Memulai Budidaya Bawang Merah

Memulai Budidaya Bawang Merah

Budidaya bawang merah semakin melengkapi usaha budidaya tanaman nan ada di Indonesia. Keadaan tanah serta cuaca di Indonesia sangat pas digunakan buat budidaya berbagai macam tanaman, termasuk budidaya bawang merah. Secara ekonomi, budidaya bawang merah juga memiliki nilai sendiri.

Bawang merah merupakan satu di antara sekian banyak bumbu rempah-rempah nan dimiliki Indonesia. Dalam global kuliner, peran bawang merah tak dapat digantikan oleh apapun. Bawang merah nyatanya menawarkan sesuatu hal nan bisa membuat citarasa suatu kuliner semakin nikmat. Takheran jika budidaya bawang merah cukup banyak dilakukan oleh para petani Indonesia.

Berdasarkan penelitian di India, allyl propyl nan terkandung dalam bawang merah bisa mempengaruhi metabolisme gula dalam hati, sehingga bisa mencegah kerusakan insulin. Sedangkan insulin ini sangat berguna buat menurunkan kadar gula dalam darah. Mengingat kegunaan nan cukup besar dari bawang merah, tidaklah mengherankan jika pada akhirnya budidaya bawang merah menjadi ladang usaha nan menjanjikan.

Mengingat peran dan kandungan bawang merah nan baik, upaya buat mengembangbiakan bawang merah dapat menjadi satu ladang bisnis baru. Laba nan diraih pun nantinya akan besar, sinkron dengan permintaan pasar nan juga besar. Jika sudah dalam skala besar, hasil budidaya bawang merah nan Anda kerjakan dapat dikirim hingga luar negeri.

Penggunaan bawang merah di luar negeri mungkin memang tak sebanyak di Indonesia, tetapi peluang buat mengirimkannya masih cukup besar. Sebut saja negara-negara nan ada di kawasan Asia seperti Malaysia, Thailand, dan India. Negara-negara tersebut masih terhitung banyak menggunakan bawang merah sebagai bumbu penyedap kuliner khas mereka.

Bawang merah menempati posisi nan krusial dalam agro industri di Indonesia. Banyaknya permintaan bawang merah nan cenderung naik dan harganya nan stabil membuat banyak kalangan tertarik buat melakukan budidaya bawang merah sendiri. Sebenarnya budidaya bawang merah ini tak sesulit nan dibayangkan.



Memulai Budidaya Bawang Merah

Berikut ini ialah tips buat melakukan budidaya bawang merah.



Pemilihan Bibit nan Baik

Untuk mengawali bisnis budidaya bawang merah, terlebih dulu, Anda harus mengenali atau memahami bagaimana bibit bawang merah nan baik. Bibit bawang merah nan baik ialah bibit nan memiliki berat 3-4 gram/ umbi, berukuran sedang, berdiameter 1, 5 - 2 cm, bentuk umbi simetri tak terkelupas, bebas organisme penggangu, sehat, tak cacat, serta tak mengandung hama dan penyakit.dan telah disimpan selama 2-3 bulan sebelumnya.

Sebelum memulai budidaya bawang merah, dan sebelum bawang merah ditanam, bibit bawang merah sebaiknya dicelupkan pada larutan bakterisida dan fungisida pada bagian akarnya, dengan cara direndam dalam larutan pupuk NASA. Campurkan 1 tutup botol pupuk NASA dengan 1 liter air, lalu taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASA, simpan selama 2 hari. Setelah itu, bibit siap ditanam.



Persiapan Lahan

Setelah tersedia bibit nan baik seperti di atas, proses selanjutnya buat memulai budidaya bawang merah ialah penanaman. Namun sebelum bibit ditanam di lahan, pastikan tanah telah siap digunakan. Persiapan huma nan paling krusial ialah pemupukan tanah. Sebarkan pupuk (kandang atau urea) sebanyak ± 0,5-1 ton/ 1000 m2, lalu digemburkan, dan biarkan selama seminggu.

Setelah pemupukan dilakukan, proses selanjutnya dalam budidaya bawang merah ialah membuat bedengan berbentuk petak-petak loka dimana bawang merah akan ditanam. Perlu diperhatikan agar budidaya bawang merah sukses ialah ketika membuat bedengan diantara bedengan tersebut harus dibuatkan saluran air sebagai loka keluarnya air mengalir. Ukuran bedengan per petaknya sekitar 100 - 200 cm dengan lebar saluran airnya 40 - 50 cm dan kedalamannya 50 cm.



