Contoh Paragraf Persuasi

Contoh Paragraf Persuasi

Sebuah ide atau gagasan memerlukan alat dan media buat bisa disampaikan kepada orang lain. Bahasa merupakan alat komunikasi. Tulisan ialah produk dari alat komunikasi nan menjadi bagian dari unsur kebahasaan. Sama halnya dengan membuat contoh paragraf persuasi memerlukan bahasa komunikasi nan baik.

Sementara itu, buku, koran, blog, ataupun website merupakan media buat mengomunikasikan ide atau gagasan. Tulisan dibangun oleh sejumlah paragraf. Tulisan nan utuh dibangun oleh beberapa paragraf nan saling mendukung dan melengkapi.

Kalimat efektif dibutuhkan buat memudahkan pemahaman. Terutama buat tulisan argumentasi lebih optimal mendayagunakan kata, frasa, dan kalimat nan mengedepankan makna denotatif daripada makna konotatif. Sebagai unsur pembangun sebuah tulisan, paragraf dengan demikian juga merupakan unsur kebahasaan. Paragraf efektif dibangun oleh susunan kalimat efektif pula.

Dengan demikian, setiap paragraf memiliki ide primer nan menjadi isi paragraf. Selain ide utama, setiap paragraf juga memiliki kalimat primer dan beberapa kalimat penjelas.Sebuah kalimat primer lazimnya juga merupakan ide primer dalam sebuah paragraf. Kalimat nan disampaikan dengan diulang menjadi bagian nan ditekankan, nan menyimpan ide penulis.

Kalimat tersebut lazimnya mengandung ide utama. Kita dapat mengambil surat keterangan dari Gorys Keraf dalam Komposisi (1994) nan menyebutkan, proses komunikasi menuntut kesempurnaan dalam mengekspresikan diri sehingga, ide atau gagasan primer kita bisa diterima atau dipahami oleh orang lain. Demikian pula melalui tulisan, kita sebagai penulis sebenarnya sedang mengomunikasikan ide atau gagasan kepada pembaca.

Seperti dalam proses komunikasi lisan, melalui tulisan kita diharapkan juga bisa menyampaikan semua nan kita rasakan, pikirkan, dan nan kita ketahui kepada orang lain. Ditekankan oleh Gorys Keraf, bahasa nan menjadi alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita. Lebih-lebih dalam tulisan argumentasi. Mengingat tulisan argumentasi lebih menekankan gagasan dan bila perlu memengaruhi pembaca buat mengikuti gagasan kita.

Dengan demikian, tulisan argumentasi membutuhkan kalimat nan menyimpan kekuatan buat memengaruhi pembaca atau memiliki daya persuasi nan kuat.



Paragraf Persuasi

Sebelum kita masuk bahasan tentang paragraf persuasi, lebih dahulu kita kupas pengertian tentang paragraf. Kembali merujuk kepada Gorys Keraf, paragraf berisi kesatuan pikiran nan disusun dengan kalimat-kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari beberapa kalimat nan berkaitan dalam satu rangkaian buat membentuk sebuah gagasan.

Gagasan nan disampaikan dalam satu paragraf menjadi lebih jelas bila diurai lebih jauh lagi dengan kalimat-kalimat tambahan sebagai penjelas sehingga dalam satu paragraf pembaca bisa menangkap pokok pikiran penulis secara lebih jelas. Dengan demikian, salah satu fungsi paragraf ialah buat menyampaikan sebuah gagasan.

Setiap paragraf nan membangun sebuah tulisan juga berfungsi buat mengembangkan sebuah gagasan tunggal nan disampaikan penulisnya. Karenanya, setiap paragraf idealnya saling mendukung dan memperkuat gagasan dari nan disampaikan pada paragraf sebelumnya. Tidak boleh tersisipkan unsur-unsur nan tak memiliki pertalian dan tak mendukung gagasan.

Sebagaimana tulisan pada umumnya, tulisan argumentasi juga dibangun oleh beberapa paragraf. Namun, dalam tulisan argumentasi diperlukan paragraf khusus, yaitu paragraf persuasi. Paragraf ini, sebagaimana pengertian persuasi, mengandung ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan nan meyakinkan atau minimal dalam paragraf tersebut terkandung bujukan nan disampaikan dengan argumentasi nan rasional sehingga pembaca tertarik buat melaksanakan ajakan penulis.

Dengan demikian, paragraf persuasi dibentuk oleh kata-kata persuasi. Paragraf persuasi membangun tulisan argumentasi. Pilihan kata, frasa, dan kalimatnya mengandung ide atau gagasan kuat penulisnya. Dalam tulisan argumentasi, penulis dengan sadar menempatkan tulisan sebagai unsur kebahasaan dalam fungsinya sebagai media komunikasi.

