Penandaan Resistor

Penandaan Resistor

Salah satu komponen listrik nan sering digunakan ialah resistor . Resistor berfungsi sebagai penahan arus listrik. Tidak mengherankan bila dalam alat-alat nan menggunakan arus listrik, niscaya akan terdapat komponen nan bernama resistor ini. Dalam pengertian kelistrikan, resistor didefinisikan sebagai satu komponen elektronik nan terdiri dari dua kutub.

Komponen elektronik ini diciptakan buat menahan genre arus listrik. Dalam sebuah resistor, buat menahan arus listrik, maka di antara kedua kutubnya diproduksi sejumlah tegangan listrik. Berdasarkan Hukum Ohm, nilai tegangan ialah berbanding dengan arus nan mengalir.

Di pasaran, terdapat beberapa macam resistor berdasarkan bahan dasarnya. Ada resistor nan bahan dasarnya dari karbon, ada pula nan terdiri dari karbon dicampur bahan isolator lainnya. Bahkan ada pula resistor nan dibuat dari dawai campuran nikel kromium nan memiliki resistansi dan resistivitas tinggi.



Macam-macam Resistor

Dengan fungsinya sebagai penahan arus listrik, sebuah resistor berisi komponen pasif. Resistor nan terbuat dari komposisi karbon, ada nan dua kaki ada pula nan tiga kaki. Resistor berbahan karbon nan dalam kemasannya terdiri dari 2 kaki memiliki simbol-simbol IEE, EU, IEC, JP dan US.

Karena fungsinya sebagai penahan arus listrik, sebuah resistor harus memiliki ciri tertentu. Salah satu ciri primer dari sebuah resistor ialah bagaimana resistansinya dan seberapa besar daya listrik bisa dihantarkan. Karakter nan lain dari sebuah resistor ialah perlu diukur bagaimana daya induktansi, koefisien suhu dan hantaran listrik.

Resistor nan ada di pasaran telah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diintegrasikan baik ke dalam papan sirkuit cetak, sirkuit hibrida maupun sirkuit terpadu. Titik letak masing-masing kaki pada resistor memang telah didesain sedemikian rupa sehingga gampang mengaplikasikannya pada papan sirkuit nan telah tersedia di pasaran.

Namun demikian, agar resistor ini tak sampai terbakar, dalam aplikasinya perlu diperhatikan kecukupan daya dengan arus listrik nan harus ditahannya. Kalau tak memperhatikan kesesuaian antara kebutuhan arus dalam sebuah rangkaian dan daya nan tersedia, maka sebuah resistor akan gampang sekali terbakar.

Besarnya daya resistansi listrik sebuah resistor diukur dalam satuan Ohm. Satuan ini diambil dari nama seorang penemu arus listrik, yakni George Simon Ohm. Sebelum merangkai sebuah sirkuit, harus hati-hati dengan membaca satuan resistensi listrik dari sebuah resistor ini. Angka ini akan mempengaruhi seberapa besar daya tahan ketika resistor harus menahan arus listrik.

Sebuah resistor nan terbuat dari bahan karbon terbagi menjadi dua bagian utama, yakni sebuah tabung nan ditutup logam eksklusif pada kedua ujungnya, kemudian kaki dari resistor. Tabung sebuah resistor ini merupakan unsur resistif.

Biasanya badan tabung ini diberi pelindung dengan plastik atau ada pula nan menggunakan cat. Namun resistor produksi lama, badan resistor nan berisi bahan resistif itu tak dilindungi oleh isolasi baik cat maupun plastik, dan dawai penghubung atau kaki dililitkan begitu saja di sekitar unsur resistifnya.

Tabung nan berisi unsur resistif biasanya terbuat dari serbuk karbon nan terbungkus bahan pelindung atau isolator. Bahan isolator ini biasanya terbuat dari bahan keramik. Lalu bahan resistif dan bahan isolator itu dicampur sedemikian rupa dengan menggunakan bahan pelekat sebagai bahan pelekat nan sering digunakan ialah resin.

Tingkat resistensi sebuah resistor ditentukan oleh perbandingan campuran antara bahan isolator dengan serbuk karbonnya. Dengan semakin canggihnya teknologi, sekarang ini sudah diproduksi resistor nan menggunakan selain serbuk karbon dan isolator tadi. Campuran bahan baru ini karakteristiknya lebih baik terhadap tegangan.

Salah satu kelemahan resistor dari bahan campuran serbuk karbon ialah cenderung berubah resistensinya bila diberikan tegangan nan lebih dari ukuran sebenarnya. Namun, sejauh ini resistor dari bahan serbuk karbon masih tetap dapat dipergunakan bila tak diberikan tegangan berlebihan.

