Ciri-Ciri Tanah

Ciri-Ciri Tanah

Tanah sebagai unsur pembentuk bumi dan berfungsi sebagai kelangsungan hayati kita, haruslah dipelihara. Tidak hanya dipakai buat kebutuhan bangunan, rumah, industri, atau tempat-tempat hiburan. Tanah harus dijaga karena memberikan banyak kegunaan bagi kita semua.Untuk itu informasi mengenai bagaimana ciri-ciri tanah sepertinya cukup kegunaan bagi Anda semua.

Pada taraf pendidikan sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas, ilmu tentang tanah biasanya akan ditemui ketika mempelejari Ilmu Pengetahuan Alam. IPA sendiri dibedakan kembali atas beberapa materi, yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi. Ciri-ciri tanah berada pada tiga keilmuan tersebut.

Namun, ketika mulai menginjak ke jenjang pendidikan nan lebih tinggi, ciri-ciri tanah ternyata juga dapat dipelajari lebih lanjut. Ilmu nan mempelajarinya biasa juga dikenal dengan sebutan Ilmu Tanah. Semua hal nan berkaitan dengan tanah akan dipelajari secara mendalam. Keajaiban-keajaiban nan dimiliki tanah akan terkuak dan dijelaskan secara ilmiah.

keberadaan tanah dalam kehidupan manusia tentu saja sangat penting. Tetapi, belakangan ini banyak orang nan terkesan menyepelekannya. Pembakaran hutan, dan penebangan pohon-pohon nan ada di hutan merupakan bentuk penyepelean manusia terhadap tanah. Ketika hal-hal tersebut dilakukan, tanah akan mudah longsor. Akibatnya, tanah kehilangan kendali serta fungsi. Bala alam lah nan kemudian terjadi.

Sebagai loka makhluk hidup, tanah memiliki ciri tertentu. Ciri ini berhubungan dengan karakteristik khas nan dimiliki oleh tanah. Ciri-ciri tanah bisa dilihat dari unsur hara nan dimiliknya, teksturnya, strukturnya, konsistensinya, warna, reaksinya, dan morfologinya. Berikut klarifikasi mengenai ciri-ciri tanah.



Ciri-Ciri Tanah

Tanah tak dapat dikatakan "tanah" jika tak memiliki beberapa kriteria atau ciri-ciri tanah seperti nan terdapat dibawah ini.



1. Ciri-ciri Tanah - Mengandung Unsur Hara

Ciri-ciri tanah nan pertama ialah mengandung unsur hara dalam jumlah nan cukup. Bagaimana mengenali unsur hara dalam tanah? Unsur hara tanah bisa dilihat berupa mineral-mineral nan nan menentukan kesuburan tanah. Mineral-mineral tersebut berupa kadar organik di dalam tanah nan dipengaruhi oleh perubahan iklim, sifat-sifat tanah itu sendiri, vegetasi, juga interaksi antara tanah dan air.

Sumbernya dapat dari pelapukan tanaman nan mati, kotoran, pemupukan. Bahkan, dari hewan dan jasad hayati nan ada di dalam tanah. Jika tanah tak memiliki ciri-ciri tanah ini, maka tanah tersebut tak bisa ditumbuhi tanaman dengan baik. Tanah pun tak dapat menjalankan "kewajibannya" sebagai sebentuk tanah.



2. Ciri-ciri Tanah - Tekstur Tanah

Ciri-ciri tanah nan selanjutnya ialah tekstur tanah. Tekstur tanah menggambarkan kasar atau halus permukaan tanah itu sendiri. Apakah tanahnya menentukan kesamaan termasuk pada tanah lempung, debu, atau tanah pasir.

Untuk mempelajari ciri-ciri tanah dari tekstur tanahnya, dapat dilakukan dengan verifikasi oleh diri sendiri, yaitu meremas segumpal tanah dalam keadaan basah dan akan terasa oleh tangan kita apakah tanah tersebut bertekstur kasar, liat, atau lembut.

Jika tanahnya terasa bertekstur kasar, berarti itu tanah pasir. Jika terasa liat, sudah dipastikan itu tanah lempung. Namun, jika teksturnya lembut, tanah itu termasuk debu. Selain cara itu, dapat pula menggunakan tes di labolatorium buat menentukan ciri-ciri tanah nan satu ini.

Untuk mendeteksi ciri-ciri tanah berdasarkan teksturnya, dapat dilakukan dengan cara memasukkan tanah ke dalam tabung ukur, kemudian beri larutan HCL ke dalam tabung ukur. Lalu, hancurkan tanahnya dan aduk hingga halus. Diamkan selama satu malam. Keesokan harinya, akan terlihat dalam tabung ukur tekstur nan terdapat dalam tanah. Biasanya, bagian atas berupa debu, bagian tengah berupa lempung, dan bagian bawah berupa tanah pasir.



