Dewa-Dewi Mitologi Yunani

Dewa-Dewi Mitologi Yunani

Negara Yunani merupakan sebuah negara nan termasuk kawasan Eropa Selatan, terletak di ujung selatan Semenanjung Balkan, di bagian timur Bahari Mediterania. Negara dengan ibu kota Athena ini berbatasan dengan Albania, Bulgaria, dan Republik Makedonia di sebelah utara; Bahari Mediterania di sebelah selatan; Turki dan Bahari Aegea di sebelah timur; Bahari Ionia di sebelah barat. Secara resmi, negara berbentuk republik ini bernama Republik Hellenik dengan mayoritas penduduknya beragama Gereja Ortodoks Timur.



Sejarah Singkat Negara Yunani

Sejarah negara Yunani diawali dengan Yunani Kuno. Yunani Antik merupakan peradaban dalam sejarah negara Yunani nan dimulai dari periode Yunani Arkais hingga berakhirnya Zaman Antik dan dimulainya abad pertengahan awal. Istilah Yunani Antik diterapkan pada wilayah nan menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Peradaban Yunani Antik mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik sebab sukses mengalau Kekaisaran Persia.

Masa kejayaan Yunani Antik berakhir sebab takluk pada Sparta dalam Perang Peloponnesos. Di daerah inilah, kebudayaan Eropa muncul pertama kali, dimulai dengan peradaban Cycladic di Kepulauan Bahari Aegea, peradaban Minoan di Pulau Kreta, dan peradaban Mycenaean Grecce di tanah utama. Antara 1200 dan 800 SM, Yunani Antik mengalami “Greek Dark Ages” nan memicu terjadinya periode Antikuitas Klasik. Pada “Greek Dark Ages” ini ditulislah dua karya sastra terkenal Yunani oleh Homer, yaitu Illiad dan Odyssey.

Pada periode Antikuitas Klasik, sejarah Yunani dibagi menjadi beberapa periode, yaitu periode Arkais (periode para artis membuat patung berdiri dalam pose kaku dan kramat dengan senyum arkais), periode Klasik (periode nan didominasi oleh Athena dan Perserikatan Delos), periode Hellenistik (periode budaya dan kekuasaan Yunani menyebar sampai ke Timur Tengah), periode Yunani Romawi (periode nan berlangsung sejak Romawi menaklukkan Korinthos dalam Pertempuran Korinthos sampai didirikannya Bizantium oleh Kaisar Konstantinus sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi), serta periode akhir Antikuitas (periode kristenisasi dan ditutupnya Akademi Neoplatonik oleh Kaisar Yustinianus I).

Pada periode Yunani Klasik, terjadi dua peristiwa besar pada abad ke-5 SM dan abad ke-4 SM. Pada abad ke-5 SM, Athena dan Sparta bersekutu buat menghadapi Kekaisaran Persia. Agresi Persia di bawah pimpinan Kaisar Daruis I sukses digagalkan oleh Athena. Perang Yunani-Persia pun berlangsung cukup lama.

Meskipun berulang kali sukses mengalahkan Persia, Athena berulang kali juga sukses dipukul mundur. Posisi Athena menjadi lemah sebab endemi penyakit dan gagalnya ekspedisi militer ke Sisilia. Sparta nan kala itu membelot sukses melumpuhkan Athena dan mengajukan persyaratan pada Athena, yaitu Athena harus menyerahkan tembok kota, armada laut, dan seluruh koloninya.

Pada abad ke-4 SM, Yunani berada di bawah intervensi Sparta. Akan tetapi, Sparta memiliki kelemahan, yaitu terlalu luasnya kekuasaan Sparta tak sebanding dengan kemampuan mengelolanya nan terbatas. Kelemahan inilah nan menjadi fokus Athena, Argos, Thebes, dan Korinthos buat menyerang Sparta. Sparta pun kalah dalam Pertempuran Leuktra sehingga banyak negara-kota nan memutuskan interaksi dengan Sparta.

