Kandang Karantina

Kandang Karantina

Dalam membuat kandang ternak ayam kampung , ada banyak hal nan perlu dipertimbangkan. Mungkin selama ini masalah pembuatan kandang masing asing, sebab memang dalam memelihara ayam kampung masih melepaskan saja secara liar.



Bahaya Kalau Tidak Dalam Kandang

Cara pemeliharaan ayam tanpa kandang ini disebut ekstensif atau umbaran. Sehingga ayam kampung bebas berkeliaran dan tidur di mana pun, biasanya pemiliknya tidak ambil pusing dalam pemeliharaan selama ayam masih pulang. Padahal tentunya gaya pemeliharaan seperti ini bisa berisiko. Dapat saja ayam dimangsa binatang buas atau memakan benda-benda beracun di jalanan.

Sehingga perlu diakui bahwa kandang ayam kampung sangat berperan krusial dalam melindungi ayam dari penyakit dan penyebarannya. Karena ayam kampung jadi lebih ternaungi dan terpantau dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.

Maka dari itulah pada peternakan model intensif atau semi intensif, penggunaan kandang ini sudah cukup diperhatikan secara khusus. Peternak telah menyadari bahwa fungsi kandang cukup krusial seperti layaknya rumah sebagai loka tinggal manusia. Ketika manusia mendapatkan loka nan layak dan nyaman maka bisa lebih produktif dalam menghasilkan karya.

Lain halnya jika manusia harus tinggal dalam hunian nan bau, berdebu, kumuh atau bahkan tanpa atap. Begitu pula halnya dengan ayam ternak. Jika ayam mendapatkan loka nan nyaman dan kondusif maka mereka pun bisa memberikan produksi nan baik. Baik itu berupa telur maupun daging. Jadi ternak pun perlu kandang nan bersih, nyaman, segar dan kondusif dari segala hal nan berbahaya bagi si ternak.

Berikut ini ialah beberapa syarat krusial buat mendirikan kandang ternak ayam kampung:

1. Jeda antara kandang dengan pemukiman warga sekurang-kurangnya 10 meter
2. Agar kandang tetap kering dan bersih, lantai kandang harus lebih tinggi ketimbang tanah di sekitarnya
3. Kandang tak bocor dan lembab, sehingga butuh menambah atau mengganti litter dalam frekuensi waktu tertentu
4. Atur pencahayaan agar sinar matahari bisa masuk. Sebaiknya kandang didirikan dengan arah membujur dari barat ke timur dengan bagian depan menghadap timur sehingga memperoleh sinar matahari nan cukup
5. Pemakaian bahan kandang nan ketersediaannya melimpah dan harga nan murah
6. Jendela udara nan baik, sehingga sirkulasi udara lancar dan keadaan kandang tetap segar sebab bau tak sedap amonia dan lainnya bisa terusir
7. Pembangunan kandang mengacu pada baku ideal kepadatan kandang
8. Rutin melakukan pensterilan kandang dan peralatan nan digunakan

Beberapa hal lain nan perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ayam kampung adalah:
1. Sesuaikan peralatan pakan dan minum dengan usia ayam. Baik itu dari segi bentuk, jumlah dan ukuran. Bahan pembuat loka pakan dan minum ini dapat berupa kayu, papan, plastik atau seng
2. Pada kandang model litter atau postal, sebaiknya menyediakan papan bertengger bagi ayam. Panjang papan ini sekitar 35 cm per ekor dengan tinggi 45 cm
3. Loka bertelur berupa kotak berukuran 35 cm x 45 cm x 40 cm dengan dialasi jerami atau rambut
4. Lengkapi dinding kandang dengan tirai atau selimut, sehingga jika hujan anak ayam nan belum berbulu bisa terlindungi dari angin
5. Pemanas dan alat-alat kesehatan buat inspeksi dini. Alat-alat kesehatan terdiri dari alat suntik, ember, kertas koran, pemotong, pinset dan pisau



Pengelompokan

Kandang ternak ayam kampung dikelompokkan berdasarkan usia ayam dan tambahan kandang buat tujuan pengkarantinaan. Berikut ini klarifikasi buat masing-masing kandang.

Kelompok usia 1 hingga 20 hari
Kandang pada kelompok usia ini biasa juga dikenal sebagai kandang boks. Bentuk kandang ini berupa kotak, bagian atasnya terbuka dan semua sisi sisanya tertutup rapat. Jika tak ingin membiarkan bagian atas terbuka, kandang ini bisa ditutup menggunakan bilah bambu nan berjarak 2 cm. Kerangka bagian bawah kandang dibuat dari bilah bambu nan diberi alas kertas semen atau kardus.

