Perilaku Gajah Sumatera

Perilaku Gajah Sumatera

Jika kita pergi ke kebun binatang, kita akan dapat melihat gajah sumatera dengan jelas berjalan melunggang dengan belalainya nan panjang. Gajah ialah hewan mamalia terbesar di dunia. Dengan kupingnya nan besar dan lebar juga belalainya nan panjang.

Gajah nan mempunyai nama latin Elephantidae ini ialah mamalia terbesar nan masih hidup. Gajah ialah salah satu hewan terbesar nan ada di Indonesia. Kalau di Indonesia gajah ini berasal dari Sumatera dan orang sering menyebutnya gajah Sumatera.

Ternyata, gajah mempunyai 2 spesies di global ini yaitu gajah Asia atau gajah India (Elephas Maximus) dan gajah Afrika (Loxodonta Aricana). Jika spesies gajah hanya terdiri dari gajah Asia dan gajah Afrika, maka gajah Sumatera termasuk ke dalam gajah Asia.

Gajah nan mempunyai fillum Chordata dan subfillum vertebrata ini mempunyai jenis anak elephas maximus sumatrensis. Gajah ini dapat kita ditemukan di hutan-hutan liar di beberapa wilayah Sumatera seperti Medan, Bengkulu, Riau dan lain-lain.



Ciri-ciri Gajah Sumatera

Gajah inimempunyai bentuk badan nan gemuk juga lebar dan mempunyai rambut. Sera memiliki ketebalan kulit setebal 2 sampai 4 cm. Walaupun cukup tebal, tetapi kulit gajah ini sensitif. Belalai nan terdapat pada semua gajah termasuk gajah Sumatera mempunyai 40.000 otot nan merupakan perpanjangan hidung dan bibir atasnya.

Belalai gajah dapat difungsikan buat mendapatkan makanan dan air. Bentuk kepala gajah ini membundar dengan sepasang mata kecil dan kupingnya nan besar dan lebar buat mengatur suhu tubuhnya.
Gajah juga mempunyai kelenjar minyak nan terdapat di lubang kecil diantara mata dan telinganya.

Kelenjar minyak ini akan dikeluarkan gajah jantan dewasa jika mereka dalam keadaan musth. Kaki-kaki nan terdapat pada gajah ini berfungsi dengan baik. Kaki depannya berfungsi sebagai tiang penunjang tubuh sedangkan kaki belakangnya berfungsi sebagai pendorong tubuh saat bergerak.

Pernah melihat gajah nan bergading? Ya jika pernah berarti gajah itu ialah gajah jantan. Sedangkan gajah betina tak mempunyai gading. Postur gajah ini lebih kecil dari gajah India. Spesies ini sangat terancam belakangan ini sebab popolasinya terus berkurang. Berat badannya dapat mencapai 6 ton dan mempunyai tinggi badan 3.5 sepanjang bahu.

Jika hamil, gajah betina ini akan mempunyai periode kehamilan 22 bulan. Itu artinya hampir 2 tahun, gajah mengandung anaknya. Walaupun begitu, gajah mempunyai umur nan panjang hampir sama halnya seperti manusia. Gajah ini dapat hayati sampai 70 tahun. Karena badannya nan cukup besar, hewan ini juga mempunyai otak nan besar pula dan lebih cerdas dari hewan mamalia lainnya.

Dalam hidupnya gajah jantan tak terikat sama 1 betina lainnya. Masa reproduksi gajah betina ini dapat dimulai ketika berumur 8-10 tahun. Untuk gajah jantan reproduksi dapat dimulai sejak umur 12-15 tahun. Masa reproduksi gajah betina yaitu 4 tahun sekali.

Masa kehamilan gajah betina nan sangat panjang ini hanya menghasilkan 1 anak saja dan berat anak itu biasanya 90 kg. Jadi hail melahirkan gajah hampir sama seperti manusia nan menghasilkan kebanyakan 1 anak. Anak gajah ini akan menyusui selam 2 tahun pada induknya. Hal ini sama seperti anak bayi nan diusahakan menyusui pada ibunya selama 2 tahun. Anak gajah ini pun akan hayati dalam pengasuhan selama 3 tahun.

Hewan ini cerdas dapat dibuktikan ketika ada pertunjukkan pertunjukkan nan menampilkan atraksi gajah. Mamalia besar ini dapat bermain bola, bermain sirkus atau bermain berdasarkan instruksi pawangnya. Gajah ini dapat ditunggangi oleh manusia dan kita dapat menunggaginya dan menemuinya di kebun binatang terdekat.

Jika sedang musim kawin, gajah ini dapat mengamuk dan mengalami kegilaan. Periode ini terjadi selama 3 sampai 5 bulan sekali dalm selama 1 sampai 4 minggu.