Namun, ada hal nan ditekankan pula, yaitu dengan menggunakan paragraf persuasi, maka tulisan argumentasi dimaksudkan bisa mempengaruhi pembaca buat melakukan sesuatu perbuatan sinkron nan dituliskan dalam paragraf. Lebih jauh lagi, dalam persuasi, penulis mengharapkan pembaca melakukan perbuatan sinkron nan diinstruksikan dalam tulisan tersebut.

Wacana nan dihasilkan dalam tulisan argumentasi nan dibangun dengan contoh paragraf persuasi bisa berupa iklan, propaganda, serta pedoman atau petunjuk dengan ukuran keberhasilan pada pembaca nan mengikuti instruksi atau anjuran serta bujukan sinkron nan disampaikan penulis.

Sebaliknya, dalam tataran konseptual, khususnya buat tulisan argumentasi nan mewacanakan gagasan konseptual, ukuran keberhasilan, dan kekuatan persuasi menggunakan alat ukur berbeda. Artinya, keberhasilan penulis mengomunikasikan gagasan juga sebatas secara konseptual.

Pembaca nan semula menentang gagasan penulis minimal mulai bersedia mempertimbangkannya buat mencapai kemungkinan menyepakati dan akhirnya sepaham dengan penulis.



Contoh Paragraf Persuasi

Beberapa paragraf di bawah ini merupakan contoh paragraf persuasi.



Contoh 1

Wacana Instruksi

Cuaca ekstrem nan terjadi akhir-akhir ini acap menimbulkan penyakit flu. Dampak kurang daya tahan tubuh atau pada saat daya tahan tubuh menurun, gejala flu bisa menyerang seseorang. Kelelahan dan kurang istirahat bisa menurunkan daya tahan tubuh. Flu pun bisa menyerang.

Namun, bila masih gejala, Anda tak perlu terlalu khawatir. Anda dapat mencegah agresi flu sehingga tak menjadi penyakit nan lebih berat dan berakibat lebih sulit sembuh. Meskipun sembuh memerlukan waktu lebih lama lagi. Cara nan Anda lakukan ialah sederhana dan murah. Anda minum air putih hangat atau air putih murni. Artinya, bukan air putih dingin nan disimpan di kulkas.

Bila gejala flu sudah mulai menyerang, Anda dapat menggunakan kecap dan jeruk nipis. Caranya, ambil sendok makan. Jeruk nipis diperas buat diambil cairannya di atas sendok tersebut. Kemudian, teteskan kecap beberapa tetes hingga cukup seimbang dengan cairan jeruk nipis. Lalu, diminum.



Contoh 2

Wacana Konseptual

Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan teratur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang nan mengaku sebagai warga negara Indonesia nan baik.

Setiap Warga Negara Indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah nan positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, nan sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Rancu bahasa, rancu pulalah bangsa.

Keadaan ini harus disadari sahih oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan fertile di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia.

Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan asa bersama, asa setiap orang nan mengaku bangsa Indonesia. Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia merupakan karakteristik bangsa Indonesia nan perlu terus dipertahankan. Pergaulan antarbangsa memerlukan alat komunikasi nan sederhana, mudah dipahami, dan mampu menyampaikan pikiran nan lengkap.

Oleh sebab itu, bahasa Indonesia harus terus dibina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini. Apabila kebanggaan berbahasa Indonesia dengan jati diri nan ada tak tertanam di sanubari setiap bangsa Indonesia, bahasa Indonesia akan wafat dan ditinggalkan pemakainya sebab adanya kekacauan dalam pengungkapan pikiran.

Akibatnya bangsa Indonesia akan kehilangan salah satu jati dirinya. Kalau sudah demikian, bangsa Indonesia “akan ditelan” oleh bangsa lain nan selalu melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan menggunakan bahasa nan teratur dan berdisiplin tinggi.

Sudah barang tentu, hal seperti itu harus bisa dihindarkan pada era globalisasi ini. Apalagi, keadaan seperti ini bukan merupakan keinginan bangsa Indonesia. (Sumber : Masnur Muslich dan I Gusti Ngurah Oka. 2010. Perencanaan Bahasa pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara, halaman 57-58).



Contoh 3

Wacana Panduan

Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta, berjarak sekitar 28 kilometer. Untuk sampai di Pantai Parangtritis, bila Anda berangkat dari Keraton Yogyakarta, Anda dapat mengendarai kendaraan Anda ke arah timur menyusuri Jalan Ibu Ruswo. Sampai di simpang tiga Jalan Brigjen Katamso, Anda belok ke selatan.

Selanjutnya Anda menyusuri Jalan Brigjen Katamso hingga tiba di simpang empat Pojok Beteng Wetan (Beteng Timur). Silakan Anda melanjutkan perjalanan lurus ke selatan menyusuri Jalan Parangtritis.

Demikian tiga contoh paragraf persuasi. Semoga bermanfaat buat pembaca.