Memetakan Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia

Memetakan Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia

Bertambahnya penduduk di suatu negara dari masa ke masa, sangat diperlukan buat memetakan berbagai aspek kehidupan dalam negara tersebut, termasuk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia misalnya, nan selama ini dalam periode eksklusif diukur oleh Badan Pusat Statistik, menjadi salah satu elemen buat memetakan taraf kesejahteraan tahun bersangkutan dibanding dengan tahun sebelumnya.

Untuk mengukur pertumbuhan penduduk dimana pun, termasuk mengukur pertumbuhan penduduk di Indonesia, dipergunakan rumusan standar nan telah disepakati secara internasional. Dengan menggunakan rumusan matematik nan baku, akan menghasil data seksama dan terukur. Data statistik nan dipercaya akurasi kebenarannya. Dari data statistik nan seksama itulah kemudian dipetakan ke dalam berbagai bentuk, sinkron dengan keperluan. Jadi dapat dibayangkan bila pada saat pengumpulan data tak dilakukan secara akurat, akan menghasilkan data nan tak seksama juga, sehingga ketika diaplikasikan buat berbagai keperluan, hasilnya akan semakin jauh dari fenomena real di lapangan.



Definisi Dan Menghitung Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia

Apa sebenarnya nan dimaksud dengan pertumbuhan penduduk? Bila merujuk pada definisi nan dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, nan dimaksud dengan pertumbuhan penduduk yaitu suatu perubahan jumlah penduduk dalam waktu tertentu, nan dapat dihitung secara seksama sebagai perubahan jumlah individu dalam sebuah populasi dengan menggunakan per waktu unit pengukuran. Secara sederhana definisi nan dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik ini dapat diterjemahkan sebagai perubahan jumlah penduduk di suatu negara dalam waktu eksklusif dibanding dengan sebelumnya. Misalnya saja pertumbuhan penduduk di Indonesia 2012, artinya perubahan jumlah penduduk nan terjadi di Indonesia pada tahun 2012 dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2011.

Pertumbuhan penduduk suatu wilayah eksklusif akan melahirkan demografi nilai pertumbuhan, nan kemudian akan menjadi acum buat mengukur dan menghitung perumbuhan penduduk dunia. Dari angka pertumbuhan penduduk suatu wilayah juga, dapat buat merujuk tentang kepadatan suatu penduduk di suatu wilayah tertentu. Tentu saja angka kepadatan ini akan memberi imbas pada berbagai aspek kehidupan , termasuk nanti bagaimana ketersediaan tenaga kerja, taraf kemacetan, taraf kesejahteraan dan lain sebagainya. Dapat dibayangkan betapa pentingnya angka pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.

Sebenarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tak saja akan mengetahui seberapa angka pertumbuhannya dibanding dengan tahun sebelumnya, tapi juga dapat dijadikan indikator primer buat memperkirakan seberapa besar angka pertumbuhannya pada tahun nan akan datang. Tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai kondisi nan mendukung, jumlah penduduk di suatu wilayah dapat diprediksi dalam beberapa tahun ke depan. Prediksi sangat diperlukan buat mengukur misalnya seberapa besar taraf kepadatan penduduk, seberapa besar pula kebutuhan dasar penduduk terhadap berbagai kebutuhan primer baik nan menyangkut pangan, pakaian maupun papan. Bahkan dengan prediksi ini sangat dibutuhkan dalam bidang politik, sehingga bisa diukur seberapa besar jumlah penduduk nan akan terlibat dalam suatu pemiluhan generik atau pemilihan kepala daerah beberapa tahun ke depan.

Bagaimana mengukur pertumbuhan penduduk ini ? Untuk mengukur pertumbuhan penduduk, diperlukan jumlah penduduk awal (Po), jumlah penduduk nan akan datang (Pt), kemudian dihitung dengan menggunakan kembang beragam . Angka pertumbuhan penduduk akan diperoleh dengan menggunakan rumus Pt = Po (1+r)t . Seperti telah disebutkan sebelumnya Pt ialah jumlah penduduk nan akan datang Po yaitu penduduk awal, r menunjukkan taraf pertumbuhan dan t yaitu menunjukkan tahun dari tahun awal (tahun sebelumnya) ke tahun kemudian atau tahun nan akan diukur.



