Keabsahan Data Penelitian Kualitatif

Keabsahan Data Penelitian Kualitatif

Tahukah Anda penelitian kualitatif ? Sebelum membahas seputar penelitian kualitatif, ada baiknya kita bahas seputar metode penelitian. Penelitian baik skripsi, tesis maupun desertasi akan berhadapan dengan pemilihan metode penelitian, nan hendak dipakai buat membantu penelitian. Metode ialah cara kerja buat bisa memahami objek nan menjadi target ilmu nan bersangkutan.

Metode memiliki fungsi sebagai alat buat mencapai tujuan atau proses, prinsip, mekanisme nan digunakan buat mendekati masalah pada objek penelitian guna menemukan jawaban. Metode perlu digunakan dalam penelitian agar pembahasan menjadi fokus. Metodologi membantu peneliti buat menguraikan penelitiannya.

Metode penelitian dibagi menjadi dua. Pertama penelitian kualitatif dan kedua penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif ialah penelitian nan ilmiah dan sistematis terhadap kenyataan serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif ialah menggunakan dan mengembangkan model matematis, teori, data statistik, hipotesis nan dikaitkan dengan kenyataan alam.

Penelitian kualitatif ialah penelitian nan bertujuan buat membahas objek nan diteliti secara mendalam. Lebih jauh Creswell menjelaskan bahwa di dalam penelitian kualitatif pengetahuan dibangun melalui interpretasi terhadap multi persfektif berbagai bidang nan berhubungan dengan penelitian tersebut. Bukan hanya dari penelitinya semata, namun juga dari data-data nan telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara, sumber buku dan data.



Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
  1. Kajiannya Memiliki minat teoritis pada proses intrepretasi manusia.
  2. Perhatian/objeknya terfokus pada studi tindakan manusia dan artefak nan tersituasikan secara sosial, contohnya objek nan diteliti ialah lukisan, alat musik, situs dll.
  3. Manusia ialah bagian nan krusial pada penelitian ini.
  4. Penelitian disajikan kepada pembaca dengan pola-pola naratif/cerita. Untuk mengkode dan menulis data.
  5. Alasan atau tujuan penelitian ialah mendapatkan pemahaman nan menyeluruh, penafsiran makna, dan bersifat kontekstual.
  6. Paradigma penelitian kualitatif ialah interpretive / constructivist , artinya; fenomena ini dibangun (dikonstruksi) dalam suatu konteks dan kehidupan sosial. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti kepada pemahaman dan penafsiran makna menurut apa nan dikonstruksi subjek nan diteliti berdasarkan hubungan sosialnya, dan bukan menurut rumusan peneliti.
  7. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, nan variabelnya bisa diukur. Pada penelitian kualitatif, variable-variabelnya sangat kompleks, namun saling berkaitan, dan sulit buat diukur.

Pendekatan kualitatif menggunakan analisis penelitian nan bersifat interpretatif. Dalam konsekuensi logis, tak dapat dilepaskannya unsur subjektivitas peneliti dalam pemaknaan terhadap teks. Kaum subjektivis cenderung memandang manusia nan mereka amati sebagai aktif, dinamis, serta mampu melakukan perubahan lingkungan di sekeliling mereka.



Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Jenis-jenis penelitian kualitatif di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Fenomenologis. Penelitian fenomenologi mencoba mengungkapkan dan memaparkan makna atas kenyataan pengalaman nan didasari oleh pencerahan nan terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan pada situasi nan alami.
  2. Biografi, ialah studi tentang individu dan pengalamannya. Dalam penelitian biografi peneliti mengumpulkan dokumen, data baik nan tertulis maupun tidak. Penelitian biografi tak hanya menuliskan loka tanggal lahir, kisah perjalanan menuju profesinya, namun penulis harus mampu mengungkap turning point moment yaitu pengalaman menarik, menjadi sesuatu nan persuasif sehingga mampu mengubah persepsi hayati seseorang.
  3. Grounded Theory, ialah penelitian nan dilakukan agar bisa menghasilkan teori atau mengembangkan teori-teori. Teori bisa berkembang/menghasilkan teori baru ketika dari situasi, peristiwa spesifik nan berkaitan. Sebuah situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, melibat saling kait mengkait dalam suatu proses sebagai respons terhadap suatu peristiwa.
  4. Etnografi, ialah cabang dari ilmu antropologi buat menganalisis kebudayaan suatu bangsa atau masyarakat. Tujuan dari analisis ialah guna memahami suatu etos dari persfektif penduduk asli. Penelitian ini dilakukan dengan obserfasi, pengamatan nan cukup panjang terhadap suatu kelompok, suku/masyarakat, buat menemukan makna dari setiap perilaku, bahasa, interaksi/sesuatu nan berhubungan dengan masyarakat itu sendiri.
  5. Studi Kasus, penelitian nan mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data nan mendalam. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat. Beberapa macam kasus nan diteliti berupa program, peristiwa, aktivitas ataupun individu. Studi kasus ialah sebuah metoda penelitian nan secara spesifik meneliti kejadian atau kenyataan nan terdapat pada realita. Metoda ini dilaksanakan ketika batasan-batasan itu belum jelas konteksnya.


