Ruang Lingkup Komunikasi Massa

Ruang Lingkup Komunikasi Massa

Mempelajari komunikasi massa tak dapat setengah-setengah. Ilmu komunikasi berkembang terus setiap saat mengikuti perkembangan zaman. Itu artinya semua bidang komunikasi mau tak mau juga ikut berkembang, termasuk komunikasi massa . Dapat dikatakan komunikasi ini merupakan lingkup komunikasi nan paling tua dalam semua bidang ilmu komunikasi. Komunikasi ini sudah dikenal pada masa pemerintahan Romawi.

Banyak nan beranggapan bahwa buat memahami ilmu komunikasi itu melalui komunikasi massa. Dalam kehidupan kita sehari-hari tak pernah lepas dari pengaruh media massa. Pengaruh nan bersumber dari media cetak maupun media elektronik. Itulah mengapa konsep nan ada dalam komunikasi sangat beragam, mulai dari definisi sampai etika. Untuk dapat memahami itu semua diperlukan seperangkat acuan konsep komunikasi dalam massa.



Komunikasi Massa – Selayang Pandang Komunikasi

Komunikasi massa ialah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan nan dihasilkan, pembaca atau pendengar atau penonton nan akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi dalam massa merupakan disiplin kajiah ilmu sosial nan nisbi muda jika dibandingkan dengan psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Sekarang ini komunikasi dalam massa sudah dimasukkan dalam disiplin ilmiah.

Penelitian komunikasi nan pernah dilakukan tak selalu memusatkan perhatiannya pada metode ilmiah nan selama ini dijadikan alasan sebuah ilmu dikatakan ilmiah. Komunikasi massa mempunyai titik tekan dan bahasan tersendiri. Misalnya, Wilbur Schramm dalam bukunya Introduction of Mass Commonication Research menunjukkan beberapa penelitian nan dilakukan pada tahun 1920-an dan 1930-an memusatkan perhatiannya pada analisis sejarah surat kabar dan majalah atau pelukisan interpretasi pesan media.

Bahkan dalam jurnal ilmiah tertua komunikasi Journalism Quarterly dikemukakan bahwa wilayah kajian jurnalistik dan komunikasi dalam massa dapat ditekankan pada sejarah, hukum, dan analisis isi media. Pembahasan komunikasi nan kian pesat dan kompleks beserta penelitian nan monoton dilakukan menjadi bukti bahwa ilmu komunikasi ini menjadi bagian krusial dalam proses kajian keilmuan. Bahkan kemudian menjadi peran terpenting dalam sejarah perkembangan manusia, terutama komunikasi.

Alasannya, masyarakat kita dewasa ini tak akan lepas dari peran ilmu komunikasi ini. Apakah kita mampu menghindar dari terpaan pesan-pesan media massa saat ini? Itu menunjukkan betapa hebatnya perkembangan komunikasi massa dewasa ini. Agar kita lebih memahami apa itu komunikasi dalam massa. Bagaimana definisinya dan ruang lingkup pembahasannya, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa saja nan termasuk dalam konsep komunikasi dalam massa ini.



Definisi Komunikasi Massa

Banyak definisi tentang komunikasi dalam massa nan telah dikemukakan para hali komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan nan dikemukakannya. Namun, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kecenderungan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa, yaitu media cetak dan media elektronik. Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi melalui media massa ini berasal dari pengembangan kata media of mass communication .

Media massa apa? Media massa nan dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan karena ada media nan bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi melalui media massa.

Dalam hal ini kita juga perlu membedakan massa dalam arti "umum" dengan massa dalam arti komunikasi melalui media massa. Misalnya, kita pernah mendengar seorang penyiar televisi mengatakan, "Pemirsa, massa nan jumlahnya ratusan itu bergerak menuju gedung DPR-RI buat memprotes kebijakan pemerintah." Kata massa dalam hal ini lebih mendekati arti secara sosiologis. Dengan kata lain, massa nan dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa.

Lalu apa media massa dalam komunikasi melalui media massa? Ada banyak versi juga tentang bentuk ini. Namun, dari sekian banyak definisi dapat dikatakan media massa bentuknya antara lain media elektronik televisi dan radio, media cetak surat kabar, majalah, tabloid, buku, dan film. Dalam perkembangan komunikasi melalui media massa nan sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni ditemukanya internet.

Belum ada, buat tak mengatakan tak ada, bentuk media dari definisi komunikasi massa nan memasukkan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi melalui media massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi melalui media massa dapat ditambah dengan internet.



Ruang Lingkup Komunikasi Massa

Pada suatu siang nan panas Anda duduk-duduk melepas lelah di bawah pohon rindang. Sambil menghirup udaranya nan segar, Anda melihat dua ekor burung nan sedang bercengkerama di ranting pohon di atas pohon nan dijadikan loka berlindung. Hal nan menjadi pertanyaan kita kemudian ialah apakah nan dilakukan oleh dua ekor burung itu dapat disebut sebagai atau masuk dalam studi komunikasi?

