Ericsson dan Kepemilikan Saham

Ericsson dan Kepemilikan Saham

Teknologi melahirkan banyak hal. Salah satu hasil karya teknologi nan cukup revolusioner ialah produk-produk telekomunikasi. Berbagai merek produk telekomunikasi hadir sebagai bukti bahwa industri ini hidup. Salah satu merek produk telekomunikasi ialah Ericsson. Tidak asing dengan namanya? Tentu saja, sebab merek ini merupakan salah satu merek produk telekomunikasi tertua.

Perkembangan di global teknologi, khususnya telekomunikasi cukup sadis. Mereka nan tak lahir dengan hal-hal baru nan lebih terkini jangan berharap lebih agar dapat diterima masyarakat. Faktanya memang sesadis itu. Anggaran main seperti itu memang sudah diketahui oleh semua pihak nan berperan dalam percaturan bisnis seperti ini.

Pengertian teknologi intinya ialah memudahkan semua aktivitas manusia. Hal-hal nan asalnya membutuhkan waktu lama buat bisa selesai, dengan teknologi semua akan serba cepat. Hal-hal nan sulit dikerjakan, akan dengan mudah dikerjakan ketika Anda memanfaatkan kecanggihan dari teknologi. Dan secara implisit memang tertulis seperti itu.

Sebagai salah satu merek dari produk telekomunikasi tertua, Ericsson juga pastinya telah mempertimbangkan hal tersebut. Tidak mungkin, pihak manajemen mengabaikan hal sepenting itu. Karena jika tidak, ancaman nan diberikan benar-benar serius. Yaitu, tak diperhitungkan lagi produk-produk Ericsson di pasaran. Hal nan ditakutkan seperti itu, pernah dirasakan oleh perusahaan ini.

Cerita tentang mundurnya perusahaan pemroduksi alat-alat telekomunikasi ini sudah mulai berhembus tahun 2000-an. Pihak manajemen bahkan terpaksa merumahkan ribuan karyawan nan tersebar di banyak negara. Mereka memerlukan pemugaran segera, terutama dalam permasalahan keuangan. Sehingga, merumahkan banyak karyawannya, dianggap sebagai pilihan nan paling tepat.



Sejarah Berdirinya Ericsson

Sejarah, niscaya menjadi bagian nan tak pernah luput dari apapun. Semua memiliki sejarah, termasuk perusahaan ini. Dan sejarah, niscaya hampir selalu memiliki tokoh. Setuju? Ada penggerak di sana. Ada seorang pemikir di sana, dan pemikir dari terciptanya produk bermerek Ercisson ialah Lars Magnus Ericsson.

Ia ialah seorang karyawan di sebuah perusahaan telegraf di Swedia bernama Telegrafverket. Pengalamannya berkerja di sebuah perusahaan telegraf, menginspirasi Lars Magnus Ericsson buat mulai membuka usaha sendiri. Di usianya nan ke 30, Magnus memutuskan buat membuka bisnis pemugaran alat telegraf.

Bersama seorang temannya, Carl Johan Andersson, Magnus mendirikan sebuah toko nan saat itu berada di kawasan pusat Stockholm. Pembukaan toko reparasi alat telegraf tersebut dilakukan pada 1876.

Sepertinya, bisnis milik Magnus beserta Johan mengalami kemajuan nan cukup baik. Dua tahun kemudian, tapatnya pada 1878, Magnus tak lagi hanya memperbaiki mesin telegraf, tapi sudah mulai dapat menciptakan dan menjualnya. Ia sukses membuat peralatan telepon.

Keberhasilan Magnus tentu kabar baik bagi warga Stockholm. Ia kemudian membuat sebuah kesepakatan bersama sebuah perusahaan komunikasi pertama nan ada di Swedia. Ia memasok telepon dan switchboards buat perusahaan Stockholms Allmänna Telefonaktiebolag.

Tawaran dari berbagai pihak datang kepadanya. Sebuah importer Numa Peterson menggunakan jasa Magnus. Numa Peterson tak memesan telepon, tapi meminta Magnus buat meneliti Siemens. Ia kemudian mendapatkan kesempatan buat memelajari produk tersebut. Hal itulah nan membuat Magnus Ericsson menjadi dekat dengan Siemens Halske Telepon.

Melalui ilmu nan didapatkan selama memelajari Siemens, Magnus mulai menciptakan telepon genggam versinya sendiri. dengan inspirasi dari berbagai produk Siemens, Magnus Ericsson mulai menciptakan ponsel. Tahun 1879 sepertinya merupakan tahun nan bersejarah buat lelaki berjanggut dan berkumis tebal ini, sebab pada tahun itu, telepon genggam hasil produksinya nan pertama, sukses diciptakan.

Perusahaan miliknya ini berkembang cukup pesat. Produk-produk telepon karyanya tak hanya dipasarkan di Swedia, tapi juga hingga Skandinavia. Tingginya pesanan nan diterima perusahaan milik Magnus ini ternyata cukup membuatnya keteteran. Ia keteteran bahan standar sekaligus sumber daya manusia. Meskipun dengan cukup kerepotan, masalah ini dapat dikendalikan oleh Magnus.

Pada 1883, Ericsson membuat sebuah perjanjian dengan perusahaan telekomunikasi, Bell. Perjanjian kerjasama tersebut mewajibkan perusahaan nan dipimpin Magnus buat memasok semua peralatan buat membuat jaringan telepon nan baru. Hingga pada 1918, Ericsson sudah resmi bergabung bersama Allämanna Telefonaktiebolaget, dan namanya berubah menjadi Allämanna Telefonaktiebolaget LM Ericsson.



