1. Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Memberikan "Perlindungan" nan Salah

1. Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Memberikan "Perlindungan" nan Salah

Peran masyarakat dalam pendidikan memiliki andil nan sangat besar. Namun, tak semua elemen masyarakat tahu tentang peran tersebut. Meskipun tahu, kadang masyarakat seolah menutup mata dan telinga atas apa nan terjadi dalam proses pendidikan. Jangankan mendukung, malah tanpa sadar merobohkan pendidikan. Padahal, tanpa disadari peran masyarakat dalam pendidikan itu cukup besar.

Perilaku masyarakat nan seperti itu nyatanya didorong sebab beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat datang dari dalam diri pribadi masing-masing ataupun pengaruh lingkungan. Peran masyarakat dalam pendidikan nan besar menjadi sedikit terbengkalai dan dikesampingkan.

Masyarakat memang tak dapat disalahkan sepenuhnya perihal sikap mereka nan apatis terhadap global pendidikan. Karena sesungguhnya manusia diciptakan berbeda, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangan, kemudahan serta kesulitan masing-masing.

Kecenderungan buat menyepelekan pendidikan biasanya terjadi pada masyarakat nan memang kurang mendapatkan pedagogi nan layak. Mereka nan tak merasakan imbas baik dari pendidikan bagi kehidupan cenderung buat lebih menganggap bahwa pendidikan tak penting. Padahal tanpa mereka sadari, peran masyarakat dalam pendidikan itu cukup besar.

Berikut ini ialah salah satu faktor penyebab rendahnya pencerahan nan paling dominan terhadap peran masyarakat dalam pendidikan.



Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Pendidikan Masyarakat nan Heterogen

Tidak dapat langsung disalahkan juga. Masyarakat sangat tidak sejenis dalam mengenyam pendidikan. Tentu saja nan kurang kenyang pendidikan akan dominan menampakkan rasa humanisme nan mendorong mereka buat mendukung pendidikan. Namun, kadang, pelaksanaan nan mereka lakukan jauh di luar asa pendidikan. Peran masyarakat dalam pendidikan nan seharusnya dapat dirasakan hanya berakhir sebagai wacana belaka.

Tidak dapat dipungkiri jika pendidikan memegang peran krusial dalam perkembangan kejiwaan atau kepribadian seseorang. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, maka pemahaman terhadap sesuatu pun dapat jadi menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka nan sama sekali tak mengenyam bangku pendidikan. Peran masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya juga bergantung pada tinggi atau tidaknya pendidikan masyarakat itu sendiri.



Peran Masyarakat dalam Pendidikan

Selain faktor pendidikan, masyarakat nan cenderung tak begitu paham mengenai peran masyarakat dalam pendidikan biasanya melakukan beberapa hal nan tanpa disadari telah "mengganggu" kegiatan belajar mengajar. Berikut ini ialah beberapa konduite masyarakat nan cenderung "menggangu" keberlangsungan global pendidikan di Indonesia.



1. Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Memberikan "Perlindungan" nan Salah

Fenomena nan terjadi di masyarakat Indonesia satu ini masih sering terjadi. Masih banyak masyarakat sekitar sekolah nan menampung anak terlambat sekolah buat berdiam diri di rumah sampai waktu sekolah habis. Tanpa sadar, tanpa mengingatkan peserta didik, dan tanpa tahu nan dilakukannya pada peserta didik. Perbuatan masyarakat semacam ini akan menimbulkan akibat jelek terhadap proses pendidikan. Peran masyarakat dalam pendidikan nan harusnya dijalankan pun seolah dikesampingkan.

Peserta didik akan merasa terlindungi dan mendapat dukungan buat tak masuk sekolah. Perbuatan curang nan mestinya tak dilakukan peserta didik akan dilakukan juga atas dukungan masyarakat sekitarlingkungan sekolah. Peserta didik seharusnya belajar bertanggung jawab atas segala perbuatan nan dilakukan. Peran masyarakat dalam pendidikan dalam hal ini harusnya dapat memberikan contoh nan baik bagi siswa.



2. Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Tidak Bertanggung Jawab pada Kesalahan

Kalaupun ada razia mendadak pada anak sekolah nan berkeliaran waktu sekolah tanpa izin, tentu loka penampungan dadakan akan banyak. Rumah-rumah penduduklah nan menjadi target sebagai loka bernaung sementara sampai merasa aman. Tanpa sadar, masyarakat nan seperti ini sudah menanam pendidikan kepada peserta didik buat menjadi seorang penjahat. Peran masyarakat dalam pendidikan lagi-lagi tersingkirkan.

