Antara Pendapatan dan Kebutuhan Manusia

Antara Pendapatan dan Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia bhineka satu sama lainnya. Kebutuhan hayati seseorang bergantung pada pendapatannya dan pada gaya hayati nan dianutnya. Jika pendapatan seseorang seimbang dengan kebutuhannya dalam kehidupan sehari-hari, maka tak terjadi permasalahan ekonomi nan akan dihadapinya.

Namun ketika kebutuhan manusia melebihi batas dari pendapatannya, maka akan terjadi ketidakseimbangan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk itu perlu pertimbangan nan matang dan mengerti kebutuhan apa saja nan dapat dipenuhi manusia buat kelangsungan hidupnya.



Macam-macam Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia beracam-macam bentuknya. Segala kebutuhannya diklasifikasikan berdasarkan beberapa pembagian. Berdasarkan strata dan intensitasnya kebutuhan manusia terbagi atas 3 bagian.

Macam -macam kebutuhan berdasarkan strata dan intensitasnya tersebut ialah kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.



  1. Kebutuhan Primer

Kebutuhan utama ialah kebutuhan manusia nan sifat pemenuhannya harus segera terpenuhi. Artinya, jika tak terpenuhi maka manusia akan menemukan kesulitan dalam hidupnya. Contoh dari kebutuhan utama ini ialah sandang, pangan, papan, dan pekerjaan.

Kebutuhan utama ini merupakan kebutuhan manusia nan paling fundamental dalam kehidupannya. Kaya atau miskin seseorang, kebutuhan ini harus tetap dipenuhi demi buat kelangsungan hidupnya.



  1. Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder ialah kebutuhan manusia nan sifat pemenuhannya dapat dipenuhi setelah kebutuhan utama dipenuhi terlebih dahulu. Contoh kebutuhan sekunder ini seperti kebutuhan manusia akan pendidikan, hiburan atau rekreasi.

Kebutuhan sekunder dibutuhkan manusia sebagai pelengkap kebutuhan hidupnya. Kebutuhan ini sebenarnya tak kalah pentingnya buat dipenuhi, namun tak semua orang nan dapat memenuhi kebutuhan ini sebab faktor ekonomi atau faktor kesempatan.



  1. Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier ialah kebutuhan nan sifat pemenuhannya dapat ditangguhkan terlebih dahulu setelah kebutuhan utama dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan tersier ini lebih kepada kebutuhan nan sifatnya fasilitas pendukung buat mempermudah kegiatan manusia melakukan berbagai kegiatan dan komunikasi. Misalnya saja kebutuhan akan telepon, komputer, televisi, radio, mobil dan lain sebagainya.

Berbeda lagi dengan kebutuhan manusia nan digolongkan pada kebutuhan berdasarkan waktunya. Kebutuhan manusia berdasarkan waktunya terdiri atas kebutuhan sekarang, kebutuhan nan akan datang, kebutuhan nan tak tentu waktunya dan kebutuhan selamanya.



  1. Kebutuhan Sekarang

Kebutuhan sekarang artinya hampir sama dengan kebutuhan primer. Sifat pemenuhannya harus segera seperti kebutuhan buat makan, minum, dan obat-obatan dikala sakit.



  1. Kebutuhan nan Akan Datang

Kebutuhan nan akan datang merupakan kebutuhan manusia nan bisa ditunda, namun harus direncanakan sedini mungkin buat masa nan akan datang. Contohnya saja kebutuhan akan tabungan atau investasi dalam bentuk properti, emas, dan lain-lain.



  1. Kebutuhan nan Tidak Tentu Waktunya

Kebutuhan hayati seperti ini ialah kebutuhan nan terjadi sebab suatu karena nan tak terduga-duga atau insidental. Contohnya seprti kebutuhan buat konsultasi kesehatan, medical check up atau operasi penyakit.



  1. Kebutuhan Selamanya

Sesuai namanya, kebutuhan selamanya ialah kebutuhan manusia nan diperlukan sepanjang hidupnya. Contohnya seperti kebutuhan manusia akan udara dan air. Sepanjang hayati manusia udara dan air ialah sesuatu nan vital buat selalu dibutuhkan.

Kebutuhan lainnya digolongkan pada kebutuhan manusia berdasarkan sifatnya. Kebutuhan ini seperti kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.



  1. Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan jasmani ialah kebutuhan nan diperlukan buat pemenuhan fisik atau jasmani nan sifatnya kebendaan. Kebutuhan jasmani ini bisa berupa kebutuhan akan pakaian, sepatu, olah raga dan istirahat.



  1. Kebutuhan Rohani

Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan nan diperlukan buat pemenuhan jiwa atau rohani. Kebutuhan ini bersifat relatif. Hal ini sebab kebutuhan ini tergantung pada diri pribadi seseorang nan memerlukannya. Kebutuhan ini seperti kebutuhan buat beribadah, tamasya atau kesenian.

Janis kebutuhan nan erakhir ialah kebutuhan nan digolongkan berdasarkan kebutuhan individu dan kebutuhan sosial atau kelompok.



  1. Kebutuhan Individu

Kebutuhan individu ialah kebutuhan manusia nan hanya diperlukan buat memenuhi kebutuhan perseorangan saja. Kebutuhan perseorangan tentu bersifat relatif, artinya akan bhineka satu sama lainnya. Misalnya kebutuhan seorang nelayantidak akan sama dengan kebutuhan seorang dokter.



