Kebudayaan Nusantara - Berbeda dan Indah

Kebudayaan Nusantara - Berbeda dan Indah

Kebudayaan nusantara ialah sebutan bagi kebudayaan nan "beredar" di sepanjang kawasan nusantara. Kebudayaan nusantara sama dengan jenis kebudayaan lain, yaitu merupakan hasil dari proses berpikir manusia. Ketika memelajari kebudayaan nusantara, kita bisa melihat sejauh mana peradaban mampu diciptakan oleh manusia. Secara singkat budaya bisa dimaknai sebagai hasil cipta, karsa, dan rasa.

Manusia hayati idealnya memang berpikir. Memikirkan nan baik untuknya ataupun buat orang lain. Selain kebutuhan nan sifatnya primer, sekunder, dan tersier, nyatanya manusia juga membutuhkan sebuah pemenuhan terhadap batinnya. Sebuah pemenuhan nan hanya bisa membuat manusia itu senang. Salah satunya ialah berkesenian atau berkebudayaan.

Atas dasar itulah berbagai hasil kesenian atau kebudayaan terlahir dari manusia. Jika dikaitkan dengan wilayah Indonesia, kesenian nan dibicarakan pun akhirnya meluas. Indonesia atau nusantara merupakan sebuah kawasan dengan macam-macam kebudayaan dan kesenian. Kebudayaan nusantara tersebut membentang luas dari barat hingga timur Indonesia. Menawarkan aneka estetika dan keunikan masing-masing.



Kebudayaan Nusantara - Cipta, Rasa, dan Karsa Masyarakat Nusantara

Dengan proses cipta nan terjadi pada kebudayaan, baik itu kebudayaan nusantara ataupun kebudayaan dalam bentuk apapun, manusia berusaha buat menemukan hakikat sesuatu nan menjadi kebenaran. Proses ini akan membimbing manusia menjadi lebih baik sinkron dengan kodrat manusia menuju kesempurnaannya.

Rasa sendiri merupakan makna estetika nan dirasakan oleh jiwa manusia. Dengan rasa ini, manusia mampu menciptakan sesuatu nan latif dan sangat menyentuh. Musik, karya seni, ataupun puisi merupakan contoh nan dihasilkan oleh rasa manusia. Hal-hal nan dirasakan oleh masyarakat nusantara nan seperti itulah nan "membangun" kebudayaan nusantara itu sendiri.

Sementara karsa berkaitan dengan kesusilaan. Dengan kesusilaan, manusia dibimbing buat memahami mana nan baik dan mana nan buruk. Terlebih ketika berbicara mengenai kebudayan nusantara. Wilayah nusantara sangat erat kaitannya dengan peraturan susila. Kebudayaan nusantara itu sendiri merupakan bentuk dari rasa susila nan dimiliki oleh masyarakat nusantara.

Ketiga proses tersebut (cipta, karsa, dan rasa) terbentuk oleh satu kekuatan nan disebut daya. Daya berarti upaya atau kegiatan, dapat juga diartikan sebagai "perilaku". Namun, daya bukanlah upaya biasa, daya bukanlah kegiatan sembarang, daya bukanlah konduite asal-asalan saja. Sehingga kebudayaan, dalam hal ini kebudayaan nusantara terbentuk tak secara asal dan murahan.



Kebudayaan Nusantara - Pengertian Budaya Menurut Beberapa Ahli

Daya merupakan penggalan dari kata Hridaya (bahasa Sansekerta) nan berarti hati. Maka, budaya menurut Anan Krishna berarti upaya, tindakan, atau konduite nan dituntun oleh pikiran nan jernih dan sinkron dengan kata hati-nurani. Begitupun nan berlaku pada proses pembentukan kebudayaan nusantara.

Menurut Tylor; culture is that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as member of society . Dari definisi tersebut, kita bisa mengidentifikasi bahwa budaya merupakan:

  1. Sebuah kesatuan nan rumit. Kesatuan tersebut dapat meliputi kesatuan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, serta manusia dengan manusia.
  2. Budaya mencakup sejumlah kemampuan manusia nan bersifat psikologis, nan tak tampak secara material. Budaya lebih bersifat pada aktualisasi diri emosional dan mental.
  3. Hasil konkret dari suatu budaya bisa berupa seni atau penjabaran moral dalam bentuk kelakuan.
  4. Budaya bersifat transedental dan memiliki keajekan tertentu. Budaya di dalamnya berupa adat istiadat nan tak terputus-putus.
  5. Definisi ini tak membedakan antara satu bangsa dengan bangsa nan lain. Setiap bangsa memiliki budaya, tak ada bangsa nan tak berbudaya.
  6. Kebudayaan tak diturunkan secara genetis, ia dipelajari dari lingkungan hidup.
  7. Kebudayaan tak diciptakan oleh orang perorang, melainkan dicapai oleh seorang individu sebagai bagian masyarakat.


