Tahapan Ternak Belut

Tahapan Ternak Belut

Ternak belut menjadi pilihan nan tepat bagi Anda nan memiliki kejelian dalam berbisnis. Dapat dikatakan, ternak belut ialah peluang emas dalam menangguk uang. Saat ini, ternak belut juga masih memiliki sedikit pesaing.



Ternak Belut Itu Mudah

Apa alasan paling mudah bagi seseorang buat terjun dalam bisnis ternak belut? Manfaat hewan ini begitu banyak buat kesehatan manusia. Belut, hewan sawah nan terlihat menjijikan buat sebagian orang ini, justru menyimpan banyak kandungan gizi. Menurut pakar gizi, kandungan protein pada daging belut dua kali lebih banyak dari telur dan daging ayam. Oleh sebab itu, balita nan berat badannya rendah, dianjurkan mengonsumsi daging belut buat memacu pertumbuhan berat badannya.

Daging belut juga berguna buat memperkuat struktur tulang manusia sebab mengandung kalsium lebih tinggi. Selain masalah gizi nan baik, permintaan pasar terhadap belut mulai berkembang. Kedua fakta ini dapat dijadikan sebagai alasan kuat bagi sebagian orang buat beternak belut konsumsi.

Beternak belut bukanlah hal sulit jika kita mau mempelajari dan mematuhi tahapan ternak belut dengan benar. Belut bukanlah hewan ternak nan butuh perhatian lebih, asalkan media loka hayati belut selalu dijaga agar jangan sampai kering. Belut hanya butuh lumpur nan memiliki kandungan zat makanan seperti cacing sutra dan makanan alami lainnya, seperti cacahan daging keong mas.

Makanan alami belut mudah didapatkan dan perdeo tanpa perlu mengeluarkan uang asalkan kita mau mencarinya sendiri. Hasil panen belut tidak perlu dijual ke pasar, petani hanya perlu menghubungi pedagang saja. Selanjunya, pedangang atau pengepul akan datang mengangkut belut nan siap panen. Pastinya, tentu harga jual belutnya lebih tinggi dari ternak ikan lainnya.

Harga jual belut per kilo dapat mencapai 20.000 sampai 25.000, sedangkan sekali masa panen hasilnya dapat mencapai 100-200 kg. Artinya, pemasukan uang dari ternak belut dapat dijadikan penopang kebutuhan finansial keluarga. Apalagi ternak belut dapat dijadikan usaha sampingan bagi petani sambil menggarap sawah dan mengerjakan pekerjaan lainnya.



Manfaat Ternak Belut

Banyak sekali kegunaan dari ternak belut. Selain dapat menghasilkan laba nan lumayan besar, kita juga dapat menyediakan makanan bernutrisi pada masyarakat luas. Berikut ini penggambaran mengapa ternak belut sangat bermanfaat bagi manusia dan alam sekitarnya.



1. Menjaga Ekosistem

Budidaya belut secara langsung ikut melestarikan populasi belut di habitat aslinya, yaitu di sawah dan rawa. Global pertanian modern masa kini terkadang mengindahkan ekuilibrium alam. Misalnya, pemakaian insektisida nan berlebihan, ternyata berdampak jelek bagi habitat lain nan ada di sawah, seperti kematian massal pada belut sawah sebab keracunan insektisida. Akibatnya, populasi belut sawah kian berkurang.

Padahal belut sawah merupakan salah satu rantai makanan buat hewan lain seperti bangau, musang, dan hewan lain. Jika rantai makanan hilang pada sebuah populasi, dipastikan populasi hewan lain selain ternak belut menjadi terganggu pula.



2. Sumber Protein Keluarga

Manfaat ternak belut antara lain sebagai makanan alternatif nan mengandung nutrisi tinggi bagi keluarga. Nutrisi pada daging belut antara lain protein hewani, kalsium, vitamin B komplek, lainnya. Sementara itu, kandungan energi pada daging belut sama banyaknya dengan daging ayam yakni 110 kkl. Belut memiliki kandungan kalsium dan mineral nan tinggi sehingga bermanfaat buat pertumbuhan pada usia belia. Anak nan memiliki tinggi badan nan kurang, disarankan mengonsumsi belut secara rutin. Masih banyak kegunaan lain dari ternak belut nan bermanfaat buat kesehatan.



3. Sumber Pemasukan Keuangan Keluarga

Salah satu tujuan budidaya belut ialah sebagai sumber pemasukan finansial keluarga. Ternak belut dapat dijadikan sumber pemasukan primer keluarga, asalkan ditekuni serius dan pasar pun harus digarap agar paska panen tidak bingung menjualnya. Pasar belut antara lain produsen kripit belut nan ada di Klaten, Gamping, Yogyakarta, Tasikmalaya, dan Surabaya. Sementara, pasar lain nan potensial ialah restoran-restoran nan menyajikan masakan belut. Alternatif lain ialah ternak belut dijual kepada supermarket besar, seperti Hero, Carrefour, dan lain sebagainya.



