Berkembang Karena Disebut Demikian (Eufemisme)

Berkembang Karena Disebut Demikian (Eufemisme)

Apa disparitas antara negara maju dan negara berkembang? Sebuah negara berkembang juga dikenal sebagai negara kurang berkembang ( Less Develop Country ) ialah negara dengan baku hayati rendah, basis industri nan belum berkembang dan begitu rendah indeks pembangunan manusianya.

Lalu, apa nan disebut dengan negara maju? Sebuah negara maju atau negara nan lebih maju ( More Develop Country ) ialah sebuah negara dengan ekonomi dan pertumbuhan tinggi nan memiliki taraf keamanan lebih baik. Terlihat jelas bukan disparitas antara negara maju dan negara berkembang?

Kriteria paling generik buat mengevaluasi taraf perkembangan negara maju ialah dengan melihat PDB (Produk Domestik Bruto), pendapatan per kapita, taraf industrialisasi, jumlah infrastruktur luas, dan baku kehidupan generik nan diperlihatkan. Dalam hal ini, negara maju lebih memiliki poin poin positif.

Selain istilah negara maju dan negara berkembang, ada pula segregasi lainnya. Negara-negara dengan ekonomi nan maju lebih dari negara-negara berkembang lainnya, tapi belum sepenuhnya menunjukkan tanda-tanda negara maju, dikelompokkan dalam istilah negara industri baru. Baku kemajuan mendekati negara maju itu memang salah satunya dilihat dari taraf industri dan teknologi nan dikembangkan.



Sejarah Penyebutan Negara Maju dan Negara Berkembang

Menurut Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal PBB, nan didefinisikan sebagai negara maju dan negara berkembang dapat diketahui dengan melakukan segregasi terhadap apa nan bukan berkembang dan apa nan dapat disebut sebagai maju. Menurutnya, "Sebuah negara maju ialah salah satu nan memungkinkan semua warga negara buat menikmati kehidupan nan bebas dan sehat di lingkungan nan aman."

Akan tetapi, menurut Divisi Statistik PBB, tak ada konvensi nan ditetapkan buat penunjukan kata "berkembang" dan "mengembangkan" negara-negara atau daerah dalam sistem PBB. Sebutan "dikembangkan" dan "berkembang" dimaksudkan buat kenyamanan statistik dan tak selalu mengekspresikan evaluasi tentang termin nan dicapai oleh suatu negara tertentu.

Menurut klasifikasi dari Dana Moneter Internasional, seluruh negara Eropa Timur serta negara bekas Uni Soviet, yakni negara-negara di Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan) dan Mongolia tak dimasukkan dalam kedua jenis ini, entah sebagai negara maju dan negara berkembang, melainkan hanya disebut sebagai "negara-negara dalam transisi". Namun, saat ini sudah banyak nan dianggap sebagai negara berkembang.



Berkembang atau Maju?

IMF menggunakan sistem klasifikasi fleksibel nan mempertimbangkan definisi sebagai negara maju dan negara berkembang, yaitu sebagai berikut.

  1. Tingkat pendapatan per kapita
  1. Diversifikasi ekspor, sehingga negara nan kekuatan ekspornya hanya pada minyak (sekira 70% ekspornya ialah minyak) buat memiliki per kapita PDB nan tinggi, tak akan dimasukkan dalam klasifikasi negara maju.
  1. Tingkat integrasi ke dalam sistem keuangan dunia

Bank Global juga mengelompokkan negara maju dan negara berkembang ke dalam empat kelompok pendapatan. Ini ditetapkan setiap tahun pada 1 Juli. Ekonomi dibagi menurut data 2008 per kapita PNB (Produk Nasional Bruto) dengan rentang sebagai keuntungan rugi berikut.

  1. Negara berpenghasilan rendah memiliki PNB per kapita US $ 1.005 atau kurang.
  1. Negara berpendapatan menengah memiliki PNB per kapita antara US $ 1.006 dan US $ 3.975.
  1. Di atas negara berpendapatan menengah harus memiliki PNB per kapita antara US $ 3.976 dan US $ 12.275.
  1. Negara maju berpenghasilan tinggi memiliki PNB di atas US $ 12.276.

Bank Global mengklasifikasikan semua negara maju, negara berkembang, dan negara miskin dengan catatan, "Penggunaan istilah tersebut buat mencapai kesan nan nyaman, tetapi tak dimaksudkan buat menyatakan bahwa semua negara dalam kelompok mengalami perkembangan nan sama. Jadi, klasifikasi berdasarkan pendapatan. tak selalu mencerminkan status pengembangan.”

Perkembangan suatu negara diukur dengan data statistik seperti pendapatan per kapita (per orang), PDB (Produk Domestik Bruto), asa hidup, taraf melek huruf, dan sebagainya. PBB telah mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada program MDG (Millenium Development Goal) serta indikator senyawa dari statistik di atas buat mengukur taraf pembangunan manusia buat negara-negara nan ada pada data tersebut.



