Perkembangan Seni Tari Mancanegara

Perkembangan Seni Tari Mancanegara

Setiap orang niscaya menyukai seni tari mancanegara ? Meski batas suka itu mungkin berbeda antara orang nan satu dengan nan lainnya. Namun pada umumnya nan namanya seni tari niscaya akan menggelitik perasaan halus setiap orang. Mampu memberi sentuhan estetika di hati setiap orang. Melembutkan hati nan sedang lelah. Yah, kira-kira seperti itulah dampaknya sebuah seni tari.



Pengertian Seni Tari Mancanegara

Pengertian dasar sebuah seni tari ialah olahan mobilitas tubuh dari manusia, nan terlepas dari unsur waktu, ruang serta tenaga. Berdasarkan dari pengertian tersebut, maka seni tari mancanegara bisa didefinisikan sebagai : seni olah mobilitas tubuh manusia, terlepas dari unsur waktu, ruang dan tenaga nan mencirikan budaya dan tradisi di mancanegara.

Haukins seorang ahli tari, pada 1990 menyatakan. Bahwa sebuah tarian ialah aktualisasi diri jiwa dari manusia. Aktualisasi diri tersebut kemudian diubah oleh khayalan serta diberi bentuk. Aktualisasi diri tersebut membutuhkan media mobilitas sebagai ungkapannya. Sehingga menjadi sebuah bentuk mobilitas simbolis sebagai ungkapan rasa Sang Pencipta.

Lain Haukins, lain lagi nan diungkapkan oleh Soeryodiningrat, seorang ahli tari nasional dari tanah air. Bahwa sebuah tarian pada umumnya mengedepankan aktualisasi diri subyektif, namun diberi bentuk nan obyektif.

Selanjutnya dalam kesempatan lain, Soeryodiningrat menyatakan bahwa rona khazanah tari umumnya lebih menekankan kepada mobilitas tubuh berirama. Seperti terungkap bahwa tari merupakan mobilitas anggota tubuh yang selaras. Diiringi bunyi musik atau gamelan nan teratur, dan diatur oleh irama nan sinkron dengan tujuan tarian tersebut (1986).

Sedangkan CurtSach menambahkan bahwa tari dianggap sebagai mobilitas nan ritmis (CurtSach: 1978, 4). La Mery ikut mengungkapkan pendapatnya, bahwa seni tari ialah aktualisasi diri nan mengambil bentuk simbolik di dalam wujud nan lebih tinggi. Dengan unsur nan harus diinternalisasikan.

Lain lagi definisi tari nan diutarakan oleh M.Jazuli dalam buku nan ditulis oleh Soeryobrongto, tahun 1987, halaman 12-34. Bahwa sebuah tarian ialah merupakan telatah anggota tubuh nan selaras, sinkron dengan bunyi musik. Itulah tari.

Dalam pandangan M.Jazuli, bahwa unsur pengiring musik ialah sebuah pengiring nan bisa dipergunakan buat mengungkapkan maksud serta tujuan dari maksud nan ingin disampaikan oleh sang pencipta tari. Demikian M.Jazuli pada 1994.

Mungkin dari Anda sebagai pecinta seni tari mancanegara, juga memiliki definisi lainnya lagi? Silakan saja di-share informasinya.



Jenis-jenis dan Unsur Seni Tari Mancanegara

Sebuah tarian dapat terdiri dari berbagai jenis. Ada tarian nan berjenis tarian tradisional, tarian modern atau modern dancing, tarian kolosal, dan tarian kanak-kanak.

Contoh-contoh tarian tradisional dalam seni tari mancanegara, misalnya :

  1. Tarian Seudati dari Aceh, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  2. Tarian Zapin dari Negara tetangga, Malaysia
  3. Tarian Yawalapiti dari suku Amazone

Kemudian contoh-contoh tarian modern atau modern dancing, nan dikenal pada seni tari mancanegara ialah :

  1. Tarian Balet pada negara-negara seperti Singapura, Australia dan Thailand
  2. Tarian modern (modern dancing), seperti di Indonesia dan Malaysia
  3. Tarian patah (break dance) pada negara-negara seperti USA dan negara-negara western lainnya

Pada dasarnya sebuah tari memiliki beberapa unsur di dalamnya, yakni :



1. Unsur Olahraga

Karena pada sebuah tarian jelas mengeksplorasi seluruh mobilitas tubuh. Ini sama halnya dengan melakukan olahraga, atau mungkin tepatnya ialah olah tubuh. Pada saat berlatih sebuah tarian, menghitung gerakan niscaya dilakukan buat menghindarkan kesalahan. Seperti pada musik nan butuh ketukan. Maka setiap langkah dan setiap mobilitas dalam tarian, memiliki hitungan tersendiri. Sehingga apabila penari melakukan kesalahan mobilitas ketika sedang melakukan perform , maka dapat dipastikan penari tersebut melakukan kesalahan hitungan.



2. Unsur Estetika

Sebuah karya seni tari dinilai dari keindahannya. Terutama estetika gerak. Meski serombongan penari kolosal membuat orang takjub dengan kemewahan kostum tarinya, namun bila estetika tarinya nol. Nihil! Maka bisa dipastikan, rusaklah semua keindahan sebuah tarian tersebut.

