Perusahaan Jamu Air Mancur dan Usaha Pelestarian Kearifan Lokal

Perusahaan Jamu Air Mancur dan Usaha Pelestarian Kearifan Lokal

Dengan kekayaan nan dimiliki oleh negara kita Indonesia, Perusahaan Jamu Air Mancur muncul dan berkembang sebagai salah satu perusahaan dagang nan sukses memanfaatkan kearifan lokal nan dianut oleh masyarakat masa lalu sebagai sumber-sumber kematangan ekonomi.

Jamu nan sangat sporadis dilirik oleh masyarakat modern sebagai salah satu sumber pengobatan nan ampuh justru berani diangkat oleh perusahaan jamu ini buat menjadi produk andalan mereka. Berkat merekalah, jamu menjadi salah satu produk nan diperhitungkan hingga ke global internasional.

Indonesia Tanah Airku nan Kaya

Bukan lautan hanya kolam susu,
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Lirik lagu Kolam Susu nan dipopulerkan oleh Koes Plus tersebut mengantarkan kita ke pemahaman bahwa sebagai Warga Negara Indonesia hayati dengan segala kemudahan nan diberikan oleh Tuhan. Tanah-tanah Indonesia mulai dari Barat hingga Timur mengubur kekayaan nan tidak terkira di dalamnya, namun juga menyuburkan segala sesuatu nan terdapat diatas permukaannya. Bahkan tongkat kayu dan batu nan menjadi tanaman pun ialah sebuah kisah nyata, bukan hanya sekedar bagian dari lirik lagu.

Sebagai warga negara Indonesia nan baik, sepatutnya kita bisa memanfaatkan kondisi alam ini dengan maksimal, tetapi juga menjaganya agar tetap lestari.

Bukan menjadi sesuatu nan dieksploitasi hanya demi laba ekonomi semata, tanpa mengingat buat melestarikannya demi kehidupan generasi-generasi penerus di masa mendatang. Kekayaan Indonesia bisa dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat nan tinggal di dalamnya tanpa melupakan nilai-nilai pelestarian masyarakat tradisional.

Masyarakat di masa lalu menggunakan sistem pemanfaatan nan ramah lingkungan. Satu-satunya pengetahuan nan dipakai oleh masyarakat pada masa lalu itu muncul dari ide-ide nan saat ini dikenal dengan kearifan lokal, yaitu nilai-nilai masa lalu nan ditanamkan oleh mereka buat bisa memanfaatkan kondisi alam tanpa mengeksploitasinya.

Dengan kearifan lokal tersebut, meskipun masyarakat tradisional menggantungkan diri atas segala aspek kehidupannya dengan alam, tetapi mereka tetap menghargai alam sebagai sumber dari adanya kehidupan. Untuk itu, mereka tak akan pernah lupa buat memelihara alam dimana mereka tinggal agar tetap utuh, demi memberikan kesempatan hayati nan paripurna bagi siklus nan akan hadir setelah mereka.

Hal ini berbeda dengan kondisi saat ini, dengan kondisi alam nan kaya, masyarakat ‘modern’ justru melihat kondisi ini sebagai sumber kekayaan bagi dirinya sendiri. Padahal kekayaan ini dimiliki demi kesejahteraan masyarakat nan ada di dalamnya. Bahkan, klarifikasi ini termaktub dalam undang-undang.

Masyarakat ‘modern’ dengan titel pengusaha ini tampak memanfaatkan alam buat kekayaan dan kesejahteraan sendiri. Mereka monoton mengeruk laba dari kekayaan alam ini tanpa memberikan kegunaan bagi orang lain nan hayati di sekitar mereka. Hal nan lebih memperparah keadaan ini adalah, mereka tak ingat buat melestarikannya kembali.

Sebagai masyarakat nan pintar, sudah sepatutnya kita juga memilih perusahaan mana nan menghasilkan produk-produk nan pintar. Lihat pula apakah perusahaan tersebut menjalankan proses-proses nan ramah lingkungan, serta turut memberi manfaat, baik kepada masyarakat sekitar loka produksi maupun kepada masyarakat dalam lingkup nan lebih luas. Masyarakat Indonesia, bahkan jika memungkinkan, masyarakat dunia.



