Sejarah Tabel Periodik

Sejarah Tabel Periodik

Bagi SMP atau SMU niscaya mengenal Tabel Periodik. Tabel Periodik ini memuat unsur-unsur kimia nan disusun berdasarkan struktur elektronnya. Sehingga sifat kimia dari unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Pengaturan unsur pada tabel disusun berdasarkan nomor atom dan lambang unsur. Anda bisa mengetahui informasi unsur-unsur kimia dari tabel periodik standar.



Cara Menghafal Golongan Pada Tabel Periodik

Jika Anda sulit menghafalkan tabel periodik kimia, tirulah jurus jitu guru kimia aku zaman SMU. Beliau mengajari buat membuat kalimat nan mudah diingat dengan kata-kata nan diawali atau mengandung singkatan unsur dalam tabel periodik tersebut.

Susunan tersebut dilakukan per kolom dari atas ke bawah. Kolom pada tabel periodik menunjukkan golongan, mulai dari golongan IA di kolom paling kiri hinga golongan VIIIA di golongan paling kanan.

Tabel periodik golongan IA atau Alkali terdiri dari Hidrogen (H), Lithium (Li), Sodium atau Natrium (Na), Potassium atau Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan Francium (Fr). Dari Ketujuh unsur tersebut, hanya Hidrogen nan tak termasuk dalam golongan logam alkali, sebab unsur tersebut ialah non-logam. Unsur nan paling langka ialah Francium, dan memiliki sifat radioaktif.

"Cara bodoh" buat menghafalkan golongan Alkali dalam tabel periodik ini ialah dengan menghafalkan kalimat “Hari LiNa Kabur Rubi Cs Frustasi”. Namun Anda bisa juga berkreasi dengan kalimat sendiri dengan pola susunan kata-kata nan sama.

Tabel periodik golongan IIA atau Alkali Tanah terdiri dari Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur terakhir, Radium ialah bersifat radioaktif. Seluruh unsur pada golongan ini memiliki dua elektron per atom logam pada ikatan nan bersifat logam, berbeda dengan logam Alkali nan memiliki satu elektron.

"Cara bodoh" buat menghafalkan golongan Alkali Tanah dalam tabel periodik ini ialah dengan menghafalkan kalimat “Beli Mangga Campur Sirsak Bagi Rata”. Atau Anda memiliki pilihan kalimat sendiri nan lebih mudah dihafal?

Kolom ke tiga hingga kolom ke duabelas dari tabel periodik ialah kategori logam transisi nan merupakan golongan IIIB hingga IIB. Biasanya golongan ini sporadis dihafalkan seperti golongan A.

Golongan IIIB pada tabel periodik merupakan keluarga Scandium nan terdiri dari Scandium (Sc), Yttrium (Y), Lanthanum (La), dan Actinium (Ac). Golongan IVB pada kolom ke empat merupakan keluarga Titanium nan terdiri dari Titanium (Ti), Zirconium (Zr), Hafnium (Hf), dan Rutherfordium (Rf).

Golongan VB pada kolom ke lima di tabel periodik merupakan keluarga Vanadium nan terdiri dari Vanadium (V), Niobium (Nb), Tantalum (Ta), dan Dubnium (Db). Golongan VIB pada kolom ke enam merupakan keluarga Chromium nan terdiri dari Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Tungsten (W), dan Seaborgium (Sg).

Golongan VIIB pada kolom ke tujuh merupakan keluarga Manganese nan terdiri dari Manganese (Mn), Technetium (Tc), Rhenium (Re), dan Bohrium (Bh). Golongan VIIIB terdiri dari tiga kolom yaitu kolom ke delapan hingga kolom ke sepuluh pada tabel periodik.

Golongan VIIIB pada tabel periodik di kolom ke delapan masuk dalam keluarga Besi nan terdiri dari Besi atau Ferrum (Fe), Ruthenium (Ru), Osmium (Os), dan Hassium (Hs). Pada kolom ke sembilan nan merupakan keluarga Cobalt terdiri dari Cobalt (Co), Rhodium (Rh), Iridium (Ir), dan Meitnerium (Mt).

Kolom ke sepuluh merupakan keluarga Nikel nan terdiri dari Nickel (Ni), Palladium (Pd), Platinum (Pt), Darmstadtium (Ds).Kolom ke sebelas dari tabel periodik ialah Golongan IB nan merupakan keluarga Tembaga nan terdiri dari Tembaga atau Cuprum (cu), Perak atau Argentum (Ag), Emas atau Aurum (Au), dan Roentgenium (Rg).

Golongan IIB terdapat di kolom ke duabelas dari tabel periodik nan merupakan keluarga Seng atau Zinc. Unsur-unsur pada golongan IIB ini terdiri dari Zinc (Zn), Cadmium (Cd), Mercury atau raksa dengan nama latin Hydrargyrum (Hg), dan Ununbium (Uub). Kolom ke tigabelas dari tabel periodik kembali ke golongan A, yaitu IIIA atau keluarga Boron nan terdiri dari Boron (B), Aluminum (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl) dan Ununtrium (Uut).

