Tahapan Perkembangan Janin

Tahapan Perkembangan Janin

Kala istri hamil, fase pertumbuhan janin pun begitu diperhatikan dan dijaga dari hal-hal nan bisa mencelakai janin. Inilah masa penantian nan menegangkan sekaligus menyenangkan nan dihadapi pasangan suami istri ketika menunggu kelahiran buah hati.

Sebuah rumah tangga belum mantap disebut keluarga sebelum kehadiran seorang anak. Anak ialah penerus keturunan nan paling tunggu setelah pernikahan.

Mencermati fase pertumbuhan pada janin itu menyenangkan. Sebab, seseorang jadi makin mengagumi kebesaran Tuhan bahwa awalnya manusia hanyalah terdiri dari rendezvous dua makhluk hayati nan amat kecil, yaitu sperma dan sel telur (ovum).

Dari rendezvous dua makhluk mini inilah lalu terjadi proses pembelahan sel berkali-kali nan akhirnya membuahkan sebuah janin di rahim seorang wanita. Mahkluk nan berkembang dalam rahim seorang wanita merupakan anugerah terindah dalam hidupnya.



Tahapan Perkembangan Janin

Tahap perkembangan janin sangat menarik buat diikuti. Dan, inilah tahapan-tahapan terbentuknya manusia dalam rahim wanita mulai dari rendezvous sel telur dan ovum hingga terjadinya kelahiran:



1. Usia satu sampai tujuh hari.

Saat inilah sel sperma dari suami sukses “menginvasi” sel telur di rahim istrinya. Ajaibnya, jumlah sel telur nan ingin membuahi ovum itu jumlahnya sampai ribuan.

Namun, hanya satu nan nantinya diterima oleh ovum. Ketika ovum matang dan dia sudah menerima sebuah sperma, seketika itu juga ovum menutup diri bagi sel sperma nan lain.

Pertemuan sperma dengan ovum ini disebut zygote.Untuk menjadi zygote diperlukan waktu sekitar empat hari. Zygote akan berkembang buat membangun sebuah tubuh nan awalnya berupa protein, karbohdrat, dan senyawa lain.



2. Usia satu minggu

Setelah menjadi zygote, satu kemudian terjadi pembelahan sel hingga mencapai ratusan. Ukuran sel teramat kecil dan mereka tertutup oleh selaput nan bernama membran pellucida. Membran ini berfungsi melindungi sel. Seiring berlalunya hari, sel-sel tersebut membentuk cikal bakal bagian-bagian organ tubuh .



3. Bulan pertama

Pembelahan sel terus berlangsung dalam bulan pertama. Jumlahnya pembelahan sel hingga mencapai ribuan. Sel-sel akan terus membentuk berbagai bagian tubuh manusia. Setiap sel punya tugas sendiri buat membentuk bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, kepala, sebagainya.

Semua sel seolah berjalan secara otomatis dalam membentuk semua bagian tubuh. Di akhir bulan ukuran embrio kurang lebih empat milimeter, seperti gel, dan lengkap dengan bagian tubuh meskipun wujudnya belum sempurna.



4. Bulan ke-2

Pada masa ini ukuran embrio bertambah kurang lebih dua sentimeter dengan bobot sekitar satu gram. Di waktu inilah embrio tampak makin hidup. Jantungnya berdetak kuat. Otaknya sudah mampu memberikan rangsangan dan melakukan pengaturan terhadap bagian tubuh.

Jaringan saraf telah terhubung dengan lobi penciuman pada otak. Perut embrio juga memiliki getah lambung sekalipun sedikit. Bagian tubuh makin terbentuk paripurna mulai dari wajah, telinga, mata, lidah, hidung, kaki, dan sebagainya. Lengannya sedikit mampu bergerak lewat otot nan ada.

Selain itu, organ reproduksi sudah berbentuk dan tulangnya juga tersusun beserta kartilago. Oleh karena itu, masa ini menjadi fase kritis bagi ibu hamil. Wajib bagi ibu hamil menjadi berhati-hati di trimester awal ini sebab embrio dalam posisi pertumbuhan pesat.



5. Bulan ke-3

Di bulan terakhir trimester awal ini, janin mulai suka menendang dan memainkan telapak kakinya. Dia juga dapat membuka jemarinya dan mengepalkan jari. Wajahnya sudah dapat berekspresi seperti mengerutkan dahi atau memainkan mulut.

