Makanan buat Mengontrol Penyakit Gula Darah

Makanan buat Mengontrol Penyakit Gula Darah

Penyakit gula darah atau diabetes mellitus, sepertinya sudah menjadi penyakit langganan banyak orang zaman sekarang. Orang nan terkena penyakit ini, tubuhnya tak mampu mengontrol jumlah gula darah sederhana (glukosa) nan meningkat secara pesat. Penyebabnya, organ pankreas tak mampu menyediakan hormon insulin dengan kadar nan dibutuhkan buat mengatasi lonjakan gula darah.

Kehadiran insulin sangat dibutuhkan oleh pasien dengan keluhan penyakit gula darah. Dengan donasi insulin, gula nan masuk ke tubuh akan dipindahkan ke sel buat proses metabolisme. Gula akan diubah menjadi energi atau disisihkan sebagai cadangan energi bagi tubuh saat diperlukan.

Dengan begitu, gula dalam darah tak sampai meningkat pesat dan mengganggu ekuilibrium tubuh. Gula darah akan menurun secara bertahap dengan donasi insulin.

Lebih bagus lagi kalau seseorang juga mau berolahraga secara teratur. Pasalnya, energi dapat lebih banyak diproduksi dari gula nan masuk ke tubuh, sehingga kadar gula tak sampai menumpuk.

Dengan rutin berolahraga, orang cenderung terhindar dari penyakit ini. Otot akan lebih banyak memakan energi dari glukosa. Kalau menambah dengan menerapkan gaya hayati banyak gerak, gula darah akan lebih stabil lagi.

Gula darah kadarnya bervariasi sepanjang hari sinkron aktivitas manusia. Setelah makan, gula darah biasanya akan meningkat. Dalam kondisi wajar, gula darah ini segera stabil setelah dua jam dari waktu makan.

Kadar gula dua jam setelah makan berada pada 120 - 140 mg/dL buat kondisi normal. Kadar gula normal berada pada kisaran 70 - 110 mg/dL darah di pagi hari, pada kondisi berpuasa waktu malam.

Kalau ada peningkatan dari kadar normal ini, seseorang berpeluang mengalami penyakit gula darah. Peningkatan dapat terjadi sebab faktor usia maupun terbiasa hayati kurang aktif. Namun, peningkatan nan terjadi pada usia tua sifatnya ringan jika kondisinya normal.

Penyakit gula darah terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan 2. Disparitas keduanya terletak pada penyebab terjadinya penyakit ini.

Kalau tipe 1, seseorang seumur hayati memerlukan suntikan insulin. Tubuh sama sekali tak dapat memproduksi insulin sebab sel penghasil insulin nan ada dalam pankreas sudah hancur dan tak berfungsi. Para ilmuwan meyakini, penyebab semua ini ialah faktor lingkungan dan juga genetik.

Sementara itu, pasien dengan tipe 2, tubuhnya masih mampu memproduksi insulin. Hanya saja, imbas insulin ditangkal sendiri oleh kekebalan tubuh. Akibatnya, insulin nan dihasilkan tak punya kegunaan optimal dalam menurunkan gula darah.

Penyakit gula darah tipe 2 lebih sering menyerang orang berusia mulai 30 tahun. Namun, saat ini juga banyak ditemukan kasus penyakit gula darah tipe 2 nan dialami usia anak-anak, remaja, hingga dewasa awal.

Gula darah pada tipe ini masih mungkin buat dikontrol dari makanan nan dikonsumsi. Sangat disarankan buat makan segala sesuatu nan rendah gula dan kalori agar gula darah tak meningkat tajam. Sekira 80-90 persen pasien penyakit gula darah tipe 2 memiliki tubuh nan mengalami obesitas atau kegemukan.



Kenali Tanda Penyakit Gula Darah

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, sebenarnya dapat diamati tanda-tandanya. Saat kadar gula tinggi, misalnya mencapai 160-180 mg/dL, seseorang akan mengalami rasa haus berlebihan.

Penyebabnya, glukosa nan tak terpakai akan dibuang melalui urin. Organ ginjal mengencerkannya dengan memberikan donasi air dari dalam tubuh. Banyaknya air nan mesti digunakan buat meluruhkan glukosa inilah nan mengakibatkan tubuh merasa haus.

Frekuensi buang air kecil juga menjadi lebih sering. Air seni juga menjadi manis sehingga tak sporadis dihinggapi semut.

Mungkin Anda pernah mendengar orang nan kena penyakit gula darah mengalami penurunan berat badan secara drastis. Penyebabnya masih berkaitan dengan pembuangan glukosa ke urin. Pasalnya, banyak kalori nan dibuang percuma melalui air seni sehingga berat badan mengalami penurunan dengan cepat.

Ini bukan imbas diet rendah lemak. Kalau diet nan dilakukan benar, berat badan turunya bertahap. Karena pada orang nan punya kadar gula tinggi cepat kehilangan kalori, dia pun kerap merasakan sangat lapar.

