Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan

Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan merupakan terapan dari ilmu filsafat umum. Oleh sebab itu, pembahas filsafat ini akan berakar dari filsafat umum. Pada dasarnya, filsafat ini memakai cara kerja filsafat dan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, seperti berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.



Mengenal Filsafat Pendidikan

Dalam ilmu filsafat umum, terdapat berbagai macam aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain sebagainya. Karena filsafat ini merupakan terapan dari ilmu filsafat umum, sedangkan filsafat generik beraneka ragam alirannya, jadi dalam filsafat ini pun akan ditemukan berbagai aliran, sebanyak genre filsafat itu sendiri. Jadi, bisa disimpulkan bahwa filsafat pendidikan ialah studi filosofi tentang tujuan, proses, alam, dan cita-cita pendidikan. Pada dasarnya, filsafat ini dibagi menjadi dua kelompok besar.

  1. Filsafat pendidikan progresif. Kelompok ini didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey dan romantik naturalisme dari Roousseau.

  2. Filsafat pendidikan Konservatif. Kelompok ini didasari pada filsafat idealisme, realisme kemanusiaan (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau realisme religius.

Filsafat pendidikan mencakup beberapa hal. Berikut ini cakupan filsafat ini.

  1. Mempelajari apa nan dimaksud dengan mengasuh dan mendidik.

  2. Mendalami dan mempelajari pengaplikasian nilai-nilai dan norma-norma nan kemudian diterapkan melalui sistem pendidikan dan praktik pendidikan itu sendiri.

  3. Mempelajari batas-batas dan legitimasi pendidikan sebagai disiplin akademis.

  4. Mempelajari antara teori dan praktik pendidikan pada umumnya.

Filsafat ini bertujuan buat menginspirasi para praktisi pendidikan terkait cara mengorganisasi proses pembelajaran nan baik sekaligus ideal. Dari filsafat ini, diharapkan muncul ide-ide dan pemikiran mengenai prinsip-prinsip dan kebijakan pendidikan sinkron genre filsafatnya. Hasil gagasan dari filsafat ini diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dan proses pendidikan dengan mengindahkan rambu-rambu serta berbagai teori nan ada.

Intinya, sebuah filsafat pendidikan harus bisa menjadi sumber ide dan gagasan mengenai akar tujuan pendidikan dalam sebuah masyarakat, urgensi pendidikan, dan arah nan jelas mengenai praktik pendidikan di lapangan. Seorang guru nan baik ialah guru nan memahami dan mengaplikasikan teori filsafat ini dalam kegiatan mengajar sehingga kegiatan mengajar menjadi lebih dalam dan bermakna, serta sinkron jalurnya.



Aliran-Aliran dalam Filsafat Pendidikan

Ada beberapa genre filsafat ini nan memiliki ide dan gagasan tersendiri dalam memandang pendidikan.



1. Filsafat Pendidikan Idealisme

Filsafat ini memandang bahwa empiris akhir ialah roh, bukan materi, bukan pula fisik. Pengetahuan nan didapat melalui panca indera bersifat tak niscaya dan tak lengkap. Genre ini memandang nilai ialah sesuatu nan tetap dan tak berubah, secara mendasar tak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam filsafat pendidikan genre idealisme antara lain Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali.



2. Filsafat Pendidikan Realisme

Filsafat pendidikan realisme merupakan filsafat nan menilai empiris secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas, yaitu global fisik dan global rohani. Realisme membagi empiris menjadi dua bagian, yaitu subjek pengetahuan manusia dan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh nan beraliran realism antra lain Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.



3. Filsafat Pendidikan Materialisme

Filsafat ini berpandangan bahwa hakikat realisme ialah materi, bukan rohani, spiritual, atau supernatural. Beberapa tokoh nan beraliran materialisme antara lain Demokritos, Ludwig Feurbach.



4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme

Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun, sebenarnya, filsafat genre ini berpangkal pada filsafat empirisme Inggris nan berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa nan manusia alami. Beberapa tokoh nan menganut filsafat ini antra lain Charles Sandre Peirce, Wiliam James, John Dewey, Heracleitos.



