Peradaban Awal Masyarakat Indonesia - Perdaban hasil Akulturasi dengan orang Eropa dan Nasrani

Peradaban Awal Masyarakat Indonesia - Perdaban hasil Akulturasi dengan orang Eropa dan Nasrani

Membicarakan peradaban awal masyarakat Indonesia ialah hal nan sangat panjang, rumit, berliku dan penuh nilai-nilai historis. Bayangkan saja, bercerita tentang sejarah bangsa Indonesia saja sudah sangat panjang, apalagi membicarakan peradaban awal masyarakat Indonesia. Jika cerita peradaban awal masyarakat Indonesia ialah seorang backpacker , maka ia niscaya sudah dapat mengelilingi global sebanyak tiga kali sebab saking lama dan jauhnya.

Melihat sangat jauh ke belakang, akar dari peradaban awal masyarakat Indonesia dimulai dari periode paganisme.Tidak asing dengan istilah paganisme? Ya, tentu saja sebab paganisme ternyata ialah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kehidupan tersebut sudah berlangsung sangat lama, mengakar, dan sempat menjadi bukti diri masyarakat Indonesia.



Paganisme - Peradaban Awal Masyarakat Indonesia dan Global

Membicarakan peradaban awal masyarakat Indonesia berarti sama dengan membicarakan paganisme. Tahu secara persis, apa itu paganisme? Paganisme merupakan sebuah sistem kepercayaan nan dalam ibadahnya masih menyembah berhala. Para pagan mengenal Tuhan mereka dengan sebutan dewa.

Pada dasarnya, peradaban awal masyarakat Indonesia tak berbeda jauh dengan peradaban awal masyarakat nan ada di bumi. Sebelum masyarakat mengenal Tuhan sebagai penciptanya, hampir semua masyarakat global menganut sistem kepercayaan tersebut. Hal ini bahkan sudah dimulai sejak zaman nabi.

Masyarakat paganisme merupakan peradaban primitif atau awal dari peradaban masyarakat Indonesia. Dari periode paganisme, peradaban awal masyarakat Indonesia kemudian barulah beralih kepada agama Hindu dan Budha. Dan itu merupakan peristiwa nan cukup panjang dalam perjalanan hayati manusia.

Kemudian peradaban awal masyarakat Indonesia berupa kepercayaan Paganisme, Hindu dan Budha diambil alih oleh masuknya pengaruh agama Islam. Setelah itu peradaban mengalami akulturasi dengan masuknya bangsa Eropa dan kaum Nasrani (Kristen) ke wilayah nusantara.

Peradaban awal masyarakat Indonesia ibarat seperti pencarian jati diri. Mereka belum mengenal Tuhan, maka dari itu penyembahan terhadap benda wafat seperti patung dan berhala marak dilakukan. Baru setelah beberapa sistem kepercayaan mulai "berkenalan" dengan masyarakat Indonesia, secara perlahan, sistem paganisme tersebut mulai lepas dari masyarakat Indonesia.

Peradaban AWal masyarakat Indonesia - Zaman Paganisme

Seperti nan telah disebutkan di atas, bahwa peradaban awal masyarakata Indonesia ialah oagansime. Paganisme sendiri merupakan suatu kepercayaan dan praktik spiritual masyarakat nan masih melakukamn penyembahan terhadap berhala. Pengikut kepercayan paganisme disebut Pagan.

Peradaban kaum Pagan dimulai pada abad ke-1 hingga awal abad ke-8. Bukti bahwa peradaban awal masyarakat Indonesia ialah penganut pagan, bisa dilihat melalui inovasi fosil tengkorak manusia Indonesia di Bali oleh Balai Arkeologi Denpasar pada 2004.

Menurut catatan sejarah diperkirakan pada zaman ini telah ada kerajaan purba. Kerajaan purba ini menganut keyakinan paganisme. Kerajan ini di pimpin oleh seorang raja nan bernama Prabu Dewata Cengkar nan bertahta di daerah Bogor. Kerajaan ini menjadi satu diantara banyaknya kepercayaan nan sudah ada sejak peradaban awal masyarakat Indonesia.

Munculnya kepercayaan Pagan berawal saat munculnya ketakutan orang primitif terhadap kekuatan alam semesta. Untuk menghilangkan rasa takut itu, mereka beranggapan bahwa ada nan lebih berkuasa atas kekuatan alam, yaitu Tuhan. Dan sistem kepercayaan paganisme itulah citra Tuhan pada peradaban awal masyarakat Indonesia



Peradaban Awal Masyarakat Indonesia - Pengaruh Hindu-Budha Sebagai Agama Pertama di Indonesia

Selesai dengan sistem kepercayaan paganisme, peradaban awal masyarakat Indonesia berlanjut dengan sebuah sistem kepercayaan nan tergolong baru buat saat itu, yaiotu sistem kepercayaan agama Hindu. Upaya peng-Hinduan di Nusantara sebenarnya sudah dimulai pada abad ke-1 di wilayah Jawa.

Pendapat ini dibuktikan dengan kisah dibunuhnya Raja Pasundan Purba Dewata Cengkar oleh seorang bangsawan Hindustan nan bernama Aji Saka. Aji Saka menjadi orang pertama nan menyebarkan kebudayaan dan agam Hindu di wilayah Pasundan, Jawa. Hadirnya Aji Saka seperti mengakhiri peradaban awal masyarakat Indonesia nan identik dengan sistem kepercayaan pagansime nya.