Perkembangan Bisnis Ericsson

Apa nan dilakukan oleh Magnus ternyata tak terhenti sampai di situ. Ia memperluas jaringan bisnisnya hingga ke luar Swedia. Negara tujuan dari perluasan bisnis Ericsson ini ialah Rusia dan Inggris. Terutama Inggris, Ericsson sudah memiliki langganan. Perusahaan Telepon Nasional Inggris sebelumnya sudah menjalin kerjasama dengan Magnus. Sebesar 28% pemasukkan perusahaan Ericsson ini didapatkan dari Inggris.

Negara lain nan menjadi target bisnis Ericsson ialah Australia dan New Zealand. Dua negara tersebut bahkan menduduki posisi penjualan teratas buat wilayah penjualan di luar Eropa. Sementara, Ericsson ternyata masih belum mampu mendapatkan pasar nan bagus di Amerika. Cabang perusahaan di Negeri Paman Sam ini akhirnya dijual.

Ekspansi terus dilakukan. Kali ini, kawasan Amerika Selatan nan menjadi sasaran. Meksiko menawarkan pasar nan cantik. Dan ini menjadi kapital keberaniaan bagi Ericsson buat benar-benar mengembangkan bisnisnya ke negara-negara jauh. Hingga akhirnya, perusahaan ini sukses berdiri di Afrika Selatan dan China.

Di pertengahan 2000, bersama produk-produk telekomunikasi Eropa, seperti Nokia, Alcatel dari Perancis, dan Siemens AG dari Jerman bekerjasama buat mengembangkan dan menguji hadirnya prototype baru dalam sistem nirkabel. Kerjasama ini melahirkan ledakan baru di Eropa. Terutama nan berkaitan dengan global telekomunikasi.

Produk-produk Ericsson sejauh ini ialah produk telekomunikasi, terutama telepon. Pada sekitaran 2001, Ericsson bekerjasama dengan pihak Sony dan meluncurkan sebuah telepon seluler berlabel Sony Ericsson. Dalam kerjasama ini, Ericsson ialah pihak nan menyediakan komponen primer dan pemasok infrastruktur. Sayangnya, di tahun nan berdekatan, produk Ericsson mengalami penurunan drastic.

Perusahaan Magnus pun menanjak dengan cepat. Sayangnya, pada 1901, Magnus mulai meninggalkan tampuk kekuasaannya. Pendiri perusahaan ini sudah terlalu tua buat mengurusi bisnis nan baru menanjak ini.

Perjalanan perusahaan ini tak berhenti semenjak kepeninggalan Magnus. Naik dan turun dilalui oleh perusahaan ini. Perusahaan ini tetap berjuang di tengah ketatnya persaingan global telekomunikasi. Hingga pada 2006, Ericsson sepertnya memilih buat mengubah haluan.

Sebagai bagian dari pertahanan, LM Ericsson dijual pada perusahaan Saab AB. Pada tahun nan sama, LM Ericsson membeli perangkat lunak UIQ nan akan dipergunakan buat kepentingan pembuatan smartphone dari Symbian.



Ericsson dan Kepemilikan Saham

Mundurnya Magnus dari posisi pemimpin perusahaan memberikan akibat berbeda pda perusahaan ini. Pada 1925, Karl Fredric Wincrantz mengambil alih kekuasaan. Ia ialah pemegang saham nan mayoritas. Perusaahaan pun berubah nama menjadi Telefon AB LM Ericsson.

Pada 1930, terjadi pembagian saham. Keadaan keuangan perusahaan ini mulai sulilt di tahun-tahun selanjutnya. Perusahaan ini bahkan pernah kehabisan uang sama sekali pada 1932. Saham nan dipegan Kreuger digadaikannya sebagai pinjaman. Keberadaan Ericsson di tangan Kreuger menjadi morat-marit.

Penyelamatan dilakukan oleh pihak pemerintah Swedia. Marcus Wallenberg Jr, selaku kepala pemerintah setempat, melakukan negosiasi dengan pihak bank nan akan menyita perusahaan. Pada 1960, Wallenberg membelil saham dari perusahaan Ericsson dan menjadi pemegang utama.



Produk Ericsson

Sebagai konsisten awal, Ericsson memang melahirkan banyak tipe alat komunikasi. Berikut ini beberapa produk Ericsson nan salah satunya mungkin pernah menjadi milik Anda.

  1. Ericsson tipe SH888. Ini ialah ponsel pertama dari perusahaan Magnus nan dapat digunakan sebagai modem.
  1. Ericsson tipe A1018. Ini ialah ponsel dual band pertama dari perusahaan ini.
  1. Ericsson tipe A2618 dan A2628. Kedua ponsel ini ialah ponsel dual band dengan tampilan grafis LCD.
  1. Ericsson T10. Ini ialah produk Ericsson nan penuh dengan warna.
  1. Ericsson T28. Telepon genggam ini memiliki body nan cukup tipis. Baterai nan disematkan ialah lithium polymer.
  1. Ericsson T68. Ini merupakan ponsel pertama dari Ericsson nan dilengkapi dengan handset. Lebih banyak dikenali sebagai Sony Ericsson T68i.

Selain produk-produk telekomunikasi, perusahaan ini juga memproduksi barang lain, di antaranya ialah bisnis multimedia, pemasok arah DC nan pabriknya ada di China, dan microwave. Produk-produk tersebut tetap membawaa nama Ericsson sebagai mereknya.