Waspada Bahaya Kopi

Waspada Bahaya Kopi

Tahukah Anda proses pembuatan kopi ? Sebelum membahas proses pembuatan kopi, simaklah pembahasan tentang film berikut. Masih ingatkah Anda dengan film The Bucket List nan diperankan oleh Jack Nicholson dan Morgan Freeman? Di sini, Anda tak diminta buat menceritakan impian-impian Carter Chambers (Freeman) nan ditulisnya dalam lembaran wish list , nan selanjutnya dibaca oleh Edward Cole (Nicholson), pemilik rumah sakit loka Chambers dirawat.

Mari kita coba mengingat lagi apa nan dijelaskan oleh Cole tentang proses pembuatan kopi kesukaannya. Mungkin singkat, tetapi dia sempat bilang bahwa kopi nan diminumnya berasal dari kotoran binatang nan bernama luwak.

Ya, semua orang pastinya sudah tahu, kenapa kopi nan harga secangkirnya dapat sampai Rp200.000,- atau lebih itu dinamai luwak. Karena, pada proses pembuatan kopi melibatkan binatang luwak. Luwak, binatang mamalia nan termasuk jenis musang ini, merupakan binatang pemakan buah-buahan dan serangga. Ia termasuk binatang nan pilih-pilih santapannya sebab kemampuannya dalam mencerna makanan memang terbatas. Ia lebih memilih makanan nan sudah matang. Sedangkan, makanan nan keras nan sulit dicerna akan dikeluarkan sebagaimana bentuknya semula.



Proses Pembuatan Kopi Luwak

Biji kopi nan baik berasal dari pohon kopi nan dirawat dengan baik. Setidaknya, perlu empat tahun sejak tanam hingga mendapatkan biji kopi nan matang dan berkualitas. Pohon kopi nan dirawat dengan baik bisa bertahan hingga 40 tahun. Luwak hanya akan memilih biji kopi nan matang buat disantapnya. Daging pembalut biji kopi akan habis dicernanya, sedangkan bijinya dikeluarkan dalam bentuk feses. Oleh sebab itu, petani kopi harus pintar-pintar memilih kopi nan sudah pantas dipetik, yaitu kopi nan sudah matang dan berwarna merah.

Setelah keluar menjadi feses, biji kopi masih tetap utuh. Hanya saja, warnanya menjadi kuning dan memiliki aroma khas. Jika berada di dekatnya, akan tercium aroma harum, beda dengan kopi pada umumnya, nan berwarna hijau dan kurang harum.

Walaupun beraroma wangi, tetap saja biji-biji kopi itu harus dibersihkan dengan cara memisahkannya dari feses dan mencucinya sampai bersih. Setelah semuanya dicuci, kini saatnya bersentuhan dengan sinar matahari. Biji kopi itu dijemur sampai kering.

Selanjutnya, biji kopi nan sudah kering bisa langsung dimasak dengan cara dibakar lalu digiling. Untuk mendapatkan hasil nan sempurna, tunggu kopi nan sudah dimasak ini sampai kering sehingga nantinya mudah larut ketika diseduh.

Jangan ditanya deh seberapa enak rasa kopi luwak ini. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa rasa enaknya itu beda, sebab wanginya nan berbeda pula. Tidak perlu diberi gula buat menikmati kopi mahal ini. Rasa enak pada kopi luwak disebabkan oleh proses fermentasi nan terjadi saat biji-biji kopi itu dicerna oleh luwak.

Mungkin, saat ini kopi luwak baru dapat dinikmati oleh orang-orang berduit, mengingat buat mendapatkannya harus merogoh saku nan sedikit dalam. Namun, Anda tak perlu khawatir. Negeri Indonesia merupakan penghasil kopi juga nan tak kalah dengan negara lainnya. Kita masih dapat menikmati kopi biasa asalkan tahu bagaimana cara meraciknya.



Proses Pembuatan Kopi Instan

Kopi instan merupakan produk kopi nan sifatnya mudah larut dengan air ( soluble ) serta tak menghasilkan ampas. Adanya kopi instan membuat para penikmatnya merasa ketagihan. Proses pembuatan kopi ini juga menjadi lebih cepat dan lebih mudah sebab tak lagi membutukan proses penyeduhan.

Bagaimana proses pembuatan kopi instan? Secara singkat, proses pembuatan kopi instan dapat diartikan sebagai proses pembuatan kopi menggunakan proses pemekatan seduhan (ekstrak) kopi nan selanjutnya dikeringkan. Sementara itu, tahapan proses pembuatan kopi dari pengolahan biji kopi segar menjadi kopi instan, yaitu:

  1. sortasi biji kopi;
  2. pengeringan;
  3. pencampuran ( blending );
  4. penyangraian ( roasting );
  5. penggilingan ( grinding );
  6. ekstraksi;
  7. pengeringan; dan
  8. pengemasan.