Ukuran kandang boks ini fleksibel, tergantung pada jumlah anak ayam nan akan ditampung. Hal ini tentu saja mengacu pada baku kepadatan kandang dan efisiensi bahan. Sebaiknya kandang boks ini menggunakan kaki dengan tinggi antara 20 hingga 25 cm. Densitas anak ayam pada kelompok usia ini ialah sekitar 40 hingga 45 ekor per meter persegi.

Setiap minggu, jumlah ayam bisa dikurangi sebanyak 5 ekor. Suhu ideal dalam kandang boks ayam ini ialah sekitar 30 hingga 32 derajat celcius. Anda bisa menggunakan pemanas (brooder) atau lampu penghangat buat memperoleh kisaran suhu tersebut.

Jika anak ayam berpencaran dalam kandang secara merata, berarti suhu dalam kandang sudah sinkron atau ideal. Sedangkan jika anak ayam mengumpul dekat lampu pemanas, berarti mereka kedinginan. Sedangkan jika mereka menjauhi pemanas berarti suhu nan diperoleh terlalu tinggi. Lebih bagus lagi jika kandang boks dirancang agar mudah diangkat atau dipindahkan.

Kelompok usia 21 hingga 60 hari
Di Jawa Timur, rata-rata peternak mengembangbiakkan ayam kampung ini sebagai pedaging bukan petelur . Sehingga kandang kelompok usia ini merupakan kandang akhir sebelum ayam dipanen. Sehingga pemeliharaan ayam hanya hingga usia 60 hari saja. Pada fase ini, ada dua model kandang nan bisa digunakan.

Model pertama masih sama dengan kandang boks pada kelompok umur sebelumnya. Model kedua ialah bentuk postal atau litter. Kandang model kedua ialah kandang nan alas tanahnya dicampur kapur, pasir dan sekam padi. Masing-masing model kandang memiliki kelebihan dan kekurangan.


Hal krusial nan perlu diperhatikan masih sama seperti pada kandang boks, yaitu mengenai kapasitas ayam dalam kandang. Idealnya pada kelompok usia ini jumlah ayam nan ditampung pada kandang sekitar 30 hingga 35 ekor per meter persegi. Dengan pengurangan 5 ekor ayam setiap minggu. Dengan demikian pada usia ke 60 hari, jumlah ayam nan ditampung pada kandang hanya sekitar 7 hingga 10 ekor per meter persegi.

Kelompok usia 61 hingga 90 hari
Di Jakarta, Balikpapan dan Batam, berat ayam kampung pedaging nan akan dikonsumsi memiliki kriteria lebih, yaitu sekitar 1,2 kilo gram atau 9 ons. Agar persyaratan berat tersebut terpenuhi, maka usia ayam ini pun terpaksa ditambah sekitar 30 hari atau sebulan.

Kandang nan digunakan pada fase ini ialah kandang postal dan kandang anjung atau slot. Setiap model kandang memiliki kelebihan dan kekurangan, asal keduanya tetap mempertimbangkan kapasitas tampung kandang. Pada kelompok ini, densitas ayam ialah sekitar 7 ekor hingga 10 ekor per meter persegi.

Dengan pengurangan sekitar 0.5 hingga 1 ekor ayam setiap minggu. Sehingga ketika usia ayam mencapai 90 hari, pada kandang tersebut hanya tersisa sekitar 5 ekor hingga 7 ekor ayam per meter persegi. Pada model kandang slot, akan lebih efisien jika di bawah kandang terdapat kolam ikan .



Kandang Karantina

Jika ada ayam nan memperlihatkan gejala sakit, cidera sebab patukan, atau terserang penyakit tertentu, maka pisahkan ayam-ayam tersebut dari kandang kelompok usia ke dalam kandang karantina. Tentu saja jangan menyatukan kasus ayam-ayam nan dipisahkan dari kandang kelompok usia ini pada satu kandang karantina. Maksudnya ialah jangan menggabungkan ayam nan terkena penyakit kolera misalnya dengan ayam nan cidera sebab saling patuk.

Jangan sampai ayam dengan cidera patukan malah harus tertular kolera. Tujuan dipisahkannya ayam ini ialah agar ayam bisa pulih dan membaik kondisinya tanpa menulari ayam-ayam nan lain. Kandang karantina atau kandang isolasi ini sebaiknya memiliki posisi nan jauh dari kandang ayam nan sehat.