Fotografer dan Model

Fotografer dan Model



Komunitas Fotografi Online

Demi mempermudah sharing foto dan aksesibilitas komunitasnya, tidak sedikit komunitas fotografi juga memiliki situs atau website. Selain situs nan dapat diakses secara online, mereka juga kadang memiliki account group di jejaring social (social networking) seperti Facebook, Twitter, atau Yahoo! Group, dsb.

Dengan adanya wadah secara online tersebut, walaupun tanpa harus berjumpa muka, diantara anggota klub fotografi bisa saling memberi komentar, masukan, kritik atau saran atas hasil foto terbaru mereka.

Jika tak mau mengkritik secara terbuka atau langsung di foto tersebut, terkadang, secara arif komentar tersebut dikirim secara private message ke inbox si pemilik foto. Tetapi, tidak sedikit pula komunitas nan komentarnya secara terbuka bisa dilihat oleh siapapun, bahkan di luar anggota. Itu tergantung kebijakan masing-masing klub.

Banyak sekali komunitas fotografi nan bermunculan di global maya. Dari global online inilah kemudian komunitas ini berjumpa nan sering disebut dengan istilah kopdar (kopi darat). Banyak anggota dari berbagai komunitas fotografi ini nan kemudian berjumpa pula di berbagai ajang perlombaan dan kesempatan hunting foto bersama.

Berikut ini ialah beberapa komunitas fotografi nan cukup terkenal dan banyak anggotanya:

Fotografer.net

Fotografer.net merupakan salah satu komunitas fotografi nan dihuni banyak anggotanya baik nan aktif maupun nan pasif. Di situs fotografer nan beralamat di www.fotografer.net ini, Anda dapat menemukan berbagai hal nan berguna seputar fotografi. Banyak ilmu nan dapat Anda peroleh seputar global fotografi di sini. Anda dapat ikut dalam berbagai lembaga diskusi membahas teknik-teknik fotografi.

Anda juga dapat memperoleh berbagai informasi lomba fotografi di sini. Hal lain nan juga tak kalah menariknya ialah bagian galeri nan memuat foto anggota nan tergabung di situs ini. Anda dapat mendaftar dengan perdeo nan bergabung bersama ratusan ribu anggota nan sudah tergabung di sini.

Saat menjadi anggota, ada banyak kelebihan nan dapat Anda peroleh, salah satunya ialah mengunggah foto Anda buat dikomentari oleh para ahli. Anda juga dapat memberi komentar pada foto-foto nan ada di dalam situs ini.

Untuk membeli ataupun menjual berbagai alat fotografi, Anda dapat mengunjungi bagian bursa dan melakukan tawar menawar di sana.

Fotokita

Fotokita ialah komunitas fotografi nan dikelola oleh National Geographic Indonesia. Anggota nan tergabung di sini jumlahnya sudah mencapai 27 ribu lebih anggota.

Di komunitas fotografi ini, Anda dapat berdiskusi dengan sesama penggemar fotografi. Anda juga mengunggah foto Anda buat dikomentari dan memberi komentar foto-foto dari anggota lainnya.

Banyak galeri foto nan terpajang di situs ini. Situs nan beralamat di www.fotokita.net ini memberi kesempatan kepada anggotanya buat memajang fotonya nan terbaik di majalah National Geographic Indonesia.

Indofotografer

Indofotografer juga merupakan salah satu komunitas fotografi nan ada di internet. Anda dapat mengunjungi komunitas ini di alamat situs www.indofotografer.com.

Anggota nan tergabung di dalam situs ini sudah melebihi 5000 anggota. Di lembaga nan ada pada situs ini, Anda dapat berdiskusi dengan para anggota fotografer lainnya. Ada pula galeri nan berisi foto para anggota nan sudah diunggah di situs ini. Untuk urusan jual beli, ada lembaga Market di situs ini.

Masih banyak komunitas fotografi nan bertebaran di internet. Anda dapat bergabung di dalam berbagai komunitas ini dan memperdalam ilmu fotografi dengan para pakar.

Anda juga dapat memperoleh berbagai informasi krusial seputar global fotografi. Jadi silakan bergabung dan rasakan nikmatnya hobi fotografi.



Peran Komunitas Fotografi

Fakta nan sudah terjadi dan terbukti,menunjukkan bahwa kemajuan kemampuan fotografis seorang pehobi fotografi akan sangat cepat meningkat ketika sudah bergabung dengan sebuah klub. Klub loka bergabung tersebut bukanlah homogen kursus nan memberikan materi pelajaran fotografi secara harfiah, tetapi pergaulan dengan sesama anggota membuat transfer pengetahuan dan ilmu fotografi antarindividu menjadi cepat dan efektif.

Salah satu kegiatan klub atau komunitas fotografi nan sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu ialah berburu foto. Acara ini tak semata buat mendapatkan koleksi foto nan baru. Sebuah acara buru foto justru lebih menjurus kepada transfer ilmu fotografi dan pengalaman dari nan senior kepada nan pemula.

Dengan mengikuti sebuah komunitas fotografi nan secara intens melakukan pertemuan, akan terjadi hubungan nan secara tak sengaja akan membuat di antara mereka mendiskusikan hobi nan sama, yaitu fotografi.

