Macam-macam Filosofi

Macam-macam Filosofi

Filosofi merupakan prinsip hayati seseorang, kelompok nan bersumber pada sebuah ajaran moral, agama maupun kebiasaan nan berkembang di masyarakat. Manusia hayati itu harus memiliki jalan nan niscaya menuju tujuan atau cita-citanya. Ketika manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa dibekali oleh filosofi dapat menimbulkan potensi sesat pikiran maupun tindakannya.

Filosofi dapat meningkatkan kualitas hayati manusia sebab mengaplikasikan filosofi kehidupan misalnya, butuh hubungan dengan orang lain, dan menganjurkan hayati serasi dengan sesama maupun alam. Beda terhadap orang nan tidak memiliki pegangan filosofi dalam hidupnya.



Pengertian Filosofi

Dirunut melalui sudut pandang etimologi, kata filosofi berasal dari kosakata Belanda nan kerap diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Namun, filosofi mengacu pada kata filsafat nan berasal dari Yunani, "philia" artinya suka, cinta dan "shopia" artinya kebijaksanaan, kedua kata kalau digabung bermakna suka kebijaksanaan.

Ilmu filsafat ialah disiplin ilmu nan mempelajari tentang pemikiran manusia dari awal mula peradaban manusia hingga masa depan manusia. Semua pola pikir tindakan buat dirinya sendiri, komunitas, maupun bagi negaranya. Ilmu filsafat diklasifikasikan menurut beberapa bagian, sinkron budaya, agama maupun daerah di mana manusia tinggal dan bersosialisasi.

Misalnya, ada filsafat Islam nan bersumber pada Al Quran dan Sunnah Rasul, kemudian ada filsafat barat nan bersumber dari pemikiran pakar filsafat Eropa seperti Neszhce, Fraud, Karl Marx, Jean Paul Sartre.

Selain itu, ada filsafat budaya, misalnya filsafat Jawa dan lain sebagainya. Ilmu filsafat dipakai juga dipakai sebagai landasan negara, Indonesia mengantut filsafat Pancasila. Kehidupan manusia Indonesia dan pemerintahnya harus mengikuti Pancasila nan termuat pada lima sila.



Filosofi Prinsip Hidup

Setelah manusia memasuki peradaban modern nan mengharuskan mereka hayati teratur agar hayati memiliki makna. Di situlah, filsafat berfungsi sebagai pegangan hayati manusia modern, mengapa demikian? Contohlah kisah-kisah orang besar, niscaya dia mempunyai pegangan hidup. Pegangan itu atau filosofi hayati ialah sebuah motivasi guna memeraih mimpi. Tanpa filosofi, manusia bakal tersesat.

Teori ini sama seperti perkataan, Sigmund Freud, tokoh filsafat barat, "Manusia nan percaya, tidak berpikir, sedangkan manusia nan berpikir niscaya tidak percaya." Jadi, setiap keputusan harus dipikirkan baik-baik. Sebelum diyakini harus dipikirkan terlebih dahulu.

Filosofi dan psikologi walaupun disiplin ilmunya saling berkaitan, tapi ternyata dapat diaplikasikan bersama dalam kehidupan manusia. Misalnya, umat Islam ketika menjalani kehidupannya mereka berpegang pada sabar dan tawakal.

Dua hal ini menjadi kekuatan besar dapat mengendalikan emosi dan psikologinya, ketika ada masalah besar nan mendera mereka. Oleh sebab itu, manusia nan beriman niscaya berpegang pada filosofi agama dalam menjalankan kehidupannya.

Ada baiknya filosofi hayati diajarkan kepada anak-anak sejak dini, agar mereka tidak mudah tergoda dengan pengaruh-pengaruh negatif. Masa anak-anak merupakan masa golden age ketika otaknya sangat mudah menerima induksi positif dari orang-orang terdekatnya. Diskripsinya, siapa pun nan ingin mewujudkan cita-citanya, sedari muda harus dapat memilih filosofi hidupnya sendiri-sendiri.



Macam-macam Filosofi

Sifat filsafat itu fleksible. Disiplin ilmu ini dapat menyesuaikan dengan latar budaya manusia, pemahaman spiritual, budaya dan pemikiran manusia modern sekali pun. Oleh sebab itu, ilmu filsafat dapat bertahan dari ribuan tahun hingga sekarang, tanpa ada revisi sekalipun.

Pemikir filosofi terkenal seperti Karl Marx, Freud, Nietzche banyak menulis karya-karya pemikirannya dalam bentuk buku, artikel maupun publikasi lainnya. Karya-karya mereka dapat dijadikan sebagai etos manusia.

Namun, karya filsafat tidak berhenti pada orang-orang hebat saja, masih banyak filsafat nan dikembangkan dari paham lain, misalnya agama, budaya maupun Pancasila. Agar lebih jelasnya mari kita lihat jenis-jenis filosofi nan dapat dijadikan sebagai pedoman hayati atau sekadar dipelajari guna menambah wawasan.