Kebudayaan Nusantara - Berbeda dan Indah

Budaya tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dalam hal ini berdasarkan lingkup wilayah, yaitu wilayah nusantara merupakan bagian dari kehidupan sosial. Antara nan satu dengan nan lainnya tak dapat dipisahkan, sebab seluruhnya sudah terikat oleh suatu sistem. Oleh karena itulah, Koencoroningrat memberikan klarifikasi mengenai sistem ini.

Menurutnya, sistem dalam berbudaya, berlaku juga buat kebudayan nusantara , terdiri atas tujuh unsur, antara lain; agama, organisasi sosial, bahasa, kesenian, mata pencaharian, teknologi, dan pengetahuan.

Bagian paling luar dari kebudayaan nusantara bisa berupa hal-hal fisik nan diciptakan oleh manusia, misalnya karya seni, candi, puisi, atau alat musik khas nusantara. Bagian inilah nan paling mudah kita amati. Karena ia bersifat fisik, maka tak sulit buat menjaganya, contohnya seperti peninggalan budaya nan kita lihat di museum-museum nan ada di nusantara.

Kebudayaan Indonesia atau biasa kita sebut kebudayaan nusantara lahir dari proses cipta, karsa, dan rasa dalam kurun waktu nan sangat panjang. Disparitas suku dan latar belakang menjadikan kebudayaan nusantara sangat beragam.

Dari Sabang sampai Merauke kita bisa melihat berbagai bentuk-bentuk disparitas tersebut nan meliputi disparitas bahasa, agama, mata pencaharian, dan lain-lain. Setiap kebudayaan nusantara nan membentang dari barat hingga timur memiliki karakteristik khas masing-masing jika ditinjau dari tujuh unsur budaya di atas.

Sebagai contoh, suku Sunda memiliki kepercayaan nan berbeda dengan orang Papua. Suku Jawa memiliki kebiasaan-kebiasaan nan berbeda dengan orang Makasar. Begitupun dengan kebudayan nan dimilikinya. Meskipun demikian, kebudayaan-kebudayaan dari suku nan berbeda satu terhimpun dalam satu kesatuan, yaitu kebudayaan nusantara.



Kebudayaan Nusantara - Dan Cerita Mirisnya

Bangsa Indonesia bukanlah bangsa nan terbangun dari satu budaya. Ia merupakan kumpulan dari berbagai latar belakang budaya. Oleh sebab itu, kebudayaan nusantara merupakan harta berharga nan dimiliki oleh bangsa kita dan tak dimiliki oleh bangsa lain.

Keadaan kebudayaan nusantara saat ini sedang dalam titik nan memprihatinkan. Banyak produk dari kebudayan nusantara nan diakuisisi oleh negara lain. Lantas nan dapat dilakukan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia hanyalah menghujat tanpa dibarengi usaha agar produk-produk kebudayaan nusantara itu tak kembali diakui oleh negara lain.

Kesadaran masyarakat Indonesia akan kekayaan kebudayaan nusantara nan dimilikinya terbilang belum terlalu tinggi. Rasa kepemilikan berbagai produk kebudayaan nusantara sangat kurang. Mementingkan diri sendiri, tanpa memperhatikan nasib kebudayaan negaranya sudah merupakan hal nan biasa terjadi. Maka bukanlah suatu hal nan mengherankan jika ternyata banyak produk dari kebudayaan nusantara kita "dicuri" oleh bangsa lain.

Beberapa faktor harus diakui ikut bertanggung jawab atas terjadinya hal ini. salah satunya ialah modernisasi. Telah banyak diakui bahwa modernisasi perlahan menjauhkan anak-anak muda dari budaya orisinil Indonesia, entah melalui teknologi informasi, film-film barat, maupun gaya hayati nan dibawa melalui pemasaran produk-produk asing.

Kondisi ini tentu lebih parah jika pemerintah tak memberikan apresiasi terhadap pemeliharaan budaya serta penghargaan terhadap orang-orang nan berjuang melestarikan kebudayaan nusantara. Setiap nan lahir tentu akan mengalami kematian, begitulah hukum alam. Kebudayaan nusantara nan pernah lahir juga akan menemui kematiannya jika kita berpegang pada hukum tersebut.

Kebudayaan nusantara ialah warisan leluhur nan sudah sepantasnya kita pelihara. Bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak pemerintah terkait, tetapi semua aspek lapisan masyarakat Indonesia. Hal nan harus diingat ialah kebudayaan nusantara itu merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa dari seluruh masyarakat Indonesia.