Memetakan Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia

Badan Pusat Statistik secara rutin merilis hasil perhitungan pertumbuhan penduduk di Indoensia setiap lima sampai sepuluh tahun sekali. Misalnya saja angka resmi nan dirilis Badan Pusat Statistik Indonesia tentang pertumbuhan penduduk tahun 1995-2000 sebesar 1,11 %. Apa artinya dengan angka ini ? Menurut Badan Pusat Statistik, angka pertumbuhan penduduk di Indonesia sebesar 1,11 % ini artinya setiap tahun dari 1995-2000 jumlah penduduk di Indonesia bertambah sebesar 1,11 % dibanding tahun sebelumnya. Dengan mempertimbangkan berbagai indikator pendukung, pada ahun setelah 2000 dapat dihitung berapa besar jumlah penduduk di Indonesia. Dalam perhitungannya, Badan Pusat Statistik selalu menghitung besarnya penyimpangan, sehingga perhitungan akan mendekati angka real jumlah penduduk Indonesia ini.

Dalam sebuah seminar nasional nan diselenggarakan di Jakarta, ternyata telah terjadi peningkatan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sebesar 0,04 % buat rentang 2000-2010 atau sepuluh tahun terakhir. Angka laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dalam rentang sepuluh tahun terakhir ini ialah 1,49 %. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penduduk di Indonesia pada tahun 2010 telah mencapai 237,56 juta orang, dengan komposisi 118,05 juta perempuan dan sisanya 119,51 penduduk laki-laki. Dari perbandingan secara jenis kelamin ini, sex ratio penduduk Indonesia pada tahun 2010 mencapai angka 101, artinya sebanyak 1 prosen jumlah penduduk Indonesia berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding dengan penduduk dengan jenis kelamin perempuan.

Dari jumlah penduduk sebanyak itu, konsentrasi penyebaran penduduk masih lebih banyak di Jawa dan Madura, nan mencapai angka 57 %. Jadi dapat dibayangkan bagaimana penuh sesaknya penduduk di Jawa dan Madura ini bila dibanding dengan penduduk di pulau lain. Untuk pulau besar saja seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua , keseluruhannya baru dihuni oleh 43 % dari jumlah penduduk Indonesia. Ini juga akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ketersediaan sekolah, lapangan kerja, kesehatan dan lain sebagainya nan jauh lebih ketat terjadi di Jawa dan Madura bila dibanding dengan penduduk di luar dua wilayah tersebut.

Secara real jumlah penduduk Indonesia di masing-masing propinsi seperti dirilis Badan Pusat Statistik, dapat diketahui seberapa besar laju pertumbuhan penduduknya dan seberapa besar taraf hunian daerah tersebut. Di wilayah Pulau Sumatera, jumlah penduduk terbanyak di Propinsi Sumatera Utara yaitu 12,98 juta, kemudian diikuti Lampung 7,6 juta, Sumatera Selatan 7,45 juta, Riau 5,54 juta, Sumatera Barat 4,84 juta, Aceh 4,48, Jambi 3,09, Bengkulu sebanyak 1,72 juta, Kepulauan Riau 1,69 dan Bangka Belitung 1,22 juta jiwa. Namun jumlah penduduk tersebut tak dibandingkan dengan luasnya huma hunian, sehingga tak secara otomatis angka-angka tersebut merepresentasikan taraf kepadatan penduduk di masing-masing propinsi.

Sementara itu jumlah penduduk di wilayah Pulau Kalimantan, propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak ialah Kalimantan Barat dengan jumlah penduduk 4,39 juta kemudian diikuti oleh Kalimantan Selatan 3,63, Kalimatan Timur sebanyak 3,55 juta dan Kalimantan Tengah sebanyak 2,2 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terbanyak di wilayah Pulau Sulawesi , Maluku, Papua dan Nusatenggara ialah Sulawesi Selatan sebanyak 8,03 juta, kemudian diikuti oleh propinsi Nusa Tenggara Timur 4,68 juta, Nusa Tenggara Barat 4,5 juta, Bali 3,89 juta, Papua 2,85 juta, Sulawesi Tengah 2,63 juta, Sulawesi Utara, 2,27 juta, Sulawesi Tenggara 2,23 juta, Maluku 1,53 juta, Sulawesi Barat 1,16, Gorontalo 1,04 juta, Maluku Utara 1,04 juta dan Papua Barat sebanyak 0,76 juta orang.

Coba kita bandingkan dengan jumlah penduduk nan menghuni Pulau Jawa termasuk Madura, jumlah penduduk terbanyak ialah propinsi Jawa Barat sebanyak 43,02 juta, diikuti kemudian oleh Jawa Timur 37,48 juta, Jawa Tengah 32,38 juta, Banten 10,64 juta, DKI Jakarta 9,59 juta dan DIY sebanyak 3,46 juta orang. Namun demikian angka laju pertumbuhan penduduk periode 2000-2010 ini nan paling tinggi justru dicatat oleh Papua yaitu 5,46 prosen dan terendah propinsi Jawa Tengah sebesar 0,37 prosen.