Menantang Dinosaurus nan Masih Hidup, Berarti Mati

Menantang Dinosaurus nan Masih Hidup, Berarti Mati

Apa pun nan terjadi di Indonesia, hal itu tak akan menghapus jejak ataupun menghapus fakta Indonesia di mata global bahwa Indonesialah pemilik dinosaurus nan masih hayati hingga saat ini. Dinosaurus nan masih hayati itu ialah komodo.

Komodo nan merupakan hewan purba memang masih memiliki ciri-ciri seperti dinosaurus; berwajah seram dengan penampilan nan menakutkan, ganas dan pemangsa nan luar biasa.

Pemilik penciuman yang tajam ini tak boleh disepelekan. Kalau berani-berani menantang dinosaurus nan masih hidup ini, maka akibatnya ialah kehilangan anggota tubuh atau bahkan kehilangan nyawa tanpa ampun.



Kisah Sejarah Habitat Dinosaurus nan Masih Hidup

Kehidupan dinosaurus nan masih hayati ditemukan pertama kali di Pulau Komodo oleh J.K.H. Van Steyn pada 1911. Inovasi tersebut cukup mengguncang "dunia perhewanan".

Keadaan fisik dinosaurus nan masih hayati tersebut begitu eksotis. Awalnya binatang purba itu belum diberi nama. Baru satu tahun kemudian, dinosaurus nan masih hayati ini memperoleh nama Varanus komodoensis . Sang pemberi namanya ialah P.A. Owens.Demi menyaksikan perkembangan dan pembicaraan dinosaurus nan masih hayati ini, Sultan Bima terketuk hatinya buat mengeluarkan sebuah surat nan menyatakan bahwa binatang purba nan disebut komodo tersebut dilindungi.

Dengan adanya surat keputusan itu, komodo tak boleh diburu dan dibunuh, walaupun komodo telah membunuh dan memangsa manusia nan hayati di sekitar habitatnya. Surat tersebut dikeluarkan pada 1912, tak lama setelah hewan nan dianggap sebagai dinosaurus nan masih hayati itu diberi nama nama.Pemerintah daerah memang tak ingin kehilangan estetika dan kehebatan Pulau Komodo. Pada 1965, pembentukan Pulau Komodo sebagai sebuah suaka margasatwa ialah bentuk pemberian perhatian nan luar biasa kepada komodo dan hewan-hewan lain nan menghuni Pulau Komodo. Namun demikian, peresmian Pulau Komodo sebagai Taman Nasional baru terwujud 15 tahun kemudian, yakni pada 1980.

Selanjutnya, habitat dinosaurus nan masih hayati ini dinyatakan sebagai "Cagar Biosphere" (Man and Biosphere Reserve) oleh Unesco pada 1986. Lima tahun kemudian, yaitu pada 1991, Unesco memberikan status baru bagi global dinosaurus nan masih hayati ini menjadi "Warisan Dunia" (World Heritage Site).

Pemerintah Indonesia tak mau ketinggalan dalam memberikan perhatian kepada loka hayati dinosaurus nan masih hayati tersebut. Setahun setelah dinyatakan sebagai "Warisan Dunia" oleh Unesco, pemerintah Indonesia menetapkan komodo sebagai simbol nasional, menemani simbol-simbol nasional lain nan telah terlebih dahulu ditetapkan.



Keadaan Pulau Dinosaurus nan Masih Hidup

Pulau Komodo tak hanya terdiri atas satu pulau, melainkan terdiri atas beberapa pulau, yaitu Komodo Barat nan diperkirakan terbentuk pada 130 juta tahun nan lalu atau masih termasuk "era jurassic". Jadi, tak mengherankan bila saat melihat keadaan alam di Pulau Komodo, rasanya seperti melihat keadaan alam nan terdapat di film-film nan menggunakan dinosaurus sebagai salah satu "bintangnya".

Selain Pulau Komodo Barat, ada juga Pulau Komodo Timur, Pulau Rinca, dan Pulau Padar nan terbentuk sekira 49 juta tahun nan lalu. Pulau Komodo Timur, Pulau Rinca, dan Pulau Padar ini diperkirakan terbentuk sebab erosi dan penumpukan.

Keadaan Pulau Komodo nan menjadi habitat dari dinosaurus nan masih hayati ini berbukit-bukit, serta bergunung-gunung dengan tebing terjal dan lapangan rumput (savana) nan luas nan memang pas dan sangat tepat sebagai loka berkembang biak komodo. Gunung nan ada di Pulau Komodo memang tak terlalu tinggi. Gunung paling tinggi pun kurang dari 1000 meter, yakni 735 meter, bernama Gunung Satalibo.