Efek domino masih berlangsung. Kalori nan seketika hilang juga membuat tubuh merasa kelelahan, lesu, atau lemas nan mungkin tak diduga penyebabnya. Tidak sporadis buat memandang pun terasa kabur, merasa pusing, dan bahkan mual. Pasien penyakit ini juga kurang mampu menjaga daya tahan fisik saat melakukan olahraga.

Oleh sebab itu, disarankan buat menjaga pola makan dengan benar. Jangan terlalu hiperbola mengonsumsi makanan manis atau nan mengandung karbohidrat tinggi.

Perbaiki cara hayati Anda dengan sering melakukan aktivitas nan melibatkan gerakan tubuh buat mengontrol gula darah tetap stabil. Kalau perlu, konsumsilah majemuk makanan nan bermanfaat buat menjaga kadar gula agar tak terkena penyakit ini.



Makanan buat Mengontrol Penyakit Gula Darah

Pasien penyakit gula darah kebanyakan mengalami penyakit gula darah tipe 2. Artinya, mereka masih punya kesempatan memiliki gula darah normal asalkan mau menjaga diri. Hal nan paling krusial buat selalu dilakukan ialah menjaga menu makanan nan rendah gula. Di samping itu, sebagai pelengkap buat membantu menormalkan gula darah, dapat pula mengonsumsi makanan nan punya khasiat seperti itu.

Sebenarnya banyak makanan alami nan diyakini membantu seseorang terhindar dari penyakit ini. Makanan tersebut bereaksi dalam tubuh buat menurunkan gula darah. Berikut ini ialah beberapa contoh makanan nan bermanfaat bagi pasien penyakit ini.

  1. Gandum - Makanan nan terbuat dari bahan ini mempunyai serat dan karbohidrat kompleks nan membuat kadar gula stabil. Karbohidrat jenis ini lebih lambat diserap sehingga memberikan energi secara bertahap dan tak berlebihan. Cadangan gula tak dibuang percuma lewat urin.

  2. Apel - Dalam buah apel terdapat zat pektin nan berfungsi menurunkan kebutuhan tubuh terhadap insulin. Sebuah studi menyatakan, seseorang lebih mungkin terhindar dari penyakit gula darah tipe 2 dengan memakan satu apel dalam sehari.

  3. Kacang - Kacang mempunyai serat larut nan berguna unuk menyimpan gula sehabis makan. Dengan begitu, kacang mampu menjaga kenormalan gula dalam darah.

  4. Kayu manis - Bahan nan sering ditambahkan pada adonan roti atau minuman ini punya zat nan dapat meniru kerja insulin. Nama zat itu ialah MHCP (Methylhydroxy-Chalcone Polimer ). MHCP mempunyai kemampuan buat bekerja bersama dengan insulin dalam mengatasi kenaikan gula darah.

  5. Ikan - Makanan sehat ini mempunyai kandungan asam lemak omega-3. Selain baik buat menjaga kesehatan jantung, omega-3 juga meningkatkan resistensi insulin. Pasien penyakit gula darah dapat mengonsumsi salmon, tuna, dan ikan lainnya buat mendapatkan kegunaan zat ini.

  6. Cabai - Di balik rasanya nan pedas, cabai memiliki karotenoid nan berguna dalam pningkatan regulasi insulin. Demikian menurut penelitian nan termuat dalam Journal of Clinical Nutrition .

  7. Brokoli - Sayuran nan tinggi antioksidan ini memiliki mineral kromium nan berperan mengatur konsentrasi insulin dalam mengatur gula darah. Hanya saja, jangan sampai memasak brokoli terlalu lama. Mengukusnya selama 1-2 menit sudah cukup agar nutrisinya tak hilang. Kalau memang suka, dapat juga dimakan mentah.

  8. Bawang putih - Bumbu dapur ini memiliki zat APDS ( Alil Propil Disulfida ) dan Diallyldisul-Phide Oksida ( Allicin ). Dengan donasi tambahan flavanoid atau vitamin B1, secara efektif bawang putih merangsang kerja pankreas buat memproduksi insulin.

  9. Kedelai - Kedelai mempunyai serat dan protein nan berfungsi menurunkan ekskresi urin. Ini membantu bagi pasien penyakit gula darah.

Mulai dari sekarang, sebaiknya perhatikan benar-benar gaya hayati Anda buat mencegah penyakit ini. Jangan mengira bahwa penyakit ini datang secara mendadak. Justru, kemunculannya sering tak diduga dari akumulasi Norma hayati nan salah.

Kalau sudah terkena penyakit ini, akibatnya dapat menjalar ke bagian tubuh lain, misalnya kerusakan ginjal atau masalah pembuluh darah. Oleh sebab itu, cintailah tubuh Anda dengan memeriksakan kadar gula dan mengurangi asupan gula berlebihan. Anda pun akan terlindar dari risiko penyakit gula darah.