Tips Singkat Membangun Gambaran Diri

Tips Singkat Membangun Gambaran Diri

Manusia sebagai mahluk sosial sudah tentu memiliki kebutuhan buat saling berkomunikasi satu sama lain. Namun dengan keterbatasan kemampuan menangkap pesan nan dismpaikan, antara satu orang dengan nan lainnya akan berbeda. Karena itu dibutuhkan sebuah pengertian komunikasi interpersonal .



Pengertian Komunikasi Interpersonal

Pengertian komunikasi interpersonal adalah adanya komunikasi secara langsung atau face-to-face communication pada waktu dan loka nan sama (Lievrouw, 2008). Setiap manusia butuh buat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kodrat manusia nan tidak dapat hayati sendiri.

Komunikasi interpersonal ini terkadang mendapatkan sandungan. Tapi dengan teknik komunikasi nan baik, batu sandungan itu niscaya dapat disingkirkan dengan tanpa menambah masalah. Meminjam jargon Pegadaian ‘Memecahkan masalah tanpa masalah’, itulah nan selalu diharapkan dalam hubungannya dengan komunikasi interpersonal ini.

Komunikasi itu sendiri pada dasarnya dibagi atas beberapa jenis, yakni:

  1. Komunikasi multilateral

  2. Komunikasi bilateral

  3. Komunikasi interpersonal

Pemahaman dari masing-masing bentuk komunikasi tersebut adalah, apabila komunikasi multilateral lebih diutamakan berupa jenis komunikasi antara beberapa Negara. Dalam hal ini tentu berhubungan dengan interaksi antar Negara sebagai bagian dari Negara-negara nan ada di dunia.

Sedangkan komunikasi bilateral ialah jenis komunikasi nan terjadi antara dua Negara. Yang ada di dunia. Topik nan menjadi bahasannya ialah dapat berupa masalah dan problem nan dihadapi antar dua Negara tersebut, ataupun niat buat menjalin kerjasama buat kemajuan kedua Negara, maupun masalah-masalah nan menyangkut urusan kewarganegaraan kedua belah pihak.

Selanjutnya komunikasi interpersonal. Banyak mungkin definisi atas pengertian komunikasi interpersonal . Namun apabila mengacu kepada apa nan diutarakan oleh Littlejohn, 1999, komunikasi interpersonal ialah komunikasi antar individu satu dengan nan lainnya. Atau komunikasi antara dua orang nan berbeda. Dan nan serupa pengertiannya.

Komunikasi antar pribadi atau antar individu tadi, memiliki bentuk khusus. Yakni berupa komunikasi diadik. Yang maksudnya ialah sebuah komunikasi nan melibatkan dua orang nan berjumpa secara tatap muka. Dan dalam rendezvous tersebut memungkinkan bagi setiap partisipannya bisa menangkap reaksi versus bicara secara langsung, baik secara non verbal maupun verbal. Sebagai contoh adalah, antar teman sejawat, suami-istri, guru dan murid serta percakapan antara dua sahabat.

Dan oleh Sylvia Moss dan Steward L. Tubbs (Deddy Mulyana, 2005) menyebutkan beberapa karakteristik dari komunikasi diadik, nan antara lain adalah:

  1. Partisipan komunikasi berada dalam jeda nan cukup dekat;

  2. Partisipan komunikasi bisa mengirim serta menerima pesan secara impulsif juga simultan. Baik verbal ataupun nonverbal.

Komunikasi antarpribadi dikatakan sebagai komunikasi nan sangat potensial. Karena dianggap sebagai komunikasi nan paling lengkap dan paling sempurna. Yang mampu menjalankan fungsi fragmental seperti kelima panca indera, sehingga mampu memainkan emosi si komunikan. Sampai kapanpun

Lain lagi nan diungkapkan oleh Jalaludin Rakhmat (tahun 1994). Ia menganggap bahwa komunikasi interpersonal akan sangat dipengaruhi oleh persepsi interpersonal itu sendiri, kemudian atraksi interpersonal, interaksi interpersonal barulah konsep diri.



Meraih Sukses dalam Komunikasi Interpresonal

Sebenarnya ada banyak cara dalam mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam komunikasi interpersonal. Bukan hanya sekedar ramah, pandai bermain kata-kata, atau memiliki pengetahuan nan luas, hingga seseorang mampu mengikat sebuah percakapan dengan orang lain dengan waktu nan cukup lama.

Di antara beberapa cara buat meraih keberhasilan serta berhasil dalam komunikasi interpersonal tersebut, maka perlu diasah ketrampilan sebagai berikut:

a. Kompetensi Komunikas

Dasar dari komunikasi interpersonal ialah adanya komunikasi antara dua orang atau lebih nan membicarakan topik tertentu. Memang tak semua orang dapat menjadi seorang komunikator nan baik dan handal. Ada teknik-teknik komunikasi nan harus dipelajari bila ingin dapat diterima dari berbagai kalangan sosial.

