Battle of Hantu Gentayangan 3 - Kuchisake Onna vs Genduruwo

Battle of Hantu Gentayangan 3 - Kuchisake Onna vs Genduruwo

Siapa lebih unggul, Hantu Gentayangan dalam negeri atau hantu mancanegara? Tahukah Anda hantu gentayangan nan tampak menakutkan di film-film horor itu ternyata memiliki karakter dari daerah asalnya sendiri-sendiri. Setidaknya begitulah nan kita saksikan dari film tersebut.

Misalnya drakula, ia ialah hantu gentayangan nan suka mengisap darah segar berasal dari Transilvania Rumania. Mumi, si hantu berbalut perban nan berasal dari jasad manusia nan telah diawetkan dari dalam piramida Mesir. Bloody Mary, hantu gentayangan nan cantik namun mematikan dari Amerika. Hantu Nang Nak nan romantis dan sangat sayang suami dari Thailand,. Atau Kuchisake Onna, selir seorang samurai nan dikenal sebagai hantu mulut sobek dari Jepang, dan lain-lain.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Hantu gentayangan apa sajakah nan merupakan 100 % made in Indonesia? Bagaimana kansnya bila berhadapan dengan hantu gentayangan mancanegara tadi? Siapakah nan akan menjadi "pemenang"? Tulisan ini akan mencoba menganalisanya, tentu saja sebagai hiburan semata.



Battle of Hantu Gentayangan 1 - Drakula vs Tuyul

Bila benar-benar terjadi, maka ini merupakan pertarungan nan fenomenal! Mengapa? Sebab hal ini merupakan pertempuran 2 hantu gentayangan nan berbeda latar belakang dan berbeda kekuatan. Drakula diyakini sebagai hantu gentayangan penjelmaan dari Vlad Dracul, Raja Rumania di abad ke 15. Drakula harus meminum darah segar manusia agar dapat bertahan hidup, mimimal 1 ons seminggu.

Untuk itulah ia dilengkapi dengan gigi nan besar, tajam, dan mematikan sehingga sekali sergap saja buruannya tidak dapat berkutik lagi, dan harus rela lehernya digigit buat dihisap darahnya. Ia juga dapat mengubah wujudnya menjadi seekor kelelawar agar tak mencolok saat mencari mangsa. Walau sangat mematikan namun drakula juga memiliki sejumlah kelemahan. Sebagai hantu gentayangan, Drakula menjadi lemah bila terkena cahaya matahari di siang hari. Oleh karenanya ia baru pergi berburu saat malam telah tiba.

Drakula juga tak kuasa melawan salib, roti sakaramen, dan bawang putih. Sedangkan tuyul ialah hantu gentayangan nan populer di seantero nusantara, terutama Pulau Jawa. Berdasarkan olah batin para pakar metafisika, penampilan tuyul ternyata mirip anak usia TK, cuma saja kepalanya licin gundul, sambil bertelanjang dada.

Menurut urban legenda nan beredar, tuyul berasal dari janin wanita nan keguguran. Atau bayi nan wafat saat dilahirkan. Setelah mati, bayi itu lalu menjadi hantu gentayangan nan penasaran. Karena tuyul berasal dari bayi nan wafat saat lahir, maka tuyul mewarisi sifat kanak-kanak mereka, yaitu getol bermain. Sifat itu pulalah nan menjadi kelemahan tuyul.

Pada saat ditugaskan buat mengambil uang, terkadang tuyul malah beralih pada mainan atau barang-barang nan digemarinya, terutama yuyu, yaitu homogen kepiting. Bila sudah berjumpa yuyu kadang membuat tuyul menjadi lupa pada tugas utamanya. Namun demikian tuyul ialah hantu gentayangan yang.luar biasa. Ia dapat menembus pintu, tembok, lemari atau brankas buat mengambil uang nan ada di dalamnya tanpa kesuitan.

Bagaimanan bila kedua hantu gentayangan ini bertarung? Siapakah nan nantinya akan menjadi "pemenang"? Bila menilik latar belakang, kekuatan dan kelemahan keduanya, maka pertempuran kemungkinan besar akan dimenangi oleh tuyul. Kok bisa? Sebab drakula cuma kuat dan garang di malam hari, namun di siang hari drakula melempem seperti apem.

Selain itu ia juga tidak tahan dengan aroma bawang putih. Padahal tuyul berasal dari negara tropis nan mataharinya panas menyengat sepanjang tahun, penghasil rempah-rempah pula nan bawang putihnya melimpah ruah. Jadi hampir niscaya drakula tidak akan sanggup melawan tuyul, dengan catatan bertempurnya di siang hari dan di negeri sendiri. Satu kosong buat hantu gentayangan negeri sendiri.



Battle of Hantu Gentayangan 2 - Blody Marry vs Kuntilanak

Bloody Marry ialah hantu gentayangan versi Amerika nan namanya diambil dari seorang wanita cantik berusia muda, yaitu Mary Whirnington. Ia dikabarkan meninggal di depan cermin dampak dibunuh oleh kekasihnya dengan kejam. Arwah Mary lalu terperangkap di dalam cermin sehingga tak dapat keluar kecuali bila ada seseorang nan membukakan jalan dengan cara menyebut kata Bloody Mary sebanyak 3 kali di depan cermin kamar mandi dengan lampu nan mati.

