Contoh Paragraf Narasi

Contoh Paragraf Narasi

Hampir setiap orang pernah bersingungan dengan parafraf narasi. Mengapa demikian? Karena paragraf narasi sangat mudah ditemui di berbagai tempat. Paragraf narasi mudah ditemui misalnya saja di dalam novel-novel nan dipajang di toko-toko buku, di dalam cerita pendek nan terdapat di koran ataupun majalan-majalan edisi tertentu, dan paling tak di dalam buku pelajaran.

Narasi memang begitu populer di kalangan masyarakat sehingga masyarakat pun tak asing lagi dengan paragraf narasi. Paragraf narasi juga paragraf nan lebih mudah dibuat daripada jenis paragraf lain. Karena tanpa sadar, banyak orang nan seringkali membuat contoh paragraf narasi dalam keseharian, tanpa disadarinya.

Meskipun narasi tersebut bukan berbentu paragraf, tetapi lebih berbentuk cerita narasi secara lisan. Tanpa sadar banyak orang nan bernarasi ialah ketika bercerita kepada temannya tentang perjalan liburannya atau mengenai cerita seseorang nan baru saja mereka temui di jalan. Meskipun begitu, banyak orang nan merasa tak mampu menulis narasi meskipun tanpa sadar mereka sering membuatnya.

Keengganan membuat narasi tersebut bukan sebab tak tak mampu, namun sebab belum mau mencoba membuat paragraf narasi. Sebelum menulis, terlebih dahulu harus mengenal paragraf narasi. Karena jika diibaratkan, sebelum menyelami lebih jauh, harus berkenalan terlebih dahulu dengan narasi sehingga ketika sudah berkenalan, tak merasa asing dengan kehadiran narasi dan mampu menulis sebuah karangan narasi.

Narasi atau nan lebih dikenal sebagai cerita ialah satu dari keempat jenis karangan nan lain, yakni eksposisi, persuasi, argumentasi, dan deskripsi. Eksposisi ialah paragraf nan lebih menekankan pada pemaparan nan berisi informasi sehingga paragraf eksposisi banyak ditemui pada pemberitaan di koran-koran ataupun di dalam majalan.

Persuasi ialah jenis paragraf nan lebih kepada ajakan. Ajakan dengan peragraf tersebut penulis mengharap pembaca bisa melakukan apa nan telah diajak oleh penulis. Paragraf argumentasi ialah paragraf nan isinya lebih kepada alasan tentang suatu hal. Misalnya saja, alasan kenapa kita harus membuat paragraf narasi.

Deskripsi ialah paragraf dengan karakteristik penggambaran sehingga dengan hanya dengan membaca tulisan tersebut, pembaca seolah-olah seperti melihat sendiri dan bisa membayangkan apa nan penulis deskripsikan. Paragraf pelukisan dapat digunakan ketika mendeskripsikan loka pariwisata, alamat rumah, jalan raya, dan masih banyak lagi.

Narasi sendiri ialah jenis karangan nan lebih menitikberatkan pada kronologis atau urutan waktu sehingga nan paling mencolok dari paragraf narasi ialah alur atau kronologis penceritaan dan tokoh. Meski demikian paragraf narasi mempunyai unsure-unsur lain. Unsur-unsur lain dalam narasi akan memudahkan seseorang buat membuat contoh paragraf narasi.

Unsur-unsur narasi tersebut, antara lain tokoh, alur, latar, judul, sudut pandang, gaya bahasa dan tema. Tokoh ialah pelaku di dalam cerita. Tokoh diciptakan oleh pengarang sebagai motor penggerak cerita, sebab jika tak ada tokoh, maka cerita tak narasi tak akan bisa. Tokoh sendiri pun dibedakan menjadi dua, yakni tokoh primer dan tokoh sampingan.

Di dalam sebuah contoh paragraf narasi, tokoh primer dan tokoh sampingan dapat dilihat dari banyaknya tokoh tersebut ada di dalam cerita. Tokoh primer lebih sering muncul dalam cerita dan memerlukan waktu penceritaan nan lebih banyak daripada tokoh sampingan atau tokoh tambahan. Ada istilah tokoh, ada juga istilah penokohan. Meskipun sama-sama berkata dasar “tokoh”, tetapi kedua kata ini berbeda makna.

Jika tokoh lebih banyak disebut sebagai pelaku dalam cerita, penokohan berarti pemberian sifat oleh pengarang kepada pelaku cerita. Pemberian sifat tersebut meliputi unsur-unsur fisiologis (rambut, mata, usia), psikologis (moral, perasaan pelaku, juga intelektualitas), dan sosiologis (status sosial tokoh, pekerjaan, jabatan).

