Sumber Pencatatan Persamaan Dasar Akuntansi

Sumber Pencatatan Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan akuntansi dasar atau persamaan dasar akuntansi merupakan salah satu materi nan ada dalam akuntansi. Sebenarnya persamaan ini bukan seperti uraian konsep atau teori seperti di cabang ilmu lainnya. Persamaan dasar akuntansi ini berupa rumus-rumus buat menghitung harta atau biaya nan ada dalam perusahaan.

Persamaan dasar akuntansi ini merupakan pemahaman dasar dari perhitungan akuntansi. Jika tak menguasainya akan berakibat fatal terhadap laporan keuangan perusahaan. Bagaimana sebenarnya persamaan dasar ini dirumuskan, dan penggunaannya? Dapat kita lihat dalam uraian berikut ini.



Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai apa itu persamaan dasar akuntansi sebaiknya kita telusuri dulu awal penggunaan persamaan dasar ini. Persamaan ini berhubungan dengan neraca. Lalu apa neraca itu?

Neraca merupakan sebuah daftar nan dapat memberikan citra harta kekayaan atau aktiva, utang serta laporan neraca selalu berfungsi sebagai penunjuk terjadinya ekuilibrium antara debit dan kredit. Nah , ekuilibrium inilah nan disebut dengan persamaan dasar akuntansi atau istilah akuntansinya ialah accounting equation.

Persamaan akuntansi merupakan sebuah kondisi di mana aktiva atau karta nan dimiliki itu harus sama dengan utang atau kewajiban, lalu ditambah dengan kapital atau ekuitas. Aktiva merupakan kekayaan atau harta nan dimiliki oleh perusahaan. Ekuitas merupakan hak atas kekayaan nan terdiri dari utang dan mdal. Sedangkan rumusan persamaan dasar akuntansi ini ialah harta = utang+modal.

Jika hak atas harta kekayaan tersebut merupakan pemilik dari perusahaan sendiri, maka dapat didapat sebuah persamaan nan ditulis sebagai berikut:

Harta = Kapital Pemilik

(Aktiva) (Pasiva)

Hak atas kekayaan dari pemilik bukanlah satu-satunya hak nan ada. Selain itu ada hak atas kekayaan nan bersumber dari pihak lain, misalnya kreditur, tetapi masih dikelompokkan ke dalam utang. Dengan begitu, bentuk persamaan dasar akuntansinya bisa ditulis menjadi:

Harta = Utang + Kapital Pemilik

(Aktiva) (Pasiva)



Rumus Persamaan Dasar Akuntansi

Seperti nan sudah disinggung di atas jika persamaan dasar akuntansi itu merupakan rumus dasar mengenai akuntansi. Di atas sudah disinggung beberapa rumusannya, nah berikut ini ada beberapa rumus matematis dari persamaan dasar akuntansi, yaitu:

H = U + M

H = U

H = M

Keterangan :

H = Harta, yaitu semua harta kekayaan milik sebuah perusahaan

U = Utang, yaitu kewajiban nan harus dipenuhi
oleh perusahaan terhadap pihak lain.

M = Modal, yaitu hak dari pemilik perusahaan

-------

Selain rumus di atas, ada juga rumus nan lainnya, yaitu sebagai berikut:

H + B = U + M + P

Keterangan :

B = Biaya, yaitu pengorbanan nan dikeluarkan
buat mendapatkan penghasilan.

P = Pendapatan, yaitu pertambahan aktiva dari perusahaan.

-------

Penjelasan singkat rumus di atas ialah harta nan bersaldo dalam jumlah normal di debet atau ditambah dan jika di kredit akan kurang, lalu biaya akan mengurangi modal, sedangkan pendapatan akan menambah modal.



Sumber Pencatatan Persamaan Dasar Akuntansi

Tiap kali terjadi transaksi dalam perusahaan sudah tentu akan memerlukan pencatatan atau dicatat. Nah, dalam proses pencatatan transaksi ini membutuhkan sebuah dokumen atau tanda bukti adanya transaksi. Pencatatan ini dilakukan supaya catatan tersebut mampu memperlihatkan transaksi nan sebenarnya.

Berdasarkan dari tanda bukti transaksi ini kemudian harus dicermati lagi supaya tak ada kekeliruan, tak ada penyelewengan atas harta kekayaan perusahaan. Lalu apa fungsi adanya bukti transaksi di atas? Berikut beberapa fungsi dari tanda bukti transaksi:

  1. Tanda bukti itu akan memastikan kelegalan atau sebagai tanda sahnya sebuah transaksi.
  2. Tanda bukti tersebut akan dijadikan sebagai panduan sebuah dokumen atas tinjauan kembali transaksi atau bukti jika seandainya terjadi masalah di waktu mendatang.
  3. Lalu dalam bentuk apa bukti transaksi nan dijadikan sebuah file atau sumber catatan tersebut?

