Apakah Kamu Suka Mendaki Gunung?

Apakah Kamu Suka Mendaki Gunung?

Gunung ialah permukaan tanah nan menonjol lebih tinggi dari pada permukaan nan lain. Banyak gunung nan dilihat dari jauh seperti sebuah kerucut. Umumnya, gunung terbentuk dampak gerakan bumi, tepatnya di bawah permukaan bumi.

Suhu di bawah permukaan bumi sangatlah panas, sehingga beberapa batuan tanah meleleh. Jika ada bagian bumi nan retak, maka ada bagian-bagian lain dari permukaan bumi nan mengalami perubahan. Ada nan tertarik dan ada nan terdorong.

Bila permukaan bumi terdorong, maka ini akan membentuk gunung atau pegunungan. Bila permukaan bumi tertarik, maka akan menimbulkan cekungan, di antaranya membentuk danau atau bahkan samudera.

Gunung terdapat di hampir semua bagian bumi. Tidak hanya gunung nan ada di permukaan, nan dapat kita lihat, tapi juga nan tersembunyi di bawah laut. Tahukah kamu gunung paling tinggi di dunia? Dialah Mount Everest. Gunung nan berada 8,8 kilometer dari permukaan laut.

Tapi, sebenarnya ada gunung berapi nan lebih tinggi dari Mount Everest, yaitu gunung Mauna Kea di Kepulauan Hawai. Tingginya mencapai 10 kilometer. Namun, gunung ini berada di dasar bahari dan hanya muncul ke permukaan setinggi 4 kilometer.

Orang nan tinggal di sekitar gunung tidaklah banyak. Hal itu dikarenakan kurangnya oksigen di sekitar gunung. Mengadakan perjalanan ke daerah pegunungan juga bukan perkara nan mudah. Gunung berudara sangat dingin dan apabila terjadi hujan, keadaan dapat sangat tak bersahabat.

Orang nan suka mendaki gunung akan berhati-hati dalam menentukan waktu pendakian. Pemilihan waktu nan salah dapat mengakibatkan gagalnya sampai ke tujuan.

Daerah gunung dapat merupakan loka nan berbahaya sebab badai dapat tiba-tiba datang melanda saat terjadi hujan. Tanah longsor juga menjadi ancaman saat batu-batu berjatuhan dampak badai dan hujan.



Kekayaan Hutan Gunung bagi Kehidupan

Gunung menyimpan kekayaan nan dapat digunakan buat kemakmuran bersama. Di gunung terdapat kayu dari hutan-hutan buat dapat digunakan buat membuat barang.

Batuan gunung mengandung mineral dan logam, seperti emas dan perak. Sungai nan turun dari gunung juga dapat dibendung agar dapat dipergunakan buat irigasi dan mengaliri sawah-sawah.

Tanaman nan tahan hawa dingin dapat tumbuh di gunung, tetapi pepohonan hanya dapat tumbuh di sekitar lereng gunung. Pohon tak bisa tumbuh di pucuk gunung sebab tak tahan dengan angin nan berhembus. Tanaman nan tumbuh di pucuk gunung hanya perdu dan semak pendek nan menutupi permukaan tanah, di antaranya ialah edelweis.

Hutan ialah salah satu habitat nan bisa mempertahankan kelestarian gunung. Hutan merupakan kumpulan pohon-pohon dan hewan nan berada dalam suatu kawasan nan saling berinteraksi, mereka hayati di atas tanah nan hayati dalam keseimbangan. Hutan ini akan tetap lestari bila kita mau melestarikannya.

Namun, apabila tak dilestarikan, maka akan timbul kepunahan terhadap ekosistem hutan tersebut. Kepunahan atau kerusakan hutan ini salah satunya dapat disebabkan oleh penebangan hutan secara liar.

Penebangan hutan secara liar akan berdampak pada bala kekeringan. Pepohonan biasanya mempunyai fungsi menahan air itu tak ada lagi dampak kekeringan. Air hujan akan langsung mengalir ke bahari dan cadangan air tanah menjadi tak ada.

Salah satu dampak dari penebangan hutan secara liar ialah banjir dan buat mencegah banjir, tindakan penebangan hutan secara liar harus dihindari. Jika penebangan liar tersebut dibiarkan, bukan tak mungkin banjir akan terus terjadi dan akan membawa korban lebih banyak lagi.

Ketika bala banjir datang, maka nan akan menanggung resikonya ialah manusia sendiri. Justru orang nan melakukan penebangan liar itu selamat, sementara nan kena banjirnya ialah manusia lain nan tak tahu menahu akan penebangan liar nan dilakukan oleh sekelompok orang nan tak bertanggung jawab terhadap pelestarian hutan.

Untuk itu, sebagai seorang siswa dan generasi penerus bangsa kita wajib melestarikan hutan. Karena melestarikan hutan merupakan hal nan wajib bagi setiap manusia dan warga negara, dan tak terkecuali. Hutan nan rusak akan mengancam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, peningkatan suhu geothermal atau global warming , seperti nan sudah dijelaskan di atas.

Hutan nan kita miliki harus dilestarikan, sehingga anak cucu kita dapat menikmati hutan nan kita miliki. Kita tak boleh memanfaatkan hutan secara sembarangan. Kalau hutan nan kita miliki habis, maka akan terancam bencana, seperti nan sudah dijelaskan di atas. Agar hutan kita tetap lestari, maka kita harus melestarikannya. Usaha-usaha nan bisa kita lakukan, misalnya dengan cara sebagai berikut.

