Antara Melahirkan Normal dan Caesar

Antara Melahirkan Normal dan Caesar

Setiap ibu, niscaya ingin memiliki seorang anak. Namun, prosesi melahirkan kerap kali menjadi momok bagi beberapa wanita. Cara melahirkan normal sesungguhnya dianggap cara nan paling alami dan tepat saat persalinan. Prosesnya nan terasa sakit, penuh usaha, dan seakan tengah berada di tengah hayati dan wafat pun terbayar sudah ketika si anak lahir.



Cara Melahirkan Normal dan Caesar

Seorang istri tidak akan senang tanpa seorang suami nan mencintainya. Semua kebahagiaan itu akan bertambah jika keduanya dikaruniai momongan. Masa-masa mengandung ialah masa-masa nan penuh konservasi dan pantangan. Selama sembilan bulan, calon ibu akan menanti dengan sabar hingga lahirnya sang buah hati.

Beberapa wanita akan beranggapan bahwa kurang paripurna dirinya sebagai wanita jika persalinan tak dilakukan secara normal. Dalam prosesnya menjadi seorang ibu, ia dapat mengalami “pahitnya” melahirkan dengan cara melahirkan nan teramat sakit. Namun, rasa sakit itu akan terbayar setelah melihat bayinya lahir dengan sehat dan sempurna.

Proses persalinan normal merupakan cara melahirkan nan dilakukan secara alami, yaitu melalui vagina. Apabila dalam prosesnya, menggunakan obat-obatan, umumnya penggunaannya diupayakan seminimal mungkin. Untuk beberapa kasus tertentu, dapat saja melahirkan dengan jalan normal ini membutuhkan donasi alat tambahan, misalnya forsep ataupun vakum.

Jika dulu seorang wanita harus menahan sakitnya melahirkan, sekarang tak lagi. Ada cara lain melahirkan tanpa merasa sakit, yaitu dengan operasi caesar. Operasi caesar ialah proses kelahiran nan dilakukan secara pembedahan. Namun, haruskah melahirkan dengan jalan caesar?

Pembedahan caesar dilakukan di dalam perut dan rahim ibu agar bayi dapat dikeluarkan. Proses pembedahan ini melibatkan dokter sepesialis kandungan, anak, dan anestesi. Pembedahan caesar sebenarnya dilakukan jika ada hal-hal nan mengganggu keselamatan si ibu.

Namun, beberapa ibu sengaja melakukannya demi suatu maksud. Antara mengurangi rasa sakit dan agar si anak lahir di hari-hari tertentu. Karena melalui pembedahan, maka si ibu berada dalam keadaan terbius. Jauh berbeda dengan seorang ibu nan melahirkan dengan cara normal. Operasi caesar pun menjadi pilihan melahirkan nan “tidak menyakitkan” ketimbang cara melahirkan normal.

Sesungguhnya, operasi caesar dilakukan sebagai alternatif dari proses kelahiran normal melalui rahim. Sebenarnya, operasi caesar ini idealnya dilakukan ketika ukuran bayi terlalu besar, sehingga sulit buat diejankan. Dalam keadaan seperti ini, ibu mengalami kesulitan buat mengeluarkan bayi melalui vagina. Terlebih saat tali plasenta ikut mengganggu proses kelahiran.

Gangguan nan disebabkan oleh plasenta biasanya sebab plasenta melilit leher bayi. Selain itu, operasi caesar juga ideal dilakukan ketika bukaan serviks tak terlalu besar atau sebab bayi dalam keadaan fetal distress, yaitu sebutan buat stres nan dialami bayi ketika ia berada dalam kandungan. Dalam arti lain, caesar dibenarkan ketika metode kelahiran secara normal tak memungkinkan.



Alasan Seorang Ibu Melakukan Caesar

Kebanyakan ibu hamil sengaja melahirkan caesar meskipun sebenarnya amat mampu melahirkan normal. Kenapa hal itu dapat terjadi? Berikut beberapa alasan. Pertama lebih kepada alasan medis atau atas acum dokter. Misalnya sebab komplikasi atau ketika proses kelahiran, otot vagina dianggap tak dapat “ngeden” lagi, dan lain-lain.

Alasan kedua, adanya ketakutan akan rasa sakit. Beberapa wanita memang menghindari proses kelahiran nan menyakitkan. Sebenarnya, pengaruh kejiwaan sangat berperan di sini. Ketika ketakutan, membuat nan bersangkutan lebih memilih buat mengambil operasi caesar.

Alasan nan ketiga ialah keinginan anak lahir di tanggal-tanggal peruntungan atau tanggal-tanggal khusus, seperti tanggal 17 Agustus buat hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 14 Februari buat hari valentine. Kebanyakan, tanggal dengan angka-angka “cantik” (seperti tanggal 9-9-1999 atau tanggal 12-12-2012), dipilih buat melakukan operasi caesar.

Berikut ini, beberapa seniman Indonesia nan pernah melakukan operasi caesar di tahun 2012 ialah sebagai berikut.