  1. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial ialah kebutuhan nan diperlukan buat memenuhi kepentingan bersama atau kelompok. Kebutuhan ini jika dipenuhi pengunaannya dapat dimanfaatkan bersama. Misalnya seperti kebutuhan akan fasilitas generik mesjid, jembatan, bangunan sekolah, telepon generik dan lain sebagainya.



Pengaruh Gaya Hayati Terhadap Kebutuhan Manusia

Seringkali gaya hayati nan salah menyebabkan seseorang harus jatuh dalam ketepurukan ekonomi atau kemiskinan. Gaya hayati nan sekedar mengikuti trend tak akan mengalami kecukupan dalam pemenuhan kebutuhan.

Banyak kebutuhan manusia nan seolah-olah dianggap krusial buat dipenuhi sementara pada kenyataannya kebutuhan tersebut hanyalah kebutuhan nan sifatnya ikut-ikutan. Kebutuhan nan ikut-ikutan tren ini nan terkadang mengganggu kestabilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan nan sifatnya lebih vital.

Misalnya saja, seseorang lebih memilih mengeluarkan biaya buat berakhir pekan ke luar kota sebab ajakan teman atau sebab adanya trend travelling keliling nusantara. Sementara pada kenyataaan lainnya biaya pendidikannya belum dilunasi.

Contoh lainnya seperti seorang wanita nan tengah mengikuti tren sosialita nan kerap membeli barang-barang mahal atau hang out ke tempat-tempat mewah. Sementara penghasilan wanita tersebut sebenarnya tak mencukupi buat memenuhi kebutuhannya nan ikut-ikutan tren sosialita.

Pada akhirnya ia akan berusaha menutupi kebutuhan lainnya dengan cara berhutang atau justru mengenyampingkan kebutuhan lain nan sebenarnya lebih krusial buat dipenuhi. Sebenarnya sah-sah saja jika manusia memilih buat bergaya hayati mewah atau bergaya hayati sederhana.

Hanya saja semua pilihan harus berdasarkan kemampuan penghasilan buat memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Semakin mewah gaya hayati seseorang maka akan semakin besar pula kebutuhan nan harus ia penuhi.

Jangan hanya sebab menjaga prestise atau gengsi semata, Anda menjadi gelap mata dan mengenyampingkan kebutuhan pokok buat diri sendiri dan keluarga. Ada baiknya buat memilah-milah kebutuhan apa saja nan benar-benar dibutuhkan buat waktu sekarang, dengan kebutuhan nan pemenuhannya dapat dipenuhi ketika Anda memiliki uang nan cukup.

Tuliskan saja dalam daftar pribadi, kebutuhan apa-apa saja nan menjadi prioritas primer buat dilakukan. Pikirkan lagi bahwa keinginan buat bergaya hayati mewah dengan kebutuhan nan serba banyak tentu membutuhak uang nan banyak juga lho .



Antara Pendapatan dan Kebutuhan Manusia

Permasalahan hayati manusia hampir selalu disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan hidupnya. Banyak nan tak dapat memenuhi beberapa kebutuhan hidupnya disebabkan oleh faktor ekonomi. Entah itu memang sebab pendapatan nan lebih kecil dibandingkan kebutuhan atau memang kebutuhan nan sengaja dibesar-besarkan demi prestige atau gengsi semata.

Pendapatan ialah sumber kemampuan manusia buat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Besar kecilnya pendapatan bersifat nisbi tergantung kemampuan manusia itu mengelolanya dengan baik atau tidak.

Pendapatan itu identik dengan bentuk uang nominal pecahan mata uang nan didapat dari hasil bekerja. Oleh karena itu, pekerjaan merupakan bagian dari kebutuhan manusia buat memenuhi kebetuhan-kebutuhan lainnya pula.

Dilemanya, terkadang pendapatan nan di bisa tak sebanding dengan pengeluaran kebutuhan nan harus dipenuhi. Inilah nan menyebabkan terjadinya permasalahan ekonomi. Seseorang nan berpenghasilan lebih sedikit daripada kebutuhannya akan dihadapkan pada ketidakmampuan buat memenuhi beberapa jenis kebutuhan nan seharusnya ia penuhi.

Bahkan tidak jarang, kita melihat beberapa orang nan hidupnya kurang beruntung harus dihadapkan pada kesulitan buat memenuhi kebutuhan hayati nan sifatnyan vfital seperti kebutuhan primernya. Nah, beda lagi dengan beberapa orang nan meiliki penghasilan nan mencukupi atau bahakan lebih dari daftar kebutuhan hayati nan diperlukannya.

Bisa jadi penghasilannya jauh lebih besar daripada biaya nan harus ia keluarkan buat membayar kepentingan-kepentingan hidupnya. Orang nan berpenghasilan seperti ini tentu tak akan mengalami permasalahan ekonomi.

Hal ini sebab kesanggupannya buat memenuhi kebutuhan tak mengalami permasalahan apa-apa. Jika pada kenyataannya pengahasilan mampu mempengaruhi kebutuhan manusia, maka sebaiknya seimbangkan penghasilan nan didapatkan dengan kebutuhan hayati nan sepenting-pentingnya.