3. Ciri-ciri Tanah - Struktur Tanah

Struktur tanah ialah sifat fisik tanah sekaligus ciri-ciri tanah nan menunjukkan keterikatan butir tanah nan satu dengan butir tanah nan lain. Pengelompokkannya dilakukan dengan membedakan bentuk dan susunan agregat tanah menjadi granuler (kersai), lempung, gumpal, tiang, remah, butir tunggal, dan masif.



4. Ciri-ciri Tanah - Konsistensi Tanah

Konsistensi tanah ialah ciri-ciri tanah dan juga sifat fisik tanah nan menunjukkan derajat kohesi dan adhesi tanah. Derajat ini dilihat kaitannya dengan daya massa tanah terhadap gaya-gaya nan bisa menyebabkan adanya perubahan bentuk.

Untuk melihat konsistensi tanah, dan meyakinkan bahwa ciri-ciri tanah ini terdapat pada tanah, dapat dilakukan dengan mengambil sejumput tanah dan menggosokkannya di antara ibu jari dan telunjuk, maka akan terlihat penampang tanah. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan cara menggunakan sebuah alat, yakni penetrometer.



5. Ciri-ciri Tanah - Rona Tanah

Ciri-ciri tanah nan paling mudah dikenali ialah dari segi warna. Rona tanah menentukan kualitas tanah. Rona tanah ini dipengaruhi oleh kadar bahan organik, kadar mineral, kadar lengas, dan taraf drainase tanah. Tanah nan berwarna gelap menandakan memiliki bahan organik nan cukup tinggi.

Tanah nan ciri-ciri tanah berwarna putih menandakan memiliki kadar mineral-mineral feldspar, kaolin, kalsit, dan kuarsa. Tanah nan berwarna merah, cokelat, atau kuning, biasanya menandakan memiliki kandungan mineral-mineral besi, hematit, magnetit, dan limonit.



6. Ciri-ciri Tanah - Reaksi Tanah

Ciri-ciri tanah nan selanjutnya ialah reaksi tanah itu sendiri. Reaksi tanah ialah taraf derajat keasaman nan berada di larutan tanah. Taraf keasaman ini sangat dipengaruhi oleh faktor pembentuk tanah, perubahan iklim, tindakan cocok tanam nan dilakukan manusia, loka pengambilan sampel, kadar air pada saat pengambilan sampel, dan cara dalam mengukur tanah.

Dalam pengukuran taraf keasaman tanah pada ciri-ciri tanah ini, jika ion H+ diindikasikan tinggi, tanah tersebut bersifat asam. Pengukuran taraf keasaman ini dilakukan menggunakan indikator larutan, yaitu pH dan H2O KCL IN dengan ukuran 1:2,5. 1 buat volume tanah dan 2,5 buat H2O. Dapat juga menyelupkan alat pH meter, anode dan katode, ke dalam larutan tanah.



7. Ciri-ciri Tanah - Morfologi Tanah

Morfologi tanah dilakukan dengan cara memotong tubuh tanah dengan tegak dari permukaan hingga kedalaman tertentu. Dengan cara mutilasi ini, akan terlihat lapisan atau horizon-horizon tanah. Lapisan tanah primer tersusun atas beberapa lapisan. Mengetahui ciri-ciri tanah nan satu ini tergolong cukup sulit.

Pertama, horizon O berwarna kelam hingga hitam, tersusun atas bahan organik nan masih hayati atau sudah membusuk. Kedua, horizon A berwarna agak kecoklatan, tersusun atas zat-zat renik, hewan-hewan tanah, atau fosil hewan dan tumbuhan nan belum lama mati. Untuk mengetahui ciri-ciri tanah berdasarkan hal tersebut, Anda haruslah memelajari seluk beluk tanah terlebih dahulu.

Ketiga, horizon B berwarna lebih kelam, tersusun atas penimbunan basa, lempung besi, aluminium, atau bahan organik nan telah tercuci dari horizon A. Tekstur horizon B lebih halus, struktur lebih mampat dibanding horizon A. Keempat, horizon C, tersusun atas mineral nan masih berbentuk bahan induk. Menentukan lapisan horizon tanah sebagai bagian dari ciri-ciri tanah memang cukup sulit. Diperlukan keahlian spesifik buat mengetahuinya.

Horizon C tak terlalu menunjukkan ciri-ciri nan dimiliki horizaon A dan B karena lapisan ini kurang dipengaruhi proses perkembangan tanah. Kelima, Horizon R tersusun atas batuan nan masih utuh nan merupakan lapisan batuan induk. Mengetahui lapisan-lapisan tanah dan membedakannya berdasarkan ciri-ciri tanah seperti ini cenderung sulit. Biasanya hanya dapat diketahui oleh mereka nan memang pakar di bidang tanah ini.