Sesaat kemudian Bloody Mary akan muncul dengan kemarahan nan merasuki dadanya. Siapapun nan mendekat niscaya akan disikat. Dibandingkan dengan kuntilanak, tampaknya hantu gentayangan Bloody Marry ini kurang seram dan menakutkan. Ia terkesan hanya hantu nan mellow, pesolek dan pasif. Buktinya si Bloogy Marry ini terus menerus berada di dalam cermin sambil meratapi nasibnya nan disakiti oleh sang pacar. Kalau tak dipanggil ia pun tidak akan muncul ke luar.

Berbeda dengan kuntilanak, hantu gentayangan orisinil Indonesia. Tampilan fisik kuntilanak dijamin bikin bulu kuduk berdiri. Ia sangat menyeramkan bagi siapapun nan melihatnya dengan rambut panjang tergerai, dan punggung hitam bolong berdarah-darah. Syahdan kuntilanak menjadi hantu gentayangan sebab meninggal pada saat anaknya baru mau dilahirkan.

Karena marah ia ingin membalas dendam kepada siapa saja nan ditemuinya, terutama ibu-ibu hamil nan akan melahirkan anak nan membuat kuntilanak merasa iri kepada mereka, karena ia wafat pada saat melahirkan sehingga keinginannya memiliki anak tak pernah kesampaian. Ia biasa membunuh dengan cara menghisap darah atau menyantapnya secara utuh.

Bila ingin tinggal menetap, kuntilanak menyukai loka eksklusif sebagai loka bersemayam seperti pohon waru nan doyong atau waru doyong. Namun demikian kuntilanak tidak berdaya bila calon mangsanya membawa pisau, paku dan gunting. Menurut kepercayaan Melayu benda-benda tajam tersebut dapat menangkal serangan-serangan-serangan sang kuntilanak. Caranya dengan menancapkannya tepat di belakang leher.

Jadi walaupun kuntilanak ini lebih unggul dengan penampilan seramnya, namun ternyata ia memiliki kelemahan nan dapat dimanfaatkan oleh lawannya. Oleh karenanya bila kuntilanak ini melawan Bloody Marry, diperkirakan hantu gentayangan made in Amerika ini akan menjadi pemenang. Skor berubah menjadi satu - satu.



Battle of Hantu Gentayangan 3 - Kuchisake Onna vs Genduruwo

Menurut cerita nan beredar turun temurun di Jepang, hantu gentayangan Kuchisake-onna tadinya ialah seorang wanita cantik berusia muda nan hayati di zaman Heian. Ia menjadi selir seorang samurai. Ia sangat suka dengan pujian, makanya ia sering bertanya pada setiap orang "apakah saya cantik?" maka setiap orang nan ditanya niscaya akan menyampaikan pujiannya.

Walaupun sudah menjadi seorang istri, namun sebab cantik masih banyak lelaki nan ingin mendapatkan cintanya. Akhirnya ia selingkuh di belakang suaminya. Saat ketahuan oleh suaminya nan seorang samurai itu tidak ayal ia mendapatkan amarah nan luar biasa, mulutnya disabet dengan samurai sehingga sobek besar, Saat itulah suaminya berkata masihkah kau pantas mengatakan "apakah saya cantik"? Sesaat kemudian Kuchisake Onna pun meninggal dunia. Arwahnya nan marah membuatnya menjadi hantu gentayangan nan meneror orang.

Bila sedang mengganggu orang di waktu malam, Kuchisake onna menutupi mulutnya nan sobek dengan epilog wajah. Kepada orang-orag nan ditemuinya ia bertanya "apakah aku cantik?" Bila dijawab "ya", maka ia akan membuka epilog wajahnya dan bertanya lagi, "apakah aku cantik?" Bila nan ditanya menjawab "tidak" atau menjadi terkejut, takut dan lari, maka tidak ayal hantu gentayangan Jepang ini akan segera membunuh dengan golok, gunting, sabit, atau senjata tajam lainnya.

Namun bila orang nan ditanya tetap menjawab "ya", maka si hantu gentayangan akan gembira dan segera membebaskannya. Jadi walaupun seram dan mematikan, ternyata Kuchisake Onna mudah ditipu. Bagaimana bila melawan genduruwo, hantu gentayangan dalam negeri? Kebalikan dari Kuchisake Onna nan cantik, Genderuwo ialah hantu gentayangan nan tubuhnya besar dan kekar dan rambut lebat nan menutupi seluruh tubuhnya, mirip seekor gorila.

Hantu gentayangan ini diyakini suka tinggal di pohon-pohon besar, lembab dan gelap. Namun di balik penampilan seramnya nan besar itu, ternyata genderuwo homogen hantu gentayangan nan flamboyan. Ia dapat jatuh cinta pada seorang wanita dari kalangan manusia, bahkan dahsyatnya lagi ia dapat menghamili hingga menghasilkan keturunan! Waw hati-hati bagi Anda nan berwajah cantik, jangan sampai genderuwo jatuh hati.

Menurut urban legenda, genderuwo berasal dari arwah orang nan meninggal namun belum mau pergi ke akhirat, ia lebih memilih menjadi hantu gentayangan di bumi. Sulit membayangkan bila genderuwo nan macho ini harus melawan Kuchisake Onna nan cantik. Sebab dengan manusia nan berbeda alam saja genderuwo dapat membuat hamil wanitanya, apalagi dengan makhluk mistik di alam nan sama? Alih-alih terjadi pertempuran nan sengit, bisa-bisa malah keduanya saling memadu kasih.

Jadi siapa nan lebih unggul, hantu gentayangan dalam negeri atau mancanegara? Jawabannya terserah Anda.