1. Filosofi Bisnis

Menjalankan bisnis tidak hanya mengandalkan taktik marketing saja, melainkan berdasarkan filosofi. Fungsi filosofi dalam global niaga ialah pegangan agar tidak kebablasan dalam menjalankan bisnis.

Contohlah falsafah bisnis orang Tionghoa, pengeluaran harus disesuaikan dengan pemasukan, filosofi ini bermakna sangat dalam, berkaitan dengan anjuran menghemat uang. Kebiasan orang Tionghoa membelanjakan uangnya, dia hanya beli seperlunya saja, selebihnya ditabung guna keperluan kapital usaha.

Selain itu dalam berbisnis orang Tionghoa sangat menjaga kepercayaan klien atau pelanggan. Karena kepercayaan merupakan kapital terakhir nan sangat berharga. Oleh sebab itu, kepercayaan harus dibina agar konsumen loyal terhadap mereka.



2. Filosofi Agama

Agama merupakan salah satu filosofi spiritual nan memberi kegunaan kesadaran batin bagi nan meyakininya. Filosofi agama diambil dari inti kitab-kitab kudus agama, misalnya Al Quran, Injil, Weda, dan lain sebagainya. Filosofi agama diajarkan semenjak awal mula agama di-syiar-kan, kemudian diteruskan oleh tokoh-tokoh agama dari generasi ke genarasi.

Agama tidak hanya direalisasikan dalam peribadahan melainkan dalam kehidupannya harus sinkron dengan jaran spiritual nan diyakninya. Mengapa filosofi agama menjadi pegangan hayati oleh banyak orang. Sebab filosofi agama tidak hanya mengatur dan menyelamatkan umatnya ketika menjalani kehidupan di global saja, tapi juga dapat menyelamatkan mereka di global lain setelah kehidupan fana.



3. Filosofi Cinta

Sebenarnya filosofi cinta merupakan komoditas baru dari hasrat afeksi kepada versus jenis maupun orang lain. Tak ada teori niscaya nan menerangkan tentang cinta, mengapa begitu? Karena cinta ialah bagian dari rasa nan tidak dapat diukur parameternya.

Oleh sebab itu, setiap orang bebas menerjemahkan sesuka hati tentang cinta. Namun, agar tidak kebablasan sebaiknya pelajarilah filosofi cinta berdasarkan sumber agama dan kebiasaan masyarakat. Ada beberapa sastrawan nan banyak menjabarkan filosofi cinta pada karyanya, misalnya William Shakespare, Kahlil Gibran, Ronggowarsito, Sunan Kalijaga, dan lain sebagainya.



4. Filosofi Politik

Semua kepemerintahan pada sebuah negara, didasari pada pemikiran filsafat. Misalnya, negara nan menganut politik demokrasi, berasal dari pemikiran Plato, negara nan menganut komunis seperti Uni Soviet, RRC, Cuba, Vietnam, berasal dari pemikiran Karl Marx dan Lenin. Ajaran fasis nan diterapkan pada Rezim Mussolini saat memerintah Italia, dikembangkan oleh William Fredick Heigel.

Sementara, kehidupan politik Indonesia menganut ajaran Pancasila dan UUD 45. Pancasila menjadi filosofi manusia Indonesia nan ditulis dalam lima butir, nan lebih dikenal dengan Pancasila atau lima sila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Kemanusian nan adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan nan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila dibentuk pada 29 Mei 1945 semua sila diterjemahkan pada simbol-simbol nan tertera pada perisai di dada burung garuda.



5. Filosofi Pendidikan

Pendidikan merupakan hak bagi setiap manusia, hak ini dilindungi oleh UU. Manusia tanpa pendidikan ibarat hayati dalam kegelapan. Plato juga menyinggung betapa pentingnya pendidikan agar negara dapat terbentuk secara ideal. Maka dari itu, negara wajib menyediakan pendidikan bagi warganya, terutama pendidikan dasar. Indonesia sebelum merdeka ialah negara nan terbelakang dalam hal kualitas pendidikannya.

Namun, itu cerita usang. Sekarang, pendidikan menjadi bagian pembangunan nasional. Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan memadai dari pemerintah. Seperti nan tercantum pada UUD 1945, pasal 31 tentang Pendidikan dari ayat 1 sampai 5.

Pasal itu disusun dari pemikiran Plato dan Aritoteles, filusuf dari Yunani. Jadi, pendidikan merupakan pendidikan mendasar negara, nan tidak boleh diabaikan. Keroposnya pendidikan pada sebuah negara berarti negara itu diambang kehancuran nan abadi.

Demikianlah tentang ulasan filosofi nan dikembangkan dari pemikiran manusia. Filsafat menjadi sangat berguna ketika manusia mampu berpikir, sebab berpikir membuat manusia tidak terasing dengan koloninya, dan filosofi ialah pegangan hayati guna menentukan masa depannya.