Masjid ialah - Masjidil Aqsha

Masjid ialah - Masjidil Aqsha

Masjid ialah loka beribadah umat Islam. Kata masjid diambil dari bahasa Arab nan berarti "tempat sujud". Sementara, mushala berarti "tempat shalat". Disparitas keduanya terletak pada ukuran sebab nan disebut mushala biasanya berukuran kecil dan tak mampu menampung jamaah dalam jumlah besar.

Pada masa Rasulullah Saw., Masjid Nabawi menjadi pusat pemerintahan Islam. Di sanalah loka buat shalat, merayakan hari raya, kajian agama, belajar Al-Quran, aktivitas sosial, kemiliteran, sampai loka tinggal sementara orang-orang nan tak mampu. Tiga masjid kudus bagi umat Islam ialah Masjidil Haram (Mekah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjidil Aqsha (Yerusalem).



Masjid ialah - Masjidil Haram

Masjid ini mengelilingi Ka’bah nan menjadi kiblat atau arah shalat bagi umat Islam sedunia. Ka’bah sendiri dibangun oleh Nabi Adam as dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Pembangunan masjid juga sudah mulai dilakukan.

Usia Masjidil Haram nan sangat tua tak pernah terlihat secara fisik sebab selalu direnovasi sehingga lebih latif dari sebelumnya. Tidak hanya itu, Masjidil Haram pun diperluas pada saat Khalifah Umar berkuasa pada 638 M. Khalifah Utsman bin Affan juga kembali memperluasnya pada 647 M.



Masjid ialah - Masjid Nabawi

Masjid ini ialah masjid kedua nan dibangun oleh Rasulullah Saw. Dalam perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah, Rasulullah beserta kaum Muhajirin sempat membangun Masjid Quba di bekas loka penjemuran kurma milik Sahl dan Suhail bin Amr nan yatim. Loka itu dibeli oleh Rasulullah Saw. Masjid itu dibangun dengan sederhana dari batu bata dan tanah sedangkan atapnya dari daun kurma.



Masjid ialah - Masjidil Aqsha

Masjidil Aqsha merupakan masjid nan didatangi Rasulullah Saw. di malam Isra’ Mi’raj. Dalam bahasa Arab, Masjidil Aqsha bermakna "masjid terjauh". Letaknya di Yerusalem Timur. Sebenarnya, lokasi masjid ini juga disucikan oleh bangsa Yahudi dan Kristen sebab di lokasi itu terdapat Serambi Solomo nan disucikan oleh bangsa Yahudi dan sebuah gereja nan disucikan oleh umat Kristen. Masjidil Aqsha beberapa kali rusak sebab diguncang gempa lalu dibangun kembali oleh pemerintah Islam nan berkuasa.



Masjid ialah - Adab Masuk Masjid

Memasuki masjid tidaklah sama seperti memasuki loka lainnya.Adabeberapa adab nan harus dijaga oleh seseorang nan ingin masuk ke dalam masjid. Berikut ialah beberapa hal nan patut diperhatikan ketika masuk masjid.

  1. Datang dengan keadaan higienis dan berwudhu.
  2. Memasuki masjid dengan kaki kanan.
  3. Langsung menunaikan Shalat Tahiyyatul Masjid 2 rakaat.
  4. Kurangi mengobrol. Lebih baik berdzikir atau membaca Al-Quran.
  5. Menjaga kesucian masjid dari najis dan berbagai kotoran lainnya.
  6. Menjaga ketenangan dalam masjid.


Sebagai Loka Tinggal Kedua

Islam memang agama nan luar biasa dalam penataan kehidupannya, baik itu kehidupan buat global maupun kehidupan buat akhiratnya kelak. Maka tak heran jika loka ibadahnya merupakan loka tinggal kedua setelah rumah pribadi nan dimilikinya.

Pada umumnya atau kebanyak orang loka tinggal kedua setelah rumah ialah kantor atau bangku pendidikan sekolah. Memang buat jaman sekarang manusia telah mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga kehidupannya hanya terpaku pada dua hal tersebut yakni rumah dan kantor atau rumah dan sekolah.

Tidak ada loka lain selain kedua loka itu nan menjadi loka tinggal kedua bagi kebanyakan orang. Tatanan nan sudah mapan ini memang membuat orang tak punya banyak pilihan lain sebagai pelariannya. Semua hal ditujukan demi kesuksesan nan nantinya akan dicapainya. Tentunya bukan berhasil global dan akhirat tetapi berhasil global saja.

Ketika anak sudah dikatakan layak buat menempuh pendidikan maka rumah keduanya ialah sekolah. Tiada hari-hari dilaluinya tanpa pergi ke sekolah. Pada umumnya anak sudah dikenalkan pada global pendidikan berupa bangku sekolah ketika mereka berumur 5 tahun.

Kehidupan anak terus berputar antara rumah dan sekolah hingga mencapai umur 23 tahun atau lebih. Setelah itu, anak tersebut akan pergi buat ke kantor sebab jenjang pendidikannya dirasa sudah cukup. Kehidupan setelah jenjang pendidikan pun sama hanya berbeda loka saja yakni antara rumah dan kantor.