Berikut beberapa bentuk bukti transaksi :

  1. Kuitansi. Kwitansi ini merupakan berkas bukti bon pembayaran. Kwitansi ini ialah dokumen berupa surat tanda terima uang nan sudah ditandatangai oleh penerima uang, serta diberikan kepada pihak pembayar. Bagian kwitansi sebelah kanan menjadi hak dari pihak pembayar, sementara bagian kiri kwitansi merupakan hak dari pihak penerima nan nantinya digunakan atau diposisikan sebagai arsip.
  2. Faktur . Apa itu faktur? Faktur merupakan tanda bukti dari pembelian ataupun membeli barang nan dilakukan dengan cara kredit. Tanda bukti terjadinya pembelian barang tersebut biasanya disebut dengan faktur pembelian. Demikian halnya tanda bukti dari penjulan disebut dengan faktur penjualan.
  3. Cek. Anda tentu sudah tak asing lagi dengan cek. Cek merupakan sebuah atau selembar kertas nan memuat perintah tertulis dari pemilik nomor rekening kepada pihak perbankan buat mengeluarkan sejumlah uang kepada pihak di mana namanya sudah tertulis dalam cek tersebut. Lalu cek ini diterbitkan oleh pihak perbankan, serta diberi buat para nasabahnya nan memiliki sejumlah uang nan ada dalam bank. Bila pengeluaran uang nan dilakukan melalui selembar cek, maka catatan nan ada dalam cek dapat dimanfaatkan dan dijadikan bukti sebuah transaksi.
  4. Bilyet Giro . Bank juga memberikan fasilitas bilyet giro selain dari cek. Fungsi bilyet giro ini sama dengan cek, yaitu dijadikan wahana pembayaran tertulis. Bilyet giro ialah sebuah surat nan berisi perintah, dari pihak nasabah nan memiliki rekening di dalamnya. Fungsi dari bilyet giro ini sebagai pemindahbukuan uang antara rekening nan satu dengan rekening nan lainnya, nan sebelumnya sudah ditulis nama penerima dalam bilyet giro bank nan sama.


Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya persamaan akuntansi dasar atau persamaan dasar akuntansi merupakan sebuah konsep dasar pencatatan akuntansi dalam sistem perpasangan atau double entry.

Nah , setiap transaksi nan terjadi sinkron dengan prinsip berpasangan nan dicatat dalam dua jalur akun terkait, sehingga hasil persamaan dasar akuntansinya akan selalu menunjukkan ekuilibrium dari harta nan didapat dari jumlah utang dan modal.
Pengaruh transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi dapat saja terjadi. Pengaruh ini dapat terjadi di antara harta dengan harta, harta dengan utang dan harta dengan modal. Untuk lebih jelasnya lagi dapat Anda perhatikan dalam contoh berikut ini:



Transaksi 1

Tuan Tono mendirikan sebuah perusahaan jasa berupa service alat elektronik nan diberi nama “Tono Service”. Pendirian perusahaan tersebut dengan menyetor uang tunai sejumlah Rp. 20.000.000,-. Dan itu sebagai modalnya. Lalau bagaimana transaksinya?

Berikut caranya:

  1. Kita dapat menganalisis transaksi dengan cara menentukan akun apa nan akan timbul dari transaksi tersebut.
  2. Lalu kita tentukan pengaruhnya terhadap harta nan kita miliki, denngan utang atau modal.
  3. Kemudian hasil analisis tersebut kita tulis di dalam persamaan dasar akuntansi.

Analisis Transaksi 1

Akun nan nantinya muncul merupakan kas bertambah sebab dampak dari uang tunai nan sudah disetorkan ke dalam perusahaan oleh pemilik.

Di sisi lain, akun kapital sudah bertambah sebab uang nan disetorkan tadi sebagai kapital awal usahanya. Jadi, pengaruh transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
Di satu sisi harta nan bertambah dalam bentuk kas Rp. 20.000.000,-, lalu diimbangi dengan akun modalnya sebesar Rp. 20.000.000,-. Dengan demikian, pengaruh transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi ini ialah terjadinya perubahan di antara harta dengan modal.

Pencatatan dalam persamaan dasar akuntansinya ialah sebagai berikut:
Apakah semua harta kekayaan Tuan Tono ini dicatat dalam persamaan dasar akuntansi di atas?

Dalam persamaan dasar akuntansinya, kapital dicatat hanya sebesar transaksi nan terjadi, yaitu berkisar Rp. 20.000.000, sementara harta kekayaan Tuan Tono lainnya tak dicatat, mengapa? Karena ia bukanlah pemilik perusahaan.

Demikianlah makalah mengenai persamaan dasar akuntansi. Semoga bermanfaat bagi anda.