Menantang Dinosaurus nan Masih Hidup, Berarti Mati

Wanita nan sedang mendapatkan haidnya, jangan sesekali mencoba mendekat dalam jeda nan mampu dijangkau oleh dinosaurus nan masih hidup ini. Tanpa ampun, komodo akan mendekat dan menyerang wanita nan mengeluarkan darah sebab bisa merangsang indra penciuman hewan purba itu.

Keganasan komodo ini telah terbukti dengan banyaknya korban dinosaurus nan masih hayati tersebut. Beberapa penduduk nan tinggal dekat kawasan loka komodo hidup, cukup banyak nan menjadi korban diserang komodo. Belum lagi hewan ternak, seperti kerbau dan kambing. Sudah tak terhitung lagi jumlah hewan nan telah masuk ke dalam perut di hewan purba yang buas ini.Bentuk komodo mirip kadal, sehingga dapat disebut sebagai kadal raksasa, dengan lidah nan menjulur panjang dan sangat berbahaya. Matanya seperti mata dinosaurus di film "Jurassic Park"; mengerikan dan sangat menyeramkan. Sebagai dinosaurus nan masih hidup, komodo memang luar biasa. Saat jutaan tahun lalu dinosaurus diyakini musnah oleh bala alam berupa meteor nan menyerang bumi, komodo masih dapat bertahan hayati sampai era pemanasan dunia sekarang ini.Memang tak mudah bagi dinosaurus nan masih hayati ini mempertahankan kehidupannya. Begitu banyak tantangan terutama habitatnya nan semakin sempit diambil oleh manusia, serta jenis makanan nan semakin berkurang.

Bila tak ada campur tangan manusia, kemungkinan dinosaurus nan masih hayati ini buat bertahan lebih lama berpeluang sempit. Kematian komodo tentunya akan merugikan bangsa Indonesia.

Walaupun komodo sangat ganas dan berbahaya, kehadiran dan kehidupannya lebih menguntungkan daripada kematian apalagi kemusnahannya. Oleh sebab itulah, kelestarian hayati dinosaurus nan masih hayati ini begitu krusial bagi bangsa Indonesia.



Melestarikan Dinosaurus nan Masih Hidup

Pulau Komodo nan terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur, merupakan sebuah taman nasional nan kelestariannya sangat dijaga oleh pemerintah Indonesia. Taman Nasional Pulau Komodo ini juga telah diakui oleh Unesco sebagai satu kawasan nan harus dilindungi sebab bagian dari warisan dunia. Pulau Komodo juga sempat menjadi finalis "7 Keajaiban Dunia".

Kini, rakyat Indonesia semakin mengenal Pulau Komodo. Paras dinosaurus nan masih hayati ini juga sering tampak di berbagai peristiwa nasional nan ada hubungannya dengan wisata dan kepariwisataan.Pengenalan komodo sebagai dinosaurus nan masih hayati memang harus lebih digalakkan agar semua orang di global tahu bahwa dinosaurus nan masih hayati itu berada dan hayati dengan tenang di Indonesia.

Semakin terkenalnya Pulau Komodo, maka akan semakin banyak orang nan tertarik menikmati pulau dengan pantainya nan latif dan pemandangan nan sangat menakjubkan tersebut. Hal itu juga berarti akan semakin banyak pemasukan dari sumber pariwisata nan diharapkan tak saja mengisi pundi-pundi pemerintah, tetapi juga pundi-pundi pendapatan masyarakat sekitar.

Apabila masyarakat sekitar mempunyai pendapatan nan layak, diharapkan bahwa mereka tak akan mengganggu keberadaan Taman Nasional Pulau Komodo. Dengan demikian, keberlangsungan hayati dinosaurus nan masih hayati tersebut dapat dipertahankan bahkan dilestarikan.



Buaya, Dinosaurus nan Masih Hidup

Sebenarnya ada satu lagi mahluk nan dapat dikatakan sebagai dinosaurus nan masih hidup. Hewan tersebut ialah buaya. Buaya tak kalah seramnya bila dibandingkan dengan komodo. Keadaan fisik buaya nan tidak berubah sejak zaman dahulu telah membuat hewan nan tidak mempunyai aktualisasi diri ini dapat menjadi ikon dinosaurus nan masih hidup.

Keganasan dan kebuasan seekor buaya memang tidak harus diragukan lagi. Hebatnya, Indonesia juga kaya dengan berbagai macam jenis buaya. Dengan banyaknya sungai besar nan bermuara sangat luas, Indonesia merupakan loka nan fertile bagi buaya, si dinosaurus nan masih hidup, buat berkembang biak.