Proses pembuatan kopi instan dengan flavor dan rasa nan sangat istimewa ini, dihasilkan dari biji kopi pilihan nan mutu aroma dan cita rasanya sangat berklualitas. Pada umumnya, perusahaan pembuatan kopi memakai campuran ( blending ) dari jenis-jenis biji kopi dalam proses pembuatan kopi instan dengan aroma dan cita rasa spesial.

Proses penyaringan merupakan proses pembuatan kopi nan sangat krusial buat pembentukan warna, aroma, dan cita rasa khusus di dalam secangkir kopi. Pada proses pembuatan kopi instan termin penyaringan, biji kopi (kopi hijau) melakukan kontak dengan panas pada suhu serta tekanan tinggi dalam waktu nan sudah ditentukan sampai beratnya menurun 18-20% dan volumenya naik sampai 35%.

Selama berlangsungnya proses pembuatan kopi instan ini, terjadi beberapa perubahan dari bermacam-macam komponen dalam biji kopi. Perubahan dalam proses pembuatan kopi instan ini sangat menentukan ciri warna, aroma, dan cita rasa minuman kopi.

Proses pembuatan kopi instan selanjutnya ialah proses penggilingan kopi sangria menjadi kopi bubuk. Proses pembuatan kopi instan termin penggilingan ini bertujuan memperluas area permukaan sehingga proses pembuatan kopi berupa ekstraksi bisa berlangsung lancar dan baik. Biasanya, ukuran partikel kopi bubuk sekitar 0,5-11mm. Proses pembuatan kopi termin ekstraksi ini nantinya akan menghasilkan bubuk nan sedikit kasar. Jika terlalu halus, mungkin saja mengganngu proses pengaliran ekstrak kopi menuju kolom ekstraksi.

Setelah proses pembuatan kopi berupa penggilingan dan proses sangrai, kopi lalu diekstraksi memakai air sebagai pelarut agar dihasilkan komponen kopi nan bersifat larut air. Proses pembuatan kopi instan pada termin ini akan menghasilkan ekstrak kopi nan mengandung komponen padatan terlarut sekitar 20-30%. Selanjutnya, ekstrak didinginkan dan siap diproses kembali.

Proses penyaringan ialah proses pembuatan kopi instan selanjutnya dengan tujuan memisahkan koloid. Termin berikutnya ialah proses pembuatan kopi berupa pemekatan nan bertujuan meningkatkan konsentrasi padatan terlarut dalam ekstrak. Proses pembuatan kopi instan nan terakhir ialah pengeringan ekstrak kopi. tujuan dari proses pembuatan kopi berupa pengeringan ekstrak ini ialah buat mengahasilkan bubuk kopi instan nan kadarnya sekitar 3-4%.



Waspada Bahaya Kopi

Bagi penggila kopi, tulisan tentang bahaya kopi bagi peminumnya tak lagi menjadi sesuatu nan menakutkan. Para penggila kopi ini melihat ada sisi baik dari kopi. Selain memberikan kenikmatan, ia dapat menjadi teman baik di kala sendiri. Ia dapat membantu seseorang sampai pada sebuah inspirasi. Ia pun dapat menjadi simbol kasih sayang. Tidak sedikit pasangan muda nan menyatakan cintanya dengan secangkir kopi.

Memang, kandungan kafein nan ada dalam kopi menjadi sesuatu nan menakutkan. Katanya, jika minum kopi, mata akan melek. Padahal, asumsi ini hanya mitos saja. Mungkin saat meminumnya, dapat jadi mata tetap melek, tapi ia belum mampu membuat kita terjaga semalaman.

Oleh sebab itu, bagi para penggila kopi, ada tips sederhana agar dapat melanjutkan hobinya minum kopi. Setelah minum kopi, banyak-banyaklah mengonsumsi air putih. Dan bagi seseorang nan sedang mengalami kesulitan buat buang air besar, silakan Anda bisa minum kopi lebih banyak dari biasanya sebab ternyata kopi dapat melancarkan proses pembuangan kotoran.

Itulah klarifikasi seputar proses pembuatan kopi dan bahaya kopi. Selamat menikmati kehangatan minum kopi di pagi, siang, sore, atau malam hari bersama keluarga dan sahabat. Jadikan kopi sebagai penghangat kehidupan.