Agak sulit memang menjawabnya. Mengapa? Dua ekor burung itu jelas sedang melakukan komunikasi satu sama lain meskipun kita tak mengetahui artinya. Dengan kata lain, di situ terjadi proses pengiriman pesan antarkeduanya. Bahkan tidak sporadis mereka "bercumbu" sebagai salah satu ungkapan bahasa nonverbal satu sama lain.

Namun, apa nan dilakukan dua ekor burung itu tak masuk dalam kajian komunikasi. Mengapa? Apa nan terjadi itu hanya merupakan peristiwa komunikasi. Memang sahih ada pesan nan dikirim oleh komunikator (burung nan satu) nan diterima oleh komunikan (burung nan lain). Di dalam kasus itu terjadi proses komunikasi, tetapi bukan nan dimaksud dalam studi komunikasi.

Secara ringkas, komunikasi melibatkan komunikator sebagai penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan. Kemudian dua unsur ini dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan saluran ( channel ), umpan balik ( feedback ). Disparitas unsur-unsur nan ada dalam komunikasi ini sangat tergantung pola komunikasi mana nan sedang dibahas.

Dalam komunikasi massa proses komunikas nan terjadi melibatkan banyak hal mulai dari komunikator, komunikan, media massa (dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing), unsur proses menafsirkan pesan ( decoder ), feedback nan lebih kompleks sebab melibatkan khalayak dalam jumlah nan besar.

Misalnya kita membayangkan televisi. Dalam televisi ada komunikator yakni televisi itu sendiri. Komunikator di sini tak hanya satu orang karena nan namanya televisi itu kumpulan dari banyak unsur. Kemudian ada pesan majemuk nan dipengaruhi oleh beberapa pihak, misalnya wartawan, editor, kameramen, dan lain-lain. Ketika pesan itu disebarkan, ia juga akan sangat berkait dengan banyak hal pula. Apakah gambarnya jelas? Apakah stasiun televisinya tak sedang dalam keadaan rusak? Apakah suaranya juga jernih terdengar, dan lain-lain.

Semua ini akan memengaruhi proses penerimaan pesan seseorang. Antara satu orang dengan orang nan lain juga berbeda proses penangkapannya. Misalnya, mereka nan berpendidikan tinggi, jelas akan mempunyai disparitas nan signifikan. Sama-sama menikmati acara film kartun, apa nan ditangkap oleh orang tuda dengan anak-anak berbeda. Artinya pesan nan direncanakan oleh komunikator yakni televisi tersebut tak semudah ditangkap 100 persen oleh masing-masing penonton. Artinya, pesan nan disebarkan pada masing-masing pola komunikasi itu berbeda satu sama lain.



Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa

Sama dengan definisi komunikasi melalui media massa, fungsi komunikasi melalui media massa juga mempunyai latar belakang dan tujuan nan berbeda satu sama lain. Meskipun satu pendapat dengan pendapat lain berbeda, tetapi titik tekan mereka kemungkinan sama.

Dalam membicarakan fungsi-fungsi komunikasi massa, ada satu hal nan perlu disepakati terlebih dahulu. Ketika kita membicarakan fungsi komunikasi melalui media massa, nan sine qua non alam benak kita ialah kita juga sedang membicarakan fungsi media massa. Mengapa? Karena komunikasi massa berarti komunikasi lewat media massa. Ini berarti, komunikasi melalui media massa tak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media massa sebagai elemen terpenting dalam komunikasi massa.

Beberapa fungsi komunikasi melalui media massa nan akan kita bicarakan di bagian ini tak dimaksudkan buat membingungkan pembaca. Beberapa definisi dapat dijadikan bukti bahwa masing-masing orang berbeda satu sama lain dalam memberikan istilah, meskipun jika dilihat sebenarnya mempunyai kecenderungan istilah. Meskipun secara eksplisit tak mengatakan fungsi komunikasi melalui media massa, tetapi ketika menyebut bahwa penerima pesan dalam komunikasi dapat kumpulan orang atau mass audience.

Sedangkan pengirim pesan atau komunikatornya termasuk kelompok orang atau media massa, itu sudah bisa dijadikan bukti bahwa fungsi nan dimaksud ialah fungsi komunikasi massa. Paling tidak, itu dapat dilihat dari karakteristik komunikator dan aoudience-nya. Lalu apakah fungsi-fungsi dari komunikasi melalui media massa itu? Fungsinya antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Menyampaikan informasi
  2. Memberikan hiburan
  3. Alat buat melakukan persuasi
  4. Media transmisi budaya
  5. Bisa mendorong kohesi sosial
  6. Sebagai pengawas
  7. Korelasi
  8. Pewarisan sosial
  9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif
  10. Menggugat interaksi trikotomi