Sejarah Tegak Berdirinya Perusahaan Jamu Air Mancur

Masyarakat tradisional menggantungkan segala aspek kehidupannya kepada kesempurnaan alam dengan segala kearifan nan mereka miliki agar alam tidak tereksploitasi dan terjaga kelestariannya. Untuk itu, perusahaan Air Mancur hadir ditengah-tengah masyarakat dengan membawa kearifan lokal ini sebagai salah satu sumber kematangan ekonomi mereka dari waktu ke waktu.

Awalnya, Perusahaan Jamu Air Mancur didirikan dengan sumber permodalan nan sangat minim di sebuah desa sederhana bernama Kampung Pucang Sawit di Kota Surakarta, Jawa Tengah atau nan biasa disebut dengan Kota Solo. Pada awal didirikan oleh Rudi Hendrotanojo, L. W. Santoso, dan Kimun Ongkosandjojo pada 23 Maret 1963. Mereka hanya mempekerjakan 11 orang karyawan.

Pada tahun 1966, saat terjadi pemberontakan nan dilakukan oleh PKI, Perusahaan Jamu Air Mancur nyaris mengalami kebangkrutan. Namun salah satu pemiliknya, L. W. Santoso nan juga merupakan orang nan ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan ini mampu berusaha menyelamatkan perusahaan jamu ini dari kehancuran. Hal ini ditunjukkan dengan sukses mengalami perkembangan nan sangat pesat di tahun 1969.

Di masa-masa itu, mereka hanya sanggup bermodalkan peralatan nan sangat sederhana. Hampir semua produknya dihasilkan dengan cara manual, tanpa donasi alat-alat produksi berkekuatan mesin. Perusahaan ini sama sekali tidak dikenal, kembali lagi dengan alasan pendirian dengan kapital nan minim. Namun berkat ketekunan baik para pendiri maupun pekerjanya nan berjumlah sedikit, Perusahaan Jamu Air Mancur saat ini mampu bangkit sebagai salah satu perusahaan besar terkemuka nan turut menyehatkan bangsa dan juga turut melestarikan tradisi-tradisi lokal.

Pada saat nan menggembirakan di tahun 1969 itu, perusahaan ini juga dinobatkan sebagai salah satu perusahaan baru nan paling megah. Kemudian, Perusahaan Jamu Air Mancur memindahkan pusat usahanya ke Jalan Palem No. 51, Wonogiri, Jawa Tengah.

Peningkatan jumlah karyawan juga mereka alami dari tahun ke tahun. Mereka mampu berterima kasih kepada masyarakat di daerah sekitar perusahaan nan mereka dirikan dengan mempekerjakan mereka di pabrik nan membutuhkan keahlian pekerjanya ini.

Selain peningkatan pekerja nan kian pesat, pada Tahun 1973, pusat produksi jamu pada perusahaan ini sukses diperluas ke daerah-daerah, di antaranya Desa Dagen, Tegal Rejo, Jaten, serta di Palur, Kabupaten Karanganyar Solo pada tahun 1974. Hal ini dilakukan atas desakan dari terus meningkatnya jumlah karyawan nan diangkat sebagai pekerja.

Kemudian pada tahun 1976, pusat produksi ditambahkan lagi di Desa Jajar, Kleco, Solo, sebagai dukungan buat kegiatan logistik dan keperluan riset di laboratorium. Ada beberapa unit kerja Perusahaan Jamu Air Mancur nan ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

  1. Unit Kerja Palur, terletak di Desa Tegalrejo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Solo. Unit ini memproduksi jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat sekaligus sebagai kantor pusat.
  1. Unit Kerja Jetis, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Solo. Unit ini memproduksi kosmetik.
  1. Unit Kerja Klampisan, terletak di Kecamatan Giriwono, Kabupaten Wonogiri. Unit ini digunakan buat pengolahan jamu ekstrak.
  1. Unit Kerja Pelem, terletak di Kabupaten Wonogiri. Unit ini mengolah makanan, minuman, dan madu.
  1. Unit Kerja Celep, terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Solo. Unit ini ialah unit proses pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat.