Agar komunikasi interpesonal ini sukses, Lievrouw (2008) menyebutkan bahwa seorang komunikator harus memiliki kemampuan atau kompetensi komunikasi ( communication competence ). Beberapa hal nan hendaknya diketahui oleh para pelaku nan terlibat dalam percakapan nan menyangkut kemampuan komunikasi tersebut, adalah:

  1. Tahu bagaimana memulai dan mengakhiri pembicaraan.

  2. Tahu bagaimana membuat orang lain paham maksud dari pembicaraan.

  3. Tahu bagaimana merespon pernyataan orang lain.

  4. Tahu bagaimana menjadi sensitif dalam merespon apa nan sedang menjadi perhatian versus bicara.

  5. Bagaimana mengambil alih pembicaraan atau bagaimana menjadi pendengar nan baik.

Lebih lanjut Lievrouw mengatakan bahwa rasa malu atau malas buat melakukan komunikasi interpersonal disebut communication apprehension (ketakutan komunikasi). Ketakutan tersebut mungkin berasal dari rasa rendah diri sebab berasal dari kalangan ekonomi atau latar belakang pendidikan nan tak sama dengan versus bicara. Untuk mengatasi hal ini, sering-seringlah berlatih berkomunikasi dengan banyak orang dari banyak kalangan.

b. Teknik Persuasi

Lievrouw juga mengatakan bahwa agar dalam komunikasi interpersonal meraih tujuan nan diinginkan, para komunikator perlu mengetahui tentang teknik persuasi. Persuasi ialah proses buat menyakinkan orang agar menganggap bahwa ide nan kita utarakan krusial dan sangat krusial buat diperhatikan. Agar apa nan kita bicarakan didengar oleh orang lain, maka ada beberapa hal nan harus diperhatikan. Misalnya:

  1. Tidak membicarakan hal-hal nan dianggap tabu kecuali hanya dengan orang-orang tertentu.

  2. Tidak melemparkan lelucon nan mengandung SARA.

  3. Memberikan kesempatan kepada versus bicara buat mengutarakan pendapatnya.

  4. Bisa mengatur intonasi suara.

  5. Menggunakan bahasa tubuh nan tak berlebihan.

  6. Paham kondisi versus bicara.

  7. Tahu loka dan waktu.

Komunitas Komunikasi Interpersonal

Bergabung dengan komunitas eksklusif akan memudahkan komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan bahwa para anggotanya mempunyai latar belakang nan sama atau paling tak memiliki ketertarikan kepada hal nan sama.

Dalam komunitas ini juga kendala komunikasi atau orang-orang pemalu dapat lebih meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonalnya. Tidaklah mengherankan bila dalam sebuah tes wawancara kerja, pengalaman dalam berorganisasi atau menjadi salah satu anggota suatu komunitas dapat menjadi pertimbangan tersendiri apakah akan menerima seorang pelamar atau tidak.

Hayati ini penuh dengan berbagai macam komunikasi. Oleh sebab itu, teknik komunikasi apapun harus selalu dipelajari agar komunikasi lancar dan tak ada prasangka.



Tips Singkat Membangun Gambaran Diri

Ada satu krusial buat bisa membangun gambaran diri, dalam upaya melakukan sebuah komunikasi interpersonal. Yakni konsep diri. Dan berikut ialah tips singkat tentang bagaimana cara membangun gambaran diri tersebut, nan digali dari sebuah konsep diri. Yang merupakan ujung tombak dari sebuah komunikasi interpersonal, sinkron dengan pengertian komunikasi interpersonal . Yaitu :

  1. Yakin pada kemampuan diri dalam mengatasi sebuah masalah.

  2. Merasa percaya diri setara dengan orang lain.

  3. Menerima pujian tanpa sungkan.

  4. Sebaliknya, menerima kritikan secara dewasa.

  5. Menyadari, bahwa tiap orang memiliki perasaan berbeda.

  6. Mengakui, bahwa setiap perilaku, sikap dan keinginan nan ada pada dirinya, tak semuanya dilisensi masyarakat.

  7. Mampu menjaga, merawat dan memperbaiki diri dalam intelektual diri dan emosi, dan bersedia mengubah demi kemajuan diri.

Sebuah konsep diri menjadi faktor primer sebuah pribadi nan cukup menentukan di dalam komunikasi interpersonal, yakni: niat, kemauan, membuka wawasan, percaya diri, serta selektivitas.