Habitat dan Makanan Koala

Habitat dan Makanan Koala

Koala merupakan hewan mamalia penghuni pohon nan menyerupai beruang kecil berwarna abu-abu. Koala termasuk jenis marsupialia, yaitu induk betina memiliki marsupium (kantong perut). Koala membawa anak-anaknya nan belum dewasa di dalam kantong perut. Koala ialah hewan pemakan tumbuhan.

Nama koala berasal dari suku Aborigin. Kata koala berarti tak minum. Koala memenuhi 90% kebutuhan air dalam tubuh dari daun eukaliptus. Koala makan daun eukaliptus dan hanya minum bila mereka sakit atau dalam kondisi kekeringan.

Asal-usul koala tak diketahui dengan jelas. Sejauh ini ilmuwan hanya dapat menyimpulkan interaksi kekerabatannya dengan makhluk berkantung lainnya. Fosil koala juga sporadis sekali ditemukan. Sekali waktu, pernah ditemukan fosil koala di bagian utara Australia, umurnya kira-kira 20 juta tahun.

20 juta tahun silam, Australia ialah daratan fertile hutan hujan tropis. Kelihatannya koala menyesuaikan diri selama berjuta-juta tahun buat mengikuti perubahan iklim Australia. Fosil lain koala juga ditemukan. Uniknya, ini ialah koala raksasa nan diperkirakan hayati di selatan Australia 50.000 tahun silam. Kelihatannya koala raksasa mirip dengan kukang darat raksasa di Amerika Selatan.



Karakteristik Koala

Koala memiliki tubuh berbulu lebat, lembut, dan berwarna abu-abu atau kecokelatan di punggungnya. Bulu di bagian perut berwarna putih. Koala nan hayati di bagian selatan memiliki bulu nan lebih tebal daripada koala nan hayati di bagian utara. Koala di bagian utara mendiami daerah beriklim panas sepanjang tahun sehingga memiliki bulu nan lebih tipis.

Koala memiliki hidung besar tidak berambut dan telinga bulat. Koala tak memiliki ekor. Koala dewasa berukuran panjang 64 hingga 76 cm dengan berat sekitar 5 hingga 14 kg. Koala memiliki cakar panjang, kuat, dan tajam buat memanjat pohon. Cakar depan dilengkapi dua ibu jari buat mencengkeram dahan. Cakar kedua dan ketiga terdapat di kaki belakang.

Bentuk tubuh koala sedikit banyak mirip dengan wombat, hewan berkantung nan masih 1 kerabat dengan koala. Hanya saja bulu koala lebih tebal, telinganya lebih besar, dan tungkai serta lengannya lebih panjang.

Koala ialah satu dari sedikit mamalia nan memiliki sidik jari. Sidik jari koala mirip dengan manusia, bahkan dilihat dibawah mikroskop elektron pun tetap mirip. Sidik jari manusia dan koala sulit dibedakan.

Ia ialah hewan pendiam nan nokturnal (hidup beraktivitas di malam hari). Namun koala jantan suka berteriak sampai terdengar dalam jeda 1 km pada musim kawin. Koala betina mengukur ukuran koala jantan dari kelantangan suara teriakannya. Mereka cenderung memilih koala jantan nan lebih besar.

Saat berada di bawah tekanan, koala biasanya menjerit dan menangis, mirip seperti bayi manusia. Koala nan hayati di alam liar tak diketahui masa hidupnya, tetapi koala nan hayati di penangkaran bisa hayati sampai umur 18 tahun.



Jenis-Jenis Koala

Sebenarnya koala tak memiliki variasi jenis secara ilmiah. Akan tetapi orang Australia membeda-bedakan koala berdasarkan loka hidupnya, sebab berbeda loka hayati berbeda juga ciri fisiknya. Ini dia beberapa jenis koala:

1. Koala khas Victorian

Karena tinggal di selatan Australia nan lebih dingin, koala Victorian memiliki bulu nan lebih tebal dan panjang, rona abu-abunya lebih muda dengan rona punggung dan punggung tangan krem kecokelatan. Bagian perutnya berwarna cerah dan telinganya ditumbuhi bulu lembut berwarna putih.

2. Koala khas New South Wales

Koala nan tinggal di New South Wales memiliki berat badan 8,5 - 12 kg; nan berarti nisbi lebih besar dari koala Victorian. Bulunya nan tipis dan lembut berwarna abu dan agak berantakan.

