Daya Tarik Rasional

Daya Tarik Rasional

Mencermati poster iklan layanan masyarakat belakangan ini kian membosankan. Bukan saja kaku, formal, dan minim makna. Melainkan juga pesan nan tak menarik. Ketika terjadi event besar semisal sensus penduduk baru iklan layanan masyarakat dirancang.

Sifatnya nan insidental harus menimbulkan kesan pertama nan mendalam. Iklan layanan masyarakat harus mampu menyampaikan pesan secara tepat dalam hitungan detik. Nah, salah satunya melalui poster iklan layanan masyarakat.



Nilai Poster Iklan

Ketika mendesain poster iklan layanan masyarakat hal apa nan harus diperhatikan?

  1. Informasi. Poster iklan layanan masyarakat niscaya mempunyai muatan informasi nan harus disampaikan. Informasi itu berjejalan dalam suatu poster nan berukuran mini. Informasi berarti ialah pesan atau makna nan harus sampai pada pembaca (masyarakat).

  2. Edukasi. Poster iklan layanan masyarakat harus juga mempunyai muatan edukasi. Edukasi di sini adalah nilai pendidikan nan terkandung dalam poster. Edukasi semisal how to , instruksi, dsb. Edukasi lebih bersifat enlightment (pencerahan) masyarakat.

  3. Entertaiment. Poster iklan layanan masyarakat itu jangan dibuat membosankan. Unsur hiburan harus ada. Hiburan menjaga pembaca buat tak boring ketika menyimak poster iklan layanan masyarakat. Disuguhi hanya sekadar informasi dan edukasi gampang membuat jenuh.


Menggenjot Daya Tarik Iklan dalam 3 Tipe

Suatu iklan produk baik barang atau jasa nan efektif bisa menimbulkan akibat bagi konsumen. Daya tarik pesan merupakan salah satu faktor pendorong timbulnya imbas dari pemirsa.

Dengan demikian sebuah pesan idealnya harus mendapat perhatian (attention), mempertahankan minat (interst), menimbulkan keinginan (desire) dan memperoleh tindakan (action).

Sedangkan Bovee (1976) mengungkapkan bahwa "iklan nan baik harus mengacu pada segi daya tarik," baginya iklan terdiri atas daya tarik pesan dalam artian kata-kata, kalimat dan berikut daya tarik fisik, penampilan luar, ilustrasi nan menyertai iklan tersebut.

Script writer / pengiklan juga harus membayangkan daya tarik atau tema pesan iklan nan menghasilkan respon dari konsumen nan dikehendaki. Menurut Kotler dalam Sindoro (1996) terdapat tiga tipe daya tarik yaitu:

  1. Daya tarik rasional Berkaitan dengan minat pribadi sasaran. Daya tarik ini menunjukkan bahwa produk akan menghasilkan kegunaan nan diinginkan. Contohnya ialah pesan nan menunjukkan mutu, ekonomi, nilai, atau kinerja produk
  2. Daya tarik emosional Berusaha mengendalikan emosi negatif atau positif nan bisa memotivasi pembeli. Ini termasuk rasa takut, bersalah, dan malu nan mendorong orang melakukan hal-hal nan seharusnya mereka lakukan atau berhenti melakukan hal-hal nan seharusnya tak mereka lakukan. Script writer / pengiklan juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta, humor, kebanggaan, dan kegembiraan.
  3. Daya tarik moral Ditujukan pada perasaan target mengenai apa nan "benar" dan "pada tempatnya". Daya tarik ini seringkali dipergunakan buat mendorong orang mendukung aksi sosial, seperti kebersihan lingkungan, interaksi antar ras nan lebih baik, persamaan hak buat kaum perempuan, dan bagi nan membutuhkan.


Daya Tarik Rasional

Daya tarik rasional (rational appeals) menarik minat pribadi (self interest) khalayak dan menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai kegunaan nan diminta Sebagai contoh ialah pesan nan memamerkan kualitas, ekonomi, nilai atau kinerja produk.

Banyak dipercaya bahwa pembeli industrial paling responsif terhadap daya tarik rasional sebab mereka bisa memiliki pengetahuan luas tentang kelas produk, terlatih buat mengenali nilai, dan bertanggung jawab kepada pihak lain atas pilihan mereka.