Berkembang Karena Disebut Demikian (Eufemisme)

Negara berkembang pada akhirnya akan disematkan kepada negara-negara generik nan belum mencapai taraf signifikan industrialisasi, nisbi terhadap penduduk mereka dan nan memiliki baku hayati nan rendah berdasarkan pelaporan media. Data ini menyertakan pula adanya hubungan nan kuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan penduduk nan tinggi.

Konsep negara berkembang itu ditemukan, di bawah satu istilah atau nan lain, dalam sistem teoritis ekonomi banyak memiliki orientasi nan majemuk dari para pakar ekonomi, misalnya, teori dekolonisasi, teologi pembebasan, Marxisme, anti-imperialisme, dan ekonomi politik. Istilah nan digunakan ketika membahas negara-negara berkembang mengacu kepada konstruksi dari pemanfaatan istilah-istilah nan ada dalam penelitian ekonomi tersebut.

Istilah nan kadang-kadang digunakan ialah sebagai berikut.

  1. Negara-negara kurang berkembang (LDCs)
  2. Negara nan memiliki nilai hemat dikembangkan (LEDCs)
  3. Negara terbelakang atau negara-negara Global Ketiga, dan
  4. Negara non-negara industri

Sebaliknya, negara-negara maju dikenal sebagai berikut.

  1. Negara nan sebagian besar berekonomi maju (MEDCs)
  2. Negara-negara Global Pertama
  3. Negara-negara industri

Jangan pula dilupakan aspek eufemistik (penghalusan makna) dari kata berkembang. Organisasi internasional telah mulai menggunakan istilah negara kurang hemat nan dikembangkan (LEDCs) buat negara-negara termiskin nan dalam arti tak dianggap sebagai berkembang, tapi punya potensi buat berkembang. Artinya, LEDCs ialah bagian termiskin dari negara-negara berkembang nan belum terangkat dan butuh donasi ekonomi.

Penyematan ini pun bermasalah. Itu sebab secara moderat memiliki keyakinan bahwa baku hayati di negara berkembang semuanya harus sama.



Kriteria Negara Maju (Hiperbolis)

Kriteria ini bisa diklasifikasikan sebagai negara maju dalam progress walau masih dalam perdebatan. Menurut Dana Moneter Internasional, negara maju terdiri atas 65,8% dari PDB nominal dunia dan 52,1% dari dunia GDP (PPP). Pada 2011, sepuluh negara maju terbesar dengan PDB nominal atau PDB (PPP) nan bagus adalah:

  1. Amerika Serikat,
  2. Jepang,
  3. Jerman,
  4. Prancis,
  5. Inggris,
  6. Italia,
  7. Kanada,
  8. Spanyol,
  9. Korea Selatan, dan
  10. Australia.

Bagaimana dengan negara-negara nan tak memenuhi defini tersebut? Negara-negara nan tak memenuhi definisi tersebut diklasifikasikan sebagai negara berkembang atau negara tak berkembang.

Kriteria ekonomi cenderung mendominasi diskusi mengenai siapa nan layak disebut negara maju. Salah satu kriteria tersebut ialah pendapatan per kapita. Dengan demikian, negara-negara dengan produk domestik tinggi bruto (PDB) per kapita akan digambarkan sebagai negara maju. Kriteria lain ialah ekonomi industrialisasi, negara-negara nan didominasi oleh tersier dan kuartener industri akan digambarkan sebagai negara maju.

Ukuran lainnya ialah IPM (Indeks Pembangunan Manusia) nan menggabungkan ukuran ekonomi, pendapatan nasional, dengan langkah-langkah lain, indeks asa hidup, dan pendidikan nan menonjol. Kriteria ini akan mendefinisikan negara-negara maju berdasarkan rating (IPM) sangat tinggi.

Negara apa saja? Negara-negara ini di antaranya ialah contoh dari negara maju, yaitu Australia, Austria, Belgia, Kanada, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hong Kong, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Luksemburg, Malta, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, San Marino, Singapura, Slowakia, Slovenia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Inggris.

Ada pula jenis berlebihan pada penggunaan kata maju tersebut. Yunani sebagaimana nan Anda tahu tengah mengalami krisis ekonomi terhebat sebab keuangannya tak murni maju. Gaya hidupnya maju secara sosial, tapi tak memiliki kapital bagus buat bertahan. Dengan demikian, menghasilkan negara nan ringkih dan banyak utang sehingga isyarat bahwa negara tersebut disebut negara maju lebih merupakan blasphemy (penghinaan) dibanding pujian.

Jadi, mana nan lebih baik antara negara maju dan negara berkembang? Negara berkembang lebih kondusif dari kebohongan data ekonomi nan parsial.

Demikianlah bahasan mengenai negara maju dan negara berkembang. Kini, Anda tentu bisa membedakannya, bukan?