Bahan Bakar Alternatif

Bahan Bakar Alternatif

Kompor minyak tanah pada saat ini sudah sangat sulit ditemui di tengah masyarakat. Kompor berbahan bakar gas kini lebih menjadi pilihan masyarakat sebagai piranti memasak mereka. Salah satunya disebabkan adanya pengehentian distribusi minyak tanah pada masyarakat oleh pemerintah.

Kompor minyak tanah dulu dijadikan pilihan masyarakat, sebab jenis penggunaanya nan dinilai ekonomis dan praktis. Selain itu, bahan bakar minyak tanah pun dapat dibeli sinkron kehendak pembelinya. Tidak ada keharusan buat membeli dengan jumlah dan harga tertentu. Inilah nan membedakan dengan bahan bakar gas, nan penjualannya sudah dikemas sehingga masyarakat tak dapat membeli sinkron keinginan mereka.

Bagi masyarakat ber ekonomi menengah ke bawah, kondisi tersebut tentu menjadi alasan bagi mereka buat menggunakan kompor minyak tanah. Mereka dapat membeli minyak tanah, sinkron uang dan kebutuhan nan ada.

Namun sayangnya, dengan adanya kebijakan pemerintah , kemudahan seperti ini tak lagi didapat. Karena minyak tanah sudah dikonversi dengan gas sebagai bahan bakar buat memasak.

Salah satu alasannya ialah buat menghemat subsidi negara, selain buat memanfaatkan sumber daya alam gas nan masih melimpah. Sebab, cadangan minyak bumi nan terkandung dalam tanah semakin menipis. Sehingga perlu dibuat alternatif lain buat bahan bakar.



Bahan Bakar Alternatif

Dengan konversi bahan bakar gas ini, masyarakat menengah bawah merupakan golongan nan paling merasakan dampaknya. Mereka memerlukan bahan bakar alternatif sebagai pengganti kompor minyak tanah, sebagai alat memasak.

Beberapa jenis nan dapat dijadikan bahan bakar alternatif di antaranya ialah :

  1. Briket batu bara. Jenis ini sebenarnya sudah lama diperkenalkan pada masyarakat, hanya saja pelaksanaannya tak segencar ketika pemerintah memperkenalkan bahan bakar gas kepada masyarakat.
  1. Kayu bakar. Ini merupakan bahan bakar alternatif tradisional nan sudah dikenal masyarakat sejak jaman purba. Dengan adanya restriksi peredaran minyak tanah, sebagian masyarakat memilih menggunakan kayu bakar dengan alasan trauma pada berbagai kasus nan disebabkan adanya ledakan gas dari bahan bakar elpiji.
  1. Briket arang organik. Hal ini sudah mulai dikembangkan di beberapa daerah, nan membuat briket arang dengan bahan dasar barang-barang organik nan ada di sekitar rumah. Seperti sampah daun, serbuk gergaji atau juga tongkol jagung.