Dari ke enam unsur golongan pada tabel periodik tersebut hanya Boron nan merupakan Metalloid, sedangkan sisanya termasuk dalam kategori logam lainnya. "Cara bodoh" buat menghafal urutan unsure dari golongan IIIA ini bisa dengan cara menghafalkan kalimat “Bukan Alasan Gaya India Tlanjang”. Agak vulgar memang, tapi semakin unik, maka semakin mudah diingat.

Golongan IVA atau Karbon ada di kolom ke empat belas tabel periodik. Unsur-unsurnya ialah Carbon (C), Silicon (Si), Germanium (Ge), Timah atau Stannum (Sn), Timbal atau Plumbum (Pb), dan Ununquadium (Uuq).

Jembatan keledai buat menghafalkan unsur-unsur dalam golongan IVA ini ialah dengan susunan kata dalam kalimat “Coak Si Gendeng Sedang Puber”. Coak sebenarnya ialah kependekan dari Kecoak, julukan teman saya, Anda bisa juga menggantinya menjadi Cewek atau Cowok. Atau malah memodifikasi kata menjadi kalimat nan baru sama sekali.

Tabel periodik golongan VA nan terdapat pada kolom ke lima belas ialah masuk dalam keluarga Nitrogen. Unsur-unsur pada golongan ini terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor atau Phosphorus (P), Arsenic (As), Antimon atau Stibium (Sb), Bismuth (Bi) dan Ununpentium (Uup). Kalimat nan bisa digunakan buat menghafalkan unsur-unsur dalam golongan ini misalnya ialah “Nona Pakai Aset Sabet Bisnis”.

Kolom ke enambelas dari tabel periodik memuat golongan VIA atau disebut Chalcogens. Golongan VIA ini terdiri dari Oksigen atau Oxygen (O), Belerang atau Sulfur (S), Selenium (Se), Tellurium (Te), Polonium (Po) dan Ununhexium (Uuh). Cara menghafalkan urutan unsur dalam golongan ini ialah dengan kalimat “Orang Susah Senang Tembak Polisi”.

Golongan VIIA pada tabel periodik bertempat di kolom ke tujuhbelas. Unsur-unsur ini terdiri dari Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Yodium atau Iodine (I), Astatine (At) dan Ununseptium (Uus). Selain Ununseptium, kelima unsur tersebut masuk dalam kategori Halogen.

Namun Astatine memiliki sifat radioaktif sehingga sering tak diperhitungkan. Seperti biasa, sebab golongan ini termasuk nan sering digunakan pada reaksi kimia, maka cara buat menghafalkan urutan unsur ini ialah dengan susunan kata-kata dalam kalimat “Fiona Culun Baru Ikutan Atletik”.

Pada kolom terakhir tabel periodik kimia nan dihuni oleh golongan VIIIA nan masuk dalam kategori gas mulia. Unsur-unsur nan merupakan gas mulia ini terdiri dari Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn) dan Ununoctium (Uuo). Zat nan memiliki sifat radioaktif pada unsur ini ialah Radon.

Cara menghafalkan urutan unsur-unsur gas mulia ini bisa dengan kalimat “Hedon Nekat Arah Krawang Xenia Ringsek”. Sambil mengingat kalimat ini dapat sambil mengingat tragedy Xenia Maut nan ringsek di Tugu Tani toh .



Sejarah Tabel Periodik

Awalnya tabel periodik disusun tanpa mengetahui struktur dalam atom. Ketika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom dan kemudian dibuatkan gradik nan menggambarkan interaksi antara beberapa sifat eksklusif dan massa atom dari unsur-unsur tersebut, maka akan tampak suatu iterasi atau periodisitas sifat-sifat nan merupakan fungsi dari massa atom.

Ahlikimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Döbereiner ialah orang pertama nan mengenali keteraturan, tabel periodik, tersebut. Pada 1829 dia memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur nan hampir sama.

Beberapa triade dengan unsur-unsur nan terdapat pada tabel periodik tersebut ialah Klorin dengan massa atom 35,5, Bromin dengan masa atom 79,9, Iodin dengan massa atom 126,9, Kalsium dengan massa atom 40,1, Stronsium dengan massa atom 87,6 dan Barium dengan massa atom 137.

Hasil inovasi tabel periodik tersebut pun diikuti oleh John Alexander Reina Newlands nan merupakan pakar kimia Inggris. Pada tahun 1865 beliau memperhatikan bahwa unsur-unsur nan bersifat mirip ini mengalami pengulangan dalam interval delapan nan bisa dianalogikan dengan oktaf musik.

Kemudian pada 1869, Lothar Meyer, pakar kimia Jerman dan Dmitry Ivanovich Mendeleyev, pakar kimia Rusia hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik pertama nan mengurutkan unsur-unsur berdasarkan massanya. Namun Mendeleyev menempatkan beberapa unsur menyimpang dari anggaran urutan massa agar unsur-unsur tersebut cocok dengan sifat-sifat tetangganya dalam tabel periodik.

Beliau juga meramalkan keberadaan dan sifat-sifat beberapa unsur baru dengan menyediakan sel-sel kosong pada tabel. Hebatnya, Mendeleyev terbukti sahih dengan ditemukannya struktur elektronik unsur-unsur pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dan kini kita semua pun bisa menikmati kemudahan mengenali unsur-unsur zat di global berkat tabel periodik.