Penyebab Sakit Perut dan Diare

Penyebab Sakit Perut dan Diare

Asuhan keperawatan atau askep diare pada anak dapat dibilang gampang-gampang susah. Artinya, gampang kalau kita sudah paham sahih bagaimana askep diare pada anak sehingga kita dapat mengetahui apa saja nan harus dilakukan. Susah kalau kita buta dengan penyebab dan penanganan diare itu sendiri.

Diare ialah penyakit nan sering kita temukan pada anak-anak nan merupakan gangguan dampak infeksi, malabsorbsi, makanan, faktor psikologis, dan lain-lain. Seorang anak dikatakan mengalami diare jika dalam sehari ia lebih dari tiga kali buang air besar dengan feses berupa cairan atau setengah cair.

Askep diare pada anak dilakukan oleh orang terdekatnya, biasanya ibu, sebelum diserahkan pada para medis buat ditindaklanjuti. Sebelum mengalami keterlambatan dalam menangani kasus diare pada anak, kita harus mengetahui penampakan gangguan kesehatan pada anak.



Sakit Perut dan Diare Pada Anak

Sakit perut ialah salah satu penyakit nan paling generik diamati pada kasus bayi dan anak-anak. Penyebab buat sakit perut bisa bervariasi dari ringan sampai mengancam nyawa. Namun, sebab bayi atau anak tak mampu mengekspresikan jenis nyeri benar, sulit buat mendiagnosa kondisi segera.

Oleh sebab itu, segeralah buat berkonsultasi dengan dokter jika anak mengeluh sakit perut. Pada saat nan sama, harus diingat bahwa sakit perut, nan disertai dengan diare, merupakan gejala dari gangguan parah nan akan membutuhkan perhatian segera.



Penyebab Sakit Perut dan Diare

Infeksi nan disebabkan sebab bakteri, virus atau parasit lainnya ialah salah satu penyebab paling generik dari sakit perut. Virus seperti rotavirus, norovirus, dan bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), salmonella, dll, menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dan sakit perut. Kedua, flu perut atau gastroenteritis virus ialah penyebab generik lain nan mengarah ke gejala-gejala.

Banyak anak dan bayi nan sensitif terhadap makanan dan mungkin juga menderita intoleransi makanan, nan orang tua mungkin tak menyadari pada awalnya. Penyakit makanan lain nan terkait termasuk keracunan makanan dan alergi makanan.

Demikian pula, gangguan seperti sindrom iritasi usus, penyakit radang usus, penyakit celiac, ulcerative colitis dan penyakit Crohn, dll, juga bisa menyebabkan diare dan sakit perut pada anak-anak.



Pengobatan

Sebagian besar waktu, jika sakit perut dan diare disebabkan sebab salah satu dari kondisi nan disebutkan di atas, mereka akan disertai dengan gejala lain seperti muntah, mulut kering, mudah tersinggung, dehidrasi. Oleh sebab itu, ialah krusial buat mendapatkan kondisi didiagnosis segera.

Dokter akan mendiagnosa apakah kondisi ini disebabkan sebab infeksi virus / bakteri atau penyebab lainnya. Dalam kasus infeksi bakteri, antibiotik akan diresepkan. Di sisi lain, jika disebabkan sebab kasus-kasus lain, ialah krusial buat mendapatkan kondisi ini ditangani terlebih dulu.

Demikian pula, dokter akan meresepkan cairan elektrolit buat memulihkan cairan nan hilang dan mengatasi dehidrasi. Anda harus menghindari memberikan atas anti-diare obat counter buat bayi dan balita.

Jika anak menderita sakit perut kronis dan diare, orang tua harus berkonsultasi dengan dokter segera dan membuat perubahan nan diperlukan dalam diet anak. Untuk misalnya, ialah krusial buat mengetahui makanan nan menyebabkan alergi atau intoleransi dan belum termasuk mereka dari diet secara permanen.

Kedua, disarankan buat memberikan makanan ringan pada anak sampai diare reda. Roti panggang, apel, makan bubur biasanya disarankan sebab membantu dalam pencegahan diare. Demikian pula, anak harus menahan diri dari makanan mentah atau mentah mengkonsumsi, makanan beku, makanan diawetkan, makanan berminyak dan goreng, dll, sampai gejala mereda sepenuhnya.



Pencegahan Diare pada Anak

Diare dan sakit perut di sebagian besar kasus disebabkan sebab penyakit makanan atau makanan nan terkontaminasi terkait. Oleh sebab itu, buat mencegah kondisi ini, makanan harus dibersihkan dan dimasak dengan benar.