Tahapan Ternak Belut

Sebelum beternak belut Anda harus menyediakan wahana primer sebagai syarat budidaya belut secara berdikari di rumah. Agar proses beternak belut bisa menghasilkan panen nan maksimal dan mengurangi taraf kematian bibit disarankan peternak menyediakan media loka ternak belut berdiam, nan berupa lumpur nan sudah difermentasikan agar ideal buat rumah belut.



1. Kolam dan Tong

Siapkan kolam permanen nan dipakai buat menampung lumpuh, kolam ini digunakan sebagai media pembesaran belut. Namun, kalau huma buat membuat kolam tidak ada, Anda dapat menyiasati dengan menggunakan tong bekas aspal maupun bekas oli. Sebelum dipakai buat ternak belut , tong-tong itu harus dicuci higienis dari kotoran nan menempel.



2. Lumpur

Lumpur merupakan media krusial nan berfungsi sebagai loka pembesaran belut. Lumpur nan memenuhi syarat sebagai loka tinggal belut, harus difermentasikan terlebih dahulu agar kandungan PH dan unsur haranya terbentuk. Lumpur nan terdiri dari campuran kotoran ternak, pelepah pohon pisang dan jerami, kemudian ditaburi kapur buat mematikan bakteri. Biarkan selama sebulan agar fermentasi campuran tersebut berlangsung sempurna. Agar tidak kering, rendam dengan air secukupnya demi ternak belut kita.



3. Potongan Pelepah Pohon Pisang dan Jerami Busuk

Pelepah pohon pisang dan jerami busuk merupakan media buat membantu fermentasi lumpur agar dapat dihuni oleh belut. Lumpur nan sudah difermentasi menjadi loka tinggal cacing rambut nan menjadi pakan alami ternak belut sawah.



4. Kotoran Ternak / Pupuk Kandang

Kotoran ternak seperti ayam dan sapi berfungsi sebagai pemicu fermentasi pada lumpur dan loka menyedia makanan bagi belut peliharaan. Kotoran ternak dipakai hanya pada termin awal fermentasi saja. Usahakan jangan mencampur kotoran ternak dalam keadaan basah, syaratnya menggunakan kotoran ternak nan sudah kering betul agar ternak belut terhindar dari bibit penyakit.



5. Air

Air nan layak buat ternak belut ialah air sumur atau gunakan sumber air lain nan higienis terbebas dari kontaminasi racun kimia dan higienis dari kandungan bakteri dan bibit penyakit lainnya. Jangan terlalu banyak memberikan air pada kolam pembesaran dan kolam pemijahan. Air dalam ternak belut hanya berfungsi sebagai penyeimbang saja, agar kondisi lumpur jangan kering.



6. Bibit

Bibit belut siap tebar ukuran ideal ialah nan berumur 1 bulan dengan panjang 5 cm-10 cm. Bibit nan terlalu muda sangat rentan dengan kematian sebab sulit buat beradaptasi dengan media nan baru. Pengadaan bibit ternak belut dapat dicari sendiri di sawah atau membeli dari peternak belut lain nan sudah sukses membudidiyakan belut dan pengadaan bibit sendiri.



Ternak Belut - Hama belut

Beternak belut bukan berarti bebas hambatan dan ancaman hama, belut merupakan hewan nokturnal nan hidupnya pada malam hari. Belut keluar dari liangnya buat mencari makan dan kawin dengan pasangnya. Justru pada malam hari gangguan dari hama maupun predator muncul. Terutama nan rentan ancaman hama pada bibit belut. Berikut ini contoh-contoh hama nan patut diwaspadai dan dibasmi dalam ternak belut.

  1. Tikus. Tikus merupakan hama primer bagi ternak belut. Hama ini keluar pada malam hari, seiring belut beraktivitas mencari makan. Belut keluar dari lubang / sarangnya dengan menjulurkan kepalanya. Disaat itu, tikus mencengkeram kepala belut dengan menggigitnya lantas memakan bibit belut hidup-hidup. Jika Anda ingin melakukan tindakan preventif mereduksi agresi tikus terhadap ternak belut, sebaiknya di atas kolam maupun tong ditutup dengan dawai rim dan dikasih pemberat.
  1. Unggas. Unggas nan paling sering memangsa tikus ialah mentok, itik, dan ayam nan dilepas berdekatan dengan akses bak pembesaran. Kalau tidak diawasi, bebek dapat masuk ke bak pembesaran belut. Pencegahannya ialah akses bak dan tong ternak belut berisi belut diberi pagar pemisah.
  1. Parasit. Salah satu hama nan menyerang belut ialah parasit nan menempel pada tubuh belut, parasit ini berupa kutu dan cacing nan berdiam dalam badan belut. Parasit ini timbul sebab fermentasi media tanam belut tidak berlangsung sempurna. Belut nan terkena parasit pertumbuhan badannya akan terhambat. Ternak belut pun gagal.

Demikianlah sedikit ulasan tentang cara mudah ternak belut nan dapat dikembangkan dari rumah. Ternak belut ternyata memberikan peluang emas bagi peternak sebab harga belut dipasaran masih terbilang mahal.