Mulai saat itu, intervensi Thebes berkuasa meskipun hanya sesaat. Melemahnya berbagai negara-kota di jantung Yunani memberikan angin segar bagi Philippos II dari Makedonia. Setelah mengalahkan pasukan Athena dan Thebes dalam Pertempuran Khaironeia, Philippos II menjadi intervensi seluruh Yunani, kecuali Sparta. Saat memulai agresi terhadap Kekaisaran Akhemeniyah, Philippos II dibunuh oleh Pausanias dari Orestis.

Tampuk kepemimpinan pun beralih pada putra Philippos II, Aleksander Agung. Aleksander Agung sukses mengalahkan Darius III dari Persia dan menghancurkan Kekaisaran Akhemeniyah, lalu memasukkannya dalam Kekaisaran Makedonia. Kekuasaan Aleksander Agung membentang dari Yunani sebelah barat hingga Pakistan sebelah timur dan Mesir sebelah selatan. Setelah kematiannya, kerajaan nan dipimpin oleh Aleksander Agung terpecah menjadi Kerajaan Ptolemaik di Mesir selatan, Kerajaan Seleukia di Persia timur, Kerajaan Pergamon di Asia Kecil utara, dan Kerajaan Makedonia di Yunani barat.

Berakhirnya kekuasaan Aleksander Agung, membuat Kekaisaran Byzantin berkuasa di Yunani. Kekaisaran ini merupakan kekuatan krusial di bidang ekonomi, militer, dan budaya. Jatuhnya Kekaisaran Byzantin digantikan oleh Kekaisaran Ottoman nan mengakibatkan sebagian besar Yunani dan Kreta berada di bawah kekuasaannya.

Karena berganti-gantinya kekaisaran nan membuat rakyat Yunani menderita, mereka sepakat buat memperoleh kemerdekaan. Oleh sebab itu, terjadilah Perang Kemerdekaan Yunani atau Revolusi Yunani pada 1821-1829. Yunani pun merdeka melalui Perjanjian Konstantinopel pada Juli 1832 setelah pertempuran panjang dengan donasi Brtania Raya, Perancis, dan Kekaisaran Rusia.



Dewa-Dewi Mitologi Yunani

Sejak dahulu, negara ini terkenal dengan mitologi dewa-dewinya. Ada dewa Olimpus, dewa awal, dewa personifikasi, dewa global bawah, dewa laut, dewa langit, dewa pedesaan, dewa pertanian, hingga manusia nan menjadi dewa. Akan tetapi, dewa-dewi nan paling terkenal dan primer ialah dewa-dewi Olimpus.

Dewi Afrodit merupakan dewi cinta, nafsu, kecantikan, bujukan, dan kesenangan. Dia memiliki banyak kekasih, terutama Dewa Ares, meskipun telah dinikahkan oleh Hephaestus. Dewi ini digambarkan sebagai wanita cantik nan biasa ditemani oleh anaknya, Eros. Simbol dewi ini ialah burung dara, kulit kerang, apel, dan rangkaian murad.

Dewa Apollo merupakan dewa musik, penyembuhan, wabah, ramalan, puisi, dan panahan. Dewa ini ialah saudara laki-laki Dewa Arthemis serta putra Dewa Zeus dan Leto. Dewa ini digambarkan sebagai pemuda tampan berambut panjang dan membawa banyak benda, termasuk rangkaian laurel, busur panah, lira, dan gagak.

Dewa Ares merupakan dewa perang, haus darah, kekejaman, dan kejantanan. Dewa ini ialah putra Dewa Zeus dan Dewi Hera. Dewa ini digambarkan sebagai orang dewasa nan memakai pakaian perang atau pria telanjang dengan domba dan helm. Perlengkapan dewa ini ialah pakaian perang emas dan tombak berujung perunggu. Hewan kramatnya ialah ular berbisa, burung hering, dan burung hantu.

Dewi Arthemis merupakan dewi perburuan, alam liar, hewan liar, wabah, dan kelahiran. Dewi ini ialah saudara perempuan Dewa Apollo serta putri Dewa Zeus dan Leto. Dewi ini digambarkan sebagai wanita muda nan membawa busur serta anak panah, tombak berburu, kulit hewan, dan rusa.