Pada komunitas fotografi, hal-hal nan akan secara otomatis dibahas antara lain; soal peralatan fotografi dari perkembangan kamera atau lensa terbaru sampai kehandalan sebuah filter, baterai flash, sampai memory card-nya. Terkadang, tukar menukar kontak seorang model hingga dimana loka cetak foto atau belanja fotografi nan paling murah di suatu kota tertentu, juga diobrolkan.

Dan, bagi beberapa anggota nan mencoba mencari ‘penghasilan’ dari fotografi, dapat saling tukar informasi atau bahkan dapat join kerjasama antar anggota. Tidak sedikit, di antara beberapa anggota sebuah komunitas fotografi tersebut, nan merasa memiliki kecocokan, akhirnya mendirikan sebuah studio atau bisnis bersama-sama.



Fotografer dan Model

Mengapa fotografer membutuhkan model sebagai objek foto? Tentu saja jawabannya dapat ditebak sendiri. Biasanya seorang model ialah sosok nan memiliki badan/tubuh nan ideal, berparas muka cantik, dan profilnya ialah wanita nan biasa tampil di majalah atau media televisi.

Tapi jangan salah, dalam global fotografi nan namanya model tak semata-mata seorang wanita cantik, tapi ia dapat juga ialah seorang pria, seorang wanita gemuk, wanita kurus, pria tua/muda, anak-anak, dan bahkan juga bayi.

Ketika memotret objek seorang model, ada dua teknik nan biasa dipakai fotografer, yaitu teknik foto close-up atau foto menyeluruh.

Teknik foto close-up adalah, mengambil sudut objek terbatas pada bagian eksklusif saja, antara lain memilih bagian wajah, atau bagian paras dan leher, atau juga bagian paras hingga dada. Teknik foto menyeluruh sudah jelas maksudnya, ialah mengambil sudut foto secara menyeluruh. Artinya, jika objeknya ialah foto seorang model, maka objek gambarnya menyeluruh mulai dari kaki hingga ke wajah.

Bagaimana mendapatkan hasil foto close up atau menyeluruh nan baik? Nah, semua ini tergantung dari pada skill menggunakan alat foto. Tentunya, peralatan foto nan baik ialah punya perlengkapan kamera dan lensa nan tepat sinkron objek foto. Setelah itu, memainkan setting-an kamera/lensa sinkron hasil nan diharapkan.



Pilihan Model

Sejak berkembangannya era digital nan begitu pesat, kini hampir semua wanita nan merasa dirinya cantik, niscaya ingin tampil menarik dan dapat dilihat oleh banyak orang. Bagaimana mereka dapat tampil? Tentu saja harus melalui media foto.

Beruntung untuk model pemula, apabila disentuh oleh fotografer, maka mereka akan mendapatkan hasil foto nan eksklusive dari kamera canggih. Efeknya, dapat dilihat sendiri di album foto model atau pemilik profil, nan mana koleksi foto-foto model akan semakin bagus dan semakin disukai oleh pengunjung internet.

Foto nan bagus biasanya dijadikan sebagai foto profil/avatar. Mulai dari sini, popularitas model dapat jadi berkembang dan semakin dikenal orang luar. Disisi lain, bagi fotografer sekalipun fotografer pemula, mereka kini makin mudah memilih dan menghubungi langsung para calon modelnya. Boleh dibilang, fotografer tak perlu lagi berurusan dengan pihak model agency, kalau memang fotografer berkomunikasi dengan model nan diinginkan.

Namun, jangan heran jika ada beberapa model senior (kawakan), biasanya lebih suka mengatur agenda/jadwal melalui manager-nya. Maksudnya, fotografer harus membuat deal dengan manager-nya. Bagi fotografer kawakan, jika manager model tersebut reseh, maka biasanya model tadi di-skip (dilewatkan).

Ketika model sudah dapat dihubungi, maka selanjutnya tinggal bagaimana sang fotografer membuat janji, menentukan waktu, dan menetapkan tema pemotretan nan di-inginkan. Walaupun sudah ada kemudahan melalui media facebook, tapi tidak semua fotografer dapat menghubungi calon model dengan mulus. Kadang dapat stress sendiri jika ada penolakan, kenapa? Karena fotografer nan belum dikenal oleh calon model sering kali ditolak oleh model itu sendiri.

Kan model juga tak mau sembarangan menerima ajakan atau undangan event pemotretan? Apalagi jika nan mengajak tak dikenal dan belum punya pengalaman. Model kini lebih selektif dan punya hak buat menolak atau menunda, serta melihat situasi nan tepat.

So, ayo, segera bergabung ke komunitas! Belajar bersama lebih baik daripada merasa diri sudah hebat tapi sebenarnya belum layak dipuji. Jangan jadi katak dalam tempurung. Bagi nan merasa sudah senior, mari berbagi ilmu pada nan lain, tak akan habis ilmu kita jika kita bagikan, tapi akan kian diakui ilmu, keahlian, dan kedewasaan kita jika kita ikhlas berbagi ilmu.