Bahan lain nan sekarang dipergunakan buat membuat resistor ialah dari lapisan film karbon. Resistor dari bahan film karbon ini dapat bekerja dalam suhu dari -55 derajat sampai dengan 155 derajat, tanpa berubah resistensinya.

Resitensi dari resistor berbahan film karbon ini tersedia dari mulai 1 ohm sampai dengan 10 mega ohm. Resistor dari bahan lapisan film karbon ini juga bekerja pada daya 1/6 watt hingga 5 watt pada kisaran suhu 70 derajat Celcius. Dengan kelebihannya itu, resistor dari bahan film karbon dapat diberi tegangan dari 200 sampai dengan 600 Volt.

Jenis resistor lainnya ialah nan terbuat dari foil logam nan kemudian dikenal sebagai resistor foil logam. Dilihat dari unsur stabilitas dan presisinya, maka resistor dari bahan foil logam ini dapat dikatakan sebagai resistor terbaik.

Sebuah resistor memiliki stabilitas nan baik apabila koefisien temperaturnya rendah. Resistor foil logam ini memiliki temperatur coefficient resistensi atau TCR sangat rendah, yakni sebesar 0,14 ppm per derajat Celcius. Sementara stabilitas buat jangka panjang dari resistor berbahan foil logam ini 25 ppm/tahun dengan taraf stabilitas beban 0,03%/2000 jam.



Penandaan Resistor

Ukuran resistensi sebuah resistor biasanya ditandai dengan pola pita warna. Bila bentuk resistor memungkinkan buat ditandai dengan angka-angka, maka tanda itu menggunakan angka. Namun resistor nan beredar di pasaran sekarang ini ukuran terlalu kecil buat ditandai dengan sistem numerik. Maka jalan keluarnya buat menandai ukuran resistensinya yaitu dengan memberikan pita warna.

Secara umum, rona nan dipergunakan buat pita rona penanda taraf resistensi sebuah resistor ialah coklat muda, coklat, biru atau hijau. Namun kadang-kadang ada pula nan memberi rona merah dan abu-abu. Walaupun demikian, secara generik nan dapat dibaca sebagai penanda dari rona ini ialah rona pada badan, ujung dan titik. Tanda inilah nan menunjukkan urusan dua digit taraf resistensi dan pengali desimal.

Sementara itu, buat resistor nan kecil dan sangat rapat, maka penanda rona nan menyatakan ukuran resistensinya diberi rona perak nan menyatakan bahwa taraf resistensinya sekitar 10% dan rona emas buat menyatakan bahwa taraf resistensi sekitar 5%.

Apabila loka atau badan resistor memungkinkan buat diberi tanda secara lengkap, maka biasanya ialah dengan menggunakan skema rona nan telah disepakati. Skema rona ini melilit badan resistor berupa pita kecil. Urutan skema kode rona tersebut menjelaskan bahwa pita pertama dan kedua ialah menunjukkan harga dari resistensi, rona pita ketiga merupakan angka pengali dan pita terakhir atau pita keempat menunjukan seberapa besar toleransi resistensinya.

Ada pula nan lebih lengkap lagi dengan memberi skema lima rona pita. Pita kelima ini menunjukkan taraf koefesiensi suhu dari resistor tersebut. Misalnya saja Anda menemukan sebuah resistor dengan empat rona melilit sebagai pita pada tubuh resistornya. Masing-masing rona nan melilit pada tubuh resistor tersebut secara berurutan ialah hijau-biru-kuning-merah.

Dari skema ini, kita dapat mengetahui seberapa besar taraf resistensinya. Namun sebelumnya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu arti masing-masing dari skema rona dalam resistor tersebut.

Telah disepakati bersama bahwa urutan rona pada pita pertama dan kedua ialah menunjukkan angka dari 1 sampai 9, yakni ditandai secara berurutan dengan rona coklat, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu dan putih. Sementara 9 rona tadi pada pita ketiga menunjukkan pengali yakni dimulai dengan x10 pangkat satu dan seterusnya sampai dengan rona putih nan menunjukkan x10 pangkat 9. Lalu sembilan rona tadi secara berurutan pada pita keempat menunjukkan taraf toleransi dari sebuah resistor.

Kembali kepada contoh di atas, yakni ada sebuah resistor dengan empat rona melilit sebagai putih masing-masing dengan rona hijau-biru-kuning-merah. Dari skema rona ini, kita dapat mengetahui seberapa besar resistensi resistor tersebut.

Warna Hijau pada pita pertama menunjukkan angka 5, lalu rona biru pada pita kedua menunjukkan angka 6, rona kuning pada pita ketiga menunjukkan angka kali 10 pangkat 4. Dengan demikian, resistensi resistor tersebut ialah 560000 ohm atau setara dengan 560 kilo ohm. Sementara taraf toleransinya kurang lebih 2%.