Keabsahan Data Penelitian Kualitatif

Tidak sedikit hasil dari penelitian kualitatif diragukan kebenarannya. Ada beberapa hal nan menyebabkan penelitian kualitatif diragukan kebenarannya, yakni subjektivitas peneliti ialah hal paling dominan di dalam penelitian kualitatif, alat penelitian kualitatif nan digunakan ialah wawancara, observasi dalam penelitian kualitatif berisi banyak kekurangan saat dilakukan secara terbuka, dan sumber data kualitatif bersifat kurang andal sehingga memengaruhi hasil akurasi penelitian kualitatif. Oleh karena itulah, diperlukan cara-cara menentukan keabsahan data penelitian kualitatif.

Berikut beberapa cara dalam menentukan keabsahan data penelitian kualitatif.



Penelitian Kualitatif - Dapat dipercaya

Mampukah proses dan hasil penelitian kualitatif diterima atau dipercaya. Sejumlah kriteria dalam menilai yaitu lamanya penelitian, observasi secara detail, analisis kasus negatif, triangulasi, per debriefing , membandingkan dengan hasil penelitian lainnya, dan member check . Sementara itu, cara mendapatkan taraf kepercayaan hasil penelitian kualitatif ialah sebagai berikut.

  1. Menambah waktu pengamatan akan membuat derajat kepercayaan data nan dikumpulkan meningkat, mampu mempelajari kebudayaan, dapat menguji informasi nan berasal dari responden, menciptakan kepercayaan responden-responden terhadap peneliti, dan membangun kepercayaan diri si peneliti itu sendiri.

  2. Melakukan pengamatan terus menerus. Cara ini dilakukan buat mengetahui ciri-ciri serta unsur-unsur dalam keadaan nan relevan sekali dengan masalah atau isu nan diteliti. Selain itu, juga buat memusatkan diri terhadap hal-hal tadi secara detail.

  3. Triangulasi. Pengecekan keabsahan data penelitian kualitatif dengan memanfaatkan sesuatu nan lain di luar data buat kepentingan inspeksi ataupun sebagai pembanding data tersebut.

  4. Peer debriefing (membicaraknnya bersama orang lain). Artinya, menginformasikan hasil sementara atau hasil akhir penelitian kualitatif nan didapat dengan cara diskusi analitik bersama rekan-rekan lainnya.

  5. Melakukan member check . Artinya, menguji kemungkinan prasangka-prasangka nan tak sama dan mengembangkan beberapa pengujian buat mengecek analisis. Caranya ialah dengan mengaplikasikannya terhadap data dan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan terkait data tersebut.


Penelitian Kualitatif - Transferabilitas dan Dependability

Transferabilitas mengacu pada hasil penelitian kualitatif itu apakah dapat diterapkan pada situasi lainnya. Sementara itu, dependability mengarah pada hasil penelitian apakah mengacu pada konsistensi peneliti saat mengumpulkan data, membentuk konsep, memakai konsep-konsep dalam membuat interpretasi buat menarik sebuah kesimpulan.



Penelitian Kualitatif - Konfirmabilitas

Konfirmabilitas memiliki arti apakah hasil penelitian kualitatif mampu dibuktikan keabsahannya, yaitu hasil penelitian kualitatif sama dengan data nan dikumpulkan dan juga dicantumkan di dalam laporan lapangan. Hal ini dilaksanakan dengan membicarakan hasil penelitian kualitatif bersama orang nan tak berpartisipasi atau tak berkepentingan dalam penelitian kualitatif. Tujuannya ialah diharapkan hasil nan diperoleh akan lebih objektif.



Reliabilitas Penelitian Kualitatif

Apa nan memengaruhi reliabilitas penelitian kualitatif? Reliabilitas penelitian kualitatif biasanya dipengaruhi oleh definisi atau pengertian konsep, yakni sebuah konsep dan definisi nan disusun atau dirumuskan secara berbeda-beda. Perumusan konsep nan bhineka ini didasarkan pada pengetahuan para peneliti, metode pengumpulan data, metode analisis data, situasi sosial, kondisi sosial, status peneliti di hadapan responden, dan interaksi peneliti dengan responden itu sendiri.