Penanaman Bibit

Bawang merah akan tumbuh optimal dengan tanah ber-pH 5.6 - 6.5, dan suhu 25-32 derajat C. Untuk itu, sebelum bibit ditanam dan sebelum melangkah lebih jauh dalam proses budidaya bawang merah sebaiknya tanah disiram terlebih dahulu, bahkan kalau perlu dibuat atap dengan jeda nan cukup tinggi buat menjaga bibit nan baru ditanam dari panas nan terlalu terik dan hujan.

Untuk tiap lubang nan baku digunakan dalam budidaya bawang merah, biasanya hanya digunakan buat menanam satu buah umbi bibit. Setiap 1 bibit ditanam dengan jeda 10 x 12 cm pada musim penghujan dan jeda 10 x 10 cm buat musim kemarau. Pastikan seluruh bagian umbi bibit nan ditanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah.



Pemeliharaan dan Perawatan

Untuk mendapat hasil maksimal dalam bisnis budidaya bawang merah Anda, bibit nan telah tumbuh harus dirawat agar terus tumbuh dengan baik, sebab adanya penyakit bawang dan hama nan kerap merugikan. Di antaranya hama ulat bawang, ulat tanah, dan ulat grayak. Ulat-ulat ini kerap memakan pangkal dan ujung daun bawang. Untuk itu tanaman bawang harus rajin dibersihkan, pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Namun, bila populasi ulat sudah di ambang batas, semprotkan dengan virexi dengan takaran sinkron aturan.

Selain hama ulat, budidaya bawang merah rentan terkena penyakit seperti layu Fusarium dan busuk umbi. Gejala layu fusarium ialah menguningnya daun bawang. Untuk mencegahnya gunakan cairan GLIO agar penyakit tersebut bisa dihindari. Sedangkan penyakit busuk umbi mengakibatkan umbi menjadi busuk dan berbau. Untuk mencegahnya, usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain selain bawang-bawangan.

Pemupukan dilakukan kembali pada saat bawang berumur 12, 23 dan 35 hari dengan menggunakan pupuk ZA sebesar 300 Kg buat setiap hektarnya. Bila menggunakan pupuk KCL dosisnya ialah 100kg/ hektare dan diberikan pada saat bawang berusia 12 hari. Perawatan nyatanya memang dibutuhkan dalam bisnis budidaya bawang merah ini. Hal ini dilakukan tentu saja agar hasil dari budidaya bawang merah tersebut bisa maksimal.



Pengairan

Pada awal pertumbuhan, budidaya bawang merah Anda memerlukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Namun setelah itu, pengairan disesuaikan dengan kondisi tanah, nan krusial tanah harus tetap basah. Karena pengairan nan kurang akan mempengaruhi kesuburan tanaman dan ukuran umbi.



Panen

Hal nan paling menyenangkan dari budidaya bawang merah ini dapat dipastikan ialah saat panen tiba. Setelah melakukan berbagai perawatan, saatnya Anda memetik hasil tanam bawang merah Anda selama ini. Melihat umbi bawang merah menyembul ke permukaan tanah rasanya akan menjadi kepuasan tersendiri.

Dalam panen budidaya bawang merah, panen dilaksanakan saat tanaman berumur 65-75 hari. Daunnya sudah mulai rebah dan umbi tersembul ke permukaan tanah, itu artinya bawang siap buat dipanen. Panen biasanya dilakukan pada pagi hari nan cerah dan tanah tak becek. Cara nan baik mencabut tanaman bawang adalah dengan mencabut daun beserta akarnya sekaligus, selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan dan dikeringkan selama 5-6 hari.



Penyimpanan

Selesai memanem bukan berarti tugas Anda dalam usaha budidaya bawang merah ini selesai. Agar usia penyimpanan bisa bertahan lama, bawang merah diletakkan pada rak-rak bambu. Maksimal rak hanya 5 taraf dengan jeda 40 cm ke atasnya dan 70 cm ke sampingnya. Rak tersebut harus terkena matahari langsung dengan lantai nan sudah disemen. Setiap seminggu sekali lakukan pengasapan agar terhindar dari hama.