Habitat Gajah Sumatera

Sekitar 83% gajah ini biasanya tinggal di hutan atau perkebunan. Bisanya gajah ini dapat melakukan perambahan pada perkebunannya. Jadi gajah tak terpaku dalam 1 habitat sebab wilayah jelajah nan luas jadi dapat berpindah-pindah, berikut eberapa habitat gajah ini yaitu:

  1. Di hutan rawa seperti padang rumput, rawa primer, rawa sekunder nan dipenuhi oleh Gluta Renghas, Campenosperma auriculata, C. Macrophylla, Alstonia Spp, dan Eugenia spp gajah dapat hayati disana.

  2. Di hutan rawa gambut nan mempunyai jenis vegetasi seperti Gonystilus Bancanus, Dyera Costulana, Licuala spinosa, Shorea spp, Alstonia Spp, dan Eugenia spp. Gajah ini pun dapat hayati di loka ini danpun dapat hayati di hutan daratan rendah nan berada di ketinggian 0-750 m di atas permukaan laut.

  3. Gajah ini pun dapat hayati di hutan hujan pegunungan rendah nan berada pada ketinggian 750 sampai 1500 meter di atas permukaan laut. Vegetasi dominan nan ada di hutan ini ialah altingia excelsa, Dipterocarpus spp, Shorea spp, Quercus spp, dan Castanopsis spp.


Perilaku Gajah Sumatera

Gajah ini ternyata mempunyai beberapa konduite sosial dan pribadi. Konduite sosial nan dimiliki gajah Sumatera ialah hayati berkelompok. Gajah nan melakukan hayati berkelompok ini bertujuan buat melindungi anggota kelompoknya. Jumlah satu kelompok gajah terbilang cukup besar yaitu 20-35 ekor.

Terbayang jika gajah sudah berkelompok dan berlari, pastinya tanah akan bergemuruh. Jika biasanya kelompok itu dipimpin oleh hewan jantan, tetapi ketua kelompok gajah ialah gajah betina nan paling besar. Sedangkan gajah jantannya hanya dia buat periode kawin berikutnya dengan betina-betina lain nan ada di kelompoknya.

Untuk gajah Sumatera nan sudah tua, mereka tak akan ikut berkelompok dengan gajah lain sebab sudah tak mampu bergerak. Sedangkan para gajah betina nan sudah beranjak dewasa harus meninggalkan kelompoknya buat bergabung dengan kelompok jantan buat kawin.

Perilaku gajah berikutnya juga yaitu gajah ini suka hayati berjelajah. penjelajahan gajah dilakukan berkelompok dan mengikuti rute nan tetap selama 1 tahun perjalanan. Dalam 1 malam, gajah dapat berpetualang sampai 7 km, tetapi jika pada musim kering atau musim buah kelompok gajah ini dapat menjelajah sampai 15 km jauhnya.

Dalam hal mencari makan, gajah ini ialah hewan nan aktif. Mereka dapat mencari makan dari 2 jam sebelum petang sampai 2 jam sebelum fajar. Cara mencari makan gajah dilakukan pada malam hari selama 16 sampai 18 jam setiap harinya. Gajah pun selalu minum menggunakan mulutnya. Jika gajah minum dari rawa atu sungai rendah, dia dapat mempergunakan belalainya dengan mencapai 9 liter air sekali hisap.

Gajah ini pun bahagia berkubang di dalam lumpur di kala pagi dan sore. Hal ini dilakukan ketika mereka sedang mengambil minum. Selain buat mendinginkan tubuhnya, cara berkubang gajah dilakukan buat melindungi kulit dari gigitan serangga ektoparasit.

Gajah juga suka menjilat-jilat benda apapun nan mengandung garam dengan belalainya. Anehnya, gajah juga suka membuat tubuhnya luka sampai berdarah agar lukanya dapat dijilati sebab di dalam lukanya mengandung garam.

Dalam beristirahat, gajah melakukan tidur selama 2 kali sehari yaitu setiap tengah malam dan siang hari. Siklus tidur gajah juga sama seperti manusia loh. Gajah sering merebahkan diri ke samping tubuhnya ketika tidur di malam hari. Bantalnya nan terbuat dari kumpulan rumput dapat membuat tidurnya nyenyak.

Gajah pun ternyata sama seperti manusia, jika dia kelelahan dia kan medengkur dengan keras. Percaya atau tidak, gajah ternyata akan tidur berdiri di bawah pohon nan rindang. Menakjubkan sekali. Hal ini dilakukan sebab siang hari menjaga kondisi keamanan lingkungan. Jadi, jika ada hal-hal nan tak akan gajah dapat cepat berlari tanpa harus bangun dari tidur.

Gajah Sumatera termasuk mamalia nan dilindungi oleh Undang-Undang Negara dan dirangkum dalam pasal 40 ayat 2 dan jika ada nan dengan sengaja menagkap, melukai, membunuh, menyimpan, memperniagakan dan lainnya akan dipenjara dalam kurungan selama 5 tahun dan didenda paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Jadi, jangan sampai kita menyakiti gajah ini jika tak ingin mendapatkan akibatnya. Semoga bermanfaat.