Begitu juga dengan konsumen akan memberikan respon terhadap daya tarik rasional, hal ini dilakukan ketika membeli barang eksklusif nan berharga mahal cenderung buat membandingkan berbagai alternatif pilihan dan mengumpulkan informasi seperti bagaimana kualitas produk, kinerja produk, nilai hemat produk.

Iklan nan menggunakan daya tarik rasional ialah iklan Mercedes nan menawarkan mobil dengan "mesin tiada duanya di dunia". Iklan ini menekankan rancangan teknik mesin, kinerja, dan keamanan mobil.

Kesimpulan nan bisa diambil ialah setiap informasi tentang produk melalui kegiatan iklan lebih banyak menggunakan daya tarik rasional sebab konsumen cenderung merespon iklan nan menggunakan daya tarik rasional seperti kulaitas, nilai, ekonomi, dan kinerja suatu produk.



Daya Tarik Emosional

Daya tarik emosional (emotional appeals) berusaha menimbulkan emosi negatif atau positif nan akan mendorong konsumen buat membeli produk. Script writer / pengiklan menggunakan daya tarik rasa takut (fear), rasa bersalah (guilt), dan rasa malu (shame) dalam membuat orang melakukan hal-hal nan seharusnya dilakukan.

Misalnya, menggosok gigi, melakukan inspeksi kesehatan tahunan) atau tak lagi melakukan hal-hal nan tak seharusnyan dilakukan (misalnya, merokok, minum-minuman keras, penyalahgunaan obat, makan berlebihan.

Daya tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa malu akan efektif dalam batas tertentu, tetapi jika khalayak merasakan terlalu banyak rasa takut dalam pesan tersebut maka khalayak akan menghindari.

Script writer / pengiklan juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti humor, cinta, rasa bangga, dan kegembiraan, kasih sayang. Pesan nan penuh humor mungkin mampu menarik lebih banyak perhatian dan menciptakan rasa suka dan keyakinan nan lebih besar khalayak tetapi humor juga bisa mengurangi pemahaman.



Daya Tarik Moral

Inilah nan perlu di perhatikan para pembuat iklan layanan masyarakat. Tujuan utamanya ialah mencoba medudukan moralitas masyarakat pada posisi nan sahih dan posisi nan mencerminkan keberadaan natural nan seharusnya nan ada di masyarakat.

Moralitas masyarakat di suatu loka dengan loka lainnya tentu berbeda, oleh sebab itulah pengiklan akan senantiasa harus mampu selektif dalam menyajikan suatu pandangan normatif kepada masyarakat.

Cukup banyak iklan layanan nan baik, namun masyarakat menolaknya sebab bermasalah dari sisi penerimaan, ketidaksiapan masyarakat kepada konteks nan belum mereka adaptasi. Seperti iklan kondom di TV. Dan sejenisnya. Jadi sebaiknya Anda harus berhati hati berurusan dengan permasalahan moralitas pada sebentuk iklan layanan.



Tips

Poster iklan layanan masyarakat hakikatnya ialah buat kepentingan publik. Jadi nan menjadi target primer ialah masyarakat luas. Sehingga pesan harus disesuaikan dengan bahasa publik. Namun, tak itu saja nan mesti dilakukan. Berikut ini tips nan tidak boleh dilewatkan.

  1. Lugas. Pemilihan bahasa nan lugas akan membuat pesan to the point. Hindari penggunaan kalimat nan terlalu panjang. Apalagi nan miskin makna ( meaning less ). Bahasa lugas tak harus terlalu pendek juga tidak terlalu panjang.

  2. Ringkas. Semisal orang bijak bayar pajak! Bahasa nan ringkas membuat masyarakat tidak harus membaca panjang panjang buat memahami pesan. Semakin ringkas pesan nan ditulis semakin bagus dalam metode komunikasi.

  3. Space. Poster nan berukuran kecil dan besar niscaya mempunyai space nan terbatas. Hal ini harus diakali. Pengunaan space harus seimbang. Space nan hiperbola pun tak bagus. Tapi juga menampilkan ruang nan kosong terlalu banyak tak akan enak dipandang mata.

  4. Layout. Nah, soal ini nan paling penting. People now judge book by the cover . Pemilihan warna, bentuk poster, dsb krusial buat menunjang penyampaian pesan efektif. Layout ini berperan banyak buat menimbulkan kesan pertama. Coba sytle nan lebih modern, ngepop, dan unik. Patut dicoba dalam poster iklan layanan masyarakat.