3. Koala emas alias golden koala

Koala emas ialah koala nan memiliki sedikit rona keemasan di bulunya. Koala emas sebenarnya ialah koala albino. Ia kekurangan (atau sama sekali tak memiliki) pigmen melanin.



Habitat dan Makanan Koala

Koala mendiami wilayah Queensland, New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan. Habitatnya bervariasi dari pesisir pantai hingga hutan eukaliptus. Koala hayati berkelompok.

Koala merupakan hewan teritorial. Mereka memerlukan wilayah nan luas agar bisa mempertahankan populasinya dan sebagai wahana koala-koala muda buat berekspansi. Koala berkomunikasi dengan kelompoknya dengan menggunakan suara menyerupai mengorok atau bersendawa.

Koala memakan daun dan tunas pohon eukaliptus. Di Australia terdapat lebih dari 600 spesies eukaliptus. Namun, koala hanya memakan sekitar 20 spesies eukaliptus.

Dalam area tertentu, hanya ada tiga hingga empat spesies eukaliptus nan dimakan secara teratur. Kadang-kadang koala juga memakan spesies dan pohon lain atau hanya digunakan sebagai loka tidur.

Karena sangat suka daun eukaliptus, seekor koala dapat tinggal seharian di pohon eukaliptus. Daun eukaliptus memiliki kandungan protein nan rendah, sulit (lama) dicerna, mengandung fenolik dan terpen nan beracun bagi banyak spesies.

Seperti wombat dan kukang, koala memiliki metabolisme nan sangat lambat. Ia pun sangat sporadis bergerak, dapat berdiam diri selama 16 - 18 jam dalam sehari dan kebanyakan tidur. Koala dapat bersikap sangat militan kepada sesamanya. Sikap agresifnya ditunjukkan dengan menendangkan kaki depan mereka ke musuh dan menggigitnya. Koala juga kadang terlibat dalam perkelahian singkat.

5 - 6 jam sehari dalam hayati koala dihabiskan buat makan. Mereka suka makan kapan saja, tetapi paling sering di malam hari. Dalam 1 hari, seekor koala biasanya memakan 500 gram daun eukaliptus; mengunyahnya hingga benar-benar lembut baru kemudian menelannya. Organ hati koala mampu menetralisir racun nan terdapat pada daun ini.



Siklus Hayati Koala

Musim kawin koala berkisar antara bulan Agustus hingga Februari. Pada musim tersebut, koala jantan akan "berteriak" buat menarik perhatian betina. Saat itu pula, koala muda dari tahun sebelumnya siap buat meninggalkan induk dan hayati mandiri.

Setelah kawin, 35 hari kemudian bayi koala lahir. Bayi koala disebut joey . Panjangnya sekitar 2 cm dengan berat kurang dari 1 gram. Tubuh bayi koala berwarna merah muda, tak berbulu, tanpa telinga, dan buta. Secara naluriah, bayi koala akan bergerak menuju perut induknya dan menemukan jalan masuk ke dalam kantong.

Di dalam kantong perut, bayi koala menempelkan mulut pada puting susu induknya. Puting susu tersebut kemudian membesar di dalam mulut bayi koala sehingga puting susu sang induk tak akan terlepas. Induk betina mampu mengencangkan otot-otot pada bukaan kantong perut sehingga bayi koala tak akan terjatuh keluar.

Setelah dilahirkan, bayi koala berada di kantong perut induknya selama 6 atau 7 bulan. Bayi koala menyusu induknya dari dalam kantong perut. Saat berusia sekitar 22 hingga 30 minggu, induk betina memberi makan bayinya dengan semacam bubur nan berasal dari makanan sang induk nan belum tercerna.

Hal ini bertujuan buat melatih bayi koala agar beradaptasi dengan makanan sesungguhnya, yaitu daun eukaliptus. Setelah keluar dari kantong perut, bayi koala bergelantungan di punggung induk betina. Namun, mereka tetap menyusu hingga berumur satu tahun.



Konservasi Koala

Koala kini berada di ambang kepunahan. Di alam liar, hanya ada sekitar 100.000 koala nan masih hidup. Koala terancam punah sebab banyak diburu pada abad ke-20 buat diambil bulunya atau dijadikan binatang peliharaan. Kini, memelihara koala ialah hal nan melanggar hukum. Hilangnya habitat hayati koala juga menyebabkan keberadaan koala semakin terpojok.

Untuk melindunginya, pemerintah Australia mengeluarkan pengumuman bahwa koala nan ada di mana pun di Australia (terutama di Queensland dan New South Wales) ialah hewan nan dilindungi sebab terancam punah.