Lari dari tanggung jawab dan bila dikejar harus sembunyi. Itulah pendidikan jelek masyarakat sekitar sekolah nan tujuannya melindungi peserta didik dari jeratan anggaran sekolah. Padahal, pendidikan mengajarkan peserta didik buat tak lari dari tanggung jawab dan harus menghadapi risiko atas nan telah diperbuat. Peran masyarakat dalam pendidikan tak dijalankan dengan baik dan semestinya.



Peran Masyarakat dalam Pendidikan

1. Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Masyarakat Pembentuk Awal Pendidikan

Jika diurai lebih jauh lagi tentang konduite masyarakat pada peserta didik, nan melakukan pendidikan di masyarakat ketika peserta didik berada dalam masyarakat ialah masyarakat itu sendiri. Bergantung kepada masyarakat menghendaki peserta didik itu akan menjadi seorang nan bertanggung jawab atau seorang nan lari dari tanggung jawab. Peran masyarakat dalam pendidikan sekali lagi bergantung pada konduite masyarakatnya sendiri.

Tentu ini hal nan tak mudah dilakukan sebab masyarakat cenderung memanjakan anak sekolah dan menaruh simpati serta kasihan sebab peserta didik akan menghadapi hukuman. Rasa tak tega inilah nan akan membawa akibat pada pembentukan mental dan karakter seorang anak. Tentu mental sampah dan mental tak bertanggung jawab atas perbuatan nan akan lekat pada peserta didik. Peran masyarakat dalam pendidikan nan seharusnya dijalankan dengan baik, menjadi sama sekali dihilangkan.



2. Peran Masyarakat dalam Pendidikan - Kembali ke Masyarakat

Meskipun bersekolah, ke masyarakatlah peserta didik akan kembali. Tentu, mental nan dibawa buat kembali ke masyarakat ialah mental nan diperoleh saat pendidikan formal. Pendidikan formal ini pun dipengaruhi masyarakat.

Dengan kata sederhana, saat sekolah, seorang anak akan dididik oleh pendidik dari sekolah dan masyarakat. Pulang sekolah, peserta didik akan sepenuhnya dididik masyarakat. Saat lulus dari sekolah, masyarakatlah nan menjadi loka seorang peserta didik kembali. Oleh sebab itulah, betapa pentingnya peran masyarakat dalam pendidikan.

Peserta didik mestinya bertanggung jawab atas kelakuan salah nan telah dilakukan. Jika peran masyarakat dalam pendidikan dilakukan dengan baik, masyarakat mestinya mendukung terhadap proses pendidikan. Jika tak mampu menyelenggarakan pendidikan atau menasihati seorang peserta didik nan sembunyi di rumah, lebih baik dilaporkan ke pendidik formalnya.

Contoh nan diberikan masyarakat kembali menjadi sesuatu nan sangat krusial bagi peserta didik. Kebiasaan nan dilakukan masyarakat. Baik berupa suatu konduite Norma setempat, klenik, sampai pada kepercayaan lokal, seolah menjadi suatu nan sangat dipentingkan dan dinomorsatukan. Apalagi, jika ada ancaman sanksi sosial bagi masyarakat nan tak melaksanakan. Peran masyarakat dalam pendidikan pun nyatanya berkenaan dengan peran sosial.

Saat seperti itulah pendidikan nan ditempuh peserta didik seolah menjadi tak berguna sama sekali. Masyarakat, loka hayati peserta didik, seolah hanya membenarkan Norma setempat dengan menampik semua Norma nan datang meskipun itu sahih adanya.

Tentulah akan sangat jelas ketika kita bandingkan kehidupan nan ada di desa dan di kota. Mengenai kepedulian kepada masyarakat. Di kota, sama sekali tak ada kepedulian dan individual. Apa nan dilakukan oleh tetangga atau anak tetangga tentu bukan menjadi urusan dan tak perlu dihiraukan sebab merasa bukan menjadi urusannya. Peran masyarakat dalam global pendidikan mengalami berbagai disparitas berdasarkan loka tinggal masyarakat itu sendiri.

Lain hal dengan masyarakat pedesaan nan masih mementingkan rasa kepedulian sesama. Tidak jarang, anak tetangga dinasihati jika melakukan kesalahan di hadapannya. Contoh masyarakat pedesaan masih mementingkan rasa kebersamaan dan kegotongroyongan lebih mudah ditiru.

Satu hal nan mesti kita catat di benak sekarang ini ialah peran masyarakat dalam pendidikan sangatlah penting. Di masyarakat mana seorang anak itu tumbuh, sebenarnya di sanalah mental masyarakat itu akan diwarisi secara otomastis.