Jika dipindai dengan alat USG 3 atau 4 dimensi, paras bayi sudah bisa diidentifikasi. Janin juga sudah memiliki pita suara dan kemungkinan sudah dapat menangis jika dia tak berada di ruang rapat udara. Berat janin di masa ini diperkirakan 30 gram.



6. Bulan ke-4

Memasuki trimester kedua, ibu mesti mencukupi dirinya dengan asupan berbagai makanan bergizi tinggi. Pertumbuhan janin makin pesat dan dia memerlukan nutrisi nan diangkut melalui tali plasenta atau pusar.

Selama masa ini, plasenta turut berperan menjadi paru-paru, usus, hati, ginjal, kelenjar hormon, dan menjalankan fungsi imunitas (kekebalan tubuh). Ibu hamil mulai tampak lebih buncit. Janin sudah mencapai berat sekitar 180 gram dengan panjang kurang lebih 16 sentimeter.



7. Bulan ke-5 dan ke-6

Pada bulan ini kelengkapan nan ada pada anggota tubuh sudah mulai tampak. Misalnya alis, bulu mata, hingga rambut. Bulan keenam, rambut di kepala mulai rata. Kuku juga sudah melengkapi bagian tangan dan kaki. Degup jantung bayi sudah terdengar saat alat pendengar (stetoskop) ditempelkan pada perut ibu hamil .

Di masa ini pula, ibu hamil merasakan polah bayinya nan lincah. Gerakan janin makin kuat. Mungkin jam tidur ibu hamil agak terganggu sebab janin banyak bergerak. Mata bayi sudah dapat bergerak bebas sembari kelopak matanya terbuka.

Berat janin umur lima bulan kurang lebih 500 gram dengan panjang 25 sentimeter. Sementara saat menginjak enam bulan, beratnya naik menjadi 800 gram dengan panjang 30 sentimeter.



8. Bulan ke-7

Berat janin di bulan ini sekitar 1,8 kilogram. Janin sudah dibekali dengan lemak nan melapisi tubuhnya. Lemak ini sangat membantu bayi nan lahir kelak sebab akan menghindarkan dirinya dari perubahan suhu antara di dalam rahim dan di luar.

Warna kulit janin berubah agak merah jambu. Bagi bayi, perubahan suhu tersebut cukup ekstrem. Janin juga mulai mengisap ibu jari pada usia tersebut. Rambut kepalanya sudah rata. Panjang rambut sudah mencapai lima sentimeter. Bulu lembut pelindung kulit (lanugo) juga terlihat tanggal.



9. Bulan ke-8

Ukuran bayi sudah cukup besar di usia ini. Gerakan bayi menjadi sering terasa. Kecilnya rahim membuat posisi bayi terasa sesak, sekalipun rahim bersifat elastis. Saat bergerak, perut ibu tampak menampilkan tonjolan-tonjolan dari gerakan tangan atau kaki.



10. Bulan ke-9

Pada bulan ke-9 ialah masa-masa segera lahirnya bayi ke dunia. Ibu hamil dan suami diharapkan lebih siaga pada bulan ini. Ada satu masa ketika plasenta akan menghentikan pengiriman makanan untuk bayi.

Ketika hal tersebut terjadi, biasanya disertai dengan perubahan hormon pada ibu hamil. Imbas nan muncul antara lain rasa pegal, sakit, terasa panas di otot pinggang dan otot perut , dan sebagainya. Kemunculannya sekitar hari ke 260-271 kehamilan normal.

Perubahan kondisi ini membuat ibu hamil merasa “his” atau mulas nan menandakan akan keluarnya si bayi. Dan, inilah saat bagi si kecil buat dilahirkan ke global dan menjadi penyejuk bagi kedua orang tuanya.

Itulah kompendium fase pertumbuhan pada janin nan terjadi pada setiap orag dalam kondisi normal. Fase ini menunjukkan bahwa perjuangan seseorang buat menjadi sosok nan utuh memerlukan banyak proses nan selalu dijaga oleh seorang ibu hamil hingga bayi lahir .

Perjuangan seorang ibu mempertahankan hayati janin bukanlah hal nan mudah dan itu dijalani selama 9 bulan 10 hari buat kondisi normal. Masa kritis dalam fase pertumbuhan pada janin berada pada trimester awal dan trimester akhir.