Pembuatan Proposal Jurnalistik

Pembuatan Proposal Jurnalistik

Proposal merupakan salah satu karya ilmiah nan krusial dalam kelangsungan perkuliahan di sebuah program studi perguruan tinggi. Sebelum menyusun tugas akhir, para mahasiswa diwajibkan membuat usulan proposal penelitian sabagai syarat buat melakukan penelitian lebih lanjut. Tak terkecuali buat program studi Jurnalistik. Proposal Jurnalistik sebagai syarat tugas akhir, dibuat dengan menggunakan anggaran penulisan khusus.

Jadi, pembuatan proposal Jurnalistik tak seperti membuat laporan tugas kuliah atau laporan dari sebuah kegiatan organisasi. Proposal bersifat ilmiah, sehingga teknik pembuatannya pun menggunakan teknik penulisan sebuah karya ilmiah.



Dunia Jurnalistik

Informasi nan didapat melalui media elektronik dan digital sangat mudah dan cepat, serta up to date. Wahana nan mendukung buat media elektronik dan digital tersebut juga mudah didapatkan.

Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik dan digital semakin bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Hal tersebut membuat seorang jurnalistik dituntut buat memberikan warta atau informasi nan menarik bagi para penikmat media tersebut. Untuk itu, pendidikan spesifik buat jurnalistik banyak dibuka di perguruan tinggi.

Untuk menjadi seorang jurnalistik nan handal dan profesional, harus dibekali ilmu nan berhubungan dengan global jurnalistik, seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya.

Kemajuan sebuah perusahaan media informasi, tergantung pada informasi nan diberikan perusahaan tersebut. Apakah informasi nan diberikan menarik banyak perhatian para konsumen atau tidak.

Informasi nan diberikan pun harus bisa dipertanggungjawabkan oleh seorang jurnalistik. Tidak boleh asal-asalan sebab kalau itu terjadi dan ada nan tersinggung, maka akan menjadi masalah bagi perusahaan media tersebut.

Di zaman sekarang, media itu terangkai dalam berbagai macam bentuk produk jurnalistik. Macam-macam media tersebut ialah media cetak, media elektronik, dan media internet. Surat kabar, tabloid, dan buletin terangkai dalam bentuk produk jurnalistik nan dinamakan dengan media cetak.

Sementara itu, buat media elektronik ada stasiun televisi dan radio, dan nan terakhir tentu saja media internet nan sekarang sedang berkembang dengan hadirnya portal-portal warta berbentuk website. Informasi nan diberikan oleh produk-produk jurnalistik tersebut memiliki beberapa hal nan menjadi dasar, yaitu sebagai berikut.



1. Bersifat tentang Norma dan kebutuhan hayati masyarakat sehari-hari.

Sebagai contoh kita dapat melihat, apa nan dibutuhkan masyarakat sekarang, harga handphone, jadwal bioskop, berita-berita bala alam, informasi olahraga, dan lain-lainnya.



2. Informasi nan bersifat memerlukan perhatian dari masyarakat.

Seperti misalnya kondisi ekonomi, politik, sosial nan sedang terjadi. Sebagai contoh, kita tentunya sering kali melihat adanya warta di berbagai media seperti bala alam, warta tentang naiknya harga kebutuhan dan lain-lainnya.



3. Menyampaikan hal-hal baru.

Biasanya ini terkait dengan konten dari masing-masing produk jurnalistik. Contohnya ialah sekarang ini ada beberapa warta nan menampilkan tentang lifestyle, kesehatan, bahkan warta nan mengajak dan memotivasi kita buat mampu mengelola keuangan sendiri.

Informasi dari kegiatan-kegiatan jurnalistik tersebut mempunyai kandungan nan bisa merubah sikap, pendapat serta membujuk masyarakat buat menanggapi informasi tersebut. Dan kategori pemberitaan nan diberikan dari beberapa produk jurnalistik nan tersaji saat ini selain mengambarkan berita, dapat juga menampilkan komentar atau ulasan.

Komentar atau ulasan di media cetak biasanya terjadi pada rubrik-rubrik opini, sementara itu dalam media elektronik, seperti televisi atau radio disampaikan dalam bentuk sesi tanya jawab nan ditampilkan secara visual, sementara itu dalam media internet, melalui sebuah rubrik nan dikenal dengan citizen journalism, di mana masyarakat nan bukan jurnalis atau wartawan pun dapat memberikan warta mereka sendiri.



4. Bersifat advetorial.

Di mana produk jurnalistik ini memberitakan sebuah informasi dari beberapa perusahaan tentang produk-produk mereka, berupa warta atau informasi nan dibutuhkan mereka.

Tetapi apa nan paling krusial ialah tampilan pemberitaan nan akan dipaparkan dalam produk-produk jurnalistik. Setiap tulisan nan dibuat haruslah selalu mengandung konsep dasar jurnalistik yaitu, 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why dan how . Semua terapan tersebut wajib digunakan oleh para wartawan dalam setiap penyajian beritanya. Bahkan masyarakat nan ingin menyampaikannya dalam bentuk citizen journalism.