Setelah tokoh, unsur-unsur nan selanjutnya ialah alur. Alur ialah jalannya cerita, atau sambung-menyambungnya suatu cerita dari suatu peristiwa, sehingga menjadi sebuat cerita nan utuh. Ketika hendak membuat contoh paragraf narasi, ada tiga jenis alur nan bisa digunakan, yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Alur maju ialah alur nan menceritakan peristiwa nan dimulai dari awal. Misalnya, ingin bercerita tentang kehidupan seseorang maka alur maju bisa dibuat dengan menceritakan tokoh, dari kecil sampai dewasa. Alur mundur merupakan kebalikan dari alur maju, yakni menceritakan kehidupan dari semasa dewasa, kemudian menuju ke kehidupan semasa kecil. nan terakhir ialah alur campuran, yakni cerita nan menggunakan alur dengan cara menggabungkan teknik penceritaan maju dan mundur.

Contoh paragraf narasi dapat semakin menarik jika ketika membuatnya, menggunakan latar sebagai paragraf awal. Karena biasanya, banyak nan terjebak menggunakan penggambaran tokoh ketika membuat contoh paragraf narasi. Latar sendiri ialah loka terjadinya cerita atau latar belakang cerita. Latar sendiri dibedakan menjadi tiga, yakni latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar loka dapat berupa penggambaran loka seperti di jalan, hutan, kebun, dan masih banyak lagi.

Kemudian latar waktu dapat pagi hari, sore hari, atau pun menggunakan kalimat, ketika matahari tengah berada di puncaknya. Latar sosial dapat dicontohkan suasana atau keadaan cerita, misalnya saja masyarakat nan agamis, plural, masyarakat adat, dan masih banyak nan lain. Jika dalam membuat contoh paragraf narasi, belum menemukan judul nan tepat, jangan terpaku pada judul karangan. Mengapa demikian? Karena judul karangan bisa dipikirkan di akhir ketika sudah selesai menulis.

Judul juga perupakan hal nan tidak kalah krusial di dalam cerita. Dengan judul nan menarik, tentu saja pembaca akan tertarik buat membaca, seperti apakah isi cerita tersebut. Contoh paragraf narasi juga harus memperhatikan gaya atau nada. Dalam hal ini, gaya atau nada berhubungan dengan cara pengungkapan seseorang atau cara pengarang memilih bahasa nan digunakan buat membuat paragraf narasi.

Unsur terakhir nan harus juga diperhatikan ketika hendak menulis contoh paragraf narasi ialah tema. Tema cerita lebih luas daripada judul sebab cerita dapat bertema tentang perjuangan, percintaan, pengerobanan, dan dapat juga persahabatan.



Contoh Paragraf Narasi

Berikut ini ialah beberapa contoh paragraf narasi nan menggunakan pelukisan tokoh

Kanaya ialah gadis nan menyenangkan. Dia pun sangat disenangi teman-temannya juga guru-gurunya di sekolah. Bagaimana tidak? Dia ialah anak nan periang, ramah, rendah hati, murah senyum, dan baik kepada semua orang. Namun, entah mengapa beberapa hari ini dia mudah sekali tersinggung. Dia pun tampak murung, selalu ingin menyendiri. Kanaya jadi sporadis berdandan. Rambut nan biasanya dikepang dua dengan diberi pita nan cantik, beberapa hari ini hanya dibiarkan tergerai begitu saja.

Paragraf tersebut merupakan contoh paragraf narasi nan menggunakan pelukisan tokoh sebagai pembuka cerita.

Berikut ini ialah contoh paragraf narasi nan menggunakan pelukisan latar.

Pagi nan latif sekali di Kaliurang. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon cemara nan kelihatan hijau berkilat. Puncak gunung Merapi terlihat tertutup kabut, nan membuat Merapi tampak lebih gagah. Tak lama berselang, kabut segera turun dari peraduan, menyapa tubuh-tubuh menggigil kedinginan, namun dengan wajah-wajah nan ceria. Seceria ketika menyambut pagi. Tak mau ketinggalan moment nan indah, dan menyadari matahari di Merapi kali ini ialah matahari terakhir sebelum kembali ke Jakarta, akupun segera mengambil kamera dan mengabadikan hamparan nan mengagumkan tersebut.

Berikut ini ialah langkah-langkah mudah ketika ingin membuat paragraf narasi dengan cara nan mudah, antara lain sebagai berikut.

  1. Pilihlah satu kejadian menarik dan mengesankan bagi Anda.
  1. Uraikan kejadian mengesankan itu menjadi bagian nan lebih rinci (kronologisnya).
  1. Tentukan latar tempat.
  1. Tentukan bagian-bagian nan akan ditambah dengan imajinasi.
  1. Kembangkan kembali menjadi sebuah paragraf narasi nan utuh.

Dengan langkah-langkah dan contoh paragraf narasi tersebut, semoga saja memudahkan membuat paragraf narasi. Karena sudah berkenalan dan mendalami, jangan takut buat mencoba.