5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, genre ini menekankan pada pilihan kreatif, subjektivitas pengalaman manusia, dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional nan bersifat realitas. Beberapa tokoh dalam genre ini antara lain Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich.



6. Filsafat Pendidikan Progresivisme

Aliran ini bukan genre filsafat nan berdiri sendiri, melainkan suatu gerakan dan serikat nan didirikan pada 1918. Genre ini berpandangan bahwa pengetahuan nan sahih pada masa kini mungkin tak sahih pada masa nan akan datang. Pendidikan harus terpusat pada anak didiknya, bukan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam genre ini antara lain George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff.



Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan

Setiap genre filsafat ini memiliki tokoh berpengaruh nan gagasannya menjadi fondasi genre tersebut. Beberapa dari tokoh tersebut memiliki gagasan cemerlang nan relevan sehingga gagasannya diaplikasikan oleh para tenaga pendidik di dunia. Inilah beberapa di antaranya:



1. Horace Mann

Horace Mann (1796 - 1859) ialah seorang pelopor pendidikan buat semua kelas sosial di Amerika Serikat. Di saat ia masih kecil, ia mendapati fenomena bahwa teman-temannya nan tinggal di kawasan pedesaan kumuh dan miskin tak mendapatkan pendidikan. Ia sendiri termasuk nan beruntung dan melanjutkan pendidikannya ke Browns University. Di sana ia mempelajari hukum dan selepas itu mulai merambah global politik.

Saat menjadi senator, ia memanfaatkan kekuasaan dan pengaruhnya buat memajukan sistem pendidikan Amerika. Menggunakan pendapatan daerah dari pajak, ia sering kali mengadakan pelatihan guru, mendirikan perpustakaan gratis, dan membuka wahana pendidikan generik cuma-cuma buat anak-anak dari semua kalangan.



2. Freidrich Froebel

Freidrich Froebel (1782 - 1852) adalah seorang pionir dalam bidang pendidikan buat anak usia dini. Froebel ialah praktisi pendidikan nan berasal dari Jerman. Gagasan-gagasannya sedikit banyak terpengaruh oleh gagasan Horace Mann. Ia memiliki keyakinan bahwa anak kecil, terutama balita, mempunyai sifat-sifat bawaan nan bisa terungkap secara bertahap. Froebel mendirikan taman kanak-kanak nan fokus pengajarannya ialah pengembangan kreativitas, hubungan sosial, kebebasan berekspresi, dan berbagai aktivitas motorik.



3. Charlotte Mason

Charlotte Mason (1842 - 1923) ialah penggagas dasar pendidikan homeschooling . Ia ialah seorang warga negara Inggris nan memiliki keyakinan bahwa setiap anak dari kelas sosial mana pun berkesempatan mendapatkan pendidikan. Fokus gagasannya ialah pentingnya peran orang tua sebagai guru pertama dan primer dalam mendidik anak. Metode pengajarannya menjadi dasar pelaksanaan homeschooling di masa kini.



4. Jean Piaget

Jean Piaget (1896 - 1980) ialah seorang psikolog Swedia nan fokus dan tertarik pada bidang perkembangan dan pembelajaran anak. Ia mengembangkan filsafat pendidikan berdasarkan cara berpikir anak-anak. Penelitian-penelitian mengenai metode dan prinsip pembelajaran nan menurutnya tepay diaplikasikan kepada ketiga orang anaknya dan hasilnya ditulis ke dalam 3 buah buku.



5. Margaret Bancroft

Margaret Bancroft (1854 - 1912) ialah seorang guru nan mendedikasikan dirinya kepada pendidikan buat anak berkebutuhan khusus. Ia membuat Sekolah Luar Biasa pertama di New Jersey. Kebanyakan muridnya ialah anak-anak cacat. Menurutnya, anak berkebutuhan spesifik seharusnya dididik secara spesifik dengan metode dan kurikulum nan spesifik pula.

Itulah informasi seputar filsafat pendidikan pemahaman, aliran, dan tokoh-tokoh pelopornya. Semoga bermanfaat!