Hasil Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas - Inisiatif Guru

Hasil Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas - Inisiatif Guru

Hasil karya tulis ilmiah itu biasanya berupa penelitian. Contohnya, para guru nan ingin meningkatkan kadar profesionalitas nan dimiliki sudah seharusnya mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau bahasa kerennya ‘Classroom action research’. Penelitian tindakan kelas ini merupakan hasil karya tulis ilmiah nan dilakukan dengan langkah-langkah penelitian ilmiah. Walaupun masih ada nan meragukan apakah PTK merupakan karya ilmiah atau bukan, sudah semakin banyak orang nan menganggap bahwa penelitian nan dilakukan oleh para guru ini cukup ilmiah.



Hasil Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas - Inisiatif Guru

Untuk saat ini, sepertinya masih lebih banyak guru nan melakukan penelitian tindakan kelas sebab buat memenuhi syarat tersertifikasi atau memenuhi syarat kenaikan pangkat. Masih sedikit guru nan melakukan penelitian seperti ini sebab memang tak ada keinginan dari guru nan bersangkutan. Niat tenaga pengajar buat meningkatkan kemampuan siswa dan meneliti dengan akurat tentang hal nan dapat dilakukan demi kebaikan para siswanya menjadi alasan.

Menjadi peneliti itu tak mudah. Berbagai bahan surat keterangan harus dilalap. Sempitnya waktu dan terkadang malah tak ada dukungan dari siapapun, akan menyurutkan guru nan tak kuat mental . Berbeda ketika guru menyadari bahwa dengan melakukan penelitian, ilmunya pun bertambah.

Anak-anak pun akan menjadi bahagia sebab gurunya semakin mumpuni. Guru tak hanya mengajar tetapi juga mendidik dengan cara memberikan contoh nan baik, sehingga seolah dapat mengubah belajar menjadi budaya .

Kerepotan itu akan semakin bertambah ketika guru tak hanya menggunakan satu atau dua instrumen penelitian. Guru nan ingin melihat apakah tindakan nan diberikan kepada para siswa memang benar-benar dapat dikatakan valid, akan membuat penelitiannya menjadi semakin berbobot. Ada tes awal dan tes akhir dengan baku pengujian nan juga harus mempunyai realibilitas nan teruji. Validitas ujian pun harus memenuhi baku sehingga dapat dikatakan ilmiah .

Tidak sporadis diskusi panjang dengan orang nan lebih berilmu harus dilakukan demi menguatkan nan telah didapatkan. Belum lagi ketika penulisan laporan penelitian telah berjalan. Semua data harus diolah dan dianalisis dengan ketentuan keilmiahan nan berlaku. Walaupun simpulannya tampak sederhana, pengambilan simpulan justru tak sederhana.

Pemikiran nan spesifik memang harus dicurahkan agar nan diteliti dapat membawa kegunaan kepada banyak orang termasuk juga rekan guru nan lain. Pihak guru ialah pihak nan akan memanfaatkan simpulan dari sebuah penelitian. Data-data nan didapatkan dari hasil pengamatan, hasil wawancara , hasil ujian anak-anak semua harus diberi perhatian. Kalau tak mempunyai tenaga dan kesehatan nan prima , hal-hal seperti ini tak akan dapat dilakukan dengan lancar.

Belum lagi rasa stres ketika data nan diharapkan itu malah tak seperti nan dibayangkan. Kejadian nan membuat hati kesal ini terkadang akan mempengaruhi perasaan guru ketika mengajar. Dukungan para sahabat memang perlu. Tetapi komitmen nan kuat dari dalam diri guru itu sendiri harus menjadi daya dorong nan paling hebat.



Isi Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ada beberapa model pelaporan PTK. Namun nan primer harus mengandung abstrak, latar, belakang, mekanisme penelitian, diskusi, kesimpulan. Adanya model pembuatan pelaporan ini sinkron dengan forum nan menaungi guru nan melakukan penelitian. Tidak ada nan salah dari beberapa model pelaporan ini sebab semua telah mengacu pada gaya penulisan karya ilmiah nan baik. Ketika ada masalah, perumusan masalah bagus , tindakan terhadap masalah ada, penelitian dapat terus dilakukan.