Estetika dari sebuah tarian biasanya baru terlihat ketika sebuah tarian selesai diperagakan. Maka apllaus ataupun sambutan dari penonton atau pengunjung menunjukkan keberhasilan sebuah keindahan dari tarian nan dipertunjukkan.



3. Unsur Psikologi

Kenapa dikatakan bahwa seni tari memiliki unsur psikologi? Terutama pada seni tari mancanegara . Seni tari mancanegara biasanya membawa muatan lokal dari masing-masing negaranya. Mengusung sebuah nilai sosial dan kebudayaan negara asalnya.

Biasanya pula seni tari mancanegara sangat sarat dengan nilai-nilai psikologi. Karena sebuah tarian biasanya menunjukkan aktualisasi diri dari jiwa manusia. Hal nan terlihat pada sebuah tarian nan dipertunjukkan adalah, aktualisasi diri dan gejolak jiwa sang pencipta tariannya.

Pada seni tari mancanegara juga sama. Seni tari dari mancanegara juga mengusung ketiga unsur tersebut. Baik unsur olahraga, unsur keindahan dan juga unsur psikologi.

Seni tari pada umumnya sangat sporadis diminati. Apalagi apabila tarian tersebut dianggap sulit, sporadis digandrungi oleh penonton, dan butuh latihan nan sangat serius. Terlebih apabila tarian tersebut juga dianggap kurang booming dan jauh dari kesan modern. Mungkin sangat sedikit kaum muda modern nan berniat buat menggeluti dan mempelajarinya.

Padahal apabila dipikirkan benar, siapa lagi nan bisa melestarikan sebuah tarian selain bukan kaum mudanya nan berusaha melestarikannya? Tidak sedikit pada akhirnya, sebuah negara akan mengklaim bahwa suatu tarian ialah tarian milik negaranya, sebab sedikitnya kaum muda dan orang nan mampu menghargai tarian tersebut di negara asalnya sendiri.

Bukankah hal tersebut sangat tak Anda inginkan?



Perkembangan Seni Tari Mancanegara

Dalam perkembangannya seni tari cukup memiliki banyak penggemar. Dari berbagai pecinta seni. Terutama seni tari. Seni tari mancanegara belakangan ini sudah juga merambah acara-acara di layar kaca, melalui media TV (televisi).

Pada beberapa kesempatan seni tari mancanegara juga dipergelarkan secara besar-besaran. Dalam momen-momen besar dan megah. Kadang-kadang setiap negara memang sengaja memperegelarkan seni tari sinkron dengan momen nan dibangun.

Seperti di Indonesia, seni tari mancanegara kadang dipertunjukkan di gedung-gedung teater. Para penganjur ternama sengaja mengundang kelompok seni tari dari negara-negara asalnya, buat menunjukkan kepiawaian mereka. Biasanya digelar di gedung pertunjukkan di Taman Mini Indonesia Indah, di Pasar Seni Ancol, ataupun di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), dan lain sebagainya.

Meski mungkin saja tiket masuk buat menonton pertunjukan seni tari ini dipatok cukup mahal, namun tetap saja ada pecinta seni tari nan terus memburunya, sebab seni tari sebagai cabang dari global senia memang memiliki masyarakat penggemarnya tersendiri.

Menonton seni tari biasanya akan memberi kepuasan estetis pada masyarakat. Setidaknya seni tari tetap ada penggemarnya dari masa ke masa. Bagaimana dengan Anda? Siap buat menikmati sebuah seni tari?



Seni Tari Indonesia di Antara Seni Tari Mancanegara

Negara Indonesia sendiri diam-diam memiliki banyak khazanah seni tari nan tak kalah indahnya, bila dibandingkan dengan seni tari mancanegara, khazanah budaya dan seni Indonesia dapat dikatakan cukup luas.

Dari mulai seni musik, seni sastra, terlebih lagi seni tari. Seni tari di Indonesia secara garis besar dibagi dalam tiga macam, yakni:

  1. Tarian berpasangan
  2. Tarian massal
  3. Tarian pergaulan

Apabila diuraikan satu persatu maka memang rata-rata semua tari-tarian nan ada di Indonesia merujuk kepada ketiga macam tarian tersebut. Tarian berpasangan hampir setiap daerah di Indonesia memilikinya. Seperti Tarian Muda-Mudi di Manado, Tarian Gandrung dari Banyumas-Jawa Timur, kemudian Tarian Serampang Duabelas dari Padang-Sumatera Barat.

Tarian massal biasanya diusung oleh saudara-saudara kita dari Papua, misalnya tarian perang, atau pertunjukkan Tari Wayang Orang dari Jawa Tengah atau Jogyakarta.

Sedangkan tari pergaulan seperti nan ditunjukkan oleh kaum muda dari Sumatera Utara. Ataupun tarian pada saat ada nan menikah, nan dilakukan oleh kaum muda-mudi di Kendari-Sulawesi Tenggara.

Pada umumnya pula, fakta bahwa tari-tarian dan seni tari tradisional Indonesia ternyata tak kalah latif dan menariknya dengan seni tari mancanegara. Beberapa bahkan sudah sempat merambah ke global tari mancanegara, dan membuat pagelaran di sana. Contohnya seperti pagelaran Tari Wayang Irang dari Jawa Tengah, serta tarian perang dari Papua.

Sungguh membanggakan bahwa seni tari Indonesia juga diakui di antara seni tari mancanegara.