  1. Pada saat nan sama, peralatan nan digunakan buat memasak dan makan juga harus bersih. Anak-anak harus didorong buat setiap makanan nan dimasak segar dan rumah.
  2. Kedua, mereka harus didorong buat punya Norma mencuci tangan mereka sebelum menyentuh makanan, setelah menggunakan kamar kecil dan setelah bermain dengan hewan peliharaan. Menjaga kebersihan dan kesehatan membantu dalam pencegahan sebagian besar penyakit menular.
  3. Meskipun diare disertai dengan nyeri perut ialah kondisi umum, tak boleh diabaikan sebab dapat menjadi gejala dari gangguan nan serius. Dianjurkan buat mencari perawatan medis cepat dan juga mengikuti tindakan pencegahan setelah perawatan selesai.
  4. Terakhir, Anda harus ingat bahwa memiliki makanan sehat dan bergizi juga membantu dalam pencegahan sebagian besar kondisi. Berhati-hatilah!


Perhatikan Juga Asupan Buah Buahan

Jus buah terlalu banyak bisa menyebabkan diare sebab sebagian besar buah mengandung sorbitol dalam jumlah tinggi. Ini ialah bentuk gula non-dicerna, nan berjalan berat pada sistem pencernaan anak-anak. Dalam rangka buat mencairkan itu, tubuh akan menarik air dari genre darah ke dalam usus, menyebabkan mencret, mengakibatkan diare.

Jus buah juga mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi, nan bisa mengganggu perut anak. Jadi, jus buah terlalu banyak harus dihindari.

Walau wajar bagi anak-anak buat menyukai jus buah, sebab jus dibuat dalam berbagai rasa dan selera nan baik. Banyak anak mengkonsumsi jus buah sebagai pengganti susu.

Akibatnya mereka kehilangan kalsium dan vitamin D dalam susu konten nan krusial pada usia mereka. Ada beberapa jus buah nan diperkaya kalsium juga, tapi itu tak mengimbangi semua nutrisi nan berasal dari susu. Jus buah juga tak memiliki serat dan protein nan ditemukan dalam buah utuh.

Jika Anda memberikan anak Anda, dua porsi buah setiap hari, setidaknya salah satu dari buah itu harus dalam bentuk buah utuh. Karena menurut Joan Carter Koelemay, manajer senior program Kesehatan Coca-Cola Company, kebutuhan sehari-hari asupan buah buat anak ialah 2 porsi, dari mana, jika satu porsi ialah dalam bentuk jus, nan lainnya harus dalam bentuk buah utuh.

Jumlah kelebihan jus buah, sebab kandungan karbohidrat nan tinggi bisa melebihi kemampuan usus buat menyerap karbohidrat, menyebabkan malabsorpsi karbohidrat nan berujung diare.



Gejala Diare Langsung pada Anak

Mula-mula, anak nan terserang biasanya akan rewel, yakni sering menangis dan gelisah. Biasanya, suhu badannya akan naik disertai nafsu makan berkurang sehingga akhirnya timbul diare. Tinja sering berubah rona menjadi kehijauan sebab bercampur dengan empedu. Bahkan, pada sebagian kasus, feses kerap disertai dengan lendir atau darah.

Feses nan bersifat asam sering tak diabsorpsi usus selama diare sehingga menimbulkan luka lecet pada daerah anus dan sekitarnya. Karena lambung turut meradang dampak gangguan keseimbagan asam basa dan elektrolit, biasanya akan menimbulkan rasa mual dan muntah sebelum atau selama diare.

Jika tak segera dilakukan askep diare pada anak, anak akan segera mengalami kehilangan cairan tubuh atau hal nan lebih jelek lagi.



Tip Askep Diare pada Anak

Berikut ini merupakan beberapa askep diare pada anak.

  1. Kenali gejala diare pada anak, seperti buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari berbentuk cairan, muntah, rewel, dan sebagainya.
  2. Berilah cairan oralit nan dapat dibeli di apotek. Cairan rumah tangga seperti air tajin atau campuran gula dan garam dapat diberikan, tetapi oralit nan memiliki baku kebutuhan harus juga diberikan.
  3. Tetap berikan makanan nan tak sulit dicerna dan minum sebanyak-banyaknya.
  4. Ingatlah riwayat kesehatan anak meliputi penyakit nan pernah dialaminya, alergi, pola makan dan pemberian gizi, imunisasi, lingkungan dan sanitasi, serta riwayat kesehatan nan serius nan dialami orang tuanya. Hal ini berguna sebagai informasi bagi petugas medis.
  5. Segera pergi ke dokter terdekat. Jangan dibiarkan berlarut-larut sebab hanya para medis nan dapat mendeteksi penyebab dan penanganan diare nan tepat.