  1. Rieke Diah Pitaloka. Rieke melahirkan bayi kembar melalui caesar tepat di hari jadinya nan ke-38, pada hari Senin tanggal 9 Januari 2012. Persalinan kedua ini dijalani setelah pada 11 Maret 2009 silam, ia melahirkan anak pertamanya.
  1. Istri Tommy Kurniawan. Istri Tommy nan bernama Tania melahirkan pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2012 melalui operasi caesar. Bayi mereka terlahir dengan berat 3,5 kg dan diberi nama Muhammad Al Fatih Fabrizio.
  1. Melaney Ricardo melahirkan anak pertama lewat operasi caesar di RS Medistra, Jakarta. Bayinya lahir dengan berat 3,41 kg, panjang 49 cm, pada jam 11.45 WIB.
  1. Mieke Amalia nan telah bersuamikan Tora Sudiro melahirkan bayi pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012 melalui caesar.
  1. Puput Melati, sang mantan penyanyi cilik nan bersuamikan Ustadz Guntur Bumi ini dikaruniai anak pertama nan berjenis kelamin perempuan dengan jalan caesar.
  1. Nia Ramadhani melahirkan secara caesar anak pertama buah cintanya dengan sang suami, Ardie Bakrie, pada Sabtu 2 Juni 2012.
  1. Intan Nuraini melahirkan bayi laki-laki di Rumah Sakit Pondok Latif pada Rabu 5 Desember 2012.
  1. Krisdayanti melahirkan anak keempatnya pada 12 Desember 2012 dengan caesar. Buah cinta keduanya dengan Rahul Lemos. Nama anak ini Kellen Alexander Lemos.


Antara Melahirkan Normal dan Caesar

Bagaimanapun, persalinan normal dianggap sebagai proses melahirkan nan paling ideal. Sebab, dengan persalinan normal, risiko nan mungkin ditanggung seorang wanita lebih minim, seperti perdarahan nan tak berlebihan. Selain itu, dibanding dengan melahirkan secara caesar , biaya persalinannya melahirkan normal tentu jauh lebih murah. Di samping itu, waktu pemulihan pascamelahirkan normal umumnya lebih cepat.

Sebenarnya, melahirkan secara caesar memiliki “kekurangan” di saat-saat pascamelahirkan. Si ibu lebih direpotkan sebab harus berada di rumah sakit dalam waktu nan lama dibanding seorang ibu nan melahirkan normal. Jahitan bekas pembedahan juga perawatan spesifik pun dilakukan. Setelah penjahitan pun, si ibu harus menjaga agar jahitan tak robek. Sebab, tertawa keras-keras atau berteriak kencang bisa berpotensi merusak bekas jahitan.

Bagaimana imbas buat sang bayi? Melalui caesar, cara ini ternyata meningkatkan risiko gangguan pernapasan dan penyakit lain pada bayi. Bayi nan keluar melalui operasi caesar memiliki risiko kejang lebih banyak dibanding keluar dalam keadaan kelahiran normal. Bayi juga dapat memiliki risiko mengalami obesitas dalam pertumbuhannya.

Pada akhirnya, meskipun caesar lebih nyaman, namun ibu nan menjalani kelahiran normal memiliki kebanggaan tersendiri. Sementara ibu nan melahirkan caesar harus menjaga bekas jahitan di perutnya dan harus memupuk rasa percaya dirinya buat dapat melahirkan normal di kemudian hari, jika anak selanjutnya terkandung.



Tips Menghadapi Kelahiran

Ada beberapa tips nan dapat dipakai oleh para calon ibu. Berikut tips-tips tersebut.

  1. Janganlah merasa takut. Ketakutan memang wajar, tapi jika dipupuk maka akan melahikan paranoria atau ketakutan berlebih. Santai dan percaya dirilah. Rasa takut dan risi ialah perasaan negatif nan menguras energi dan hanya akan menambah rasa sakit.
  2. Senyumlah dan lakukan dialog nan lucu dengan suami, sanak famili nan menjenguk, atau dokter, bidan, maupun perawat. Tersenyum ialah cerminan seseorang berpikiran positif.
  3. Janganlah marah ataupun berteriak. Berteriak dan berongsang hanya akan membuang-buang energi .
  4. Putarlah musik klasik ataupun alunan musik lembut agar dapat lebih santai.
  5. Saat konstraksi datang, tariklah napas sambil membayangkan hal nan indah-indah.
  6. Jika rasa sakit datang begitu hebat, carilah genggaman suami. Genggaman bisa membuat Anda merasa kuat.
  7. Jangan diam saja. Jalan-jalanlah di sekitar ruangan. Selain mengalihkan perhatian, hal demikian dapat membunuh sakit bahkan membantu anak ingin “keluar” lebih cepat.
  8. Ajaklah bayi dalam kandungan bicara. Hal ini merupakan aktualisasi diri kasih sayang. Misalnya dengan mengatakan, “cepat keluar, Sayang.”
  9. Berdoalah. Dekatkan diri kepada Tuhan YME. Bagi nan muslim, dapat mengucapkan zikir berkali-kali dan beristighfar jika perasaan sakit muncul begitu hebat.

Itulah disparitas kelahiran secara normal dan kelahiran melalui proses caesar. Apa pun bentuknya, setidaknya pengalaman menjadi ibu sudah tergenggam dan kemudian tinggal berkonsentrasi penuh dalam menumbuhkembangan anak.