  1. Menanam kembali hutan nan gundul atau dikenal dengan istilah reboisasi. Daerah-daerah nan gundul atau mengalami kekeringan akan bisa kembali hijau bila dilakukan reboisasi, yaitu dengan menanam kembali daerah nan gersang dengan menanam tanaman nan sinkron dengan kondisi hutan.

  2. Tidak menebang hutan secara sembarangan. Kita harus melakukan penebangan sistem tebang pilih, yaitu pada saat akan menebang pohon kita harus melihat terlebih dahulu ukuran nan sinkron dan mengganti dengan tanaman nan baru.

  3. Mengurangi pemakaian bahan-bahan nan berasal dari pohon. Misalnya, penghematan pemakaian kertas dan tisu atau mendaur ulang kertas bekas menjadi barang nan bermanfaat.

  4. Melakukan gerakan penanaman seribu pohon dan merawatnya, sehingga pohon tersebut tumbuh besar dan bisa bermanfaat buat mengurangi global warming .

  5. Menjaga hutan dari penebang liar dengan menjadikan hutan-hutan sebagai hutan lindung.

Masih banyak lagi nan bisa kita lakukan buat mengurangi penebangan pohon. Dengan dimulai dari diri kita sendiri dan memberikan contoh kepada orang lain, sehingga secara tak langsung kita mengajak kepada orang lain buat bersikap peduli pada lingkungan.

Kalau bukan kita nan melestarikan sumber daya alam nan ada di negara ini, siapa lagi. Kita nan hayati di negara ini, nan melakukan dan merasakan akibatnya, yaitu kita sendiri. Untuk itu, marilah menjaga kelestarian negara kita ini bersama-sama. Ciptakan kembali negara Indonesia sebagai negara agraris dan terkenal dengan estetika alamnya.



Apakah Kamu Suka Mendaki Gunung?

Selain bisa menikmati udara pegunungan nan sejuk, kita juga bisa merasakan bagaimana kehidupan hutan nan sangat alami. Itu sebabnya, gunung hutan sering menjadi tujuan wisata.

Mendaki gunung ialah kegiatan nan menyenangkan sekaligus menantang, apalagi jika medannya terjal. Gunung juga mempunyai pemandangan nan latif dan menakjubkan.

Namun, dalam melakukan pendakian tak boleh dilakukan secara sembarangan. Kita harus mempersiapkannya secara matang baik fisik, peralatan nan akan dibawa, maupun keadaan cuaca nan berlangsung.

Jika kita memilih liburan di gunung dan di hutan, ada baiknya terlebih dahulu menyiapkan hal-hal teknis dan non teknis. Hal teknis, seperti perlengkapan baku dan hal non teknis ialah persiapan fisik dan mental. Bagi nan sudah sering rekreasi ke gunung, persiapan pun absolut diperlukan. Berikut ini beberapa persiapan ketika akan mendaki gunung.

  1. Tentukan tanggal embarkasi dan berapa lama kita berlibur ( camping ). Tetapi, biasanya dibatasi sampai 3 hari. Beritahu teman atau sanak famili kalau kita sedang berada di gunung atau hutan.

  2. Cari informasi lokasi lengkap beserta kondisi cuaca. Jangan lupa apakah loka nan ingin kita tuju dekat atau jauh dari lokasi penduduk .

  3. Tentukan aturan dan bersama dengan siapakah kita hendak berlibur.

  4. Bawa perbekalan nan cukup, seperti makanan siap saji atau bahan mentah makanan.

  5. Satu hal lagi, apakah selama liburan ke gunung, kita juga berniat bersepeda atau berarung jeram.

  6. Tas ransel atau biasa disebut Carrier kapasitas 60 L

  7. Tenda kemah.

  8. Kantong tidur dan matras.

  9. Sepatu dan sandal.

  10. Jaket atau pakaian hangat.

  11. Pakaian ganti.

  12. Jas hujan atau payung.

  13. Senter

  14. Sarung tangan, kaos kaki, syal leher, topi, dan kacamata bila perlu.

  15. P3K

  16. Obat-obatan, masing-masing orang mungkin berbeda

  17. Suplemen

  18. Tempat air minum.

  19. Peralatan masak dan perlengkapan makan portable seperti kompor, piring, sendok, gelas, dan seterusnya.

  20. Bekal makanan.

  21. Pisau, Peta, Kompas, GPRS (alat navigasi), radio HT.

  22. Kamera, dan alat tulis, laptop bila memang diperlukan.

  23. Uang

  24. Alat komunikasi telepon seluler (bila perlu bawa batre cadangan)

  25. Altimeter pengukur ketinggian.

  26. Teropong

  27. Kelengkapan administrasi.

  28. Perlengkapan shalat.

  29. Khusus buat perempuan sebaiknya membawa pembalut.

  30. Faktor keamanan juga penting.

  31. Sediakan kantong plastik buat sampah.

Terakhir, bila fisik kita tiba-tiba lemah, jangan ragu-ragu buat membatalkan perjalanan. Dari pada nantinya kita berisiko dan harus menantang maut. Bukankah hal terpenting dalam liburan ialah kepuasan terhadap apa nan ingin kita dapatkan dalam liburan ke gunung dan hutan.

Kalau kita sudah sampai di gunung. Ingatlah slogan para pendaki nan sudah lazim dipatuhi, "Jangan membunuh apa pun kecuali waktu, jangan mengambil apa pun, kecuali gambar (foto) dan jangan meninggalkan apa pun kecuali jejak".

Jadi, lestarikanlah pegunungan nan ada di bumi ini sebab gunung merupakan sumber kehidupan makhluk hayati di dunia. Semoga uraian tersebut bisa menambah wawasan kita mengenai pelestarian hutan gunung.