Dalam sejarah jatuh bangunnya Perusahaan Jamu Air Mancur ini, banyak catatan sejarah nan menjadi kenangan tersendiri bagi para pemilik perusahaan serta keturunan-keturunannya. Hal ini dijadikan bukti sejarah nan turut membangun kesuksesan mereka di saat ini.

Ketekunan dan keteguhan nan dirasakan sendiri oleh para pendiri ini akan membawa kesuksesan baik dalam waktu-waktu tersebut sehingga mereka mampu menurunkan usaha ini pada generasi-generasi penerus dalam keluarga. Selain itu, turut membawa keberuntungan bagi masyarakat sekitar, serta orang-orang nan memiliki keterikatan dengan Perusahaan Jamu Air Mancur.



Perusahaan Jamu Air Mancur dan Usaha Pelestarian Kearifan Lokal

Perusahaan nan baik harus dapat memanfaatkan apa nan disediakan oleh alam secara maksimal, tetapi tak lupa pula buat mengembalikan kegunaan tersebut kepada alam, bukan memberikan kerugian dengan hanya menyebarkan polusi sisa-sisa produksi.

Perusahaan nan baik pun harus bisa memberikan kegunaan dalam bentuk apapun, baik pada penduduk nan tinggal di sekitar perusahaan maupun kepada masyarakat dalam ruang lingkup nan lebih luas.

Sebagai sebuah perusahaan terkemuka, Perusahaan Jamu Air Mancur telah membuktikan syarat-syarat tersebut. Hal pertama telah dibuktikan dari kegigihan dan ketekunan nan dijalankan para pelakunya ketika melakukan bisnis ini. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini memiliki keseriusan buat memajukan bisnisnya dari waktu ke waktu.

Perusahaan ini pun telah mengembalikan kegunaan ke alam serta ke lingkungan sosial di sekitarnya. Perusahaan Jamu Air Mancur telah mempekerjakan ratusan ribu penduduk desa di mana mereka mendirikan usaha, serta telah menjamin keterikatan dengan puluhan bahkan mungkin ratusan petani rempah-rempah nan tersebar di daerah-daerah hampir di seluruh Indonesia, demi mendapatkan kualitas bahan standar jamu nan terbaik.

Dengan begitu, maka rempah nan mereka ambil sebagai bahan standar terus menerus ditanam kembali demi kelangsungan produksi sehingga mereka telah mengembalikan kegunaan dari alam kembali ke alam, juga telah memberikan kegunaan nan sama secara sosial dalam bentuk ketenagakerjaan.

Manfaat juga turut didapatkan oleh masyarakat pengguna produksi jamu Air Mancur sebab perusahaan ini tak membuat jamu tanpa mekanisme nan tepat. Jamu nan mereka produksi terbuat dari rempah-rempah pilihan, serta melalui proses penelitian laboratorium buat meneliti tentang kandungan gizi nan dimiliki oleh jamu-jamu nan diproduksi.

Mereka tak akan membiarkan pelanggannya mendapatkan kegunaan nan kurang dari bahan nan berkualitas rendah. Begitulah cara perusahaan ini membangun kepercayaan. Tradisi dan kearifan lokal nan turut dibesarkan oleh perusahaan ini terbukti sukses mengangkat nama jamu di mata masyarakat dunia.

Perusahaan jamu Air Mancur mampu mengangkat kearifan lokal nan sebelumnya tak lagi diyakini oleh masyarakat modern menjadi sesuatu nan bernilai ekonomi dan menghasilkan laba nan fantastis sehingga bisa kembali membuktikan bahwa alam bisa memberikan kegunaan kepada manusia, termasuk kesembuhan. Salut buat Jamu Air Mancur!