Pembuatan Proposal Jurnalistik

Karya ilmiah sering kita dengar di global pendidikan, khususnya di pendidikan perguruan tinggi. Tapi, apakah kita tahu apa nan dimaksud dengan karya ilmiah tersebut.

Karya ilmiah atau tulisan ilmiah ialah sebuah karya atau tulisan seorang ilmuan nan mengembangkan ilmu pengetahuannya nan diperoleh melalui studi kepustakaan, pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebeumnya.

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ialah supaya ide atau gagasan penulis tersebut bisa dipelajari dan didukung atau ditolak oleh pembaca. Untuk itu, dalam penulisan karya ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah menulis karya ilmiah, agar memenuhi sistematika nan sudah dibakukan.

Apabila sebuah karya ilmiah sudah sinkron dengan sistematikanya, maka karya ilmiah tersebut bisa mudah dibaca dan dipelajari oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Jenis karya ilmiah itu bermacam-macam, yaitu makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Mungkin nama-nama karya ilmiah tersebut sudah tidah asing lagi bagi para mahasiswa.

Salah satu kesulitan nan dihadapi oleh guru atau anak didik ialah menulis karya ilmiah. Salah satu masalah utamanya ialah mereka kurang memahami langkah-langkah menulis karya ilmiah. Mereka selalu mengatakan bahwa menulis karya ilmiah itu sangat sulit dan tak mungkin bisa mereka lakukan.

Hal ini ada banyak hal nan menyebabkannya. Mereka selalu mengeluhkan bahwa langkah-langkah menulis karya ilmiah sangat sulit dan tak mendukung keinginan menulis nan mereka miliki.

Oleh sebab itulah, maka seharusnya ada acum nan jelas mengenai langkah langkah menulis karya ilmiah. Hal ini buat memberikan kesempatan guru dan anak didik berperan dan mengembangkan kemampuan menulisnya secara maksimal.

Dengan petunjuk nan ada dalam langkah-langkah menulis karya ilmiah ini, maka mereka mempunyai arah nan jelas dalam proses penulisannya. Mereka tak perlu lagi meraba-raba tentang bagaimana menulis karya ilmiah tersebut.

Langkah-langkah menulis karya ilmiah nan ada memang sangat bermanfaat bagi para guru dan anak didik, sehingga mereka bisa berlatih menulis secara intens. Hal ini sebab dengan langkah-langkah nan jelas, maka setidaknya segala aspek nan dibutuhkan dalam kepenulisan bisa terpenuhi.

Dengan mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah ini, maka setidaknya penulis bisa menerapkan metode nan sahih dalam menyusun karya ilmiah. Bahwa dalam menulis karya ilmiah, Anda harus menerapkan konsep metode ilmiah.

Usulan proposal ini tak hanya diberlakukan buat mahasiswa dengan tingkatan 1 atau S1, tetapi juga diperuntukkan bagi mahasiswa tingkatan 2 dan 3 atau S2 dan S3. Masa pembuatan usulan proposal tersebut menggunakan waktu satu semester.

Biasanya menjelang semester akhir, misalnya semester 7 buat S1 dan semester 3 buat S2 dan S3. Usulan proposal terdiri atas satu bab buat mahasiswa S1 dan tiga bab buat mahasiswa S2 dan S3. Dapat dikatakan hampir memuat setengah dari isi tesis dan disertasi atau seperempat dari isi skripsi.

Bahasa sederhananya pembuatan proposal merupakan bagian dari pengerjaan tugas akhir, berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Sehingga apabila usulan proposal jurnalis disetujui, langkah selanjutnya usulan proposal itu nan akan dikembangkan dan dilakukan penelitian lebih lanjut sinkron dengan apa nan diusulkan dalam proposal.

Jadi, buatlah proposal Jurnalistik dengan tema nan semenarik mungkin dan memilih objek nan terbaru, sehingga keorisinalitas penelitian nan akan dilakukan bisa dipertahankan. Pemilihan tema usulan proposal dapat diambil dari kenyataan nan terjadi di dalam masyarakat. Dapat juga dari berbagai pemberitaan nan menimbulkan reaksi dan menimbulkan akibat nan jelek bagi masyarakat.

Bahkan, dapat juga memilih tema dengan pengembangan lanjutan dari penelitian-penelitian terdahulu. Sebisa mungkin ketika membuat proposal, gunakanlah metode atau pendekatan nan baru, sehingga hasil nan didapatkan akan lebih beragam. Sudut pandang peneliti juga jadi berkembang.

Ada dua garis besar metode nan bisa digunakan buat merancang proposal . Metode nan ada berupa metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Kedua metode tersebut memiliki berbagai pendekatan lagi nan sinkron dengan objek penelitian nan akan dibuat. Pilihlah pendekatan nan minimal mendekati dengan permasalahan nan akan diangkat ke dalam penelitian.

Pemilihan pendekatan metode penelitian nan tepat akan membantu Anda dalam melakukan penelitian lebih lanjut, menggunakan teori nan lebih tersistematis, dan tak asal menyadur dan menggunakan teori nan sudah ada. Metode penelitian ibarat sebilah pisau nan akan membantu Anda buat membedah permasalahan penelitian dalam proposal Jurnalistik nan akan Anda buat.