Pada dasarnya, penelitian tindakan kelas ini seperti penelitian nan sering dilakukan pada bidang Ilmu Psikologi . PTK juga merupakan penelitian dengan objek manusia. Itulah sebabnya penelitian ini mempunyai beberapa siklus nan bersambung. Mulai dari adanya masalah, tindakan, analisis, simpulan. Lalu jika dari simpulan ternyata ada masalah baru, guru harus melakukan penelitian lagi. Begitu seterusnya.

Penelitian nan tidak terputus ini akan menghasilkan satu simpulan nan lebih valid. Untuk memberikan tindakan atas satu masalah, tak mudah. Hal inilah nan terkadang menjadi satu hambatan bagi guru nan merasa tak kreatif . Padahal sebenarnya, tindakan itu sering dilakukan guru walaupun tak dengan melakukannya secara ilmiah.

Misalnya, seorang guru menggunakan metode atau teknik pedagogi A. Lalu ternyata metode atau teknik mengajar itu tak dapat membuat anak paham dengan lebih mudah. Selanjutnya, guru tersebut tak menggunakan teknik A lagi melainkan menggunakan teknik B. Teknik B dinilai berhasil. Guru tersebut terus menggunakan teknik B hingga pada suatu saat ia merasa bahwa teknik B ini tak lagi memuaskannya.

Guru akan mencari teknik baru , guru lantas menggunakan teknik C. Begitulah selanjutnya. Walaupun tanpa menuliskan alasan dalam bentuk karya ilmiah, guru nan bersangkutan sebenarnya telah melakukan langkah nan ada pada penelitian tindakan kelas. Berbeda kalau ada guru nan bertahan dengan satu konsep teknik nan ia gunakan buat semua siswanya hingga ia pensiun . Guru seperti ini tentunya bukan seorang guru nan diharapkan ada di Indonesia.

Guru nan tak mempunyai daya penemuan nan baik, biasanya tak mengembangkan ilmunya. Kalau ilmu seorang guru tak berkembang, bagaimana ia mampu mengajar anak-anak didiknya dengan baik? Sedangkan pengetahuan itu terus berkembang. Tanpa penyesuaian diri, artinya guru itu tak mempersiapkan anak didiknya agar mampu menghadapi perkembangan zaman . Guru seperti ini seharusnya berhenti menjadi guru.

Guru nan baik mempunyai semangat buat memberikan nan terbaik kepada siswanya dengan menambah keahlian dan ilmunya sendiri. Demi mendapatkan guru nan bermutu, pemerintah mengucurkan dana nan tak sedikit.

Pelatihan dan persyaratan nan semakin diperketat buat kenaikan pangkat ialah salah satu usaha buat memberikan motivasi kepada guru agar terus berkembang. Begitu juga dengan adanya seminar pendidikan dan konferensi pendidikan taraf nasional maupun taraf internasional.

Adanya lembaga dan jurnal ilmiah nan diperuntukan bagi karya tulis guru juga telah mulai marak. Walaupun katanya ada jurnal nan dikatakan palsu dan digunakan buat mengecoh pihak nan berwenang demi mendapatkan kenaikan pangkat, masih ada jurnal nan baik nan dapat dipercaya.



Penelitian Tulang Punggung Pendidikan

Penelitian dapat dikatakan sebagai tulang punggung pendidikan. Melalui langkah penelitian nan ilmiah, pengambilan kebijakan dapat dilakukan berdasarkan hasil simpulan dari penelitian nan menyeluruh. Metodologi nan baik nan dapat terukur tentunya diharapkan akan memberikan fakta dan data nan dibutuhkan oleh global pendidikan.

Bila pendidikan di Indonesia ini baik, sumber daya manusia nan diharapkan akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa akan didapatkan dengan mudah. Anak-anak bersekolah dengan niat nan tulus demi mendapatkan pendidikan dan ilmu nan manfaat. Masalah nanti mereka akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji nan baik, semua itu ialah insentif dari ilmu nan mereka miliki.

Untuk itulah, para guru harus terus bergiat membuat hasil karya tulis ilmiah nan baik agar nan dihasilkan dari penelitian itu menjadi manfaat. Kalaupun mendapatkan insentif kenaikan gaji, maka semua itu ialah imbas baik dalam melakukan penelitian. Yang terpenting ialah gairah mengambil keputusan dengan cara nan baik berdasarkan langkah ilmiah, dan meningkatkan kadar kualitas global pendidikan Indonesia.