teknologi ini sudah bisa digunakan dalam bentuk PDA.



Sikap Masyarakat terhadap Media

Konsep perubahan sosial tercipta dari teori sistem, di mana perubahan sosial ialah sebuah perubahan nan terjadi dalam sebuah sistem, baik pada taraf makro, holistik masyarakat dunia, taraf menengah, taraf bangsa, maupun regional. Pada taraf mikro, seperti komunitas lokal, asosiasi, perusahaan, keluarga, ikatan pertemanan, merupakan sebuah sistem kecil.

Perubahan-perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal bari di masyarakat nan menciptakan suatu keadaan nan berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada kondisi sosial lama terdapat perbedaan, kemudian pada waktu nan berbeda dan diantara sistem sosial nan sama. Maka kondisi ini akan melahirkan perbahan sosial.

Sesuatu nan baru menyebabkan perubahan dalam masyarakat itu selalu berhubungan dengan difusi inovasi. Divusi penemuan ini merupakan perubahan nan dipacu oleh penyebaran suatu pengetahuan nan baru. Dengan demikian, dalam proses difusi penemuan terjadi kegiatan mengomunikasikan pengetahuan baru di masyarakat.

Inovasi berkaitan dengan gagasan, tindakan, atau barang nan dianggap baru oleh seseorang dan masyarakatnya. Konsep baru ini terbentang antara konsep pengenalan, persuasi, dan keputusan menggunakannya. Dengan demikian, maka baru itu memiliki spektrum dimensional nan luas. Jadi, penemuan berkaitan dengan teknologi komunikasi nan digunakan buat mengomunikasikan sesuatu nan baru di masyarakat.

Teknologi komunikasi ini tak saja berhubungan dengan media teknologi, namun juga berkaitan dengan pendekatan komunikasi nan digunakan. Media teknologi berkaitan dengan perangkat keras, sedangkan pendekatan komunikasi berhubungan dengan perangkat lunaknya.

Menggunakan televisi dilakukan dengan pertimbangan, bahwa televisi ialah media paling populer dan media paling massal saat ini, sehingga apabila tayangan itu dilakukan di televisi maka akan terkonstruksi sebuah image nan lebih baik dari kondisi nan semestinya. Kemudian memilih tokoh masyarakat ialah bentuk pendekatan sosial nan dipilih, sebab umumnya konsumen ialah masyarakat paternalis nan masih menjadikan tokoh masyarakat sebagai panutan, termasuk pula otoritas dari berbagai keputusan masyarakat.

Divusi penemuan juga berhubungan dengan rentang waktu nan berlalu selama difusi penemuan berlangsung. Rentang waktu itu berlangsung dari pengguna pertama penemuan sampai dengan pengguna terakhir. Divusi penemuan berlangsung pada sistem sosial sudah mulai terbuka terhadap ide-ide baru, paling tak ditandai dengan perubahan wawasan, pandangan, sikap, dan baru masuk pada perubahan perilaku.