Semuanya itu dilakukan hingga maut menjemput tanpa tahu kapan itu akan datang. Bukankah kehidupan nan seperti itu akan sia-sia jika ternyata di dalamnya tak ada niat buat mencapai keridhaan Illahi.

Berbeda dengan nan ada dalam Islam nan selain rutinitas dalam hal itu, masih ada rutinitas lainnya yakni nan dilakukan di dalam masjid. Dalam satu hari, seorang muslim harus melakukan kegiatan ibadah sebanyaklimakali. Dan semua itu dilakukan di masjid atau mushala.

Limawaktu tersebut dilakukan dalam waktu nan berlainan dan tak dilakukan secara bersamaan. Kelimawaktu itu ialah subuh nan dilakukan ketika fajar akan datang. Kemudian dhuhur nan dilakukan pada siang hari. Lalu ashar nan dilakukan antara pertengahan siang hari dan menjelang malam. Setelah itu magrib nan dilakukan ketika menjelang malam dan isya nan dilakukan pada waktu malam.

Meskipun kunjungan nan dilakukan ke masjid dalam rangka ibadah hanya dilakukan tak lebih darilimabelas menit tetapi kuantitas dalam setiap hari telah mampu membuat masjid sebagai rumah kedua. Betapa tidak? Coba bayangkan dalam sehari saja haruslimakali buat berkunjung ke masjid atau mushala. Belum lagi kegiatan keagamaan lainnya.

Selain kegiatan wajib ibadah shalat nan dilakukan oleh seorang muslim, masih banyak lagi kegiatan nan biasa dilakukan oleh umat muslim nan berpusat di masjid. Beberapa kegiatan nan biasa dilakukan jika mengaca pada apa nan ada pada jaman rasulullah ialah sebagai berikut.

1. Kajian Agama

Masjid atau mushola tak hanya loka nan digunakan oleh kaum mukmin buat shalat saja.Adajuga kegiatan lain nan biasa dilakukan oleh kaum muslim. Kegiatan tersebut ialah mengkaji ilmu agama Islam nan sesungguhnya sangat luas.

Kegiatan mengkaji ilmu agama dilakukan selain waktu shalat dan di luar waktu ketika orang sibuk mencari nafkah. Namun ada pula beberapa orang nan memang tekun buat mengkaji ilmu agama. Kajian mengenai ilmu agama islam dapat menyangkut banyak hal, mulai dari ibadah hingga sampai pada muamalah.

Jika kegiatan ibadah ialah menyangkut bagaimana seorang muslim melalukan ritual keagamannya kepada Allah maka muamalah ialah bagaimana kegiatan seorang muslim dalam kehidupan sehari-harinya. Inilah nan membedakan antara umat muslim dengan umat nan lainnya.

Dalam umat muslim, perbuatan seseorang dari membuka mata hingga menutup mata semuanya telah diatur oleh Allah SWT. Bukan berarti umat islam itu terkekang dan tak bebas dalam melakukan segala hal melainkan ada anggaran nan mengaturnya. Anggaran tersebut dibuat demi tujuan kebaikan umat itu sendiri atau manusia itu sendiri.

Karena banyak sekali hal nan perlu dipelajari maka kegiatan agama terus dilakukan. Selain itu, dalam Islam ada sebuah perintah buat menuntut ilmu bagi seorang mukmin. Jadi jika seorang mukmin itu tak tahu akan suatu hal maka hukumnya wajib bagi dirinya buat mencari tahu akan hal tersebut.

2. belajar Al-Quran

Selain belajar ilmu agama nan biasanya seputar mengenai ilmu hadist dan fiqih, di masjid juga dilakukan kegiatan belajar Al Qur'an. Al quran ialah kitab kudus umat Islam nan di dalamnya mengnadung sumber hukum dan peraturan nan harus dijalankan oleh setiap umat manusia.

Agar bisa menjalankan hdupnya dengan benar, manusia haruslah memahami isi dari AL Quran dengan benar. Untuk itu memang diperlukan pembelajaran Al Quran. Dan di masjidlah loka dari aktivitas pembelajan ini.

Yang dimaksud dengan belajar Al Quran ialah tak hanya belajar buat membaca Al Quran saja. Membaca ini haruslah sinkron dengan kaidah ilmu keluarnya huruf atau makhorijul huruf dan juga ilmu tajwid atau cara membaca al quran dengan benar. Belajar AlQuran juga bermakna mendalami semua isi nan ada di dalam AL Quran sehingga manusia mampu untutk memahami isinya dan kemudia mempraktekkannya dalam kehidupan konkret manusia tersebut.

3. Urusan Negara

Hal ini seperti apa nan teah dicontohkan Rasul dan para sahabat sejak jaman dahulu. Mereka semua telah memusatkan segala aktivitas kenegaraan di dalam masjid. Masjidlah nan dijadikan sebagai pusat buat memikirkan urusan umat dalam pengaturan urusan negara.

Itulah beberapa hal nan dilakukan oleh kaum muslim di dalam masjid. Mereka, kaum muslim, telah menjadikan masjid ialah rumah kedua. Dan pusat dari segala aktivitas nan ada.