Bukti lain kandasnya peradaban awal masyarakat Indonesia dengan sistem kepercayaan paganismenya ialah ditemukannya huruf-huruf tradisional Sunda, Jawa Hanacaraka nan berbentuk huruf Pallawa. Huruf-huruf tersebut merupakan diajarkan Aji Saka kepada masyarakat Pasundan, Jawa. Waktu itu masyarakat Pasundan, Jawa, masih menganut Paganisme. Mulai pada abad ke-8 barulah terjadi sublimasi budaya paganism kepada kebudayaan Hinduisme.

Sublimasi ini terjadi setelah penaklukan pada sebagian besar wilayah Jawa Tengah oleh Dinasti Sanjaya. Kemudian pada tahun 732 Masehi mereka mendirikan kerajaan Hindu Medang Mataram atau nan biasa disebut Medang Kamulan.

Meski mengalami sublimasi besar-besaran namun pengaruh paganisme dianggap terlalu kuat. Peradaban awal masyarakat Indonesia dengan sistem paganismenya masih terlalu kuat buat ditinggalkan. Sehingga banyak sekali mite-mite paganisme nan masih hayati bercampur dengan spirit Hindu. Contoh mitos paganisme nan sangat terkenal ialah kisah Sangkuriang. Ada juga mitos nan mengisahkan tentang Dwi Nawangwulan dari Jawa Tengah. Mitos Nawangwulan berisi tentang ajaran moral Hindu.

Hindu berkuasa hingga permulaan abad ke-13. Penyebaran agama Budha mulai merambah nusantara pada masa kekuasan Ken Arok Sri Rajasa dari Singosari. Pengaruh Hindu selama 5 abad di nusantara tampaknya telah kuat berakar dalam diri masyarakat di nusantara.

Maka, mulailah terjadi sinkretisme Hindu-Budha atau disebut juga agama Shiwa-Budha. Sinkretisme Hindu-Budha juga ternyata masih bercamur dengan unsur-unsur kepercayaan paganisme dan terus berkembang hingga zaman Majapahit.

Pada masa Hindu-Budha, mereka mendirikan sebuah bangunan nan menjadi salah satu 7 keajaiban di dunia. Bangunan tersebut ialah Candi Borobudur. Bangunan nan fenomenal ini dibangun oleh Dinasti Sanjaya pada abad ke-8. Kemudian direnovasi ulang pada masa Kekaisaran Majapahit nan kemudian dijadikan sebagai pusat peribadatan penganut agama Shiwa-Budha. Borobudur merupakan bukti megah dari masa transisi nan terjadi pada masa peradaban awal masyarakat Indonesia menuju ajaran-ajaran nan lebih "remaja".

Peradaban Awal Masyarakat Islam - Periode Masuknya Islam

Sejarah peradaban awal masyarakat Indonesia kemudian berlanjut hingg sampailah pada masa sistem kepercayaan Islam. Islam masuk ke nusantara mulai pada abad ke-7. Ada begitu banyak perubahan di segala bidang nan terjadi di nusantara setelah Islam datang dan menyebar. Islam muncul membebaskan masyarakat dari tekanan struktur kasta nan di anut Hindu-Budha. Islam mengajarkan mengenai persamaan hak pada setiap manusia. Semua manusia dipandang sama baik harkat maupun martabatnya.

Dalam prosesnya, Islam dengan sangat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Kisah peradaban awal masyarakat Indonesia nan dekat dengan penyembahan berhala perlahan mulai habis. Dari segi bahasa dan pemberian nama, masyarakat mulai banyak mereduksi dari bahasa dan nama-nama Arab. Ada banyak sekali kosakata Indonesia nan diadopsi dari Arab dan berlaku hingga sekarang. Islam juga banyak memberikan pengaruh politik dengan mendirikan kerajaan-kerajaan bercorak Islam.

Dari segi perekonomian, masyarakat pun mendapatkan pengaruh dari para pedagang nan datang dari Arab, Parsi dan Gujarat. Mereka menggunakan konsep jual-beli secara Islam. Masyarakat juga juga dikenakan kewajiban membayar zakat dan amal jariyah sepeti infak,sedekah, waqaf, dan kepedulian terhadap fakir miskin dan yatim piatu. Istilah dan tata cara islam mulai menghapuskan sistem pagan nan memang menjadi peradaban awal masyarakat Indonesia.



Peradaban Awal Masyarakat Indonesia - Perdaban hasil Akulturasi dengan orang Eropa dan Nasrani

Bangsa Eropa masuk ke nusantara sekitar abad ke-17 dan abad ke-18. Mereka masuk dan menjajah nusantara dengan sewenang-wenang. Masyarakat pun mengalami kemunduran dampak penjajahan itu. Namun ada banyak pemikiran dalam bidang politik dan pendidikan nan diambil dari pengaruh budaya Eropa. Sistem pemerintahan demokrasi ialah salah satu contoh system nan diambil dari Eropa. Peradaban awal masyarakat Indonesia pun pada akhirnya sampai pada cerita pengaruh nan dibawa oleh bangsa Eropa.

Selain membawa semangat penjajahan mereka juga membawa semangat penyebaran agama, yaitu agama Nasrani. Maka sejak itu agama Nasrani pun mulai dianut oleh sebagian masyarakat di Nusantara. Peradaban awal masyarakat Indonesia nyatanya menjadi akar dari semua sistem kepercayaan nan dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Menganggap bahwa paganisme ialah akar kepercayaan menjadi bukan suatu kesalahan.