Dewi Athena merupakan dewi kebijaksanaan, perang, strategi, kerajinan tangan, usaha, dan akal pikiran. Dewi ini ialah putri Dewa Zeus dan Metis. Dewi ini digambarkan memakai helm bersabit, membawa perisai aegis, dan membawa tombak serta disimbolkan dengan aegis, pohon zaitun, dan burung hantu.

Dewi Dementer merupakan dewi kesuburan, panen, perkebunan, dan pertanian. Dewi ini ialah saudara perempuan Dewa Zeus serta putri Kronos dan Rhea. Dewi ini digambarkan sebagai wanita dewasa bermahkota nan membawa seikat gandum dan obor. Simbol dewi ini ialah Kornukopia, tongkat lotus, dan ular bersayap.

Dewa Dionisos merupakan dewa anggur, kegilaan, mabuk dan kesenangan, serta pesta dan festival. Dewa ini digambarkan sebagai pria tua berjanggut atau pemuda berambut panjang nan disimbolkan dengan tongkat berujung cemara, tanaman anggur, gelas minum, dan mahkota Hedera.

Dewa Hades merupakan dewa kematian, orang mati, dan harta dalam bumi. Dewa ini dijuluki Raja Global Bawah. Dewa ini ialah kakak Dewa Zeus serta putra Kronos dan Rhea. Sebenarnya, dewa nan disimbolkan dengan kunci Hades ini tak dimasukkan dalam kelompok dewa Olimpus. Dia hanya menjadi pelengkap dewa-dewi Olimpus.

Dewa Hefaistos merupakan dewa api, gunung berapi, seni patung, dan pandai besi. Dewa ini ialah putra Dewi Hera dan suami Dewi Afrodit. Dewa ini digambarkan sebagai pria berjanggut nan memegang palu dan alat-alat pandai besi. Simbolnya ialah palu, pelengkung, dan besi landasan.

Dewi Hera merupakan dewi pernikahan, kelahiran, wanita, pewaris, serta raja dan kerajaan. Ratu para dewa ini ialah kakak perempuan Dewa Zeus serta anak Kronos dan Rhea. Dewi ini digambarkan sebagai wanita cantik nan memakai mahkota dan memegang tongkat berujung lotus. Simbolnya ialah mahkota, merak, kakatua, burung kukuk, tongkat lotus, dan buah delima.

Dewa Hermes merupakan dewa perjalanan, perdagangan, pencurian, pembawa pesan, bahasa, tulisan, tipuan, atletik, peternakan, dan diplomasi. Dewa ini ialah putra Dewa Zeus dan Maia. Dewa ini digambarkan sebagai pemuda tampan dan atletis atau sebagai pria tua berjanggut. Dewa ini memiliki atribut berupa sandal bersayap, topi pelancong, dan tongkat Kadukeus.

Dewi Hestia merupakan dewi rumah, memasak, dan perapian. Dewi ini ialah saudara perempuan Dewa Zeus serta putri Kronos dan Rhea. Dewi nan disimbolkan dengan tanur dan ketel ini digambarkan sebagai wanita berkerudung.

Dewa Poseidon merupakan dewa laut, sungai, banjir, gempa bumi, kekeringan, dan kuda. Kakak dari Dewa Zeus dan Dewi Hades ini dikenal sebagai Pengguncang Bumi atau Pembawa Badai. Dewa ini digambarkan sebagai pria dewasa berjanggut dengan tubuh kuat dan memegang trisula. Putra Kronos dan Rhea ini disimbolkan dengan trisula, lumba-lumba, dan kuda.

Dewa Zeus merupakan dewa langit penguasa Olimpus, petir, cuaca, takdir, dan hukum. Raja para dewa ini ialah putra termuda Kronos dan Rhea. Dewa nan digambarkan sebagai pria dewasa berjanggut dan bertubuh kuat ini ialah adik dan suami Dewi Hera. Dewa ini disimbolkan dengan tongkat kerajaan, burung elang, dan petir.

Itulah sedikit pembahasan mengenai negara Yunani. Semoga pembahasan ini bisa bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca.